Topik: alutsista

  • Daftar Alat Perang Baru yang Dipamerkan di HUT ke-80 TNI

    Daftar Alat Perang Baru yang Dipamerkan di HUT ke-80 TNI

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam parade alutsista HUT ke-80 TNI di Monas hari ini, ada sejumlah alutsista terbaru yang dipamerkan.

    Belasan alutsista terbaru itu, dikabarkan akan segera mendarat di Indonesia untuk memperkuat pertahanan TNI.

    Ragam alutsista yang akan segera tiba itu mulai dari tank, kapal induk, hingga drone.

    Berikut Alutsista terbaru TNI yang ditampilkan di HUT ke-80 TNI di Monas hari ini

    1. Rudal Balistik R-Han

    Roket R-Han 122 adalah keluarga artileri roket yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Indonesia dengan kecepatan maksimum Mach 2,95 (3.614 km/h) dan jangkauan maksimum 32 km. Ia digunakan terutama oleh Tentara Nasional Indonesia.

    2. Tank Harimau

    Harimau Medium Tank Kanon 105 mm adalah kendaraan tempur produk terbaru dari PT Pindad (Persero) yang didukung oleh Kementerian Pertahanan RI sesuai kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum. Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.

    3. Meriam Pertahanan Udara 35 mm

    Tipe 90 (PG99) adalah meriam ganda antipesawat 35 mm yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Tiongkok, Norinco. Sistem meriam antipesawat ganda 35 mm yang telah teruji ini merupakan pengembangan mutakhir oleh NORINCO untuk meriam pertahanan udara berkinerja tinggi, sangat akurat, dan andal. Meriam ganda 35 mm Tipe 90 dirancang untuk melawan pesawat terbang berkecepatan tinggi dan terbang rendah, helikopter, kendaraan udara tak berawak (UAV), dan rudal jelajah. Meriam ini digunakan oleh angkatan bersenjata Tiongkok untuk menyediakan pertahanan udara lapangan bagi pasukan darat di tingkat divisi dan grup. Waktu reaksi sistem terhadap target udara hanya 6 detik, dan seluruh sistem dapat disiapkan atau ditarik mundur dalam waktu 90 detik.

    4. KRI Belati

    TNI AL diperkuat kapal cepat rudal 60 meter KRI Belati-622 buatan dalam negeri yang berteknologi hybrid usai upacara penamaan kapal tersebut

    5. Kapal Fregat Merah Putih

    Kapal Fregat Merah Putih ke-2 yang merupakan kapal tempur terbesar pertama buatan putra-putri Indonesia ini merupakan tipe kapal perang canggih yang didesain dengan kemampuan tempur 4 (empat) matra, diantaranya, laut ke laut (surface to surface), laut ke udara (surface to air), anti-kapal selam (surface to submarine atau anti-submarine warfare), dan electronic warfare atau perang elektronik (siber digital).

    Kapal tersebut juga memiliki spesifikasi panjang atau length overall (LoA) 140 meter, lebar atau breadth 19,75 meter dan kecepatan maksimum 28 knots saat berlayar.

    6. Kapal Fregat TCG Istanbul Turki

    Fregat ini dikembangkan untuk peperangan anti-kapal selam dan permukaan, peperangan udara, pengintaian, pengawasan, akuisisi target, identifikasi, deteksi, dan peringatan dini. Fregat ini memiliki panjang 113 meter dan lebar 14,4 meter. TCG İSTANBUL dibangun di Galangan Kapal Angkatan Laut Istanbul dan dilengkapi dengan solusi nasional canggih, termasuk Rudal Anti-Kapal ATMACA dan Sistem Peluncur Vertikal (VLS) MİDLAS yang dikembangkan oleh Roketsan, Sistem Senjata Udara Jarak Dekat Gökdeniz dan Radar AESA Cenk-S yang dikembangkan oleh ASELSAN, serta Sistem Manajemen Tempur ADVENT yang dikembangkan oleh HAVELSAN di bawah arahan Komando Angkatan Laut. 

    7. Kapal Induk Giuseppe Garibaldi

    Giuseppe Garibaldi adalah kapal induk pertama Italia yang mampu mengoperasikan pesawat fixed-wing berjenis STOVL (Short Take-Off and Vertical Landing). STOVL merupakan pesawat atau armada yang mendarat secara vertikal seperti helikopter. 

