Topik: autopsi

  • Sosok Aipda Yudi Setiawan, Kanit Reskrim Diperiksa terkait Penemuan Kerangka Pria di Mobil Dinasnya – Halaman all

    Sosok Aipda Yudi Setiawan, Kanit Reskrim Diperiksa terkait Penemuan Kerangka Pria di Mobil Dinasnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aipda Yudi Setiawan, Kanit Reskrim Polsek Panceng Polres Gresik ikut diperiksa terkait penemuan kerangka di mobil dinas miliknya pada Senin (10/3/2025) siang.

    Tak hanya Aipda Yudi Setiawan, seluruh anggota Polsek Ujungpangkah juga diperiksa.

    Mereka didalami keterangannya terkait penemuan jasad laki-laki tinggal kerangka di Aspol.

    Siapa Aipda Yudi Setiawan?

    Aipda Yudi Setiawan kini bertugas Polsek Panceng menjabat sebagai Kasat Reskrim.

    Dulu Aipda Yudi pernah menjadi Kasat Reskrim Ujungpangkah.

    Saat itu dia tinggal di asrama polisi Polsek Ujungpangkah.

    Namun sudah sekitar 2 tahun terakhir Aipda Yudi tinggal di Panceng.

    Mobil Honda Civic, yang di dalamnya ditemukan kerangka manusia adalah milik Aipda Yudi Setiawan.

    Mobil itu sudah sekitar 5 tahun lamanya lama terparkir di Aspol Polsek Ujungpangkah. 

    “Mobil itu tidak pernah dipakai. Selama ini hanya terparkir saja,” kata Kapolsek Ujungpangkah Iptu Suwito Saputro mengutip Surya.co.id.

    Hingga akhirnya ditemukan tulang belulang manusia di mobil milik Aipda Yudi Setiawan.

    Bagaimana awal mula ditemukannya kerangka tersebut?

    Berikut selengkapnya:

    Awalnya, Gita petugas di Polsek Ujungpangkah, dihubungi oleh Aipda Yudi Setiawan, Kanit Reskrim Polsek Panceng.

    Gita diminta bantuannya untuk membuka kendaraan sedan Honda Civic yang sudah lama terparkir di Asrama Polsek Ujungpangkah. 

    KERANGKA DI ASPOL – Tim Bid Dokkes Polda Jatim saat mengeluarkan kerangka dari dalam mobil yang terparkir di Aspol Polsek Ujungpangkah, Gresik, Selasa (11/3/2025). Polisi masih mendalami asal usul dan identitas mayat tersebut. (TribunJatim.com/Willy Abraham)

    Informasi dari Yudi, kendaraan tersebut sudah lama mangkrak dan akan diambil accu-nya oleh seseorang. 

    Namun saat Gita membuka pintu mobil tersebut, dia terkejut setelah mendapati kerangka manusia yang ditemukan di kursi bagian kiri mobil.

    Gita segera melaporkan temuan tersebut ke Polsek Ujungpangkah.

    Petugas langsung bergerak ke lokasi kejadian. 

    Polisi memasang garis polisi (police line) dan menghubungi Tim Identifikasi Polres Gresik untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Jasad tersebut diduga sudah lama, sebab kondisinya tinggal tulang belulang.

    Kapolsek Ujungpangkah Iptu Suwito Saputro mengatakan, selama ini kondisi mobil tertutup rapat. 

    Tidak tercium bau apapun dari sekitar lokasi.

    “Tidak tercium, tertutup rapat mobilnya, tidak bau,” ujar Iptu Suwito.

    Identitas korban hingga kini belum diketahui, namun jenis kelaminnya diduga laki-laki.

    “Penyampaian dari dokter forensik tadi untuk sementara jenis kelamin laki-laki, detailnya kami masih menunggu,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz saat ditemui di Mapolsek Ujungpangkah, Selasa (11/3/2025).

    Di dalam mobil tersebut juga ditemukan sarung dan celana.

    “Olah TKP kemarin ada sarung sama celana,” kata Abid, sapaan akrabnya.

    Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan tim Bid Dokkes Polda Jatim lebih lanjut untuk mengetahui terkait identitas dan penyebab kematian korban.

    Seluruh Anggota Diperiksa

    Sementara itu seluruh anggota Polsek Ujungpangkah diperiksa oleh Propam Polres Gresik. 

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, sejak Selasa malam Propam sudah mengambil keterangan beberapa anggota.

    Termasuk Kanit Polsek Panceng, Aipda Yudi Setiawan selaku pemilik kendaraan Honda Civic yang sudah mangkrak, TKP ditemukannya korban.

    Diketahui mobil itu sudah lama tidak digunakan.

    “Kami juga menurunkan tim Propam untuk melakukan pemeriksaan anggota-anggota yang ada di sekitaran Aspol serta saksi, tim dari Propam Polres melakukan pemeriksaan kepada seluruh anggota Polsek Ujungpangkah,” ujar Kapolres Gresik.

    Dia menegaskan, semua langkah dilakukan untuk mengungkap kasus penemuan mayat di dalam mobil tersebut.

    Polres Gresik berkoordinasi dengan  masyarakat untuk mengidentifikasi korban melalui data kependudukan dan ciri-ciri fisik. 

    Jika belum teridentifikasi, pencocokan DNA dapat dilakukan.

    Polres juga bekerja sama dengan instansi terkait, termasuk Dinas Sosial dan aparat desa setempat, untuk memastikan adanya dukungan bagi keluarga korban jika diperlukan.

    Saat ini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab kematian serta memastikan apakah terdapat unsur pidana dalam kejadian ini.

    Kepolisian mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait untuk segera melapor ke kepolisian terdekat atau menghubungi hotline Lapor Kapolres.

    “Hasilnya nanti kami sampaikan rekan-rekan media secara transparan,” imbuhnya.

    Proses Identifikasi

    Sementara itu Tim Bid Dokkes Polda Jatim mendatangi Aspol Polsek Ujungpangkah, Polres Gresik, Selasa (11/3/2025) pagi.

    Tim mengidentifikasi kerangka manusia yang berada di dalam mobil Honda Civic yang terparkir di salah satu rumah di Aspol Ujungpangkah.

    Pantauan di lokasi, petugas terlihat membawa tiga koper KIT autopsi dan KIT DNA. 

    Mereka membuka pintu mobil yang terparkir.

    Aroma tidak sedap tercium. Tulang belulang itu, berada di kursi sebelah kiri depan.

    Petugas kemudian mengumpulkan satu per satu potongan tulang-belulang dan barang bukti lainnya, termasuk sarung.

    Polisi hingga kini masih mendalami asal-usul dan identitas jasad tersebut dan menunggu hasil pemeriksaan tim Bid Dokkes Polda Jatim lebih lanjut.

    “Hari ini tim dari Polda Jatim datang untuk melakukan identifikasi,” ujarnya. 

    Sumber: (TribunJatim.com/Willy Abraham) (Tribunnews.com/Wik)

  • Polisi sudah periksa 23 saksi dalami kasus kematian mahasiswa UKI

    Polisi sudah periksa 23 saksi dalami kasus kematian mahasiswa UKI

    Kemungkinan saksi yang akan diambil keterangan akan bertambah

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian telah memeriksa 23 saksi untuk mengungkap penyebab kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko yang tewas di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Yang pasti saat ini kami sudah memeriksa 23 saksi untuk pendalaman,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Nicolas menyebut, 23 saksi tersebut di antaranya merupakan mahasiswa sebanyak 16 orang, lima orang petugas keamanan (sekuriti) yang bertugas saat kejadian, satu orang otoritas kampus, dan satu orang lainnya merupakan warga setempat.

    “Kemungkinan saksi yang akan diambil keterangan akan bertambah. Kami mohon waktu karena tidak bisa meraba-raba. Pasti saksi-saksi yang terkait anak-anak, mahasiswa, pihak UKI, dan sekuriti,” ujar Nicolas.

