Menhan Sjafrie Terima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Bahas Pembelian Sukhoi SU-35?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyatakan, tak ada pembicaraan mengenai pembelian pesawat tempur
Sukhoi SU-35
saat Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima Sekretaris Dewan Keamanan
Rusia
Sergei Shoigu di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Selasa (25/2/2025).
Namun, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Wenas mengungkapkan, bahwa akan ada pembahasan lebih lanjut terkait kerjasama secara umum di bidang pertahanan.
Kedua belah pihak hanya membahas tentang rencana peningkatan kerja sama di bidang militer seperti latihan gabungan, pertukaran teknologi alat utama sistem senjata (alutsista), hingga pertukaran prajurit dalam rangka pendidikan.
“Memang tidak disebutkan secara khusus mengenai Sukhoi SU-35, tetapi akan ada pembahasan lebih lanjut dan pembentukan tim kerja sama untuk menindaklanjuti kerjasama (di bidang pertahanan dan militer),” ujar Frega.
Frega mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam hal teknologi pertahanan masih terbuka lebar.
Sebab, Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi dalam inventaris alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi, dan ini menjadi peluang untuk terus belajar,” kata Frega.
“Apalagi, Rusia dikenal sebagai salah satu negara dengan reputasi teknologi alutsista yang diakui dunia,” ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa kedua negara masih akan menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut, termasuk dalam pengadaan dan pelatihan militer.
Sebelumnya,
Kemenhan RI
mengungkapkan bahwa pergantian pesawat tempur F-5 Tiger ke SU-35 Sukhoi terkendala ancaman sanksi dari Amerika Serikat.
Pada Juni 2023, Kemenhan menyebutkan bahwa banyak alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Udara (AU) berupa pesawat tempur sudah masuk dalam fase habis masa pakainya, seperti pesawat F-5 Tiger.
Pengadaan pesawat pun dilakukan, salah satunya dengan berencana membeli pesawat SU-35 Sukhoi dari Rusia.
Namun, hal itu terkendala Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) dan Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) dari Amerika Serikat (AS).
“Di mana sampai dengan saat ini rencana penggantian pesawat F-5 Tiger berupa pesawat SU-35 Sukhoi terkendala dengan ancaman sanksi CAATSA dan OFAC List dari pihak Amerika Serikat,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangannya, Juni 2023 lalu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: alutsista
-
/data/photo/2018/08/20/4001103772.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Menhan Sjafrie Terima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Bahas Pembelian Sukhoi SU-35? Nasional
-

Update Penyerangan di Mako Polres Tarakan: Ada Tujuh Titik Kerusakan, Dinding dan Kaca Pecah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN – Sejumlah oknum TNI diduga menyerang Mako Polres Tarakan pada Senin (24/2/2025) pukul 23.00 Wita.
Pasca kejadian itu, diketahui ada tujuh titik kerusakan di Mako Polres Tarakan.
Pertama, pintu penjagaan, kipas, kursi, dan meja mengalami kerusakan.
Kedua, dinding kaca ruang SPKT Polres Tarakan sebelah kanan dengan ketebalan 9 sentimeter pecah diduga dihantam kayu.
Ketiga, dinding berukuran 1,5 meter x 3 meter serta pintu penerimaan laporan SPKT juga rusak parah.
Keempat dan kelima, di gedung utama Mako Polres Tarakan ada tiga sisi dinding kaca yang pecah.
Keenam, pintu masuk ruang pelayanan terpadu front office ETLE rusak, begitu pula dengan bagian pintu kiri terbuat dari kaca yang pecah dan berlubang.
Ketujuh, dua jendela yang terbuat dari kaca pecah.
Semua kerusakan diperkirakan 100 persen dan harus diganti dengan kaca baru.
Berdasarkan pemantauan TribunKaltara.com, Selasa (25/2/2025), tampak Mako Polres Tarakan kondusif.
Aktivitas pelayanan terhadap masyarakat masih dapat dilakukan. Terlihat personel polisi ditempatkan lebih banyak dari biasanya.
Bahkan, personel dari Polisi Militer (POM) ikut berjaga di lokasi.
Begitu juga alutsista berupa mobil Dit Samapta yang disiagakan di halaman Mako Polres Tarakan.
Di lokasi kejadian perkara (TKP), POM AD sudah melakukan olah TKP, begitu pula dengan Polres Tarakan. Terlihat Dandim 0907 Tarakan memasuki ruang Kapolres Tarakan, begitu juga dengan perwakilan Polda Kaltara.
Kapendam VI Mulawarman Beri Klarifikasi
Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, memberikan klarifikasi soal insiden penyerangan Mako Polres Tarakan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI. Insiden penyerangan itu terjadi pada Senin (24/2/2025) malam pukul 23.00 Wita.
“Memang benar semalam kami mendapat informasi bahwa di Tarakan terjadi insiden antara oknum anggota TNI dan Polri,” kata dia saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co di Makodam IV Mulawarman, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Selasa pagi (25/2/2025).
Dia mengaku pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terkait insiden tersebut.
“Saat ini sedang diperiksa lebih lanjut,” ujarnya.
Untuk menangani insiden itu, pihaknya bekerjasama dengan Kapolda Kaltara dan Danrem 092. Dia memastikan oknum-oknum yang diduga terlibat dalam penyerangan telah dipanggil dan diperiksa oleh Subdenpom di Tarakan.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya akan kami informasikan kemudian,” tambahnya.
Disinggung mengenai motif dari insiden penyerangan tersebut, Kapendam belum menjabarkan secara detail karena masih dalam tahapan penyelidikan.
“Belum (motifnya), belum tahu, karena ini kan masih penyelidikan. Yang jelas itu kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman yang dulu-dulu,” pungkasnya.
-

Pangdam Mulawarman dan Kapolda Kaltara Tegas Selesaikan Kasus, Detik-detik Mapolres Tarakan Diserbu – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha dan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Hary Sudwijanto sepakat menindak tegas kasus penganiayaan terhadap lima anggota polisi Polres Tarakan.
Lima korban mengalami luka-luka yang didominasi luka pada bagian kepala.
Mereka dianiaya oleh sekitar 20 oknum TNI yang datang dengan satu truk menyerbu Mapolres Tarakan pada Senin (24/2/2025) malam.
Selain menganiaya lima polisi, rombongan oknum TNI kabarnya juga merusak fasilitas mapolres.
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, melalui Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, membenarkan kejadian tersebut.
“Memang benar semalam kami mendapat informasi bahwa di Tarakan terjadi insiden antara oknum anggota TNI dengan Polri,” jelasnya saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Selasa (25/2/2025) pagi.
“Namun, itu masih dugaan dan saat ini sedang diperiksa lebih lanjut,” ujarnya.
Ia juga menyebut, Pangdam VI Mulawarman telah berkoordinasi dengan Kapolda Kaltara, serta Danrem 091 yang membawahi wilayah Tarakan, untuk menyelesaikan kasus ini.
Saat ini kata dia, oknum-oknum yang diduga terlibat dalam penyerangan telah dipanggil dan diperiksa oleh pihak Subdenpom di Tarakan.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya akan kami informasikan kemudian,” tambahnya.
Disinggung mengenai motif dari insiden penyerangan tersebut, Kapendam belum menjabarkan secara detil karena masih dalam tahapan penyelidikan.
“Belum (motifnya) belum tau, karena ini kan masih penyelidikan, yang jelas itu kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman yang dulu-dulu,”pungkasnya.
Sebelumnya, insiden penyerangan mapolres Tarakan itu sempat terekam video oleh warga dan kemudian tersebar di berbagai media sosial termasuk grup WhatsApp.
Kapendam juga mengatakan bahwa saat ini pihak Kodam IV Mulawarman dan Kodim Tarakan sedang melakukan koordinasi dengan pihak Polres Tarakan dan Polda Kaltara guna menyelesaikan persoalan ini.
Detik-detik Mapolres Diserang
MENCEKAM – Detik-detik mencekam saat orang tak dikenal masuk ke Polres Tarakan dan melakukan penyerangan hingga pemukulan kepada personel Polres Tarakan, Senin (24/2/2025) malam. DOKUMENTASI ISTIMEWA (Tangkapan layar via Tribun Kaltara)
Markas Polres Tarakan diserang sekelompok oknum diduga oknum Anggota TNI sekitar pukul 23.00 WITA.
Dalam insiden tersebut lima personel Polres Tarakan dilaporkan mengalami luka-luka dan sejumlah fasilitas kantor rusak.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 22.45 WITA, sekelompok oknum TNI yang berjumlah sekitar 20 orang tiba di depan Bank Mandiri di Jalan Yos Sudarso menggunakan truk berwarna hijau.
Mereka kemudian berjalan kaki menuju Mako Polres Tarakan sambil membawa batu, kayu, dan besi.
Setibanya di Polres Tarakan, kelompok tersebut langsung melakukan pemukulan terhadap dua anggota polisi yang sedang berjaga, yakni Bripda Muhammad Nur Rizky dan Bripda Rahmat Kurniawan.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan perusakan terhadap fasilitas di kantor kepolisian tersebut.
Saat patroli piket tiba di lokasi, situasi semakin memanas.
Oknum anggota TNI tersebut mengejar anggota polisi berpakaian dinas hingga ke Jalan Yos Sudarso, tepatnya di sekitar McDonald’s.
Bripda I Putu Anugerah menjadi korban pengeroyokan, bahkan senjata laras panjang yang dibawanya turut dirampas.
Akibat kejadian ini, lima anggota Polres Tarakan mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Jusuf SK.
Berikut identitas korban dan luka yang dialami:
1.Bripda Muhammad Nur Rizky – Luka robek di kepala bagian atas dan lebam di lengan kiri.
2.Bripda I Putu Anugerah – Luka robek di kepala bagian belakang.
3.Bripda Fauzan Hidayat – Luka lebam di kepala dan tangan.
4.Bripda Rahmat Kurniawan – Luka lebam di pipi kanan-kiri dan kedua lengan.
5.Bripda Richard Pasambo – Luka lebam di kepala bagian kiri.
Selain menyebabkan korban luka, penyerangan ini juga mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian kantor Polres Tarakan, meja dan kursi di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)
Selain itu, kaca ruang SPKT Polres Tarakan.
Dua kaca ruang Kapolres Tarakan.
Satu pintu kaca ruang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Dalam insiden ini, para pelaku diduga menggunakan berbagai alat untuk melakukan serangan, antara lain batu, kayu, besi, serta diduga membawa senjata api laras pendek (airsoft gun) dan senjata tajam seperti sangkur dan kerambit.
7 Titik Kerusakan
RUSAK PARAH – Salah satu titik kerusakan yang terparah pasca insiden penyerangan Mako Polres Tarakan yang dilakukan oknum TNI, tadi malam, Selasa (24/2/2025).
Situasi Mako Polres Tarakan pasca penyerangan yang dilakukan sekelompok Oknum TNI kini aktivitas kembali normal.
Terlihat ada tujuh titik kerusakan yang terjadi di Mako Polres Tarakan.
Pantauan TribunKaltara.com, Selasa (25/2/2025) tampak Mako Polres Tarakan kondusif, sejak pagi tadi hingga siang ini pukul 09.48 WITA. Beberapa masyarakat hilir mudik masuk dan keluar dari Mako Polres Tarakan untuk melakukan pengurusan administrasi.
Terlihat personel polisi ditempatkan lebih banyak dari biasanya. Bahkan personel dari Polisi Militer (POM) ikut berjaga di lokasi. Begitu juga alutsista berupa mobil Ditsamapta yang disiagakan di halaman Mako Polres Tarakan.
Tampak ada tujuh kerusakan di Mako Polres Tarakan.
Pertama di pintu penjagaan, kipas, kursi dan menja mengalami kerusakan.
Kedua, di dinding kaca ruang SPKT Polres Tarakan sebelah kanan dengan ketebalan 9 sentimeter pecah diduga dihantam kayu.
Ketiga, dinding 1,5 meter dan tinggi 3 meter serta pintu penerimaan laporan SPKT.juga rusak parah.
Keempat dan kelima di gedung utama Mako Polres Tarakan ada tiga sisi dinding kaca pecah.
Keenam, pintu masuk ruang pelayanan terpadu front office ETLE rusak begitu pula dengan bagian pintu kiri terbuat dari kaca pecah rusak berlubang.
Ketujuh, dua jendela yang terbuat dari kaca pecah. Semua kerusakan diperkirakan 100 persen dan harus diganti kaca baru.
Sampai pukul 09.55 WITA, belum ada keterangan resmi dari Kapolres Tarakan terkait kronologi kejadian penyerangan Mako Polres Tarakan.
Di lokasi kejadian perkara (TKP) dari Pom AD sudah melakukan olah TKP begitu pula dengan Polres Tarakan.
Terlihat Dandim 0907 Tarakan memasuki ruang Kapolres Tarakan. Begitu juga dari perwakilan Polda Kaltara. Sampai saat ini dari Kapolres Tarakan belum berhasil diwawancarai. Awak media masih menunggu keterangan resmi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Ada Tujuh Titik Kerusakan di Mako Polres Tarakan Pasca Penyerangan, Situasinya Kini Kembali Normal
(Tribunnews.com/Tribunkaltim.co/Zainul Marsyafi/TribunKaltara.com/Andi Pausiah)
-

Wamenko Polkam Bicara Rencana Diskon Harga Tiket Pesawat Hingga Tarif Tol Saat Idul Fitri 2025 – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menko Polkam Lodewijk F Paulus berbicara terkait rencana diskon harga tiket pesawat hingga tarif tol saat Idul Fitri tahun 2025.
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak terkait soal rencana tersebut.
“Di antaranya tentunya sejauh mana, diskon untuk tiket pesawat. Diskon tiket pesawat itu berdampak kepada fuel recharge tentunya, kemudian parking fee yang lebih murah, sehingga dengan demikian tentunya tidak ada alasan dari airline untuk tidak menurunkan harga tiket,” kata Lodewijk F Paulus usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di kantor Kemenko Polkam Jakarta Pusat pada Senin (24/2/2025).
“Ini tentunya masih dikomunikasikan, masih dikoordinasikan seberapa besar penurunan dari tiket. Kalau waktu Nataru itu 10 persen. Kita harapkan mungkin lebih dari 10 persen tentunya setelah dikoordinasikan,” lanjut dia.
Namun, ia memastikan akan ada diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk Idul Fitri 2025.
Hal itu, ucap dia, disampaikan pada saat rapat.
“Yang sudah pasti tadi untuk tol itu mendapat diskon sebesar 20 persen. Itu cukup besar sehingga diharapkan semuanya itu memberikan kelancaran dalam proses arus mudik,” ungkapnya.
Dalam rapat tersebut sejumlah pejabat dari sejumlah kementerian, lembaga, dan BUMN turut hadir.
Mereka di antaranya dari Kemenko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Komunikasi dan Digital.
Selain itu, hadir pula pejabat dari Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ketenagakerjaan, TNI, Polri, Kantor Komunikasi Kepresidenan, BMKG, BNPB, BNPP, BIN, BSSN, Bulog, hingga PT Pertamina Patra Niaga.
Rapat yang dimulai sekira pukul 14.00 WIB tersebut berlangsung tertutup.
Rapat baru usai sekira pukul 18.30 WIB.
Dalam rapat tersebut dibahas sejumlah hal di antaranya pelaksanaan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan pada masa Ramadhan dan Idul Fitri, dan kesiapan infrastruktur arus mudik dan balik serta kebijakan tarif tol.
Selain itu juga soal distribusi BBM, strategi peningkatan wisata, pemberian THR bagi pekerja swasta, dukungan TNI dan bantuan alutsista sarana transportasi, kesiapan pengamanan, hingga informasi prakiraan iklim dan cuaca.
-

Kerja sama pengadaan alutsista dan transfer teknologi perlindungan Indonesia-Ceko
Selasa, 18 Februari 2025 14:10 WIB
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) bersama Menhan Ceko Jana Cernochova (kanan) memeriksa pasukan saat upacara penyambutan di kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, di antaranya pengadaan alutsista dan transfer teknologi perlindungan seperti radar, senjata ringan dan panser. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin (kanan) memberikan cinderamata kepada Menhan Ceko Jana Cernochova (kiri) usai melakukan pertemuan di kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, di antaranya pengadaan alutsista dan transfer teknologi perlindungan seperti radar, senjata ringan dan panser. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
-

Koopsudnas gelar latihan gabungan untuk perkuat pertahanan udara
Jakarta (ANTARA) – TNI AU melalui Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) menggelar latihan lintas matra dalam rangka Latihan Pertahanan Udara (Hanud) Perkasa “B” Tahun 2025 guna memperkuat kekuatan TNI dalam menjaga kawasan udara.
Dalam siaran pers resmi yang disiarkan Selasa, dijelaskan pembukaan latihan pertahanan udara itu digelar di Hanggar Skadron Udara 15, Lanud Iswahjudi, Madiun, pada Senin (17/2).
“Latihan ini menjadi wahana strategis dalam mengintegrasikan sistem komando dan kendali, serta memastikan efektivitas operasi bersama antara TNI AU, TNI AD, dan TNI AL dalam menghadapi ancaman udara yang dinamis,” kata Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Tedi Rizalihadi dalam siaran pers resmi tersebut.
alam latihan ini, Tedi dan jajarannya akan menguji kemampuan teknis prajurit dalam menggunakan alat utama sistem senjata (alutsista) seperti radar, pesawat tempur, artileri pertahanan udara, pertahanan udara dari KRI serta alat pengendali komunikasi.
Tidak hanya itu, prajurit juga akan dilatih dalam merancang strategi pertahanan dan penerapan standard keamanan dalam bertugas.
Tedi mengatakan latihan ini akan melibatkan 910 prajurit dari seluruh matra dan ragam alutsista, di antaranya pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, EMB-314 Super Tucano, C-130 Hercules, C-212 Cassa, satuan radar, baterai Yonarhanud 80 dari TNI AD, serta KRI RE. Martadinata dan KRI Hasanuddin dari TNI AL.
“Mereka akan menjalani latihan tempur dengan ragam skenario pertahanan yang telah disiapkan TNI AU,” ujarnya.
Latihan tersebut akan berlangsung selama lima hari yang akan berakhir pada 21 Februari 2025. Seluruh proses latihan pun diawasi langsung beberapa pejabat dari masing-masing matra.
Dengan adanya kegiatan ini, Tedi berharap kekuatan militer tiga matra semakin kuat dan terasah dalam menjaga pertahanan udara Indonesia.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025 -

Kemenhan: Kerja sama soal radar percepat industri pertahanan RI tumbuh
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa kerja sama mengenai radar dari berbagai negara, seperti Prancis dan Ceko, dapat mempercepat pertumbuhan industri pertahanan Indonesia.
“Kami berharap apa pun teknologinya itu, dari negara mana pun, ini bisa menjadi nilai tambah atau added value untuk industri pertahanan kita,” kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang di Kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa.
Frega menyampaikan pernyataan tersebut untuk menjawab pertanyaan awak media mengenai integrasi radar dari Ceko usai adanya komitmen penguatan kerja sama pertahanan pada Selasa, dengan radar hasil akuisisi dari Prancis yang kontraknya ditandatangani pada 20 April 2022.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama mengenai radar dari berbagai negara tersebut merupakan langkah Kemenhan untuk mendiversifikasi alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus transfer teknologi.
Selain itu, Frega menjelaskan bahwa langkah tersebut untuk menghindari adanya embargo yang mengakibatkan terhambatnya pengadaan maupun pemeliharaan alutsista.
“Sehingga dengan adanya kondisi yang ada saat ini, di mana kebijakan pemerintah ingin membangun dan memodernisasi alutsista, kami melihat mitra-mitra potensial yang memang mau melakukan kerja sama dan juga berbagi teknologi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Frega mengatakan bahwa langkah tersebut berpotensi membuat Indonesia untung.
“Jadi, jangan dilihat loh kok ini ikut negara Prancis tadi, terus ini ke Ceko, tujuannya sebenarnya adalah bagaimana untuk mengakselerasi tumbuhnya industri pertahanan Indonesia, sehingga ketika kami punya independensi, kami punya kemandirian, kami tidak takut lagi dengan yang namanya embargo, karena kami sudah cukup produksinya,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa industri pertahanan yang kuat dapat membuat Indonesia tidak dapat dikendalikan oleh negara lain ketika menggunakan alutsistanya.
“Masih diingat pada saat kami melakukan operasi militer beberapa tahun lalu, di salah satu wilayah di Indonesia, salah satu tank yang kami beli, sudah kami lunasi, ternyata tidak boleh digunakan karena produsennya adalah negara asing. Kemudian mempersyaratkan beberapa syarat yang akhirnya mau tidak mau harus kami ikuti, sehingga kami menggunakan alutsista yang berbeda,” katanya.
Ia melanjutkan, “Nah ini menjadi salah satu atensi ketika kami ingin membangun ekosistem industri pertahanan nasional, dan kenapa kerja sama itu dilakukan dengan berbagai negara.”
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Indonesia dan Ceko perkuat kerja sama pertahanan
Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Ceko memperkuat kerja sama pertahanan melalui pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dengan Menteri Pertahanan Republik Ceko Jana Černochová di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang saat menemui para jurnalis usai menghadiri pertemuan tersebut, menjelaskan penguatan kerja sama antara Indonesia-Ceko akan dilakukan dengan membarui perjanjian kerja sama pertahanan atau defence cooperation agreement (DCA).
“Ada DCA yang memang berakhir 2023, dan kunjungan kali ini juga termasuk salah satunya membahas bagaimana nantinya bisa diperbarui kembali agreement (DCA) yang sudah ada,” kata Frega di Kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa.
Frega menjelaskan bahwa Ceko merupakan salah satu negara produsen alat utama sistem senjata (alutsista) yang memiliki kualitas, dan memiliki harga yang ekonomis dan kompetitif.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa kedua negara turut membahas peluang kerja sama yang baru, yakni selain kerja sama yang telah terjalin sejak 2006 dalam bentuk pengadaan alutsista, peralatan militer, hingga transfer teknologi pertahanan.
“Selama pembicaraan juga dibahas kemungkinan untuk kerja sama pendidikan, kemudian militer ke militer, pelatihan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kerja sama pertahanan melalui Universitas Pertahanan antarkedua negara.
“Ceko sendiri punya Universitas Pertahanan, sehingga ini menjadi salah satu peluang juga dalam konteks kerja sama pertahanan untuk mencantumkan Universitas Pertahanan Ceko dan Indonesia. Apalagi berbicara untuk pengembangan militer dan pertahanan tentunya bukan hanya terkait alutsista, tetapi juga terkait dengan manusianya,” katanya.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa saat ini negosiasi antarkedua negara sudah berjalan, dan Kemenhan akan melibatkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) karena berkaitan dengan hubungan antarnegara.
“Dan tentunya ini juga butuh kontribusi di level yang lebih tinggi dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, sehingga prosesnya tadi saya sampaikan memang berbicara DCA ini kami tidak bisa menentukan, harus lima bulan, harus satu tahun (selesai),” ujarnya.
Ia berharap perpanjangan DCA antara Indonesia dan Ceko dapat disepakati segera. Terlebih, lanjut dia, terdapat kesamaan pemahaman bahwa kedua negara memerlukan kerja sama pertahanan.
“Apalagi hubungan Indonesia dengan Ceko ini bukan baru dibangun, tetapi sudah sejak lama,” jelasnya.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025 -

Pemerintah Alokasikan Anggaran Hukum dan Hankam Rp376,4 Triliun, Lebih Tinggi dari Kesehatan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk sektor hukum dan hankam sebesar Rp 376,4 triliun, lebih besar dari kesehatan sebesar Rp 218,5 triliun.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Parjiono menjelaskan bahwa pada tahun ini, defisit anggaran akan dijaga dalam batas aman sebesar 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Lalu, postur APBN terdiri atas penerimaan sebesar Rp 3.005,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun.
“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan anggaran berbagai prioritas penting yang mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan,” kata Parjiono dalam acara Economic Outlook 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).
Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan Rp 724,3 triliun untuk sektor pendidikan.
Berdasarkan bahan paparan Parjiono, anggaran digunakan untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan, antara lain PIP, KIP Kuliah, BOS, BOS Paud, dan beasiswa (LPDP).
Lalu, pemberian makan bergizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pembangunan sekolah unggulan.
Kemudian, penguatan link & match dengan pasar kerja, yaitu vokasi dan sertifikasi.
Berikutnya, anggaran untuk kesehatan dialokasikan sebesar Rp 218,5 triliun.
Anggaran digunakan untuk upaya promotif dan preventif, percepatan penurunan stunting, dan penurunan kasus TBC.
Lalu, pembangunan rumah sakit berkualitas, pemeriksaan kesehatan gratis, dan efektivitas program JKN.
Kemudian, penguatan teknologi dan kemandirian farmasi serta sistem kesehatan yang handal.
Berikutnya, anggaran untuk perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 503,2 triliun.
Anggaran digunakan untuk melanjutkan perlinsos, di antaranya PKH, Kartu Sembako, PIP, dan KIP Kuliah.
Lalu, sinergi dan integrasi perlinsos dengan kartu kesejahteraan.
Kemudian, penguatan perlinsos sepanjang hayat dan graduasi dari kemiskinan seperti perlinsos yang berbasis pemberdayaan.
Berikutnya, anggaran untuk ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp 144,6 triliun.
Anggaran digunakan untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian, penguatan sarpras dan infrastruktur pertanian seperti bendungan dan irigasi.
Lalu, untuk lumbung pangan dan peningkatan akses pembiayan petani, serta penguatan cadangan pangan nasional.
Terakhir, anggaran dialokasikan untuk hukum dan hankam sebesar Rp 376,4 triliun.
Anggaran dialokasikan untuk modernisasi alutsista/almatsus, alpalhankam, penguatan TIK dari ancaman siber, peningkatan kemampuan industri strategis, serta dukungan operasional hukum dan hankam.
/data/photo/2025/02/17/67b3230edbe39.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)