    Kapal induk ini dapat mendukung berbagai jenis helikopter untuk operasi anti-kapal selam, serangan amfibi, dan bantuan kemanusiaan.

    Dengan desain modular, Garibaldi dapat berfungsi sebagai kapal komando, platform operasi udara, serta pusat pengendali dan komunikasi maritim meningkatkan efektivitas Italia dalam operasi multinasional NATO maupun tugas bantuan kemanusiaan di berbagai kawasan. 

    8. Kapal Cepat Rudal (KCR) 70 m Turki  

    NB74 dan NB75, memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter. Kapal itu nantinya mampu berlayar dengan kecepatan maksimal di atas 40 knots, dan mampu mengangkut 43 personel.

    Kapal itu kemungkinan menggunakan desain FACM 70 meter Sefine Shipyard yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengintaian dan pengawasan (ISR), operasi antipermukaan, dan operasi antiserangan udara.

    9. KRI OPV class

    kapal OPV 90M ini dirancang sebagai kapal kombatan dan patroli yang siap beroperasi di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia. Dengan kecepatan maksimum hingga 28 knot dan kecepatan jelajah 20 knot, kapal-kapal itu mengadopsi teknologi monohull untuk meningkatkan performa dan stabilitas operasional.

    10. KRI Prabu Siliwangi (321)

    Kapal KRI ini memiliki spesifikasi yang hampir sama yakni dilengkapi dengan meriam 127 mm, crossing weapon system 25 mm, torpedo anti kapal selam hingga hingga senjata rudal berbasis elektronik.

    11. Pesawat Tempur Rafale

    Dassault Rafale adalah pesawat tempur multiperan bersayap delta , bermesin ganda , dan bersayap ganda Prancis yang dirancang dan dibangun oleh Dassault Aviation.

    Dilengkapi dengan berbagai macam senjata, Rafale dimaksudkan untuk melakukan supremasi udara , interdiksi , pengintaian udara , dukungan darat , serangan mendalam, serangan antikapal , dan misi pencegahan nuklir . Pesawat ini disebut sebagai pesawat “omnirole” oleh Dassault.

    12. Drone Elang Hitam

    Secara fisik, drone Elang Hitam memiliki panjang sekitar 8,6 meter, lebar bentang sayap mencapai 16 meter, dan tinggi sekitar 2,6 meter. Menurut laman indonesian-aerospace.com, bobot maksimum saat lepas landas (MTOW) mencapai 1.300 kilogram, dengan kapasitas payload atau muatan hingga 300 kilogram. Ini memungkinkan Elang Hitam membawa berbagai sensor maupun sistem persenjataan sesuai kebutuhan misi.

    13. Pesawat T-501

    KAI T-50 Golden Eagle merupakan pesawat tempur ringan dan jet latih lanjut dari Korea Selatan yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) dan Lockheed Martin. T-50 sendiri merupakan pesawat supersonik buatan domestik pertama Korea Selatan dan salah satu dari jet latih yang masih ada di pasaran.[4] Pengembangan dimulai pada penghujung tahun 90-an, dengan penerbangan perdana dilakukan pada tahun 2002. Pesawat ini telah aktif digunakan oleh Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) semenjak tahun 2005.

  • 4
                    
                        Pangkorpasgat Marsdya Deny Muis Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI
                        Nasional

    4 Pangkorpasgat Marsdya Deny Muis Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI Nasional

    Pangkorpasgat Marsdya Deny Muis Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimeriahkan dengan defile dari berbagai unsur di TNI.
    Salah satunya adalah kelompok perwira tinggi (pati) TNI yang berisikan para jenderal yang dipimpin oleh Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Pangkorpasgat) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Deny Muis.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat para jenderal bintang satu hingga tiga yang dipimpin Marsdya Deny Muis menghadap kanan dan memberikan hormat saat melewati Presiden Prabowo Subianto.
    Para jenderal yang dipimpin oleh  terlihat dari matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
    Dalam peringatan HUT ke-80, TNI mengangkat tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. “TNI Prima” menggambarkan visi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar institusi pertahanan ini senantiasa profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
    Sementara itu, “TNI Rakyat” merujuk pada jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional, sekaligus tentara nasional.
    Adapun “Indonesia Maju” berarti TNI tidak hanya memperkuat kemampuan tempur, tetapi juga mendukung program nasional melalui operasi militer selain perang (OMSP).
    Dalam puncak peringatan HUT ke-80 TNI, sebanyak 133.000 personel TNI terlibat dalam acara yang digelar di Monas.
    Selain 133.000 personel TNI, 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) juga diturunkan untuk parade, defile, dan demonstrasi keterampilan prajurit dari matra darat, laut, dan udara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Atraksi Tempur dan Parade Alutsista di Peringatan HUT ke-80 TNI

    Video: Atraksi Tempur dan Parade Alutsista di Peringatan HUT ke-80 TNI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aksi pamer alutsista dan pasukan atau defile menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10). Presiden Prabowo turut menyaksikan defile tersebut dengan didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Saksikan di CNBC Indonesia.

  • Puan Harap TNI Makin Profesional agar Demokrasi Bisa Terjamin
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Puan Harap TNI Makin Profesional agar Demokrasi Bisa Terjamin Nasional 5 Oktober 2025

    Puan Harap TNI Makin Profesional agar Demokrasi Bisa Terjamin
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin profesional agar jalannya sistem demokrasi di Indonesia tetap terjaga.
    Harapan itu disampaikan Puan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang jatuh pada Minggu (5/10/2025).
    “TNI yang profesional dan berkarakter rakyat adalah jaminan bagi tegaknya demokrasi dan kemandirian bangsa,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
    “Semoga TNI semakin profesional, modern, dan terus menjadi kebanggaan bangsa bersama rakyat Indonesia,” sambungnya.
    Puan mengingatkan agar peringatan HUT ke-80 TNI tidak sekadar ajang seremonial, tetapi momentum untuk menegaskan lagi komitmen menjaga kedaulatan serta martabat bangsa dan negara.
    “Penguatan TNI tidak boleh dilepaskan dari misi utama pertahanan rakyat semesta, memastikan setiap kebijakan pertahanan memberi dampak langsung terhadap rasa aman dan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok negeri,” ucap Puan.
    Oleh karena itu, lanjut Puan, pemerintah perlu memastikan kebijakan pertahanan nasional berjalan berkesinambungan, berbasis riset, serta berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang.
    “Penguatan industri pertahanan dalam negeri, kemandirian alutsista, dan peningkatan kesejahteraan prajurit harus menjadi prioritas yang nyata, bukan hanya slogan,” jelas Puan.
    Tangkapan Layar Kompas TV Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di mana Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Puan juga memastikan bahwa DPR RI akan terus memberikan dukungan politik dan kebijakan terhadap modernisasi TNI secara transparan dan akuntabel.
    Menurut dia, kolaborasi erat antara TNI, pemerintah, dan DPR RI harus terus diperkuat sebagai dasar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
    “Kolaborasi erat antara TNI, Pemerintah, dan DPR RI harus menjadi pondasi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Indonesia yang berdaulat, tangguh, dan maju di tengah percaturan global,” pungkas Puan.
    Diberitakan sebelumnya, TNI menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (5/10). HUT ke-80 TNI ini mengangkat tema ‘TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju’.
    Sebanyak 133.000 personel TNI dilibatkan dalam dalam acara puncak peringatan HUT ke-80 TNI yang digelar di silang Monas hari ini.
    Selain 133.000 personel TNI, 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) juga diturunkan untuk parade, defile, dan demonstrasi keterampilan prajurit dari matra darat, laut, dan udara.
    Dalam peringatan HUT ke-80 TNI ini, Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung jalannya upacara.
    Sejumlah tokoh perwakilan parlemen turut hadir di antaranya Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin hingga Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Spesifikasi dan Kecanggihan Kapal Selam Tanpa Awak KSOT-008 yang Dipamerkan di HUT ke-80 TNI

    Spesifikasi dan Kecanggihan Kapal Selam Tanpa Awak KSOT-008 yang Dipamerkan di HUT ke-80 TNI

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam parade alutsista HUT ke-80 TNI, dipamerkan kapal selam tanpa awak KSOT-008, yang merupakan alutsista baru milik TNI.

    Kapal selam terbaru itu diangkut oleh kendaraan militer TNI dalam iring-iringan parade alutsista di Monas Jakarta Pusat hari ini, 5 Oktober 2025

    Pengembangan kapal selam tanpa awak sendiri merupakan jawaban bagi kebutuhan pertahanan maritim, khususnya pertahanan bawah laut. Pengembangan desain dan rencana pembangunan kapal selam autonomous sendiri di bawah di PT PAL Indonesia.

    KSOT memiliki periode operasi yang sangat panjang, dimana hal ini tidak dapat dilakukan oleh kapal selam dengan awak. Konsep strategi yang diusung KSOT hampir mirip dengan Kapal Serang Ringan (KSR).

    Memiliki panjang 25 meter, kapal selam tanpa awak ini  dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI), yang dapat dimonitor dari jarak jauh untuk mengirimkan informasi ke pusat komando. Melalui kerjasama dengan Diehl Defense, Kapal Selam Autonomous (KSOT) nantinya juga akan dilengkapi persenjataan, layaknya kapal selam pada umumnya.

    Berikut spesifikasi kapal selam KSOT-008

    Mampu menjelajah di bawah permukaan
    Waktu tempuh 72 jam
    Kecepatan jelajah maksimal 20 knot
    Jangkauan maksimal 203 miles
    6 rudal torpedo black shark
    Exocet missile

    Selain itu, kapal selam terbaru milik TNI itu juga akan dilengkapi dengan alat komunikasi dan navigasi yang canggih.

  • Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Masuk List Defile Alutsista HUT ke-80 TNI

    Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Masuk List Defile Alutsista HUT ke-80 TNI

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada HUT ke-80 TNI di Monas hari ini Minggu 5 Oktober 2025, sejumlah alutista TNI dipamerkan.

    Alat utama sistem senjata (alutsista) yang dipamerkan, digunakan dalam simulasi, atau diangkut pada suatu acara atau operasi.

    Sejumlah besar alutsista dipamerkan untuk masyarakat umum, salah satunya adalah Kapal Induk Giuseppe Garibaldi.

    Kapal ini menjadi bagian dari alutsista terbaru TNI yang akan segera datang memperkuat pertahanan TNI.

    Saat ini, pemerintah masih melakukan finalisasi untuk mengakuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi (C-551), yang telah dipensiunkan oleh militer Italia pada 2024.

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, untuk menghadirkan Giuseppe Garibaldi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberi lampu hijau untuk  pinjaman luar negeri dengan batas maksimal US$450 juta.

    Nilai tersebut setara belanja modal pengadaan Satelit Satria-1 pada tahap awal atau sebelum membengkak menjadi US$540 juta.

    Giuseppe Garibaldi adalah kapal induk pertama Italia yang mampu mengoperasikan pesawat fixed-wing berjenis STOVL (Short Take-Off and Vertical Landing). STOVL merupakan pesawat atau armada yang mendarat secara vertikal seperti helikopter. 

    Kapal induk ini dapat mendukung berbagai jenis helikopter untuk operasi anti-kapal selam, serangan amfibi, dan bantuan kemanusiaan.

    Dengan desain modular, Garibaldi dapat berfungsi sebagai kapal komando, platform operasi udara, serta pusat pengendali dan komunikasi maritim meningkatkan efektivitas Italia dalam operasi multinasional NATO maupun tugas bantuan kemanusiaan di berbagai kawasan. 

    Dengan displacement hanya sekitar 13.850 ton, Garibaldi jauh lebih ringan dan hemat energi dibanding supercarrier negara lain, tetapi tetap sanggup menampilkan kekuatan udara dan kemampuan proyeksi militer yang signifikan. 

    Fleksibilitasnya dalam membawa kombinasi jet tempur dan helikopter membuatnya sangat adaptif untuk berbagai skenario. Italia telah mencobanya pada operasi intensitas tinggi seperti Kosovo dan Afghanistan hingga dukungan misi evakuasi atau stabilisasi regional. 

    Kapal induk ini memiliki panjang 180.2 meter dan lebar 33.4 meter, serta dapat berjalan dengan kecepatan maksimal 30 knot (56 km/jam). Kapal induk ini juga diperkirakan dapat mengangkut 18 helikopter dengan dek penerbangan sepanjang 174 meter.  

    Berikut Alutsista terbaru TNI yang ditampilkan di HUT ke-80 TNI di Monas hari ini

    Rudal Balistik Harun
    Tank Harimau
    Meriam Pertahanan Udara 35 mm
    Manifest
    KRI Belati
    kapal Fregat Merah Putih
    Kapal Fregat TCG Istanbul Turki
    Kapal Induk Giuseppe Garibaldi
    Kapal Cepat Rudal (KCR) 70 m Turki
    KRI OPV class
    KRI Prabu Siliwangi (321) 
    Pesawat Tempur Rafale
    Drone Elang Hitam
    Pesawat T-501

  • Prajurit Kopassus terjun payung bawa anjing di Monas saat HUT TNI

    Prajurit Kopassus terjun payung bawa anjing di Monas saat HUT TNI

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 80 prajurit TNI, di antaranya prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD terjun payung sambil membawa anjing terlatih, mendarat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, saat atraksi perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI.

    Adapun 80 prajurit itu terjun payung dari tiga pesawat CN-29 yang mengudara di langit Monas. Sejumlah prajurit Kopassus yang membawa anjing itu merupakan pasukan penerjun satwa.

    Pasukan penerjun satwa dari Kopassus itu merupakan kelompok yang pertama mendarat. Anjing yang dibawa itu digendong menggunakan tas khusus di depan badan prajurit Kopassus.

    Setelah mendarat, mereka pun langsung hormat ke arah Presiden Prabowo Subianto yang duduk di tribun utama kehormatan. Presiden pun langsung membalas hormat dari prajurit Kopassus tersebut.

    Selain itu, pasukan prajurit Kopassus selanjutnya turut mendarat setelah terjun payung. Berbeda dari prajurit sebelumnya, pasukan kedua itu turun dengan membawa bazoka yang digantung di depan badan.

    Satu per satu mereka turun dan mendarat kemudian dilanjutkan dengan pasukan srikandi yang terdiri dari prajurit TNI wanita. Saat mereka mendarat, tak ada satupun yang keluar daerah area pendaratan.

    Presiden Prabowo untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu pagi. Dalam puncak peringatan HUT Ke-80 TNI hari ini, seluruh dekorasi di area mimbar kehormatan didominasi warna biru muda, warna yang identik dengan Presiden Prabowo sejak awal masa kepemimpinannya.

    Upacara berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB. Sebanyak lebih dari 133.000 prajurit TNI dikerahkan untuk mengikuti upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas. Jajaran pimpinan dan prajurit yang mengikuti upacara mengenakan seragam PDL baru dengan warna dan corak loreng yang berbeda dari seragam loreng yang lama.

    Kemudian, TNI juga mengerahkan 1.047 alutsista dari tiga matra TNI, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, untuk mengikuti upacara dan tampil dalam rangkaian parade (defile) di Lapangan Silang Monas.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puan Harap TNI Makin Modern dan Profesional pada Usia ke-80
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Puan Harap TNI Makin Modern dan Profesional pada Usia ke-80 Nasional 5 Oktober 2025

    Puan Harap TNI Makin Modern dan Profesional pada Usia ke-80
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin modern dan profesional dalam menjalankan tugas di usianya yang ke-80 tahun.
    Sebab, TNI adalah benteng pertahanan Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara dan keselamatan rakyat Indonesia.
    “Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia. TNI adalah benteng pertahanan bangsa yang selalu setia menjaga kedaulatan dan keselamatan rakyat Indonesia. Semoga TNI semakin profesional, modern, dan terus menjadi kebanggaan bangsa bersama rakyat Indonesia,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/10/2025).
    Dalam momentum peringatan HUT ke-80 ini, Puan mengingatkan agar TNI mampu meningkatkan kemampuan teknologi dan membangun kekuatan pertahanan siber.
    Pasalnya, lanjut Puan, serangan siber kini menjadi ancaman baru bagi pertahanan Indonesia.
    “TNI harus memiliki kekuatan dalam menghadapi berbagai ancaman kedaulatan, termasuk dari serangan siber. Maka penting untuk memastikan agar pembangunan postur pertahanan militer dengan pemilihan alutsista yang canggih dan sesuai dengan kebutuhan,” tutur Puan.
    Dia menambahkan, modernisasi alutsista juga perlu diimbangi dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan menguasai teknologi pertahanan.
    “Alat yang canggih tak akan optimal tanpa dibarengi dengan sumber daya manusia yang andal. Maka TNI berkewajiban memiliki personel yang cekatan dan menguasai teknologi pertahanan,” kata Puan.
    Politikus PDI-P itu berharap, TNI terus berada di garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional di tengah kompetisi geopolitik yang semakin kompleks.
    “Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, mulai dari kompetisi geopolitik, ancaman keamanan non-tradisional, hingga disrupsi teknologi dan informasi, peran TNI tidak hanya sebagai kekuatan militer, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional yang menjadi prasyarat bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
    Tangkapan Layar Kompas TV Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di mana Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Sebagai informasi, TNI memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Upacara ini mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju” dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Sebanyak 133.000 personel TNI terlibat dalam upacara tersebut, disertai 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) dari matra darat, laut, dan udara yang ditampilkan dalam parade, defile, serta demonstrasi keterampilan prajurit.
    Sejumlah tokoh parlemen turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin, dan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Macet Total di Kawasan Monas, Mobil Terjebak 2 Jam dari Tanah Abang ke Tugu Tani
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Macet Total di Kawasan Monas, Mobil Terjebak 2 Jam dari Tanah Abang ke Tugu Tani Megapolitan 5 Oktober 2025

    Macet Total di Kawasan Monas, Mobil Terjebak 2 Jam dari Tanah Abang ke Tugu Tani
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Lumpuhnya arus lalu lintas yang terjadi di kawasan sekitar Monas, Jakarta Pusat menyebabkan pengendara mobil terjebak hingga lebih dari dua jam di sepanjang Jalan Kebon Sirih.
    Ardi (37), seorang pengemudi taksi online mengungkapkan dirinya terjebak macet sejak sejak pukul 08.30 WIB untuk melintas dari kawasan Tanah Abang menuju bundaran Tugu Tani.
    “Saya abis
    ngedrop
    penumpang, mau balik ke arah Bekasi. Ini tapi udah hampir dua jam kayaknya kejebak, macet total enggak gerak dari pas di Tanah Abang,” kata Ardi kepada Kompas.com, Minggu.
    Menurut Ardi, kemacetan mengular selama kurang lebih 2,5 kilometer dimulai sejak persimpangan Stasiun Tanah Abang.
    Serupa, Rayhan (42) seorang warga kecamatan Cipondoh, Tangerang, mengaku sengaja datang ke Monas untuk mengajak keluarganya berlibur dan menonton pameran alutsista TNI.
    Namun, Rayhan yang berangkat dari rumahnya sejak pukul 07.30 WIB belum juga tiba di tujuan hingga pukul 10.00 WIB.
    “Kayaknya kalau setengah jam lagi belum sampai juga, anak istri biar turun aja. Saya yang ngantri di mobil. Enggak bisa parkir juga ini kayaknya,” kata Rayhan.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, kendaraan yang melintas di Jalan Kebon Sirih dari arah Tanah Abang menuju arah Monas terpantau tak bergerak sama sekali imbas kemacetan parah yang terjadi.
    Baik kendaraan roda dua maupun roda empat sama-sama terjebak di tengah kemacetan.
    Bahkan, sekitar 17 bus Transjakarta dari berbagai rute perjalanan yang dipenuhi penumpang ikut terjebak di tengah kemacetan.
    Sejumlah kendaraan milik TNI yang ingin masuk ke kawasan Monas juga ikut tak bergerak di tengah kemacetan.
    Lampu lalu lintas yang menunjukkan isyarat warna hijau pun tak membuat antrean kendaraan berjalan karena semrawutnya perismpangan di bundaran Tugu Tani.
    Dari arah timur, yaitu dari kawasan Kwitang juga terpantau macet total imbas kepadatan volume kendaraan yang ingin menuju ke kawasan Monas.
    Lalu lintas dari sekitar Stasiun Gondangdia juga terlihat lumpuh. Kendaraan yang melintas di jalan yang hanya muat dua jalur itu tak bergerak sama sekali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sentralisasi Tata Kelola Pertahanan dan Kesiapan Militer

    Sentralisasi Tata Kelola Pertahanan dan Kesiapan Militer

    Bisnis.com, JAKARTA – Perayaan HUT ke-80 TNI tahun ini mencatat sejarah baru. Sebanyak 116 pesawat dan helikopter dikerahkan dalam flypast di langit Jakarta, menjadi unjuk kesiapan udara terbesar sepanjang sejarah. Lebih dari sekadar seremoni, pameran kekuatan ini menandai hasil dari upaya panjang pemerintah memperkuat kesiapan militer dan modernisasi pertahanan nasional.

    Menyiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar selalu siap digunakan bukan tugas ringan. Pemerintah sejak 2010 melaksanakan program Minimum Essential Forces (MEF) yang menjadi fondasi utama modernisasi pertahanan. Program 15 tahun ini menargetkan pembangunan kekuatan pertahanan minimum yang efektif, adaptif, dan terukur.

    Meski keterbatasan fiskal masih membayangi, tren modernisasi tetap berlanjut. Dalam lima tahun terakhir sejak Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan, revitalisasi alutsista berjalan seiring pengadaan baru di seluruh matra. Di laut, fokus diarahkan pada peremajaan kapal perang; di udara, penambahan pesawat angkut dan helikopter menjadi prioritas; sedangkan di darat, penguatan kendaraan tempur terus dipacu.

    Peningkatan jumlah alutsista dalam parade tahun ini sekaligus menjadi pesan bahwa pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara kebijakan belanja pertahanan dan kesiapan operasional. Modernisasi bukan semata akuisisi baru, melainkan juga menjaga keandalan aset yang sudah dimiliki.

    Konsolidasi Tata Kelola

    Prabowo menempatkan efisiensi dan koordinasi sebagai fokus utama reformasi pertahanan. Fragmentasi pengelolaan dan mekanisme perawatan yang berlapis kerap memperlambat kesiapan militer. Sentralisasi tata kelola pun menjadi solusi yang diupayakan.

    Langkah ini memperoleh dasar hukum kuat setelah DPR dan Pemerintah menyetujui revisi Undang-Undang TNI. Melalui Pasal 3 ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2025, Kementerian Pertahanan kini memiliki kewenangan menyeluruh dalam mendukung perawatan dan pemeliharaan alutsista. Reformasi ini diperkuat lewat Perpres Nomor 85 Tahun 2025 yang mentransformasi Badan Sarana Pertahanan menjadi Badan Logistik Pertahanan (Baloghan).

    Konsolidasi fungsi ini diharapkan menjadi game changer dalam tata kelola pertahanan nasional. Pertama, sentralisasi memungkinkan efisiensi anggaran dengan mencegah duplikasi infrastruktur dan mempercepat proses pemeliharaan. Kedua, integrasi logistik dan sistem data real time akan membantu pemerintah memahami kebutuhan revitalisasi alutsista secara utuh. Ketiga, penerapan satu standar operasional di seluruh matra memperkuat akuntabilitas dan konsistensi pelaporan.

    Transformasi Logistik Militer

    Pemerintah kini tengah menyiapkan tahapan lanjutan pembangunan kekuatan, yaitu Optimum Essential Forces (OEF). Tahap ini menuntut pembaruan total dalam tata kelola logistik militer agar modernisasi tidak berjalan parsial.

    Diperlukan cetak biru logistik pertahanan yang menjamin integrasi antar matra, keamanan data, dan efisiensi rantai pasok. Modernisasi tidak cukup berbasis peralatan, tetapi juga sistem yang mendukung keberlanjutan perawatan dan ketersediaan komponen. Pengelolaan perawatan (harwat) semestinya memiliki mekanisme pendanaan tersendiri agar tidak terhambat prosedur pengadaan umum yang panjang.

    Selain itu, alokasi minimum untuk pemeliharaan perlu dijaga agar tidak kalah prioritas dibandingkan belanja modal. Tanpa dukungan pemeliharaan berkelanjutan, modernisasi akan berhenti di tengah jalan.

    Menjaga Daya Gentar

    Kesiapan militer sejatinya bukan sekadar pameran kekuatan, melainkan hasil konsistensi kebijakan, anggaran, dan manajemen logistik. Reformasi kelembagaan di Kementerian Pertahanan membuka peluang untuk membangun sistem yang lebih efisien, transparan, dan berorientasi pada kesiapan tempur.

    Tantangan ke depan adalah memastikan perubahan kelembagaan ini tidak berhenti di tataran administratif, tetapi benar-benar memperkuat efektivitas TNI di lapangan. Ketika rantai logistik, anggaran, dan komando berjalan serempak, maka efek gentar pertahanan Indonesia akan terbentuk dengan sendirinya, tanpa perlu diperlihatkan secara berlebihan.

    Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia, penjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa!