Topik: autopsi

  • Petani Ngawi Ditemukan Tewas di Sawah, Istri dan Cucu Histeris

    Petani Ngawi Ditemukan Tewas di Sawah, Istri dan Cucu Histeris

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang petani di Desa Kresikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, ditemukan tewas di sawah miliknya pada Sabtu (27/4/2024) malam. Korban yang diketahui bernama Ramelan (62) ditemukan oleh sang istri dan cucunya dalam keadaan tergeletak di pematang sawah.

    Istri korban, Sukini (58), dan cucunya yang menemukan pertama kali korban langsung menangis histeris dan meminta pertolongan warga sekitar. Jenazah korban kemudian dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan sepeda motor roda tiga.

    Menurut Wahyu Nurcahyono, salah satu warga, Ramelan pergi ke sawah pada sore hari dan tidak kunjung pulang hingga menjelang malam. Sang istri dan cucunya yang khawatir pun melakukan pencarian ke sawah dan menemukan Ramelan sudah tergeletak tidak bernyawa.

    Kapolsek Geneng, AKP Dandung Setiawan, mengatakan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi setelah mendapat laporan dari warga. “Korban pergi ke sawah tak kunjung pulang. Istri dan cucunya mencari dan menemukan korban sudah meninggal dunia,” kata Dandung.

    Pihak keluarga tidak mengizinkan autopsi pada jenazah Ramelan. Oleh karena itu, petugas hanya melakukan visum di tempat. “Tidak ditemukan bekas mencurigakan pada tubuh korban,” ujar AKP Dandung. Jenazah Ramelan kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. [fiq/kun]

     

  • Bapak dan Balita Jatuh di Perahu Tambangan Ditemukan Bersama

    Bapak dan Balita Jatuh di Perahu Tambangan Ditemukan Bersama

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jasad Nanda Freda Eryansyah (27) dan anak balitanya E (2,5) tenggelam saat menaiki jasa penyebrangan perahu tambangan di Dusun Banjarpertapan Desa Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman berhasil ditemukan.

    Kondisi kedua korban asal Driyorejo, Gresik itu ditemukan dalam kondisi meninggal, Sabtu (20/4/2024). Keduanya ditemukan sejarak 1,4 kilometer dari lokasi kejadian.

    Kapolsek Taman Kompol Anggono Jaya membenarkan anak dan bapak yang tenggelam di Kalimas sudah ditemukan.
    Setelah dievakuasi, kedua korban langsung dikirim ke RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk dilakukan autopsi. “Kedua korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong,” tandas Anggono.

    Diberitakan sebelumnya, ayah dan balitanya tersebut menyeberangi sungai menaiki perahu tambang, bersama satu anggota keluarga usai dari Tarik berkunjung ke rumah keluarganya Kamis (18/4/2024).

    Ayah dan balitanya saat masuk ke perahu tambang dengan menaiki motor. Saat menaiki perahu, kondisi mesin motor masih dalam keadaan menyala. Sesampainya di tengah sungai, sang anak menarik pedal gas motor yang masih menyala itu.

    Sehingga, sang anak dan motor terseret tercebur ke sungai. Kemudian sang ayah berupaya untuk menyelamatkan balitanya dan ikut tenggelam terbawa atus deras air sungai dan hilang, baru hari ketiganya diketemukan. (isa/ian)

  • Pamit ke Rumah Saudara, Suparmi Ditemukan di Sungai Tak Bernyawa

    Pamit ke Rumah Saudara, Suparmi Ditemukan di Sungai Tak Bernyawa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang warga digegerkan dengan adanya penemuan mayat perempuan saat tengah malam. Mayat perempuan tersebut ditemukan oleh warga berada di sungai Bulu, Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur.

    Menurut Kapolsek Nongkojajar, AKP Supriyanto mengatakan bahwa mayat tersebut bernama Suparmi (75) warga Desa Kayukebek. Suparmi ditemukan saat petani sedang menjaga lahannya pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 01.15 WIB.

    “Kami telah menerima laporan dari warga tentang adanya penemuan sesosok jasad manusia berjenis kelamin perempuan. Saat ditemukan jasad tersebut langsung kami lakukan evakuasi,” jelasnya.

    Supriyanto juga mengatakan bahwa Suparmi sebelumnya telah menghilang selama tiga hari lamanya. Hal ini bermula pada Senin (15/4/2024) kemarin sekitar pukul 20.00 WIB.

    Saat itu, Suparmi berpamitan bersama dengan keluarganya untuk pergi ke rumah saudara dengan berjalan kaki. Namun sampai keesokan harinya Suparmi tak kunjung kembali ke rumah yang akhirnya membuat keluarga cemas.

    Dari keterangan keluarga Suparmi, perempuan lansia tersebut sudah dalam kondisi pikun arau sering lupa. Hal inilah yang membuat pihak keluarga melaporkan hilangnya Suparmi ke kantor polisi dan juga kemudian bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Pasuruan untuk melakukan pencarian.

    “Saat ditemukan di sekujur tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian Suparmi dan langsung dimakamkan,” tutupnya. (ada/ian)

  • Terpeleset di Telaga, Bocah 9 Tahun di Lamongan Tewas

    Terpeleset di Telaga, Bocah 9 Tahun di Lamongan Tewas

    Lamongan (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami bocah berusia 9 tahun berinisial AS, asal Kecamatan/Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Bocah ini ditemukan tewas di Telaga Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, diduga AS tewas akibat terpeleset saat bermain di telaga setempat bersama dengan temannya FDP (11), yang juga asal Kelurahan Sukorejo.

    Kapolsek Lamongan Kota AKP Fadelan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Menurutnya, insiden tersebut terjadi pada sekira pukul 11.00 WIB, Rabu (17/4/2024). Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

    “Sebelumnya, korban bersama temannya FDP berangkat dari rumah untuk bermain dengan mengendarai sepeda. Sampai di lingkungan Tumenggung Baru, mereka sempat berhenti di Musala Al-Ihsan untuk meminta minum dan langsung menuju telaga,” ujar Fadelan, Kamis (18/4/2024).

    Lebih rinci, Fadelan menjelaskan bahwa setibanya di sekitaran telaga, korban langsung memarkir sepeda dan masuk ke area telaga melalui sisi selatan. Berdasarkan keterangan dari saksi, korban bahkan sempat duduk sebentar di area setempat.

    Selanjutnya, korban mengajak rekannya berjalan kaki menuju utara telaga melalui dinding penahan. Akan tetapi, kala itu temannya menolak ajakan tersebut hingga si korban berjalan sendirian ke arah utara melewati plesengan sebelah barat.

    “Apesnya sekitar baru berjalan 10 meter, korban terpeleset dan jatuh masuk ke dalam telaga. Kejadian itu sempat diketahui oleh temannya,” ujar Fadelan.

    FDP yang mengetahui korban telah terpeselet pun akhirnya takut dan berteriak sekuat tenaga untuk meminta bantuan. Teriakan itu didengar oleh warga sekitar yang kemudian bergegas menuju sumber suara.

    Warga kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut hingga proses pencarian di telaga setempat dilakukan bersama-sama.

    “Pada sekitar pukul 14.30 WIB, korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri Lamongan untuk visum,” kata Fadelan.

    Menurut Fadelan, pihak keluarga korban telah menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan tidak berkenan dilakukan autopsi. Pihak keluarga juga tidak menuntut pihak mana pun.

    “Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan. Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” tutup Fadelan, sembari mengimbau kepada para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain, khususnya di tempat-tempat yang membahayakan keselamatan. [riq/suf]

  • Wanita Tua Asal Grati Pasuruan Ditemukan Meninggal di Bekas Galian C

    Wanita Tua Asal Grati Pasuruan Ditemukan Meninggal di Bekas Galian C

    Pasuruan (beritajatim.com) – Wanita tua ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di bekas tambang galian C Kelurahan Grati Tunon Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Adalah seorang nelayan yang menemukan jasad lansia tersebut.

    Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Rudi Hidajanto, korban ditemukan di pinggiran danau Ranu Grati. Tepatnya di bekas tambang galian C, Kelurahan Grati Tunon, Kecamatan Grati, Rabu (17/4/2024), sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Saat itu seorang nelayan yang sedang menjala ikan melihat sesosok orang yang mengapung di tepian danau. Saat didekati ternyata seorang perempuan lansia yang sudah dalam keadaan meninggal,” kata Rudi.

    Setelah dilakukan evakuasi oleh nelayan, pihaknya langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Tak berlangsung lama, anggota Polsek Grati mendatangi lokasi. Mayat itu kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Grati.

    Korban yang tidak membawa kartu identitas sempat membuat petugas kewalahan. Namun tak beberapa saat kemudian, sanak saudara langsung menemui petugas kepolisian untuk mengecek temuan mayat lansia itu.

    Sunarti (46), yang merupakan anak korban mengatakan bahwa jasad itu adalah ibundanya. Namanya Rupiah (83). Korban keluar rumah sejak Selasa (16/4/2024) tanpa sepengetahuan dirinya.

    “Meninggalkan rumah sejak kemarin, dan saya tidak tau kalau ibu saya keluar rumah. Padahal ibu sudah pikun. Tahu-tahu mendapat kabar bahwa ibu ditemukan meninggal dunia,” ungkapnya sedih.

    Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah. Sehingga menolak autopsi terhadap mayat Rupiah. Usai menandatangani berita acara, jenazah korban diserahkan keluarga untuk dimakamkan. [suf/ada]

  • Nelayan Tenggelam di Laut Tuban Ditemukan, Begini Kondisinya

    Nelayan Tenggelam di Laut Tuban Ditemukan, Begini Kondisinya

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang nelayan asal Desa Pulogede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban yang dilaporkan hilang dan tenggelam saat melaut di perairan Gadon Kecamatan Tambakboyo akhirnya ditemukan.

    Pencarian korban sejak hari senin (15/04) hingga selasa (16/04) membuahkan hasil, namun sayangnya korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    Menurut Kasatpolairud Polres Tuban AKP Dean Tommy Rimbawan, bahwa jenazah korban ditemukan sekitar pukul 10.15 Wib oleh petugas gabungan dari Ditpolairud Polda Jatim, SAR Satpolairud Polres Tuban dan berkoordinasi dengan BASARNAS serta BPBD Kabupaten Tuban.

    Pihaknya menceritakan kronologi penyebab hilangnya seorang nelayan tersebut yakni pada saat seorang saksi bernama Kamto (45) nelayan yang berangkat melaut sekitar pukul 21.00 Wib minggu (14/04).

    Lalu, sekitar pukul 06.00 Wib senin (15/04) saksi bernama Kusrin yang juga pergi melaut dan berencana akan pulang melihat perahu milik korban, namun di dalam perahu itu tidak ada saudara Kamto yakni korban.

    Karena hal itu, saksi balik memastikan keberadaan korban dengan mencoba mencari korban di sekitaran lokasi. Namun, korban tidak ditemukan.

    Kemudian, saksi bergegas kembali pulang dengan membawa Perahu milik korban dibibir pantai turut Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo itu dan langsung melapor ke Pokmas dan diteruskan ke ke Tim SAR gabungan.

    “Iya mbak, sudah ditemukan jenazah korban dan dibawa ke RSUD Koesma Tuban guna pemeriksaan lebih lanjut,” tutur AKP Dean Tommy sapanya.

    Sementara itu, Kapolsek Tambakboyo AKP Eko Sumartono juga menyampaikan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban seorang nelayan, namun tidak bisa berenang.

    Sehingga, kemungkinan saat korban tenggelam tidak bisa menyelamatkan diri dan meninggal di lokasi kejadian.

    “Kini jenazah dibawa ke RSUD Koesma Tuban untuk dilakukan autopsi,” tutup AKP Eko Sumartono. [ayu/ian]

  • Sehari, Dua Kakek di Magetan Ditemukan Meninggal Dunia 

    Sehari, Dua Kakek di Magetan Ditemukan Meninggal Dunia 

    Magetan (beritajatim.com) – Dalam sehari, dua orang kakek di Magetan ditemukan meninggal dunia di luar rumah. Pertama, Supadi (62) warga Desa Getasanyar Kecamatan Sidorejo Magetan, yang ditemukan meninggal di saluran irigasi sawah.

    Kedua, Sukar (81 tahun) warga Desa Bandar Kecamatan Sukomoro pada Selasa, 16 April 2024. Kasi Humas Polres Magetan, Kompol Budi Kuncahyo, Kejadian ini diketahui berawal saat cucunya, Reza, hendak mengantarkan sarapan pagi. Namun di rumah tidak menemukan keberadaan kakeknya, Reza berusaha mencari dan menanyakan ke tetangga.

    Beberapa saat kemudian, mendapatkan kabar dari Kades Bibis bahwa kakeknya telah meninggal dunia di pos kamling. Pihak keluarga bersama perangkat Desa, menggunakan mobil ambulance menjemput jenazah dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukomoro.

    “Dari pemeriksaan secara teliti, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau dugaan tindak pidana lain pada tubuh korban. Kemungkinan besar, korban meninggal dunia karena usia tua dan kondisi sakit,” kata Kuncahyo.

    Polres Magetan menghormati keputusan keluarga korban yang tidak ingin melakukan autopsi atau pemeriksaan dalam. [fiq/suf]

  • Kakek di Magetan Meninggal di Saluran Air Persawahan

    Kakek di Magetan Meninggal di Saluran Air Persawahan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang kakek ditemukan meninggal dunia di saluran air persawahan di Kelurahan Sukowinangun, Kecamatan Magetan pada Selasa (16/4/2024) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Korban adalah Supadi (62), warga Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo.

    Kasi Humas Polres Magetan, Kompol Budi Kuncahyo mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh Sukiman, warga sekitar yang sedang mengecek sawahnya. Melihat Supadi dalam posisi tertelungkup di saluran air, Sukiman langsung menghubungi warga sekitar untuk mengecek bersama-sama.

    “Setelah diperiksa, korban dipastikan sudah meninggal dunia. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Magetan,” terang Kuncahyo.

    Mendapat laporan warga, Unit Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Satreskrim, SPKT Polres Magetan, dan Tim Puskesmas Candirejo segera mendatangi lokasi kejadian.

    “Pemeriksaan teliti oleh tim medis Puskesmas Candirejo tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau dugaan tindak pidana lain pada tubuh korban. Kemungkinan besar, korban meninggal dunia karena serangan jantung,” imbuhnya.

    Kuncahyo mengatakan pihak keluarga menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi pada jasad korban. Polres Magetan menghormati keputusan keluarga korban. [fiq/beq]

  • Penjaga Tambak Sukolilo Surabaya Tewas dengan Kepala Terendam Air

    Penjaga Tambak Sukolilo Surabaya Tewas dengan Kepala Terendam Air

    Surabaya (beritajatim.com) – Soepar (52) penjaga tambak di Sukolilo Kota Surabaya ditemukan tewas dengan kondisi kepala terendam air di tambak Keputih, Surabaya, Minggu (31/03/2024) siang. Sedangkan anggota tubuh bagian bawah ketiban sepeda motor.

    Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho mengatakan, jenazah Soepar pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama Penjaga Tambak bernama Didik (39). Didik saat itu hendak mengisi air tambak. Namun, di tengah perjalanan ia mendapati Soepar tidak bergerak dengan kondisi kepala masuk ke air tambak dengan kaki ketiban sepeda motor.

    “Saksi Didik lantas melaporkan ke pengawas tambak yang juga kebetulan kakak kandung dari korban. Setelah itu pengawas tambak melaporkan kejadian penemuan jenazah kepada petugas kepolisian,” kata Aan dihubungi Beritajatim.com, Minggu (31/03/2024) sore.

    Dari pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi menemukan sepeda motor korban dalam kondisi hidup, dengan sandal kaki kiri tersangkut di gear motor. Selain itu, standar sepeda motor juga dalam kondisi aktif. Diduga, Soepar saat itu menjagang sepeda motornya di tengah tanah tambak yang berlumpur. Apalagi, sepeda motor Soepar berisi muatan udang penuh.

    “Kami belum menyimpulkan apakah ini kecelakaan, masih menunggu hasil autopsi. Namun, dari pemeriksaan luar tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,” imbuh Aan.

    Polisi juga menemukan barang-barang pribadi Soepar masih berada di saku. Untuk memastikan penyebab kematian, polisi lantas membawa jenazah Soepar ke kamar jenazah RSUD dr. Soetomo untuk menjalani autopsi. Nantinya, setelah autopsi akan diketahui penyebab kematian dari Soepar.

    “Mohon bersabar. Nanti setelah autopsi baru diketahui penyebab kematiannya ya,” pungkas Aan. [ang/but]

  • Bapak dan Anak di Blitar Meninggal Keracunan Dalam Sumur

    Bapak dan Anak di Blitar Meninggal Keracunan Dalam Sumur

    Blitar (beritajatim.com) – Bapak dan anak, JL (78) dan WP (26), warga Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ditemukan tak bernyawa di dalam sumur irigasi area persawahan. Diduga keduanya meninggal dunia akibat menghirup gas beracun yang keluar dari mesin pompa.

    Saat ditemukan, kondisi dari jasad kedua korban sudah membiru. Tanda ini umum muncul pada orang yang meninggal akibat keracunan.

    “Jadi pompa diesel ada di depan, saat mesin dihidupkan itu atapnya ditutup. Sehingga asap knalpot dari diesel tidak keluar. Saat korban kemungkinan mau mematikan mesin, korban menghirup gas yang dikeluarkan mesin diesel tersebut sehingga korban pertama (orang tuanya) terjatuh akhirnya meninggal dunia,” kata Kapolsek Kanigoro, AKP M Burhanuddin, Sabtu (30/3/2024).

    Informasi yang diperoleh polisi, keduanya memang tengah mengairi sawah dengan mesin pompa air. Usai dirasa cukup, JL bergegas mematikan pompa air di dalam sumur irigasi.

    Karena atap ditutup, asap pompa air itu mengepul di dalam sumur irigasi. JL yang masuk ke dalam sumur untuk mematikan pompa pun justru keracunan dan lemas.

    Mengetahui hal itu, sang anak yakni WP berusaha menolong bapaknya yang terlebih dahulu keracunan. Tidak disangka, WP justru ikut keracunan. Keduanya akhirnya meninggal dunia di dalam sumur irigasi.

    Sumur pompa irigasi tempat bapak dan anak di Blitar meninggal akibat keracunan gas. (Foto: Winanto/beritajatim.com)

    “Korban ada dua orang meninggal dunia (bapak dan anak). Jadi diketahui oleh ibunya yang dari pagi kedua orang ini berangkat ke sawah untuk mengairi sawahnya namun belum kunjung pulang. Lalu dicek dan saksi melihat di lubang tersebut korban sudah dalam keadaan awalnya dikira pingsan setelah dicek oleh warga masyarakat yang dimintai tolong, korban sudah meninggal,” bebernya.

    Dari hasil penyelidikan polisi, saat pompa air hidup kondisi sumur irigasi memang ditutup dengan seng. Sehingga asap dari mesin pompa air tidak bisa keluar dan mengepul di dalam sumur.

    Hal itulah yang diduga menjadi penyebab kedua korban mengalami keracunan. Dugaan itu dikuatkan dengan kondisi jenazah yang membiru layaknya keracunan tanpa ada tanda-tanda kekerasan.

    “Kondisi lubang ditutup dengan seng diatasnya. Kemungkinan asap tidak bisa keluar,” tegasnya.

    Kedua korban pun langsung dibawa pulang ke rumah duka. Pihak keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi. [owi/beq]