Topik: autopsi

  • TKI Tewas di Korea Diduga karena Keracunan Gas, Korban Meninggal 2 Hari Sebelum Ulang Tahunnya – Halaman all

    TKI Tewas di Korea Diduga karena Keracunan Gas, Korban Meninggal 2 Hari Sebelum Ulang Tahunnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Negara Indonesia yang menjadi pekerja di Korea Selatan ditemukan meninggal dunia di asrama pabrik pada Senin (16/2/2025).

    Ia adalah Husen (29), pemuda yang bekerja di pabrik pembuatan suku cadang mobil di kawasan Cheongbuk-eup, Pyeongtaek.

    Sebelumnya, diduga Husen meninggal dunia karena serangan jantung.

    Namun, Badan Forensik Nasional melakukan autopsi dan mendapati dugaan keracunan, dikutip dari Kyeongin.com pada Minggu (23/2/2025).

    Husen diduga meninggal karena keracunan karbon monoksida.

    Pasalnya, jendela kamar Husen dan rekannya mengarah langsung ke beranda yang digunakan sebagai ruang ketel uap.

    Kejadian berlangsung dua hari sebelum ulang tahun Husen.

    Keluarga Husen sempat mencoba menghubungi, mengingat tak lama lagi adalah hari ulang tahunnya.

    TKI TEWAS – Tangkap layar media Korea kabarkan WNI asal Semarang, Husen meninggal dunia diduga karena keracunan gas, keluarga sempat mencoba menghubungi Husen namun tak ada jawaban. (kyeongin.com/ Reporter Mok Eun-soo)

    Namun, semua panggilannya tak ada yang dijawab.

    Alih-alih diangkat, sang sepupu justru mendapat telepon dari pihak Korea Selatan yang mengabarkan Husen akan dibawa dari rumah sakit ke rumah duka.

    Sang sepupu yang juga bekerja di Korea langsung bergegas ke rumah duka pada jam 12 malam.

    Saudara kembar Husen dan teman-teman di kampung halamannya yang kerja di Korea juga berkumpul di aula pemakaman.

    Mereka tak menyangka Husen meninggal secara mendadak.

    “Semua orang di sana mulai berteriak menangis keras,” ujar sepupu A yang telah menyaksikan jasad Husen terbaring di kamar mayat.

    Empat hari setelah kejadian tersebut, empat keluarga termasuk sepupu dan kembaran Husen ditemui media masih dalam wajah duka.

    “Husen adalah teman yang tertutup dan baik hati, dia telah meninggalkan kita,” terang sepupu Husen saat ditemui di dekat Stasiun Unseo, Jung-gu.

    “Ia meninggalkan orang tua dan kakak-kakaknya dan datang ke Korea pada tahun 2018 untuk mencari nafkah.”

    “Ia bekerja di sana selama lima tahun, dan terpilih sebagai ‘pekerja keras’ serta kembali ke Korea pada bulan September tahun lalu,” tambahnya.

    Husen dikenal sebagai anak yang tak pernah banyak berbagi tentang kesulitannya.

    “Husen adalah anak yang tidak banyak bicara tentang kesulita yang dialami karena dia takut orang-orang di sekitarnya akan khawatir,” jelas sang sepupu.

    “Jika adik-adik saya menginginkannya, saya akan memberi mereka sepatu, topi, dan pakaian bagus,” jelasnya lagi.

    “Adik bungsu saya, yang berusia 6 tahun, masih belum tahu sang kakak meninggal dunia. Dia baru akan tahu besok (tanggal 21),” ungkap sepupu Husen lagi.

    Mereka terdiam, mengingat hati kematian Husen hanya selisih dua hari sebelum hari ulang tahun almarhum.

    Dalam kesempatan yang sama, keluarga Husen menerangkan jika banyak pekerja asal kampung halamannya, Semarang, Jawa Tengah, yang terbang ke Korea.

    Orang-orang tersebut tersebar di Pyeongtaek, Sejong, Jochiwon, dan Asan di Provinsi Chungcheong Selatan.

    Mereka sering berkumpul di Ansan saat hari libur untuk berbagi kesulitan hidup di negeri orang.

    Husen merupakan pemuda yang gemar membawa gitarnya.

    Ia sering memainkan gitar kesayangannya di asrama, yang kini jadi tempat dirinya menghembuskan napas terakhir.

    “Apakah kecelakaan gas sering terjadi di Korea? Husen benar-benar masih sehat sebelumnya,” ujar mereka.

    Keluarga masih frustasi dengan penyebab pasti kematian Husen.

    Dikabarkan jenazah Husen akan diterbangkan ke Indonesia, dari keberangkatan Bandara Internasional Incheon pada 21 Februari 2025 pagi.

    Husen akan dimakamkan di kampung halamannya di Semarang.

    Kematian Husen adalah tragedi yang disebabkan buruknya manajemen keselamatan akomodasi asing yang buruk.

    Sampai 2022, hanya ada 10 insiden keracunan gas seperti yang dialai Husen.

    Angka yang cukup rendah, sayangnya kejadian tersebut justru yang menewaskan Husen. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N)

  • Autopsi Yahya Sinwar: Bebas Narkoba Hanya Kafein – Halaman all

    Autopsi Yahya Sinwar: Bebas Narkoba Hanya Kafein – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil otopsi yang dilakukan oleh militer Israel terhadap jenazah Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, memberikan penjelasan penting mengenai keadaan kesehatan Sinwar sebelum kematiannya.

    Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh media Israel, Maariv, ditemukan fakta menarik yang mengejutkan banyak pihak.

    Menurut laporan otopsi, tidak ditemukan bukti bahwa Yahya Sinwar menggunakan narkoba, meskipun sebelumnya Israel sempat menuduhnya mengonsumsi Captagon, sejenis amfetamin.

    Hasil uji forensik yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam darah Sinwar tidak ada jejak narkoba yang ditemukan.

    Sebagai gantinya, diketahui bahwa Sinwar hanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar sebelum kematiannya.

    Kematian Sinwar terjadi dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada bulan Oktober lalu, di mana sebuah tank menyerang gedung tempat ia berlindung di Kota Rafah, Gaza.

    Laporan otopsi awal yang dirilis pada November 2024 menyebutkan bahwa Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum kematiannya dan sempat bertahan hidup beberapa jam setelah ditembak di kepala.

    Meskipun ditemukan peluru di kepalanya, para ahli patologi memilih untuk tidak mengeluarkannya.

    Saat ini, jenazah Yahya Sinwar disimpan oleh Israel di lokasi yang dirahasiakan.

    Adik laki-laki Sinwar, Mohammed Sinwar, meminta agar Israel menyerahkan jenazah kakaknya sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri konflik secara permanen.

    Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut ditolak oleh pihak Israel.

    Bagaimana Update Pertukaran Tahanan Antara Israel dan Hamas?

    Pada tanggal 22 Februari 2025, rencana pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas akan kembali dilaksanakan.

    Dalam pertukaran ini, Hamas akan memulangkan enam sandera Israel dari Gaza, sementara Israel berjanji akan membebaskan ratusan warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

    Hamas telah merilis nama enam sandera Israel yang akan dibebaskan, yang terdiri dari Eliya Cohen, Omer Shem-Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Avera Mengistu, dan Hisham al-Sayed.

    Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu telah ditahan oleh Hamas selama hampir satu dekade setelah masuk ke Gaza dalam kondisi yang tidak dijelaskan.

    Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan total 602 tahanan Palestina.

    Sebagian besar dari mereka telah ditahan selama beberapa dekade, dengan sekitar 445 di antaranya ditangkap setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Menurut pejabat Hamas, penyerahan sandera Israel akan dilakukan sekitar pukul 08:30 waktu setempat (13:30 WIB).

    Lokasi serah terima belum diumumkan, tetapi penyerahan sebelumnya dilakukan di Khan Younis, Gaza selatan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rincian Terbaru Hasil Autopsi Buktikan Yahya Sinwar Bebas Narkoba: Kopi, Bukan Captagon – Halaman all

    Rincian Terbaru Hasil Autopsi Buktikan Yahya Sinwar Bebas Narkoba: Kopi, Bukan Captagon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil autopsi yang dilakukan oleh militer Israel terhadap jenazah Yahya Sinwar tidak menunjukkan adanya bukti bahwa pemimpin Hamas tersebut menggunakan narkoba.

    Tidak disebutkan kapan dan di mana autopsi ini dilakukan.

    Namun rincian terbaru hasil autopsi ini baru dirilis oleh media Israel Maariv pada Jumat ( 21/2/2025).

    Laporan tersebut menyebut uji forensik mengonfirmasi bahwa dalam darah Sinwar tidak ditemukan jejak narkoba.

    Sinwar hanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar sebelum kematiannya.

    Sebelumnya, Israel sempat menuduh Yahya Sinwar serta pejuang Hamas lainnya menggunakan captagon, sejenis amfetamin yang sering digunakan pejuang di Suriah dan Irak untuk meningkatkan performa tempur.

    Yahya Sinwar tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada Oktober lalu setelah sebuah tank menghantam gedung tempat ia berlindung di Kota Rafah, Gaza.

    Laporan autopsi awal yang dirilis pada November 2024, mengungkapkan bahwa Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum kematiannya.

    Sinwar sempat bertahan hidup beberapa jam setelah ditembak di kepala.

    Meski demikian, para ahli patologi memutuskan untuk tidak mengeluarkan peluru yang ditemukan di kepala Sinwar.

    Jenazah Yahya Sinwar saat ini disimpan oleh Israel di lokasi yang dirahasiakan.

    Adik laki-laki Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, Mohammed Sinwar, meminta agar Israel menyerahkan jenazah kakaknya sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri konflik secara permanen.

    Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut masih ditolak oleh Israel.

    Update Pertukaran Tahanan Israel-Hamas

    Pada Sabtu (22/2/2025), Hamas akan memulangkan enam sandera Israel dari Gaza.

    Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan ratusan warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

    Pertukaran ini adalah kali ketujuh dari tahap pertama gencatan senjata Israel-Hamas.

    Gencatan senjata, yang berlaku sejak 19 Januari 2025, diharapkan terdiri dari tiga tahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang secara permanen.

    Mengutip Al Jazeera, berikut rincian pertukaran tahanan yang berlangsung hari ini:

    Sandera Israel yang akan dibebaskan

    Hamas telah merilis nama enam sandera Israel yang akan dibebaskan.

    Mereka adalah Eliya Cohen, Omer Shem-Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Avera Mengistu, dan Hisham al-Sayed.

    Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu telah ditahan oleh Hamas sejak mereka memasuki Gaza dalam kondisi yang tidak dijelaskan sekitar satu dekade lalu.

    Enam sandera ini adalah yang terakhir dari total 33 sandera yang disepakati untuk dibebaskan dalam tahap pertama gencatan senjata.

    Menurut pejabat Hamas, sandera Israel tersebut akan diserahkan sekitar pukul 08:30 pagi waktu setempat (13:30 WIB).

    Lokasi serah terima belum diumumkan, tetapi penyerahan sebelumnya dilakukan di Khan Younis, Gaza selatan.

    Tahanan Palestina yang dibebaskan

    Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan total 602 tahanan Palestina pada hari Sabtu.

    Sebagian besar tahanan ini telah ditahan selama beberapa dekade.

    Di antara 602 tahanan tersebut, sekitar 445 adalah warga Palestina dari Gaza yang ditangkap setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Sebanyak 50 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Media Israel: Hasil Menarik Terungkap dari Autopsi Yahya Sinwar, Berperang Pakai Doping Captagon? – Halaman all

    Media Israel: Hasil Menarik Terungkap dari Autopsi Yahya Sinwar, Berperang Pakai Doping Captagon? – Halaman all

    Media Israel: Hasil Menarik Terungkap dari Otopsi Yahya Sinwar, Benarkah Pakai Captagon? 

     
    TRIBUNNEWS.COM – Lembaga Penyiaran Israel, KAN, Jumat (21/2/2025) melaporkan hasil menarik yang ditemukan dari autopsi yang dilakukan Tentara Israel (IDF) terhadap jenazah mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

    Laporan itu menyebut kalau tes yang dilakukan oleh IDF terhadap jenazah Sinwar menunjukkan bahwa darahnya bebas dari jejak zat narkotika.

    Sebagai informasi, laporan yang diterbitkan media tersebut, menyematkan frase “hasil menarik” terkait laporan akhir otopsi jenazah Sinwar, yang disiapkan oleh tentara Israel tersebut.

    Kata “menarik” ditonjolkan karena selama ini IDF menuduh kalau para petempur Hamas menggunakan doping, berupa narkotika sehingga kuat berperang di tengah situasi kesulitan bahan makanan di Gaza.

    Menurut Otoritas Penyiaran Israel, IDF telah menyiapkan laporan akhir dalam beberapa hari terakhir mengenai otopsi yang dilakukan terhadap jenazah Sinwar. 

    “Pengujian yang dilakukan oleh militer mencakup berbagai macam zat narkotika, dan semua hasilnya negatif,” kata laporan itu.

    Laporan menambahkan,  di antara hasil paling menonjol yang terungkap dari hasil pemeriksaan itu adalah bahwa satu-satunya zat yang muncul dalam konsentrasi tinggi dalam darah Sinwar adalah kafein.

    Kafein ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman, dan secara alami terdapat dalam biji kopi.

    Pada Oktober 2024, sekitar setahun setelah dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa dan perang genosida oleh Israel yang menghancurkan Jalur Gaza, Sinwar dibunuh di kota Rafah di Jalur Gaza selatan oleh peluru tentara Israel saat dia sedang berperang.

    Media Israel mengedarkan foto-foto barang milik Sinwar yang didokumentasikan oleh IDF saat pemimpin Hamas tersebut dibunuh.

    Foto-foto itu menunjukkan kalau dia memiliki sebuah tasbih, sebotol kecil parfum, sebatang permen, buku-buku doa, selain itu juga sebuah lampu kecil, dan senjata tajam.

    Dalam gambar arsip yang diambil pada tanggal 14 Desember 2022, Yahya Sinwar, yang saat itu menjabat sebagai kepala gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza, melambaikan tangan kepada para pendukungnya selama rapat umum yang menandai ulang tahun ke-35 berdirinya kelompok tersebut, di Kota Gaza. – Menteri luar negeri Israel telah menyerukan untuk “segera menyingkirkan” Yahya Sinwar, yang ditunjuk oleh Hamas pada tanggal 6 Agustus 2024 sebagai pemimpin politik baru kelompok militan tersebut menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran minggu lalu. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP) (AFP/MOHAMMED ABED)

    Tuduhan Palsu

    Laporan mengenai hasil analisis dan pemeriksaan jenazah Yahya Sinwar ini membantah segala tuduhan dan klaim Israel yang berusaha memberikan stigma negatif terhadap pejuang Hamas

    “Sebagaimana laporan KAN bahwa tidak adanya jejak Captagon merupakan kejutan bagi tentara Israel,” tulis ulasan Khaberni, Jumat.

    Israel mengklaim bahwa Captagon adalah obat yang sebelumnya diduga digunakan oleh pejuang elite Hamas.

    Otoritas Penyiaran Israel menilai kalau laporan – yang diselesaikan beberapa hari terakhir oleh IDF mengenai analisis darah Sinwar – membawa implikasi penting di aspek strategis dan intelijen.

    Laporan KAN menambahkan kalau para pemimpin tinggi militer Israel saat ini sedang mempelajari laporan tersebut dalam semua dimensi intelijen dan strategis.

    “Semua rincian hasil autopsi Sinwar belum diungkapkan,” kata laporan tersebut.

    “Tetapi jelas bahwa dokumen tersebut mungkin berdampak pada pergerakan militer dan politik di masa mendatang,” tambah KAN dalam laporannya.

    Hal yang dimaksud soal ‘dampak keputusan militer’ IDF terkait jenazah Sinwar tersebut merujuk pada situasi yang terjadi pekan lalu.

    Saat itu, gencatan senjata terancam bubar karena sejumlah hal.

    “Perkiraan Israel menunjukkan kalau salah satu alasannya (terancam berhentinya gencatan snejata) adalah ancaman dari Mohammed Sinwar (adik Yahya) untuk menggagalkan negosiasi, atau bahkan benar-benar melaksanakan ancamannya, apabila tuntutannya untuk mengambil kembali jenazah saudaranya tidak dipenuhi Israel,” kata laporan tersebut.

    Israel sejauh ini menolak menyerahkan jenazah Yahya Sinwar ke Hamas.

    Israel menahan jenazah mendiang pemimpin Hamas tersebut di lokasi yang tidak ditentukan.

    Dalam konteks yang sama, Otoritas Israel melaporkan bahwa tentara memutuskan untuk tidak mengekstraksi peluru yang ditemukan di kepala Sinwar yang menyebabkan kematiannya.

    “Tindakan ini  membuat identifikasi tentara yang menembaknya akan sulit dilakukan,” menurut laporan KAN.

    Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon (obat terlarang) dan disimulasikan dalam kotak berisi buah asli, setelah pengiriman dicegat oleh bea cukai dan brigade anti-narkoba di pelabuhan Beirut, di ibukota Lebanon, pada 29 Desember. 2021. Agen bea cukai Lebanon menyita hari ini, sembilan juta pil Captagon disembunyikan dalam pengiriman jeruk di pelabuhan Beirut, yang ditujukan ke salah satu negara Teluk, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassan al-Mawlawi mengumumkan. (ANWAR AMRO / AFP)

    Apa Itu Captagon

    Seperti diberitakan The Week, paada November 2023, para pejabat dari IDF dan pemerintah Amerika Serikat mengklaim laporan kalau para militan Hamas mengonsumsi stimulan palsu yang dikenal sebagai Captagon.

    Konsumsi itu dilakukan ketika mereka melakukan serangan pada tanggal 7 Oktober di Israel.

    Captagon yang juga dikenal sebagai “obat jihad”, “Captain Courage”, dan “kokain orang miskin”, dilaporkan turut memicu serangan yang masif pada hari itu. 

    Captagon adalah nama merek obat fenethylline hydrochloride , yang awalnya dibuat pada tahun 1960-an di Jerman Barat untuk mengobati kondisi seperti gangguan pemusatan perhatian, depresi, dan narkolepsi, menurut laporan Insider .

    Obat tersebut akhirnya dilarang pada tahun 1980-an karena “sifatnya yang sangat adiktif,” tambah outlet tersebut, tetapi “perdagangan gelap” Captagon palsu telah berkembang pesat di Timur Tengah sejak saat itu.

    Obat tersebut tetap sangat umum di wilayah tersebut dan “sangat berkembang pesat” di negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. 

    Versi obat terlarang tersebut merupakan campuran “amfetamin dan teofilin,” dan terkadang dicampur dengan zat lain seperti kafein dan parasetamol, pereda nyeri, menurut laporan Reuters .

    Seperti stimulan lainnya, Captagon membantu mencegah tidur dan rasa lapar sekaligus membuat pengguna lebih fokus. Obat tersebut tetap populer di kalangan pejuang dalam Perang Saudara Suriah dan militan dari ISIS. 

    Sejak setidaknya tahun 2014, Suriah telah dianggap sebagai produsen dan konsumen obat yang signifikan.

    Damaskus membantah kalau mereka terlibat dalam perdagangan Captagon.

    “Namun, narasumber mengatakan produksi dan distribusi obat tersebut “telah menghasilkan miliaran dolar” bagi Bashar al-Assad dan sekutunya kala berkuasa “saat mereka mencari jalur ekonomi,” menurut laporan Al Jazeera. 

    Meskipun obat tersebut tidak memiliki pengakuan nama di luar Timur Tengah, baik Inggris maupun Amerika Serikat telah menyatakan kekhawatiran atas produksinya yang terus berlanjut di Suriah . 

    Mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar selama pertempuran di Gaza pada waktu yang tidak diketahui. (Tangkapan layar: rekaman Hamas/Al-Jazeera)

    Kemartiran Sinwar

    Oktober lalu, tentara Israel mengumumkan bahwa terbunuhnya pimpinan gerakan Hamas di Jalur Gaza adalah suatu kebetulan.

    “Kami tidak tahu Sinwar ada di sana,” kata juru bicara militer Daniel Hagari saat itu.

    “Awalnya kami mengidentifikasi dia sebagai pria bersenjata di dalam gedung. Dia terlihat mengenakan topeng dan melemparkan papan kayu ke arah pesawat tanpa awak, beberapa detik sebelum dia terbunuh.”

    Pada tanggal 18 Oktober, Hamas menyatakan berduka atas kematian pemimpinnya, Yahya Sinwar, dan mengonfirmasi bahwa ia tewas dalam konfrontasi dengan tentara Israel.

    Hal ini terjadi sehari setelah tentara Israel dan Shin Bet menerbitkan pernyataan bersama yang mengumumkan tewasnya tiga orang dalam operasi yang dilakukan oleh IDF di Jalur Gaza, termasuk Sinwar.

    Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan oleh faksi-faksi Palestina di Gaza terhadap pemukiman Israel dan pangkalan-pangkalan militer yang berdekatan dengan Jalur Palestina pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kerugian besar bagi manusia dan militer Israel, serta berdampak negatif pada reputasi badan keamanan dan intelijen Israel di mata internasional. 

     

    (oln/khbrn/theweek/*)

     
     

  • Fakta Baru Jasad Siswi MTs dalam Karung di Tanah Datar, Korban Lihat Status WA Ancaman Pembunuhan – Halaman all

    Fakta Baru Jasad Siswi MTs dalam Karung di Tanah Datar, Korban Lihat Status WA Ancaman Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan CNS (16), siswi MTs asal Desa Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

    Jasad CNS ditemukan terbungkus karung berwarna putih di pinggir jalan kawasan Desa Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Rabu (19/2/2025) lalu.

    Ternyata sebelum tewas, korban sempat melihat sebuah status di aplikasi pesan WhatsApp yang berisikan ancaman pembunuhan.

    Hal itu diungkapkan oleh Liza Delka (35), ibu kandung korban.

    “Semalam (sebelum kejadian) itu dia (korban) ada melakukan tangkapan layar sebuah status di WhatsApp salah satu orang, intinya hendak melakukan pembunuhan,” kata Liza saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Sumbar, Kamis (20/2/2025), dilansir TribunPadang.com.

    “Ada seseorang mau membunuh, kalau tidak salah isi tulisannya itu, kalau ‘kau berani macam-macam denganku, akan ku bunuh kau’,” lanjutnya.

    Dikatakan Liza bahwa korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu pernah bercerita kepada adiknya bahwa seorang teman dekatnya pernah mengajaknya berkelahi sambil membawa pisau.

    “Hanya itu saja yang saya tahu dari cerita adiknya. Kalau untuk korban anaknya patuh, penurut, dan tidak banyak cerita.” ungkap Liza.

    “Saat berada di rumah dan kalau mau cerita, ya yang penting-penting saja,” sambungnya.

    Liza pun berharap polisi segera dapat menangkap pelaku pembunuhan putrinya itu.

    “Hanya itu harapan saya, saya memohon doa dari semua pihak dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga pelakunya segera tertangkap, karena telah membunuh anak saya,” tandasnya.

    Liza menyebutkan bahwa jarak lokasi penemuan dengan rumahnya yakni sekitar 10 kilometer.

    Saat ditemukan tewas dalam karung korban mengenakan baju berwarna hitam, celana warna pink, serta hijab, dan memiliki henna di tangan kiri yang bertuliskan ‘Cinta’.

    Berdasarkan hasil visum di RSU Ali Hanafiah Batusangkar, didapati bekas cekikan pada bagian leher korban.

    Kini, kasus penemuan mayat pelajar SMP dalam karung ini sedang ditangani oleh Polres Tanah Datar.

    Selain itu, guna menemukan penyebab pasti kematian CNS, jasad korban dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Padang, Sumbar.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Fakta Mengejutkan Sebelum Tewas, CNS Ambil Tangkapan Layar Status WhatsApp Berisi Ancaman Pembunuhan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

  • Fakta Baru Jasad Siswi MTs dalam Karung di Tanah Datar, Korban Lihat Status WA Ancaman Pembunuhan – Halaman all

    Detik-detik Siswi MTs Tinggalkan Rumah Hingga Ditemukan Tewas Dalam Karung di Sumbar, Baru Putus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Terungkap detik-detik siswi MTs berinisial CNS (16) pergi dari rumah hingga ditemukan tewas dalam karung di Tabek Bunta, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (19/2/2025) pagi.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi mengatakan korban pergi dari rumah  neneknya pada Selasa (18/2/2025) malam setelah menerima telepon dari seseorang.

    “Informasi yang kita dapatkan, korban berada di rumah neneknya yang bersebelahan dengan rumah orang tuanya. Saat berada di rumah neneknya, korban sedang teleponan sambil mendengarkan musik lewat speaker,” ujar AKP Surya Wahyudi, Kamis (20/2/2025).

    Setelah menerima telepon, korban keluar tanpa sepengetahuan siapapun dari keluarganya.

    Siapa orang yang keluar bersama korban ini masih dalam penyelidikan kepolisian dari Polres Tanah Datar.

    Polres Tanah Datar juga sudah melakukan pengecekan CCTV yang ada di sekitar lokasi dan sepanjang jalan, memang ada terlihat korban pergi dengan menaiki sepeda motor.

    Akan tetapi dengan siapanya belum terungkap, karena untuk mengidentifikasi kendaraannya masih dalam kendala, karena kamera CCTV ini jaraknya jauh dan gambarnya juga kurang jelas.

    “Hasil kamera CCTV yang kita ambil, korban bersama seseorang pergi dengan sepeda motor pada malam hari. Jadi, sudah ada hasil rekaman video yang mengarah, korban berboncengan dengan seseorang,” ujarnya. 

    Polisi pun menduga kuat siswi MTs tersebut korban tindak pidana pembunuhan.

    Hal tersebut terlihat dari kondisi korban ketika pertama kali ditemukan.

    “Untuk dari yang terlihat dari bagian luar tubuhnya, ada luka lebam di bagian lehernya, bibirnya, dan beberapa bagian lainnya,” kata AKP Suryadi Wahyudi.

    Korban Baru Putus Dengan Pacar

    Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, polisi menyebut korban baru putus dengan pacarnya pada Minggu (16/2/2025).

    Polisi mengaku pihaknya sudah memeriksa 17 saksi terkait kasus penemuan mayat dalam karung tersebut.

    “Untuk sementara, kita baru mengumpulkan semua saksi yang berhubungan dengan korban. Sedang kita data dan sedang diambil keterangannya. Akan tetapi baru sebagian, dan masih ada sebagian lainnya belum,” kata AKP Surya Wahyudi.

    AKP Surya Wahyudi menyebutkan dari 17 saksi yang diperiksa belum ada yang mengarah kepada pelaku pembunuhan.

    “Akan tetapi untuk mengarah kepada satu orang atau pelaku, masih belum bisa ditentukan,” ujar AKP Surya Wahyudi.

    Pihaknya juga menyebutkan bahwa korban sebelumnya mempunyai pacar akan tetapi baru saja putus pada hari Minggu.

    Hal itu berdasarkan keterangan dari mantan pacar dari korban.

    “Informasi korban sempat punya pacar, dan keterangan dari mantan pacarnya ini sudah putus pada hari Minggu. Karena merupakan anak di bawah umur, diduga cinta monyet, yang berpacaran selama satu minggu, lalu putus,” katanya.

    AKP Surya Wahyudi juga menyebutkan untuk mantan pacar tersebut sudah dimintai keterangan.

    Intinya terkait perkembangan dugaan tindak pidana pembunuhan ini masih dalam penyelidikan, pendalaman, dan pengembangan.

    Selain itu, pihaknya dari Polres Tanah Datar juga menunggu hasil autopsi yang telah selesai dilakukan hari ini di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

    Diperkirakan hasil dari otopsi tersebut akan keluar sekitar satu atau dua hari lagi.

    Korban Sosok Penurut

    Pantauan TribunPadang.com, terlihat hadir juga para keluarga dari korban termasuk ibu kandungnya bernama Liza Delka (35) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Barat.

    Setelah korban selesai dilakukan autopsi, pihak keluarga membawa jenazah korban yang didampingi petugas dari Polres Tanah Datar dibawa kembali ke rumah duka.

    Rumah duka berlokasi di Jorong Guguak Manih, Nagari Sumaniak, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

    “Korban tuh orangnya patuh dan penurut. Tidak banyak cerita ya, orangnya,” kata Liza Delka.

    Ibunya menceritakan bahwa korban saat berada di rumah tidak banyak ulah orangnya.

    “Kalau cerita yang penting-penting saja,” ujarnya.

    Liza Delka menyampaikan bahwa korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

    (Tribunnews.com/ Tribunpadang.com/ Rezi Azwar)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Polisi Periksa 17 Saksi Terkait Penemuan Jenazah Pelajar dalam Karung di Tanah Datar Sumbar

  • Tersangka Mutilasi di Jombang Sempat Datangi Rumah Keluarga Korban, Buang Pemotong Kayu ke Sungai – Halaman all

    Tersangka Mutilasi di Jombang Sempat Datangi Rumah Keluarga Korban, Buang Pemotong Kayu ke Sungai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eko Fitrianto (38), tersangka kasus mutilasi di Jombang, Jawa Timur, membuang potongan jasad korban di Kecamatan Megaluh serta Kecamatan Tembelang pada Sabtu (8/2/2025).

    Tersangka kemudian melakukan aktivitas seperti biasanya dan tidak melarikan diri keluar kota.

    Bahkan, tersangka mendatangi rumah keluarga korban agar tak dicurigai.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono, menjelaskan tersangka berkunjung sehari setelah kejadian dan keluarga belum mengetahui korban Agus Soleh (37) tewas dibunuh.

    “Karena memang pelaku dan korban ini sudah teman lama. Pelaku sempat datang ke rumah Agus, ia datang dengan harapan tidak dicurigai,” bebernya, Kamis (20/2/2025).

    Menurutnya, korban dimutilasi dalam keadaan hidup, sesuai hasil autopsi jenazah.

    “Dari hasil autopsi, memang ada pendarahan di kepala yang juga bisa mengakibatkan kematian.”

    “Tetapi, dari hasil autopsi juga, yang menyebabkan kematian korban adalah adanya goresan benda tajam di leher sehingga dimungkinkan korban masih hidup saat pelaku melakukan proses mutilasi,” terangnya.

    Saat ditangkap, tersangka mengaku melakukan mutilasi dalam kondisi mabuk setelah menenggak minuman keras bersama korban.

    “Penyampaian dari pelaku, memang minuman keras ini sudah sangat banyak dikonsumsi sehingga tidak terkendali, baik korban maupun pelaku,” tandasnya.

    Keduanya sempat terlibat cekcok yang berakhir dengan pemukulan.

    “Korban ini langsung jatuh tanpa ada gerakan apapun,” lanjutnya.

    Tersangka kemudian pulang ke rumah untuk mengambil pemotong kayu yang digunakan untuk mutilasi.

    “Sehingga memang di TKP tidak ditemukan bercak darah, karena air saluran irigasi itu mengarah ke sungai itu yang membawa aliran darah untuk tidak terlihat dan di TKP memang tidak ada bekas darah,” imbuhnya.

    Pemotong kayu dan baju korban dibuang ke sungai untuk menutupi kasus pembunuhan.

    Penyidik masih mencari alat pemotong kayu yang dibuang tersangka.

    “Mengingat karena sungai tersebut, sungai yang arusnya cukup deras, sehingga masih kami lakukan pencarian,” tandasnya.

    Sosok Tersangka

    Tersangka Eko Fitrianto ditangkap di rumahnya di Desa Plosogeneng, Jombang, Jawa Timur pada Rabu (19/2/2025).

    Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, menjelaskan tersangka dan korban merupakan mantan rekan kerja di sebuah pabrik pengolahan kayu lapis di Kabupaten Jombang. 

    Korban pindah kerja di sebuah percetakan di Mojokerto, Jawa Timur setahun lalu.

    Ia menambahkan korban berasal dari Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

    “Berdasarkan hasil penyidikan, kita telah menangkap satu orang tersangka pelaku pembunuhan mutilasi atas nama inisial EF usia 38 tahun,” ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunJatim.com.

    Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal 340, pasal 338, pasal 339, yang mana pelaku diancam hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara. 

    Sebelumnya, Kepala Desa Jatirejo, Arifah, mengungkapkan handphone Agus Soleh tak dapat dihubungi sejak Sabtu (8/2/2025).

    Pihak keluarga sempat mendapat telepon yang mengaku sebagai Agus Soleh sedang berada di Bali.

    Namun, orang yang menelepon enggan menunjukkan lokasinya.

    Setelah ditelusuri, penyidik memastikan orang tersebut bukan Agus Soleh.

    “Orang itu mengaku AS. Mengakunya ada di Bali, tapi saat ditanya Bali mana, orang itu tidak mau menjawab. Disuruh pulang sama ibunya juga tidak mau,” kata Arifah.

    Menurut Arifah, ciri-ciri fisik yang diungkap petugas kepolisian identik dengan Agus Soleh.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Identitas Pelaku Mutilasi Jasad Tanpa Kepala di Jombang Pakai Pemotong Kayu, Berawal Sakit Hati Ucapan Korban

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Anggit Puji) 

  • Akhir Tragis Pasutri di Tuban, Istri Dibunuh Suami di Kolong Ranjang, Pelaku Kabur dan Akhiri Hidup – Halaman all

    Akhir Tragis Pasutri di Tuban, Istri Dibunuh Suami di Kolong Ranjang, Pelaku Kabur dan Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Misteri kematian S (52), wanita paruh baya asal Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) pada jasadnya ditemukan di kolong ranjang, Selasa (18/2/2025) mulai menemukan titik terang.

    S diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, MK (52).

    Namun, polisi terpaksa harus menghentikan penyelidikan kasus ini lantaran sang terduga pelaku MK juga ditemukan tewas.

    Keberadaan MK sempat ditelusuri polisi setelah penemuan jasad korban S di kolong ranjang rumahnya itu.

    Hingga kemudian, MK diketahui kabur dan bersembunyi di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Trate, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.

    Pada Rabu (19/2/2025) sore, saat digerebek polisi, MK ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi gantung diri.

    “Saat kita lakukan penyelidikan di rumah MK, dia sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri,” kata Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, dilansir TribunJatim.com.

    Di rumah MK, petugas juga menemukan beberapa barang bukti seperti gelang emas dan uang tunai. 

    Dengan ditemukannya barang bukti tersebut, keluarga meyakini bahwa barang-barang ini merupakan barang milik korban S.

    Dimas juga mengungkapkan hasil autopsi korban S yang didapati ada luka jeratan di lehernya.

    “Dari hasil autopsi, penyebab kematian diduga karena dijerat tali sebab ada jeratan di leher,” jelas Dimas.

    Meski begitu, kata Dimas, penyelidikan kasus dugaan pembunuhan ini akan dihentikan mengingat sang terduga pelaku sudah meninggal dunia.

    “Kasus seperti ini kita arahkan dilakukan pemberhentian penyelidikan, karena meninggal dunia,” tandasnya.

    Motif

    Kanit Jatanras Satreskrim Polres Tuban, Ipda Mohammad Rudi menyebutkan bahwa pelaku sempat meminum racun sebelum gantung diri.

    Adapun mengenai motif pembunuhan tersebut, dugaannya mengarah pada masalah ekonomi sehingga timbul percekcokan antar pasangan suami istri (pasutri) yang berujung pada pembunuhan.

    “Kami masih mendalami motifnya, sementara ini dugaan kami mengarah pada masalah ekonomi,” ungkap Rudi, Rabu, dilansir dari Kompas.com.

    Sebelumnya, S dan MK sempat dikabarkan hilang mulai pada hari Minggu (16/2/2025) siang.

    Kemudian pada hari Senin (17/2/2025) keluarga melakukan upaya pencarian dan membuat laporan ke polisi.

    Hingga akhirnya, pada hari Selasa keluarga S menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kolong ranjang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis) (Kompas.com/Hamim)

  • Kronologi Atlet di India Tewas usai Tertimpa Barbel 270 Kg di Tempat Gym

    Kronologi Atlet di India Tewas usai Tertimpa Barbel 270 Kg di Tempat Gym

    Jakarta

    Seorang atlet muda berusia 17 tahun di India tewas setelah lehernya terjepit di antara batang barbel seberat 270 kg. Itu terjadi saat wanita bernama Yashtika Acharya sedang berlatih di pusat kebugaran setempat pada Selasa (18/2/2025).

    Polisi mengungkapkan insiden itu terjadi saat pelatih Yashtika membantunya mengangkat beban. Sang pelatih juga mengalami luka ringan.

    Petugas Kantor Polisi Naya Shahar, Vikram Tiwari menyatakan bahwa Yashtika Acharya segera dilarikan ke rumah sakit pasca kejadian. Tetapi, remaja tersebut sudah dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.

    “Yashtika sedang mengangkat beban di pusat kebugaran, di bawah pengawasan pelatihnya. Tetapi, ia tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan batang barbel itu menimpa lehernya,” beber SHO Tiwari yang dikutip dari Times Now News.

    “Rekan-rekan anggota pusat kebugaran dengan cepat membantu melepaskan beban itu. Sementara pelatihnya mencoba melakukan CPR, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan,” sambungnya.

    Setelah dilakukan post-mortem atau autopsi, pihak berwenang menyerahkan jenazah Yashtika kepada keluarga. Polisi juga sedang menyelidiki penyebab kematiannya dan memeriksa rekaman CCTV di pusat kebugaran tersebut.

    “Pemeriksaan postmortem telah dilakukan dan kami telah menyita rekaman CCTV dari sasana untuk memastikan apakah ada kelalaian,” kata petugas tersebut.

    Yashtika Acharya merupakan atlet angkat besi wanita yang telah meraih medali emas Junior National Games. Ia telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam angkat besi.

    Tahun lalu pada bulan Oktober, Yashtika memenangkan medali emas dalam Kejuaraan Bench Press Nasional di Goa dalam kategori Sub Junior 84 kg ke atas. Kematiannya yang terlalu dini telah berdampak besar pada komunitas olahraga, dan banyak yang berduka atas kehilangannya di media sosial.

    (sao/suc)

  • Fakta Baru Jasad Siswi MTs dalam Karung di Tanah Datar, Korban Lihat Status WA Ancaman Pembunuhan – Halaman all

    Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Siswi MTs dalam Karung di Tanah Datar, Periksa Pacar Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi terus mendalami kasus temuan mayat perempuan dalam karung di pinggir jalan kawasan Nagari (Desa) Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (19/2/2025).

    Identitas sesosok mayat dalam karung yang diduga menjadi korban pembunuhan itu adalah CN (15), siswi MTsN 2 Sumanik warga Nagari Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar.

    Dalam penyelidikan sejauh ini, polisi telah memeriksa 17 saksi, termasuk pacar korban.

    “Sudah 17 saksi yang diperiksa. Semua orang dekat korban termasuk pacarnya,” kata Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, Kamis (20/2/2025), dilansir Kompas.com.

    Menurut Surya, pihaknya terus menyelidiki kasus itu sambil menunggu hasil autopsi korban di RS Bhayangkara Padang.

    Polisi terus mengumpulkan petunjuk dan keterangan saksi untuk membuka misteri kematian siswi MTsN itu.

    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita menemukan alat bukti dan memburu pelaku,” ujar Surya.

    Kronologi Temuan Mayat dalam Karung

    Sekretaris Nagari Sungai Tarab, Syufrihadi menjelaskan bahwa karung berisi mayat perempuan itu awalnya ditemukan oleh warga yang melintas di jalan tersebut.

    “Saat melintas warga penasaran dengan isi karung, dilihat dari dekat ternyata tampak sebuah jari kaki akhirnya warga melaporkan ke pihak berwajib,” ungkap Syufrihadi dilansir dari TribunPadang.com.

    Syufrihadi mengatakan bahwa saat karungnya dibuka oleh pihak berwajib, terlihat mayat perempuan lengkap dengan pakaiannya tanpa kartu identitas di dalamnya.

    “Melihat kondisi mayatnya mungkin masih baru dibuang oleh seseorang yang tak dikenal serta belum mengeluarkan bau busuk,” jelasnya.

    Saat ditemukan, korban mengenakan baju berwarna hitam, celana warna pink, serta hijab, dan memiliki tato di tangan kiri yang bertuliskan ‘Cinta’.

    Adapun dari hasil visum di RSU Ali Hanafiah Batusangkar, terdapat bekas cekikan di leher korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Hasil Pemeriksaan Mayat Dalam Karung di Sungai Tarab Tanah Datar, Ada Bekas Cekikan di Leher

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman) (Kompas.com/Perdana Putra)