    Semua saksi yang sudah diperiksa, kata Nicolas masih berstatus saksi dan belum ada yang berstatus terduga pelaku.

    Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui kronologi dan penyebab kematian secara lengkap.

    “Sampai saat ini belum ada kendala. Semuanya masih berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penyelidikan yang berlaku,” ucap Nicolas.

    Terhadap peristiwa ini, Kepolisian telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. Selanjutnya mencari keterangan saksi, mengambil dokumentasi, menghubungi Tim Medis Dokpol, membawa korban ke RS Polri untuk di ‘visum et repertum” dan memasang garis polisi.

    “Hasil autopsi secara resmi belum keluar. Barang bukti berupa patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan lain-lainnya sudah diamankan,” ujar Nicolas.

    Adapun Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia (UKI) akan mengawal kasus kematian seorang mahasiswa bernama Kenzha Ezra Walewangko (21) yang diduga dikeroyok di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Kami dari alumni akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Tidak hanya mengawal, kami dari alumni mendesak aparat kepolisian khususnya Polres Jakarta Timur agar mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/3).

    Marlen juga berharap pihak kepolisian melakukan penyelidikan secara transparan, profesional dan berharap agar polisi tidak main-main dalam kasus ini.

    “Kami juga sudah melakukan audiensi kepada pihak Rektorat. Dalam pertemuan tadi, kami membahas beberapa isu terkait meninggalnya adik kami. Kami ingin kasus ini tuntas dan ditemukan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas meninggalnya adik kami,” ujar Marlen.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seorang pria tewas tersetrum saat pasang baja ringan di Depok

    Seorang pria tewas tersetrum saat pasang baja ringan di Depok

    akibat kejadian tersebut korban tersetrum dan  terjatuh

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial S (32) meninggal dunia usai tersetrum saat memasang rangka atap baja ringan di Jalan Studio Alam TVRI No.37, RT 001, RW 006 pada Senin (10/3).

    “Awal kejadian menurut keterangan saksi kejadian terjadi saat korban akan memasang rangka atap baja ringan yang panjangnya empat meter namun baja ringan tersebut menempel di kabel listrik tegangan tinggi yang ada di lokasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa.

    Ade Ary menjelaskan akibat kejadian tersebut korban tersetrum dan terjatuh.

    “Kemudian melihat korban terjatuh dan masih hidup, saksi membawa korban ke Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA),” katanya.

    Sesampai di RS. HGA, korban langsung mendapatkan penanganan medis namun korban dinyatakan meninggal dunia.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia dengan luka bakar di telapak tangan dan pergelangan kaki akibat tersetrum dan luka memar di kepala akibat terjatuh,” ucap Ade Ary.

    Selanjutnya pihak keluarga datang untuk melihat jasad korban dan menerima peristiwa kecelakaan kerja tersebut. Pihak keluarga juga tidak ingin dilakukan autopsi dengan memberikan surat pernyataan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polda Jatim Periksa Kerangka di Aspol Polsek Ujungpangkah Gresik, Kapolsek Ungkap Kepemilikan Mobil

    Polda Jatim Periksa Kerangka di Aspol Polsek Ujungpangkah Gresik, Kapolsek Ungkap Kepemilikan Mobil

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Tim Bid Dokkes Polda Jatim mendatangi Aspol Polsek Ujungpangkah, Polres Gresik, Selasa (11/3/2025) pagi.

    Tim bertugas mengidentifikasi kerangka manusia yang berada di dalam mobil Honda Civic yang terparkir di salah satu rumah di Aspol Ujungpangkah.

    Diketahui penemuan kerangka manusia terjadi di Aspol Polsek Ujungpangkah, Senin (10/3/2025) sekitar pukul 13.50 WIB.

    Kondisinya tinggal tulang-belulang di dalam mobil, berada di kursi depan sebelah kiri.

    Pantauan di lokasi, petugas terlihat membawa tiga koper KIT autopsi dan KIT DNA. Mereka membuka pintu mobil yang terparkir.

    Sontak aroma tidak sedap tercium. Tulang belulang itu, berada di kursi sebelah kiri depan.

    Petugas kemudian mengumpulkan satu persatu potongan tulang-belulang dan barang bukti lainnya. Termasuk sarung.

    Polisi hingga kini masih mendalami asal-usul dan identitas jasad tersebut. Masih menunggu hasil pemeriksaan tim Bid Dokkes Polda Jatim lebih lanjut.

    Sementara itu, Kapolsek Ujungpangkah Iptu Suwito Saputro menjelaskan bahwa mobil Honda Civic itu merupakan milik mantan Kanit Reskrim Polsek Ujungpangkah Aipda Yudi Setiawan yang kini bertugas di Polsek Panceng.

    Rumah di asrama polisi itu ditempati yang bersangkutan dulu waktu menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Ujungpangkah.

    Sekitar dua tahun sudah pindah tugas ke Panceng.

    Masih menurut Suwito, mobil tersebut sudah lima tahun terparkir di Aspol Polsek Ujungpangkah. Tidak pernah dipakai. Selama ini hanya terparkir saja.

    “Kemarin itu, PHL kami bernama Gita dihubungi oleh Pak Yudi untuk mengecek apakah pintu mobilnya masih bisa dibuka. Setelah dicek ternyata ada kerangka manusia,” ujarnya saat ditemui di Aspol Polsek Ujungpangkah, Selasa (11/3/2025).

    Dikatakannya, selama ini tidak pernah tercium bau busuk menyengat. Apalagi Aspol Polsek Ujungpangkah kondisi kosong tidak ada yang menghuni.

    “Hari ini tim dari Polda Jatim datang untuk melakukan identifikasi,” pungkasnya. 

  • Siasat Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora, Menyamar Jadi Gelandangan untuk Kelabui Polisi – Halaman all

    Siasat Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora, Menyamar Jadi Gelandangan untuk Kelabui Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembunuhan ibu dan anak yang ditemukan tewas dalam toren di Tambora, Jakarta Barat, akhirnya ditangkap.

    Pelaku pembunuh TSL (59) dan ES (35) ditangkap di tempat persembunyiannya di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025).

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, menyampaikan pelaku bukanlah anak korban yang membuat laporan kehilangan ke polisi.

    Arfan mengatakan, ditangkapnya pelaku berdasarkan sejumlah keterangan saksi dan CCTV yang terpasang di lokasi.

    “Sementara tidak ada (kaitan dengan anak korban), sementara ya karena otomatis kami sudah tersangka juga sudah kita sesuai dengan saksi mengatakan dan CCTV maupun terkait dengan handphone dan sebagainya sudah mengarah ke pelaku tersebut,” ujarnya, Senin (10/3/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    Pelaku Sempat Menyamar

    Untuk mengelabui petugas, pelaku pembunuhan ibu dan anak itu ternyata menyamar layaknya gelandangan.

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel, tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” ungkap Arfan.

    Dalam penangkapan itu, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku saat menghabisi nyawa korban.

    Menurut Arfan, pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.

    “Ya Alhamdulillah sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku pada saat kami tangkap.”

    “Memang di sana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” jelasnya.

    Dikutip dari Wartakotalive.com, Arfan belum menyampaikan lebih lanjut terkait detail penangkapan pelaku, termasuk motif kejahatannya.

    “Yang pasti untuk modus dan sebagainya itu terkait untuk cara dia menghabisi ibu dan anak menggunakan benda tumpul,” kata Arfan.

    “Nanti secara resmi juga nanti kami akan perlihatkan apa jenis barang yang digunakan oleh pelaku tersangka tersebut,” jelasnya.

    Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya hanya mengantongi satu pelaku yang terkait dengan kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.

    Namun, pihaknya melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini apakah ada pelaku lain.

    Hasil Visum Sementara

    Polisi menemukan sejumlah kekerasan benda tumpul pada mayat kedua korban dari hasil visum sementara, Senin (10/3/2025).

    Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, menyebut ada sejumlah tanda kekerasan di tubuh kedua korban.

    “Dari hasil visum yang kami lakukan ke RS Polri bahwa memang ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap dua korban tersebut,” ujarnya di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin, masih dari Wartakotalive.com.

    Ia menuturkan, bentuk kekerasan tersebut berasal dari pukulan benda tumpul.

    Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi lebih lanjut yang dilakukan RS Polri Kramatjati.

    “Kekerasan benda tumpul di bagian tubuhnya korban, tapi ini kan masih bersifat visum sementara untuk hasil autopsi sedang dilakukan oleh RS Polri,” papar Dimitri.

    JASAD DALAM TOREN – Inilah rumah di Gang Indah 1, Angke, Tambora, Jakarta Barat yang jadi lokasi ditemukannya jasad ibu dan anak di dalam toren air. Rupanya penampungan air di rumah itu berada di bawah tanah dengan kedalaman mencapai tiga meter. (TRIBUNJAKARTA.COM/Elga Hikari Putra)

    8 Saksi Diperiksa

    Polisi telah memeriksa delapan saksi, termasuk tetangga sekitar dan anak bungsu korban.

    “Dari awal TKP pada hari Kamis (6/3/2025), kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 saksi,” kata Dimitri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin.

    “Kemudian pada hari Jumat (7/3/2025) kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 saksi dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah 8 saksi yang kami periksa,” jelasnya.

    Namun, Dimitri enggan membeberkan siapa saja saksi yang sudah diperiksa.

    “(Saksi diperiksa) yang melaporkan (R), kemudian saksi-saksi lain,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, menyampaikan dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada cekcok yang dialami korban sebelum kejadian.

    “Untuk saksi mengatakan tidak ada (cekcok), itu masih katanya-katanya, yang pasti kami sudah meriksa saksi,” jelas Arfan.

    Selain saksi, polisi telah melakukan pengecekan CCTV yang menangkap pergerakan pelaku saat masuk ke dalam rumah korban.

    “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku tersangka ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” tambahnya.

    Diketahui, jasad ibu dan anak ditemukan meninggal dunia di bak penampungan air di dalam rumahnya, Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) malam.

    Penemuan mayat tersebut setelah anak kedua dari korban bernama RE melapor ke Polres Metro Jakarta Barat bahwa ibu dan kakaknya hilang.

    Setelah dilakukan pencarian, pihak kepolisian menemukan kedua korban di dalam toren rumah mereka dengan kondisi sudah membusuk.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren Ditangkap, Pelaku Berlagak Kayak Gelandangan dan Wartakotalive.com dengan judul Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren di Tambora Ternyata Bawa Senapan Angin

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Miftahul Munir/Nuri Yatul Hikmah)

    Berita lain terkait Ibu dan Anak Tewas dalam Toren

  • Cuma Menunduk, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat – Halaman all

    Cuma Menunduk, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat, berhasil diringkus polisi.

    Korban yang berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di penampungan air bawah tanah di rumahnya.

    Pihak kepolisian pun berhasil menangkap pelaku di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025).

    “Kami menangkap sampai di daerah Waduk, di dekat di Banyumas tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Senin (10/3/2025).

    Meski Arfan belum bisa membeberkan identitasnya, namun pelaku bukanlah anak bungsu korban.

    Arfan menuturkan, pihaknya mengetahui identitas pelaku dari rekaman CCTV yang dipasang di lokasi.

    “Sementara tidak ada (kaitan dengan anak korban), sementara ya karena otomatis kami sudah tersangka juga sudah kita sesuai dengan saksi mengatakan dan CCTV maupun terkait dengan handphone dan sebagainya sudah mengarah ke pelaku tersebut,” urai dia. 

    Ia menuturkan, pelaku menyamar jadi gelandangan untuk mengelabui polisi.

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel, tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” kata dia.

    Tak hanya pelaku, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti yang digunakan pelaku untuk menghabisi korbannya.

    “Ya Alhamdulillah sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku untuk pada saat kami tangkap.”

    “Memang di sana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” ungkap Arfan, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sebelumnya, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, mengatakan pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi.”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” jelas Dimitri.

    Dari hasil visum, ditemukan ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” ungkap Arfan.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren Ditangkap, Pelaku Berlagak Kayak Gelandangan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku pembunuhan ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air berhasil ditangkap polisi.

    Pelaku ditangkap pada Minggu (9/3/2025) malam di kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku tanpa perlawanan saat diringkus polisi.

    “Sementara untuk perlawanan tidak ada masalah. Kami sudah mengamankan pelaku hingga ke wilayah hukum Banyumas,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

    Sejumlah barang bukti berhasil diamankan polisi dari tangan pelaku, antara lain sepeda motor hingga senapan angin.

    Terungkap pelaku menghabisi korban menggunakan benda tumpul, sementara untuk motifnya masih digali pihak kepolisian.

    “Yang pasti untuk modus dan sebagainya itu terkait untuk cara dia menghabisi ibu dan anak menggunakan benda tumpul,” tutur Arfan.

    Diketahui TSL dan ES ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Padahal awalnya, korban pamit ke tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. Tetapi korban justru ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, diceritakan Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB. Barulah pada Sabtu malam, TSL dan juga anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    “Pas kejadian mulai itu jam 21.22 WIB itu malam Minggu belom ada kabar,” kata Yanty.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TLS.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena kos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Terus pas hari Kamis malam, jam 11 dia WA saya minta ke depan ke rumah, eh pas saya ke depan ramai polisi.”

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” kata Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan anaknya yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” kata Yanty.

    Korban Mengalami Kekerasan

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak korban pembunuhan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.

    Kedua korban yakni ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora pada Jumat (7/3/2025).

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    “Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.

    Hery menuturkan untuk sementara jenazah ibu dan anak korban dugaan pembunuhan tersebut masih berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    “Jenazah masih diforensik,” tuturnya. (Tribunnews.com/Kompas.com)

     

  • Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat sudah dikantongi identitasnya.

    Diketahui, korban TSL (53) dan anak perempuannya (35) ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air bawah tanah.

    Pihak kepolisian pun telah mengetahui identitas pelaku dan kini sedang dalam pengejaran.

    “Kami sudah mengantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra di kantornya, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025). 

    AKP Dimitri juga menyebut, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi,”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” kata dia, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar, AKBP Arfan Sipayung menuturkan, terduga pelaku tertangkap CCTV.

    “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Meski telah mengetahui identitas terduga pelaku, pihak kepolisian masih belum bisa membeberkannya ke publik.

    “(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap,” ucapnya.

    Mengutip TribunJakarta.com, AKBP Arfan mengatakan bahwa dari hasil visum, ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” tukasnya.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Periksa 8 Saksi Di Kematian Ibu dan Anak dalam Toren, Klaim Sudah Temukan Titik Terang

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    Penemuan Mayat Ibu dan Anak dalam Toren Air di Jakbar, Polisi: Tersangka Pembunuh dalam Pengejaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penemuan mayat seorang ibu dan anak di dalam toren air di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat, mengejutkan warga setempat.

    Polisi pun mengungkap fakta baru terkait kasus tersebut.

    Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari Ronny (32), anak korban TSL (59), ia terakhir kali berkomunikasi dengan ibu dan kakaknya, ES (35), pada Sabtu (1/3/2025).

    Namun, sejak sore hari, ibu dan kakaknya sudah tidak bisa dihubungi. Ronny pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambora pada Senin (3/3/2025).

    “Jadi sejak tanggal 1, Ronny berkomunikasi dengan ibunya. Kemudian pada sore hari, ibunya tidak bisa dihubungi,” kata Dimitri di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

    Ronny kemudian mendatangi rumah dan tidak menemukan ibu serta kakaknya.

    “Makanya, pada tanggal 3, ia melaporkan ke Polsek,” ujar Dimitri.

    Sehari kemudian, pada Kamis (6/3/2025), Ronny kembali menghubungi polisi karena mencium bau busuk dari rumahnya.

    “Kami bersama Polsek melakukan pengecekan lagi dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal di bawah tempat penyimpanan air,” kata Dimitri.

    Saat ini, polisi sudah mulai menemukan titik terang terkait terduga pelaku yang diduga menghilangkan nyawa ibu dan anak tersebut.

    “Kami sudah memantau inisial pelaku dan sedang melakukan pengejaran oleh tim Jatantras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” kata Dimitri.

    8 Saksi Diperiksa

    Dimitri menjelaskan bahwa hingga saat ini, delapan saksi telah dimintai keterangan.

    “Dari awal TKP pada hari Kamis, kami memeriksa tiga saksi. Kemudian pada hari Jumat, kami memeriksa tiga saksi lagi. Total saksi yang diperiksa hingga hari Senin ini sudah delapan orang,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Awalnya, korban pamit kepada tetangga bahwa mereka akan pulang ke kampung halaman. Namun, belakangan keduanya ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya, pada hari pertama puasa, yaitu hari Sabtu sekitar jam 10 pagi, korban pergi. Menurut informasi, mereka bilang mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, Arfan, salah seorang tetangga, tidak menjelaskan lebih detail mengenai kronologi awal penemuan mayat tersebut. Ia menyebut bahwa kedua jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilakukan autopsi.

    “Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visum akan segera keluar,” kata Arfan.

    Penyelidikan Masih Berlangsung

    Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini.

    Mereka mengumpulkan bukti dan menggali informasi lebih dalam untuk menemukan pelaku di balik kejadian ini.

    Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam.

    Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty, yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

    “Saya kaget karena banyak polisi. Warga juga tidak diperbolehkan mendekati rumah karena polisi sedang olah TKP. Mereka berada di sana cukup lama,” ujarnya.

    Tetangga lainnya juga menyatakan bahwa bau tak sedap baru terasa setelah jenazah dikeluarkan dari rumah.

    “Sebelumnya, baunya tidak tercium. Baru setelah jenazah dikeluarkan, bau itu mulai menyebar,” katanya.

    Diduga Korban Pembunuhan

    Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.

    Diduga, ibu dan anak tersebut menjadi korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh mereka.

    “Dari hasil visum di RS Polri, terlihat adanya luka di bagian kepala kedua korban,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kejadian ini. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

     

  • Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di saluran air pada Senin (10/3/2025) pagi. 

    Mayat tersebut ditemukan di Jalan Sindang Terusan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 06.30 WIB.

    Menurut laporan, penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh warga setempat yang kemudian melaporkannya kepada petugas PPSU (Pasukan Pemeliharaan Sarana dan Utilitas).

    Selanjutnya, laporan tersebut disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara, yang segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

    Komandan Pleton BPBD Jakarta Utara, Muhammad Zidan Firdhaus, menjelaskan mayat pria tersebut ditemukan dalam posisi telentang di dalam selokan dengan kedalaman sekitar 1 meter. 

    “Tadi penemuan jenazah di Jalan Sindang Terusan, di selokan ya, ada warga yang melihat lalu melapor ke tim piket PPSU, lalu disampaikan ke BPBD. Kurang lebih sekitar jam setengah 7 tadi kita melakukan proses evakuasi,” kata Zidan.

    Sebanyak enam personel BPBD Jakarta Utara dikerahkan untuk mengangkat jenazah dari dalam selokan.

    Evakuasi berjalan lancar tanpa kendala, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

    Jenazah tersebut diduga berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia sekitar 30-40 tahun.

    Saat ditemukan, jenazah masih mengenakan pakaian lengkap, namun tidak ditemukan identitas apapun yang melekat di tubuhnya.

    Selain itu, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada pemeriksaan awal terhadap kondisi jenazah.

    “Tidak ditemukan barang-barang pribadi. Sependek penglihatan kita tidak ada luka, namun sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi,” katanya.

    BPBD Jakarta Utara telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk mengevakuasi dan membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi lebih lanjut.

    Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Koja, Jakarta Utara, untuk penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya.