Topik: autopsi

  • Tak Terima Ditegur, Pria di Gorontalo Bacok Teman hingga Tewas

    Tak Terima Ditegur, Pria di Gorontalo Bacok Teman hingga Tewas

    Jakarta

    Polisi mengatakan pria berinisial IM (25) di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, membacok temannya ZD (38) hingga tewas dengan menggunakan parang. IM diduga tersinggung ditegur oleh ZD karena berteriak di depan rumahnya.

    “Mereka berteman masih satu desa ini pelaku tersinggung tidak terima ditegur oleh korban karena berteriak di depan rumahnya,” kata Kasi Humas Polres Gorontalo Utara Iptu Mohamad Adha Tarib seperti dilansir detikSulsel, Sabtu (15/2/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Desa Tombulilato, Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara pada Jumat (14/2) sekitar pukul 20.00 Wita. Adha mengatakan IM ditegur saat teriak di depan rumah korban.

    “Jadi kasus ini bermula ketika pelaku sementara mengendarai sepeda motor melewati rumah korban lalu pelaku berteriak keras pas di depan rumah korban. Kemudian korban menegur pelaku jangan teriak di sini terjadilah cekcok adu mulut antara mereka,” ungkapnya.

    Adha mengutarakan, cekcok dengan korban membuat pelaku balik ke rumahnya mengambil senjata tajam jenis parang. Pelaku kemudian ke rumah korban melakukan penganiayaan.

    “Pelaku langsung menganiaya dengan cara membacok korban dengan parang itu sebanyak empat kali. Korban mengalami 4 luka tikaman di bagian belakang sebanyak 3 kali dan di bagian leher 1 kali mengakibatkan pendarahan sampai korban tidak tertolong. Saat ini korban di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo untuk di autopsi,” pungkasnya.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pilu Siswi SMA Dibuang ke Sungai Lalu Tewas usai Dirudapaksa Pacar dan Temannya, Sempat Pesta Miras

    Pilu Siswi SMA Dibuang ke Sungai Lalu Tewas usai Dirudapaksa Pacar dan Temannya, Sempat Pesta Miras

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Nasib siswi pelajar SMA dibuang ke sungai hingga tewas setelah dirudapaksa oleh pacar dan dua temannya. 

    Korban diketahui berinisial PRA (18) warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

    Polisi lalu menangkap ketiga pelaku pembunuhan PRA.

    Diketahui, jenazah PRA ditemukan tewas mengapung di Sungai Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Selasa (11/2/2025) lalu. 

    Ketiga pelaku adalah AP (18) warga Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang sebagai pelaku utama.

    Lalu pelaku kedua adalah AT (18), dan pelaku ketiga yakni LI (32), keduanya merupakan warga Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

    Ketiga pelaku ini ditangkap Satreskrim Polres Jombang di Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, dari ketiga pelaku, AP adalah pacar dari korban PRA. 

    “Tiga pelaku sudah kami amankan. Salah satu pelaku memang memiliki hubungan dengan korban. Di mana pada hari Senin (10/2/2025) AP mengajak bertemu korban,” ucap AKP Margono Suhendra saat konferensi pers di Mapolres Jombang, Kamis (13/2/2025). 

    Korban dan pacarnya ini sebenarnya baru kenal, kemudian mereka berdua janjian untuk bertemu.

    Keduanya lalu bertemu di Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang sebelum akhirnya AP mengajak korban ke Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, ke salah satu rumah pelaku yakni AT.

    “Pacar dari korban ini mengajak korban ke rumah salah satu rumah pelaku yakni AT. Setelah itu korban ditinggalkan di rumah itu. Barulah saat itu AP dan AT pergi keluar untuk membeli minuman keras,” ujarnya. 

    Setelah pergi membeli minuman keras, AP dan AT kembali dan menemui korban yang masih berada di rumah AT.

    Setelah sampai di rumah, ada LI juga yang menunggu dan ketiganya sempat minum-minum terlebih dahulu.

    Sehabis minum-minum itu, korban diajak ke daerah sawah di Desa Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. 

    Saat menuju ke sawah itu, AP dan LI berboncengan tiga dengan korban.

    AP berada di depan, di tengah ada korban, dan LI duduk di bagian paling belakang.

    “AT ini melihat dari belakang karena mengikuti dari belakang,” imbuhnya. 

    Tiba di sawah itulah, aksi bejat ketiga pelaku ini dimulai.

    Ketiganya melakukan rudapaksa terhadap korban di sawah tersebut, juga sempat memukuli korban.

    Sesuai keterangan dari pelaku, korban sempat melakukan perlawanan.

    Karena korban tidak mau dilakukan persetubuhan.

    Namun tiga pelaku tetap memaksa dan melancarkan aksi bejatnya itu secara bersama-sama. 

    Ketiga pelaku punya peran masing-masing.

    Ada yang memegang tangan korban, ada yang memegang kaki korban, dan ada yang melakukan rudapaksa, dan itu dilakukan bergiliran. 

    “Sebelum melakukan rudapaksa, pelaku ini melakukan pemukulan terhadap korban di bagian perut sehingga korban tidak berdaya. Di mana pembuktian itu sesuai dengan hasil autopsi bahwa ada pendarahan di dalam perut korban,” ungkapnya.

    Setelah dilakukan rudapaksa secara bergilir, kondisi korban sudah tidak berdaya.

    AP dan LI lalu membawa korban ke sungai di daerah Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, dan langsung membuang korban ke sungai tersebut. 

    Salah satu pelaku yakni AT juga melihat saat kedua pelaku membuang korban ke sungai di daerah Desa Godong.

    Saat dibuang di sungai, korban masih hidup, namun dalam kondisi lemas, dan akhirnya meninggal karena tenggelam. 

    Sampai akhirnya pada Selasa (11/2/2025), jasad gadis muda ini ditemukan di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

    “Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban,” bebernya.

    Motor yang dirampas para pelaku itu dijual dengan harga Rp 2.200.000. Dan sebanyak Rp 800.000 sudah digunakan untuk keperluan ketiga pelaku. 

    “Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali,” pungkasnya. 

    Ketiga pelaku kini sudah diamankan pihak kepolisian.

    Ketiganya dijerat Pasal 340 atau 339, 338 dengan hukuman kurang seumur hidup atau 20 tahun penjara. 

    Sementara itu, kasus pria bunuh pacar lainnya juga pernah terjadi di Tangerang Selatan, Banten.

    Terungkap sosok wanita yang ditemukan tewas dalam kontrakannya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

    Korban adalah Novia Sopiah, seorang janda yang tinggal sendirian di kontrakan tersebut selama setengah tahun terakhir.

    Ia diduga dibunuh oleh anggota TNI berinisial Pratu TS.

    Hubungan antara korban dengan pelaku adalah pacar.

    Menurut keterangan warga setempat, Novia Sopiah adalah seorang janda yang bekerja sebagai pelayan.

    Ya, Novia Sopiah, wanita yang ditemukan tewas dianiaya oknum TNI AD di rumah kontrakan, kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten disebut bekerja sebagai pelayan toko.

    Warga setempat Satryo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya, korban single parent.

    Korban diketahui tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

    “Saya tahunya tinggal sendiri, single parent (janda),” ujar Satrio dikutip Kompas.com, Jumat (31/1/2024). 

    Korban Novia disebut telah tinggal di kontrakan berwarna kuning lokasi kejadian selama setengah tahun.

    Menurut warga sekitar pun, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Satrio mengaku dirinya baru tahu ada temuan jenazah setelah dirinya pulang bekerja.

    “Pas cium ke sini nggak tahu (aroma itu) bau-bau apa,” kata Satrio.

    Kini garis kuning membentang di depan sebuah rumah kontrakankorban.

    Garis kuning tersebut bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Sementara itu, warga lainnya bernama Niko, menyebut anggota Denpom (Polisi Militer) telah mendatangi rumah kontrakan tersebut.

    “Saya awalnya di rumah, mereka dateng sore,” kata Niko dikutip dari Tribuntangerang.com.

    Niko mengatakan sebelum penemuan mayat, sempat tercium bau tak sedap dan menjadi perhatian warga setempat. 

    Awalnya, warga menduga bau tersebut berasal dari sampah atau tikus yang biasa ditemukan di sekitar area tersebut. 

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

    Setelah diketahui ada penemuan mayat, penghuni kontrakan di sisi kanan dan kiri memilih untuk mengungsi ke tempat lain.

    “Tak tahu pada enggak tidur di situ, pada takut kali,” kata Niko.

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki R Putra mengkonfirmasi bila wanita tersebut dibunuh oknum anggota TNI AD.

    Terduga pelaku bertugas di Yonif 318, satuan Kostrad.

    Ia pun mengungkap awal mula penemuan jenazah wanita di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut.

    Bolos kerja

    Awalnya pihaknya mendapati ada seorang anggota tidak hadir tanpa izin atau desersi dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Kemudian pihak satuan  melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

    Hingga akhirnya, terduga pelaku pun ditangkap di Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, terduga pelaku pun mengakui sudah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita.

    “Selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Kolonel Deki R Putra  saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2025).

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan terduga pelaku.

    Ternyata pengakuan terduga pelaku benar. Di dalam kontrakanditemukan jasad wanita.

    Kemudian jasad korban pun dievakuasi untuk proses autopsi dalam rangka penyelidikan.

    Pratu TS ditetapkan jadi tersangka

    Garis polisi yang membentang di lokasi kejadian itu tampak mencolok dengan tulisan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Aroma busuk tercium ketika melintas di depan rumah kontrakan yang terletak di tengah pemukiman warga itu.

    Bau busuk yang menggegerkan warga ternyata berasal dari jasad seorang perempuan berinisial N (26), seorang single parent yang sehari-harinya bekerja di sebuah toko baju. 

    Perempuan itu belakangan diketahui dibunuh oleh oknum anggota TNI, Pratu TS.

    Saat ini, Pratu TS belum ditetapkan sebagai tersangka meski telah ditangkap.

    Hal itu disampaikan Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayusyah Putra saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” katanya.

    Kapendam menuturkan yang bersangkutan masih diperiksa secara intensif di Pom.

    Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui motif Pratu TS tega mengakhiri hidup seseorang.

    “Korban pacarnya kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

    Peristiwa pembunuhan ini dilakukan Pratus TS di sebuah kontrakan di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

    Yang bersangkutan pun sudah ditahan di Denpom Jaya 1 Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan.

    Kapendam menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yg melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” imbuh Kapendam.

    Dia memastikan perkembangan hasil pemeriksaan akan disampaikan lebih lanjut.

    Diketahui oknum anggota TNI AD tersebut berasal dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap oknum tersebut.

    Atas pencarian yang dilakukan, yang berangkutan berhasil ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

    Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan krpada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia.

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangeranguntuk mengecek ke TKP yang disampaikan oleh yang bersangkutan.

    Setelah benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diotopsi dan dilakukan langkah-langkah selanjutnya.(*)

  • Gadis SMA di Jombang Dirudapaksa hingga Tewas di Sungai, WCC Sebut Kekerasan Gender Paling Ekstrem

    Gadis SMA di Jombang Dirudapaksa hingga Tewas di Sungai, WCC Sebut Kekerasan Gender Paling Ekstrem

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Women Crisis Center (WCC) Kabupaten Jombang tanggapi kasus siswi kelas 3 SMA, PRA (18) yang ditemukan tidak bernyawa di sungai Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Sebut kejadian ini masuk kategori Femisida.

    Seperti diketahui, korban merupakan siswa kelas 3 SMA, yang sudah satu tahun ditinggal meninggal oleh sang ibu. Mulanya korban keluar rumah pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    la pamit kepada ayahnya menemui seseorang untuk membeli barang atau cash on delivery (COD). Namun tidak lagi kembali ke rumah hingga diketahui jika korban telah meninggal dunia.

    Hasil autopsi menunjukkan sebelum meninggal dunia korban sempat dianiaya dan diperkosa oleh para pelaku. Selanjutnya, korban yang sudah tak berdaya dibuang ke sungai. Sehingga korban meninggal akibat tenggelam.

    Pada Kamis (13/2/2025), polisi berhasil menangkap pelaku perkosaan dan pembunuhan yang diketahui adalah AP (19 tahun), warga Sembung, Perak, Jombang dia diketahui kekasih dari korban, AT (18 tahun) dan LI (32 tahun) asal Kunjang, Kediri.

    Kini ketiga pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana atau pasal 339 atau pasal 338 KUHP.

    Menurut Direktur WCC Jombang, Ana Abdillah, kejadian ini masuk dalam kategori Femisida. Femisida ini merupakan penghilangan nyawa terhadap perempuan berbasis gender yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk.

    “Termasuk pembunuhan oleh pasangan intim (intimate partner femicide), pembunuhan terkait kekerasan seksual, pembunuhan akibat eksploitasi seksual, hingga pembunuhan kehormatan keluarga,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/2/2025) melalui pesan seluler.

    Pihaknya menyebut jika PRA (18) adalah remaja korban femisida yang merupakan tingkat paling ekstrem kekerasan berbasis gender. Apa yang terjadi pada korban merupakan persoalan sistemik yang secara kultural masih mengakar kuat di sistem masyarakat patriarki.

    “Korban dibunuh karena dia perempuan yang didorong superioritas, dominasi dan hegemoni, agresi maupun misogini terhadap perempuan,” ungkapnya.

    Ana melanjutkan, korban femisida tidak hanya dirampas nyawanya melainkan mengalami penyiksaan berlapis dan sadis oleh pelaku.

    Femisida diketahui terjadi karena kepentingan pelaku yang merasa sebagai gender superior untuk mengontrol hidup dan tubuh korban yang dipandang mereka sebagai objek dan milik, bukan sebagai manusia yang berdaulat atas dirinya.

    “Jika mengutip direktori MA (2022), adapun motif yang biasa mendasari terjadinya Femisida adalah pertengkaran, cemburu, sakit hati, perselingkuhan, kecurigaan perselingkuhan dan faktor ekonomi,” bebernya.

    Lebih lanjut, motif ketiga pelaku dalam kasus ini diketahui adalah ekonomi dengan maksud merampas sepeda motor dan ponsel milik korban, disamping motif merebut kedaulatan tubuh korban.

    Apa yang harus dilakukan Negara? Ana menjelaskan jika negara dan elemen pemerintahan di bawahnya, Provinsi sampai Pemerintah Daerah bisa melakukan identifikasi dampak dan pulihkan keluarga korban femisida.

    “Pemberdayaan masyarakat untuk memahami hak kesehatan seksual dan reproduksi, melalui edukasi tentang hubungan yang sehat,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, polisi amankan tiga pelaku pembunuhan PRA (18) gadis asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang pada Selasa (11/2/2025) lalu.

    Ketiga pelaku ini adalah AP (18) warga Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang sebagai pelaku utama. Lalu pelaku kedua adalah AT (18) dan pelaku ketiga yakni LI (32), keduanya merupakan warga Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Ketiga pelaku ini ditangkap Satreskrim Polres Jombang di Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra mengatakan, dari ketiga pelaku, AP adalah pacar dari korban PRA

  • Kematian Akibat Gigi Berlubang Bisa Terjadi, Ini yang Jadi Pemicunya

    Kematian Akibat Gigi Berlubang Bisa Terjadi, Ini yang Jadi Pemicunya

    Jakarta

    Gigi berlubang bisa menyebabkan infeksi yang jika tidak diobati dapat menyebar ke jaringan lain dalam tubuh dalam hitungan minggu atau bulan dan menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa. Meskipun jarang terjadi, infeksi gigi dapat memicu kematian.

    Dikutip dari Healthline, infeksi gigi dapat terjadi ketika bakteri memasuki saraf atau jaringan lunak gigi, yang disebut pulpa. Hal ini dapat terjadi akibat kerusakan gigi, cedera, atau prosedur perawatan gigi sebelumnya.

    Jika tidak diobati, infeksi gigi dapat menyebar ke area tubuh lainnya, yang menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam jiwa, termasuk:

    sepsis: reaksi parah oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksiAngina Ludwig: infeksi bakteri serius yang memengaruhi dasar mulut, di bawah lidahfasciitis nekrotikans: infeksi parah yang menyebabkan kematian jaringan lunak dalam tubuhmediastinitis: peradangan pada mediastinum, yang merupakan ruang yang terletak di antara paru-paruendokarditis: peradangan pada lapisan dalam jantung, yang disebut endokardiumtrombosis sinus kavernosus: bekuan darah berbahaya pada sinus, tepat di bawah otak dan di belakang mataosteomielitis: infeksi jaringan tulangabses otak: kumpulan nanah yang dapat terbentuk di otak

    Kematian akibat gigi berlubang juga dialami oleh mantan pemain NFL, Mike Williams. Dia dilaporkan meninggal karena sepsis bakteri akibat memiliki banyak gigi berlubang pada 2023.

    Penyebab kematiannya tercatat sebagai “sepsis bakteri dengan abses otak dan pneumonia nekrosis akibat banyaknya karies dan akar gigi yang tertahan,” kata laporan autopsi medisnya.

    Infeksi gigi tidak akan hilang dengan sendirinya. Infeksi ini memerlukan perawatan tepat waktu agar tidak menyebar. Beberapa gejala dapat menandakan bahwa infeksi gigi telah menjadi serius, di antaranya:

    demamtidak enak badanpembengkakan kelenjar getah beningsakit kepalamual atau muntahpembengkakan di sekitar wajah, leher, atau mataketidakmampuan untuk membuka mulut atau rahang (trismus)kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelankesulitan bernapasdetak jantung cepat

    (kna/kna)

  • Pemuda Jatuh dari Lantai 4 Rusunawa di Jaktim, Korban Sempat Diminta Menjauh dari Pagar Pembatas – Halaman all

    Pemuda Jatuh dari Lantai 4 Rusunawa di Jaktim, Korban Sempat Diminta Menjauh dari Pagar Pembatas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemuda berinisial FS (27) tewas terjatuh dari lantai empat Rusunawa Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (14/2/2025).

    Peristiwa ini mengundang duka mendalam bagi warga sekitar yang sempat berusaha menolong korban sebelum jatuh.

    Dugaan sementara, FS mengalami depresi sebelum kejadian tragis itu terjadi.

    Achmad (49), warga setempat mengatakan, FS terlihat bergantung di pagar pembatas lantai empat sebelum akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh.

    “Enggak tahu pasti dia mau ngapain, tapi kami melihat dia bergelantungan.

    Warga sudah sempat memperingatkan, tapi tiba-tiba dia jatuh,” ujar Achmad, Jumat (14/2/2025).

    Beberapa warga mencoba menolong dan meminta FS menjauh dari pagar pembatas.

    Namun nahas, sebelum bisa dievakuasi, ia jatuh dan meninggal di lokasi.

    Meski tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan, beberapa warga menyebut FS belakangan tampak depresi akibat masalah pribadi yang tidak diketahui pasti.

    “Sebelumnya enggak pernah ada riwayat gangguan jiwa, tapi akhir-akhir ini memang terlihat seperti orang yang lagi banyak pikiran,” tambah Achmad.

    Polisi Selidiki Kejadian, Keluarga Tolak Autopsi

    Polisi dari Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

    Jenazah FS sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, namun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah.

    “Tadi polisi datang ke sini, tanya-tanya ibunya korban dan tetangga. Warga juga menjelaskan apa adanya ke polisi, bahwa FS jatuh sendiri, bukan didorong,” jelas Achmad.
    Sementara itu, pihak pengelola rusun belum memberikan tanggapan terkait insiden ini.

    Tragedi Kesehatan Mental di Lingkungan Rusun

    Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan mental dan sosial bagi penghuni rumah susun, yang sering menghadapi tekanan ekonomi dan sosial.

    Banyak kasus serupa yang terjadi di lingkungan urban, di mana individu yang mengalami tekanan mental sering tidak mendapatkan dukungan atau akses bantuan yang memadai.

     

  • Sosok Alfiyanto, Aniaya Anak Pacar hingga Tewas dan Kubur Jasad di Kebun Kopi Jember – Halaman all

    Sosok Alfiyanto, Aniaya Anak Pacar hingga Tewas dan Kubur Jasad di Kebun Kopi Jember – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pembunuhan bocah di Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, terungkap setelah jasadnya ditemukan terkubur di kebun kopi.

    Korban yang berinisial F (6) sempat dilaporkan hilang oleh ibu kandungnya pada Minggu (9/2/2025).

    Pelaku pembunuhan yang bernama Alfiyanto (25) merupakan pacar ibu korban yang tinggal di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember.

    Kasatreskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, mengatakan pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jember dan penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara.

    Awalnya, ibu korban, Irmawati (23), menitipkan F ke pelaku karena sibuk membantu tetangga mempersiapkan hajatan pernikahan.

    “Ibu korban saat itu sedang sibuk membantu acara hajatan di rumah saudaranya,” katanya.

    Setelah dititipkan, korban diajak ke kebun kopi dan dianiaya hingga tewas.

    “Korban dikubur di sana, baju dan sandalnya dibakar untuk menghilangkan barang bukti,” lanjutnya.

    Penganiayaan dilakukan Alfiyanto menggunakan tangan kosong dan menyasar dada korban.

    “Dia memukul di bagian dada, cukup banyak (pukulannya) saat kami tanyakan berapa kali,” imbuhnya.

    Ibu korban masih syok akan kejadian ini dan belum dapat diperiksa sebagai saksi.

    AKP Angga Riatma mengatakan, jasad ditemukan dalam kondisi terbungkus karung putih.

    “Setelah korban tidak bergerak, bocah tersebut dimasukkan ke dalam karung warna putih,” paparnya, Jumat (14/2/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Kebun kopi yang menjadi lokasi jasad dikubur berjarak 50 meter dari rumah pelaku.

    “Kedalaman korban dikuburkan selutut (orang dewasa),” lanjutnya.

    Sejumlah barang bukti yang disita penyidik, yakni sepeda motor dan sebilah batang kayu yang digunakan untuk menggali kuburan.

    “Sisa baju yang dibakar, lelehan kain, potongan kayu, bambu arang kami ambil, terus jenazah korban dan juga karung,” sambungnya.

    Pihaknya masih menyelidiki korban yang dikubur dalam keadaan hidup atau meninggal.

    “Berdasarkan hasil autopsi nanti bisa kami simpulkan. Apakah korban dikuburkan saat masih hidup, atau meninggal dunia karena luka fatal atau korban meninggal karena kekurangan nafas,” tandasnya.

    Kejiwaan pelaku yang berusia 25 tahun akan diperiksa.

    Menurutnya, pelaku dapat dijerat pasal 340, subsider 338 subsider 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan dan penganiayaan.

    “Ini masih sangkaan awal untuk lebih jelasnya pasalnya akan kami lakukan usai gelar perkara,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Update Kasus Bocah 6 Tahun Dibunuh Kekasih Ibunya di Jember, Korban Dibungkus Karung usai Dihabisi

    (Tribunnews.com/Mohay) (Tribunjatim.com/Imam Nawawi)

  • Bocah di Jember Ditemukan Tewas Terkubur, Pacar Ibu Korban Dihajar Warga dan Diamankan – Halaman all

    Bocah di Jember Ditemukan Tewas Terkubur, Pacar Ibu Korban Dihajar Warga dan Diamankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bocah asal Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur berinisial F (6) tewas dibunuh pacar ibu kandungnya, Alfin (25).

    Alfin yang kini telah ditangkap mengubur jasad korban di kebun kopi.

    Kasus ini terungkap setelah warga menggerebek rumah Alfin dan membongkar makam korban pada Kamis malam (13/2/2025).

    Kasatreskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, mengatakan jasad ditemukan dalam kondisi terbungkus karung putih.

    “Pelaku melakukan penganiayaan (dengan tangan kosong), setelah korban tidak bergerak, bocah tersebut dimasukkan kedalam karung warna putih,” paparnya, Jumat (14/2/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Kebun kopi yang menjadi lokasi jasad dikubur berjarak 50 meter dari rumah pelaku.

    “Kedalaman korban dikuburkan selutut (orang dewasa),” lanjutnya.

    Sejumlah barang bukti yang disita penyidik yakni sepeda motor dan sebilah batang kayu yang digunakan untuk menggali kuburan.

    “Sisa baju yang dibakar, lelehan kain, potongan kayu, bambu arang kami ambil, terus jenazah korban dan juga karung,” sambungnya.

    Pihaknya masih menyelidiki korban dikubur dalam keadaan hidup atau meninggal.

    “Berdasarkan hasil autopsi nanti bisa kami simpulkan. Apakah korban dikuburkan saat masih hidup, atau meninggal dunia karena luka fatal atau korban meninggal karena kekurangan nafas,” tandasnya.

    Kejiwaan pelaku yang berusia 25 tahun akan diperiksa.

    Menurutnya, pelaku dapat dijerat pasal 340, subsider 338 subsider 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan dan penganiayaan.

    “Ini masih sangkaan awal untuk lebih jelasnya pasalnya akan kami lakukan usai gelar perkara,” tukasnya.

    Warga bernama Khumaidi, menjelaskan ibu korban sempat mencari keberadaan anaknya yang hilang saat membantu persiapan pesta pernikahan tetangga.

    “Kabar hilangnya korban sempat diunggah di media sosial Facebook,” bebernya.

    Setelah ditelusuri, terungkap korban tidak diculik melainkan dibunuh pacar ibu korban.

    “Usai dibunuh, korban dikubur di kebun dan malam ini polisi dibantu warga menggali tanah lokasi korban dikubur, ” terangnya.

    Mengetahui adanya kasus pembunuhan, warga mendatangi pelaku dan menghajarnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Update Kasus Bocah 6 Tahun Dibunuh Kekasih Ibunya di Jember, Korban Dibungkus Karung usai Dihabisi

    (Tribunnews.com/Mohay) (Tribunjatim.com/Imam Nawawi)

  • Sopir Dump Truck di Cikarang Kabupaten Bekasi Tewas Terjepit saat Perbaiki Sistem Hidrolik – Halaman all

    Sopir Dump Truck di Cikarang Kabupaten Bekasi Tewas Terjepit saat Perbaiki Sistem Hidrolik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang sopir dump truk berinisial M (21) tewas dalam kondisi terjepit saat melakukan perbaikan pada sistem hidrolik bak.

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Pasirkonci, Pasirsari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (13/2/2025) pagi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban meninggal dunia di lokasi.

    “Benar satu orang meninggal dunia diduga terjepit bak dump truck,” ujar Ade Ary, dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025).

    Dari keterangan saksi awalnya korban sebagai sopir dump truck sedang melakukan perbaikan hidrolik bak.

    Posisi korban berada di antara rangka atau sasis mobil dengan bak dump truck.

    “Tiba-tiba korban menarik sendiri tuas tekel hidrolik mobil dump truck tersebut,” ucap Mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

    Sekejap kemudian bak dump truck langsung menjepit tubuh korban.

    “Menurut keterangan saksi lainnya, ketika saksi ini melintas melihat korban sudah terjepit bak mobil dump truk dengan rangka atau sasis mobil dump truck,” kata Ade Ary.

    Tim identifikasi Polres Metro Bekasi mendatangi TKP guna penyelidikan. 

    Korban M sudah meninggal dunia sebelum dievakuasi ke rumah sakit.

    Pihak keluarga korban memohon agar jenazah korban tidak dilakukan autopsi dengan dibuatkan surat pernyataan.

     

     

  • Ciri-ciri Pria Korban Mutilasi di Jombang, Bagian Tubuh Ditemukan di 2 Lokasi – Halaman all

    Ciri-ciri Pria Korban Mutilasi di Jombang, Bagian Tubuh Ditemukan di 2 Lokasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Jombang membeberkan ciri-ciri korban mutilasi di Jombang, Jawa Timur.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengonfirmasi, mayat dan kepala yang ditemukan di dua lokasi berbeda pada Rabu (12/2/2025) merupakan bagian dari tubuh yang sama.

    Kendati demikian, pihaknya masih kesulitan mengungkap identitas korban.

    Melansir Kompas.com, dari hasil pemeriksaan forensik dan hasil autopsi, diketahui korban adalah seorang laki-laki berusia antara 15 hingga 25 tahun.

    Korban diperkirakan memiliki tinggi badan antara 155 hingga 160 sentimeter.

    Korban berambut ikal dengan panjang sekira 14 sentimeter, kulit sawo matang, dan gigi yang tidak rata.

    Ciri-ciri lain, ada tahi lalat di dada korban sebelah kanan dan pundak sebelah kiri.

    “Kemudian ukuran alas kaki sekitar 36 sampai 37 sentimeter,” terang Margono.

    Ia mengimbau, kepada masyarakat yang mengenali ciri-ciri fisik korban atau merasa kehilangan anggota keluarga dalam waktu empat hari terakhir, diminta untuk melapor ke Polres Jombang.

    Sementara itu, dari hasil autopsi ditemukan adanya tanda-tanda kematian tak wajar.

    “Di leher ditemukan bekas senjata tajam yang tidak beraturan. Dianalisa jika dilakukan pelaku tidak hanya sekali, tapi berulang kali,” terang Margono, dilansir TribunJatim.com.

    Ditemukan juga adanya luka pendarahan di bagian kepala yang diduga mengakibatkan korban lemas.

    “Sebelum kematian, juga ditemukan pendarahan di kepala yang mengakibatkan korban tersebut lemas dan tidak berdaya,” ujarnya.

    Margono menuturkan, mayat korban yang ditemukan terpisah di dua lokasi yang cukup jauh diduga sengaja dimutilasi untuk menghilangkan jejak.

    Sebelumnya, jasad tanpa kepala ditemukan di area irigasi persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Rabu sekira pukul 12.00 WIB.

    Jasad berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak memancing.

    Saat ditemukan, kondisi jasad tanpa kepala itu dalam posisi telungkup tanpa busana, sedangkan kaki dan tangannya masuk ke dalam air di saluran.

    “Jasad laki-laki dan sudah dalam kondisi membusuk,” kata Kepala Dusun Dukuhmireng, Desa Dukuharum, Rabu, dilansir TribunJatim.com.

    Di hari yang sama, warga Dusun Kedung Lempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, digegerkan dengan penemuan kepala manusia tanpa tubuh.

    Kepala manusia ini ditemukan sekira pukul 17.57 WIB di Kali Konto.

    Saat ditemukan, potongan tubuh manusia itu dalam kondisi sudah membusuk dan sulit dikenali.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan guna mengungkap kasus temuan potongan tubuh di dua lokasi berbeda di Jombang.

    Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang untuk dilakukan autopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Diduga Korban Mutilasi, Kepala Manusia di Tembelang Jombang Dipastikan Bagian Jasad Pria di Megaluh

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo, Kompas.com/Moh Syafii)

  • Vario Siswi SMA yang Ditemukan Tewas di Jombang Dijual Pelaku Rp2,2 Juta, Polisi: 20 Tahun Penjara – Halaman all

    Vario Siswi SMA yang Ditemukan Tewas di Jombang Dijual Pelaku Rp2,2 Juta, Polisi: 20 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap siswi SMA berinisial PRA (18) yang jasadnya ditemukan tewas mengapung di Sungai Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Selasa (11/2/2025).

    Kasat Reskrim Polres jombang, AKP Margono Suhendra menuturkan, ada tiga pelaku dalam kasus ini.

    Ketiganya berinisial AP (18) yang merupakan pelaku utama, lalu AT (18) dan LI (32).

    Ketiganya diringkus di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    AKP Margono menuturkan, salah satu pelaku memiliki hubungan dengan korban, yakni AP.

    “Tiga pelaku sudah kami amankan. Salah satu pelaku memang memiliki hubungan dengan korban. Di mana pada hari Senin (10/2/2025) AP mengajak bertemu korban,” ujarnya.

    Sebelum ditemukan tewas, AP mengajak korban untuk bertemu.

    Setelah bertemu, AP mengajak korban ke rumah pelaku AT.

    Di rumah tersebut, korban ditinggalkan sendirian, sementara AP dan AT pergi untuk membeli miras.

    “Pacar dari korban ini mengajak korban ke rumah salah satu rumah pelaku yakni AT. Setelah itu korban ditinggalkan di rumah itu,”

    “Barulah saat itu AP dan AT pergi keluar untuk membeli minuman keras,” ujarnya, Kamis (13/2/2025).

    Setelah membeli miras, AP dan AT kembali dan menemui korban.

    Ternyata di rumah tersebut sudah ada LI yang menunggu dan ketiga pelaku akhirnya pesta miras.

    Mengutip TribunJatim.com, setelah minum-minum, ketiga pelaku mengajak korban untuk pergi ke persawahan.

    AP dan LI berboncengan tiga dengan korban. AP berada di depan, di tengah ada korban, dan LI duduk di bagian paling belakang.

    “AT ini melihat dari belakang karena mengikuti dari belakang,” imbuhnya. 

    Di sawah tersebut, ternyata korban dianiaya dan dirudapaksa.

    Korban dipukuli karena melakukan perlawanan.

    “Sebelum melakukan rudapaksa, pelaku ini melakukan pemukulan terhadap korban di bagian perut sehingga korban tidak berdaya. Di mana pembuktian itu sesuai dengan hasil autopsi bahwa ada pendarahan di dalam perut korban,” ungkapnya.

    Usai dirudapaksa secara bergilir dan kondisi korban tak berdaya, AP dan LI membawa korban ke sungai.

    Dalam kondisi lemas, korban dibuang AP dan LI ke sungai hingga akhirnya meninggal dunia karena tenggelam.

    “Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban,” bebernya.

    AKP Margono menuturkan, para pelaku menjual motor Vario korban Rp2,2 juta.

    “Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali,” pungkasnya. 

    Atas perbuatannya tersebut ketiga pelaku dijerat Pasal 340 atau 339, 338 dengan hukuman kurang seumur hidup atau 20 tahun penjara. 

    Diwartakan sebelumnya, korban ditemukan mengapung di sungai Dusun Pacar, Desa Pacar Peluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (11/2/2025).

    Korban ditemukan warga sekitar pukul 07.30 WIB.

    Jasad wanita tersebut, ditemukan oleh warga yang tengah berjalan di pinggir sungai.

    Terapung terbawa arus, jasad tersebut, dipinggirkan oleh warga pakai batang kayu.

    “Jadi ada warga yang berjalan di pinggir sungai kanal tersebut. Kemudian ia melihat ada jasad terapung terbawa arus sungai dari arah selatan ke utara,”

    “Kemudian warga mencoba menepikan jasad tersebut menggunakan batang kayu dan bagian tubuhnya ditali agar tidak kembali hanyut,” ungkap Kasi humas Polres Jombang, AKP Kasnasin.

    Setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata korban berinisial PRA (19) dan masih duduk di bangku SMA.

    Paman korban, Suwari, sebelum ditemukan meninggal, korban sempat berpamit untuk COD (cash on delivery) sebuah barang.

    Namun, korban tak pamit di daerah mana akan melakukan COD.

    “Jadi korban ini pada Senin (10/2/2024) sekitar pukul 16.00 WIB keluar rumah dengan alasan ingin COD barang. Sebelum keluar rumah, korban sebelumnya sudah diingatkan oleh ayahnya agar tidak pulang larut malam,” tutur Suwari saat dikonfirmasi Surya.co.id.

    Namun, sekira pukul 20.00 WIB, ayah korban tak bisa menghubungi putrinya yang duduk di bangku kelas 3 SMA ini.

    “Sampai pihak keluarga mencoba menelepon pukul 01.00 WIB dan itulah komunikasi terakhir dengan keluarga,” lanjut paman korban.

    Pihak keluarga pun terkejut pada pagi harinya setelah mendengar kabar bahwa korban ditemukan tewas.

    “Paginya pihak keluarga terkejut mendengar kabar dari Facebook bahwa anaknya ditemukan tidak bernyawa di Sungai Kanal Turi-Tunggorno,” ungkapnya.

    Jasad korban pun dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.

    Hasil autpsi di RSUD Jombang, ditemukan fakta bahwa korban dianiaya sebelum dilempar ke sungai.

    Hal tersebut, diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra.

    Ia menuturkan, ada luka di kepala korban dan lebam di bagian perutnya.

    Diduga, korban tewas karena tenggelam dan ada indikasi korban masih hidup saat berada di sungai.

    “Penyebab korban meninggal karena tenggelam. Jadi indikasinya korban ini masih hidup saat berada di sungai, dan lemas setelah terkena hantaman benda tumpul,”

    “Saat di sungai masih hidup namun lemas dan meninggal karena tenggelam,” jelas Margono kepada Surya.co.id.

    Ia menuturkan, HP dan motor korban hilang.

    “Barang bukti di lokasi ada pakaian yang dikenakan korban. Korban juga masih menggunakan kalung dan cincin. Sepeda motor dan HP dibawa lari oleh terduga pelaku,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo)