Topik: alutsista

  • Kenalan dengan Alutsista Buatan Brazil yang Dipakai Indonesia

    Kenalan dengan Alutsista Buatan Brazil yang Dipakai Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia ternyata menggunakan beberapa alutsista buatan Brazil untuk menjaga kedaulatan.

    Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyatakan, dirinya dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva sepakat dua negara akan berkolaborasi mengembangkan teknologi yang berkaitan dengan rudal dan sistem kapal selam.

    Dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brazil yang dipimpin oleh Presiden Prabowo dan Presiden Lula, dua negara sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.

    Beberapa sektor yang dimaksud termasuk ekonomi, perdagangan, pertanian, pendidikan, pertahanan dan industri pertahanan.

    Prabowo mengatakan bahwa beberapa alutsista Indonesia adalah buatan Brazil.

    “Angkatan bersenjata kami telah cukup banyak memakai peralatan dan produk-produk pertahanan buatan negara Anda, dan kami ingin melanjutkan kerja sama ini melalui produksi bersama, dan transfer teknologi. Kami juga ingin meningkatkan latihan gabungan bersama antar-prajurit, dan kolaborasi teknologi untuk rudal dan sistem kapal selam,” kata Presiden Prabowo seperti dilansir dari Antaranews.

    Ya, Indonesia memang menggunakan beberapa alutsista buatan Brazil.

    Beberapa produk alutsista buatan Brazil yang digunakan Indonesia saat ini di antaranya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano dan kendaraan peluncur roket Astros II MK6.

    Kenalan dengan EMB-314 Super Tucano dan roket Astros II MK6…

  • Prabowo Dorong Kerja Sama Produksi Alutsista dan Pelatihan Militer RI-Brasil

    Prabowo Dorong Kerja Sama Produksi Alutsista dan Pelatihan Militer RI-Brasil

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan Brasil.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa kerja sama tak hanya sebatas pembelian alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga melalui produksi bersama dan transfer teknologi.

    Hal tersebut disampaikan olehnya dalam pernyataan pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia pada Rabu (9/7/2025) waktu setempat.

    “Dalam banyak bidang, kami sudah memiliki kooperasi yang baik. Kami ingin mengimplementasikan perjanjian kooperasi pertahanan. Pasukan pertahanan kami telah menggunakan banyak produk dan peralatan. Kami ingin meneruskan kooperasi ini melalui produksi bersama dan transfer teknologi bersama,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (10/7/2025).

    Lebih lanjut, Presiden Ke-8 RI itu pun menuturkan bahwa kerja sama bilateral juga akan diperluas serta implementasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Brasil.

    Kepala negara mengungkapkan keinginan Indonesia untuk memperluas kolaborasi pertahanan dengan Brasil ke bidang latihan militer gabungan hingga pengembangan teknologi canggih, termasuk teknologi misil dan sistem pesawat.

    “Saya rasa kami ingin melanjutkan kerja sama ini melalui produksi bersama dan transfer teknologi bersama. Kami juga ingin meningkatkan pelatihan personel militer bersama dan kolaborasi teknologi pada sistem rudal dan kapal selam,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo Sebut RI-Brasil Ingin Kolaborasi Bikin Rudal dan Kapal Selam

    Prabowo Sebut RI-Brasil Ingin Kolaborasi Bikin Rudal dan Kapal Selam

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Brasilia, Brasil. Prabowo mengatakan dua negara menginginkan kolaborasi menciptakan rudal dan kapal selam.

    Hal itu disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Presiden Lula di Istana Palácio do Planalto, Brasilia, Rabu (9/7/2025). Prabowo menyebut RI dan Brasil menjalin kerja sama berbagai bidang, salah satunya pertahanan.

    “Kami ingin melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Brasil dan angkatan bersenjata kami telah menggunakan banyak produk dan alutsista Anda,” kata Prabowo, dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden (Setpres) RI.

    Prabowo mengatakan kerja sama pertahanan yang dilakukan RI dan Brasil akan terus dilanjutkan. Dia menyebut dua negara akan melakukan produksi alutsista bersama.

    “Saya rasa kami ingin melanjutkan kerja sama ini melalui produksi bersama dan transfer teknologi bersama,” ujar dia.

    Prabowo menyebut RI dan Brasil juga akan menggelar latihan militer gabungan. Di samping itu juga berkolaborasi membangun teknologi sistem rudal dan kapal selam.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Alasan Menhan-Panglima TNI Minta Tambah Anggaran Rp 184 T

    Alasan Menhan-Panglima TNI Minta Tambah Anggaran Rp 184 T

    Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah selesai melangsungkan rapat tertutup bersama Komisi I DPR RI pada Rabu (9/7). Rapat dilakukan untuk membahas rencana kerja dan anggaran tahun 2026.

    Sjafrie mengatakan pihaknya telah mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 184 triliun dalam rapat. Hal itu dikarenakan pagu indikatif yang dirasa belum mencukupi untuk belanja modal kebutuhan alutsista.

  • Minta Tambahan Anggaran Rp 184 Triliun, Menhan: Enggak Ada Alutsista Harganya Miliaran…

    Minta Tambahan Anggaran Rp 184 Triliun, Menhan: Enggak Ada Alutsista Harganya Miliaran…

    Minta Tambahan Anggaran Rp 184 Triliun, Menhan: Enggak Ada Alutsista Harganya Miliaran…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri
    Pertahanan
    (Menhan)
    Sjafrie Sjamsoeddin
    menegaskan tidak ada alat utama sistem senjata (
    alutsista
    ) yang harganya miliaran rupiah.
    Walhasil, Sjafrie pun meminta penambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 184 triliun, guna memenuhi kebutuhan anggaran yang telah ditetapkan di dalam pagu indikatif 2026.
    “Enggak ada alutsista miliaran, semua alutsista itu triliunan. Saya tadi bilang kita butuh (tambahan) Rp 184 triliun,” ujar Sjafrie di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
    Sjafrie menjelaskan, Kemenhan memang membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk pengadaan alutsista.
    Namun, kata dia, anggaran yang dialokasikan pemerintah selama ini selalu kecil.
    “Justru kita tahu belanja pegawai itu sekarang sudah 50 persen. Sedangkan belanja modal untuk kebutuhan alutsista itu masih setengahnya,” katanya.
    Meski begitu, Sjafrie menegaskan, penambahan anggaran Rp 184 triliun itu juga akan dipakai untuk belanja pegawai.
    Sebelumnya, Sjafrie menjelaskan, pagu indikatif yang diberikan kepada Kemenhan masih belum mencukupi kebutuhan prioritas.
    “Ini tidak bisa kita bandingkan dengan membeli sesuatu peralatan militer, ini sangat mahal untuk menjamin kedaulatan negara. Semoga teman-teman media bisa ikut menyuarakan bahwa harga kedaulatan itu cukup tinggi nilainya,” ucapnya.

    “Dan juga kita minta ada perhatian khusus untuk pemeliharaan, perawatan personel kita, baik yang pangkat tamtama, bintara, dan juga perwira dalam hubungan perumahan prajurit,” imbuh Sjafrie.
    Berdasarkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan pagu indikatif belanja
    pertahanan
    sebesar Rp 167,4 triliun.
    Secara rinci, pagu indikatif belanja pertahanan itu dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut:
    Sjafrie pun menyebut usulan tambahan anggaran yang diajukan Kemenhan akan dibahas Komisi I DPR dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR.
    “Tapi kita juga akan mengajukan ke Menteri Keuangan dan Bappenas,” kata Sjafrie.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menhan minta tambahan anggaran Rp 184 triliun untuk perkuat pertahanan

    Menhan minta tambahan anggaran Rp 184 triliun untuk perkuat pertahanan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pihaknya mengajukan anggaran kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp 184 triliun untuk memperkuat kekuatan militer.

    Hal tersebut disampaikan Sjafrie dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu

    “Tambahan dana Rp 184 triliun. Kita usulkan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Bappenas bahwa pagu indikatif yang diberikan kepada kita masih belum mencukupi kebutuhan prioritas,” kata Sjafrie kepada awak media usai menghadiri RDP dengan Komisi.

    Sjafrie mengatakan pagu indikatif yang diberikan Kementerian Keuangan belum cukup untuk memenuhi beberapa kebutuhan pertahanan.

    Salah satu kebutuhan krusial yang belum dapat dipenuhi jika mengandalkan pagu indikatif yakni pembinaan personel TNI di seluruh wilayah Indonesia.

    “Soal pembangunan kekuatan, kemudian perawatan personel, kesejahteraan personel yang tentunya akan digunakan oleh TNI serta juga akan digunakan oleh masing-masing markas besar angkatan untuk pembinaan kekuatan di lingkungan TNI,” kata Sjafrie

    Belum lagi, lanjut Sjafrie, biaya untuk perawat alat utama sistem senjata (alutsista) dan rencana pembelian alat-alat baru untuk memperkuat TNI.

    Sjafrie berharap permintaan tersebut bisa dipertimbangkan demi terwujudnya pertahanan Indonesia yang kuat.

    Dia juga memastikan anggaran tersebut akan dipakai dengan tepat sasaran sehingga serapannya pun tinggi dan bisa dipertanggungjawabkan.

    “Harga kedaulatan itu cukup tinggi nilainya,” kata Sjafrie.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dari Pesawat Tempur ke Dapur, Kiprah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal Mengawal Indonesia Makmur
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 Juli 2025

    Dari Pesawat Tempur ke Dapur, Kiprah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal Mengawal Indonesia Makmur Bandung 9 Juli 2025

    Dari Pesawat Tempur ke Dapur, Kiprah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal Mengawal Indonesia Makmur
    Editor
    KOMPAS.com
    – Siapa sangka, seorang jenderal penerbang yang terbiasa menembus langit dalam kokpit pesawat tempur kini sibuk di tengah kepulan asap dapur, mengawal puluhan ribu tenaga gizi dan pangan demi anak-anak Indonesia.
    Dialah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal, sosok di balik program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) yang kini tengah dikebut pemerintah.
    Berbekal disiplin dan ketelitian ala militer, Samsul Rizal mengawal proyek besar pengaderan 30.000 tenaga Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia (SPPI) yang disiapkan untuk memenuhi target pelayanan gizi nasional.
    “Dari langit ke dapur, tapi prinsipnya sama: pengabdian untuk bangsa,” ujar pria yang pernah menjadi instruktur di sekolah tempur elite Fighter Weapons Instructor ini.
    Di antara deru jet tempur dan strategi militer, nama Marsekal Madya TNI Samsul Rizal kini berkumandang dengan nada yang berbeda. Bukan lagi sekadar kisah heroik seorang pilot F-5 Tiger yang gagah berani di angkasa, melainkan potret seorang “Jenderal Dapur” yang dengan penuh dedikasi mengawal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto demi mewujudkan Indonesia Makmur.
    Prajurit peraih Adhi Makayasa ini memiliki segudang pengalaman strategis di kancah militer: dari Komandan Flight A Skadron Udara 15, Komandan Skadron Buru Sergap (Skadud 14), hingga Pangkoopsud III yang mengawal wilayah udara Indonesia timur.
    Ia juga pernah menjabat Komandan Seskoau, Aspers Panglima TNI, dan Dansesko TNI — posisi-posisi puncak yang menuntut kepemimpinan sekaligus pemikiran strategis tingkat tinggi.
    Kini, ia bekerja dalam pengabdian yang lebih membumi: mengawal program MBG di Universitas Pertahanan sebagai Wakil Ketua Penyelenggara SPPI.
    Ia tak hanya memimpin dari balik meja, tetapi terjun melayani langsung ke masyarakat — berkolaborasi dengan pesantren, sekolah, akademisi, dan pelaku usaha daerah untuk memastikan sinergi program berjalan efektif.
    Kiprah Jenderal Samsul bukan sekadar administratif. Ia hadir dalam kehidupan masyarakat melalui pendekatan spiritual, sosial, dan praktis.
    Dari berjamaah shalawat bersama ulama dan santri, meninjau lahan pertanian, peternakan, hingga memastikan dapur-dapur MBG berjalan optimal, semua ia lakukan dengan penuh totalitas.
    Julukan “Jenderal Dapur” begitu melekat karena ia tak hanya menggagas, tapi juga mengawal langsung: memastikan setiap hidangan bergizi sampai ke tangan anak-anak di sekolah, santri di pesantren, hingga warga di pelosok.
    “Kalau dulu saya membela negara dari udara, sekarang saya membela dari dapur. Esensinya tetap sama: untuk Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera,” ujarnya saat bertemu dengan
    Kompas.com
    di sebuah hotel di Kuningan, Jawa Barat, Selasa pagi (8/7/2025).
    Dalam menjalankan tugasnya sebagai
    mission commander
    di langit, Samsul Rizal terbiasa mengambil keputusan dalam hitungan detik. Ia menyusun skenario tempur yang kompleks, memimpin misi udara dengan hingga 40 pesawat terlibat.
    Kini, ketelitian dan kecepatan itu ia bawa ke medan baru — menyusun strategi nasional peningkatan gizi, pengentasan stunting, dan pemberdayaan SDM lokal.
    Program SPPI yang ia jalankan melibatkan 30.000 sarjana dari berbagai bidang yang akan dilatih dan disiapkan menjadi aktor kunci dalam pelaksanaan MBG.
    “Dari dapur inilah kita bangun ketahanan bangsa, mulai dari perut rakyat,” katanya.
    Samsul menegaskan pentingnya bagi setiap pihak yang telah diberi amanah oleh negara untuk menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, totalitas, dan tanggung jawab moral demi menyukseskan ide besar Presiden Prabowo dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Ia mengajak seluruh pelaksana program agar bekerja dengan sikap mental yang tegak lurus—tidak menyimpang dari nilai-nilai moral, tidak menyalahgunakan kewenangan, dan tetap fokus pada tujuan utama: memastikan anak-anak Indonesia mendapat akses gizi yang layak demi masa depan bangsa.
    Namun, di lapangan masih ditemukan dinamika yang tidak sejalan dengan semangat tersebut.
    “Kami temukan ada oknum yang seharusnya melayani calon pengelola dapur mandiri dengan baik, malah justru mempersulit. Bahkan, mereka terindikasi menyusun skenario untuk keuntungan pribadi. Ini jelas mencederai semangat program dan bertentangan langsung dengan arahan Presiden Prabowo, yang menekankan bahwa MBG harus dijalankan secara bersih, amanah, dan profesional,” ujar Samsul Rizal.
    Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen moral dan profesionalisme para pelaksana.
    “Program ini bukan sekadar proyek, tapi amanah besar yang menyangkut masa depan generasi penerus. Maka, tidak boleh ada ruang untuk perilaku menyimpang. Kita semua harus berdiri tegak lurus, bekerja sepenuh hati, dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” tandasnya.
    Bagi Samsul Rizal, strategi adalah napas perjuangan. Ia memahami bahwa ketahanan bangsa tak hanya diukur dari kekuatan alutsista, tetapi juga dari stabilitas pangan dan kesejahteraan rakyat. Maka, dari langit yang penuh ancaman, kini ia turun ke bumi yang penuh harapan.
    “Sentuhannya saja yang berbeda, tapi tujuan kita tetap sama: Indonesia Makmur,” ujarnya.
    Dengan penghayatan spiritual, ketegasan militer, dan sentuhan kemanusiaan, Marsekal Madya TNI Samsul Rizal menunjukkan bahwa pengabdian tidak mengenal batas profesi.
    Dari ruang kendali pesawat tempur hingga dapur rakyat, ia setia menjaga cita-cita bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Operasi SAR Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang

    Operasi SAR Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang

    Liputan6.com, Banyuwangi – Operasi SAR gabungan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang selama tiga hari ke depan. Hal itu berdasarkan standar evakluasi yang dilakukan selama 7 hari ini.

    Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana TNI (Purn) R. Eko Suyatno mengatakan, perpanjangan pencarian berdasarkan pertimbangan kemanusian.

    Sebab masih ada korban yang belum ditemukan hingga hari ketujuh operasi pencarian.

    “Atas dasar kemanusian, kami akan memperpanjang operasi SAR Selama 3 hari ke depan,” ujar Eko saat menggelar konfrensi pers di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Selasa malam (8/7/2025).

    Eko juga mengatakan, keputusan tersebut telah mendapat persetujuan dari Basarnas pusat di Jakarta. Ia menegaskan proses pencarian akan terus dilanjutkan demi mengevakuasi korban yang tersisa.

    “Karena masih banyak korban yang harus kami evakuasi, kami mohon dukungan dan doa dari semua pihak,” katanya.

    Pada masa perpanjangan ini menurut Eko, selama tiga hari ke depan, seluruh personel SAR gabungan diminta untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk alat utama system senjata (alutsista). Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pencarian korban kapal tenggelam.

    “Tugas kita yaitu mencari, mengevakuasi dan mengidentifikasi situasi bawah air, Proses pemetaan bawah laut dilakukan oleh tim Hidrosal dari TNI AL,” tuturnya.

    Salah satu teknologi yang digunakan dalam proses pencarian lanjutan ini yaitu side scan sonar, yang bisa menghasilkan gambaran tiga dimensi kondisi dasar laut. Teknologi ini dioperasikan oleh tim dasar KRI Fanildo, Kapal milik TNI AL.

    “Kita masih menunggu hasil pemetaan bawah laut menggunakan side scan soanar. Jika hasilnya sudah didapat, akan segera kita laporkan ke sub-koordinator SAR dan Stakeholder terkait untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya.

     

     

     

     

    Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah korban dari kapal tenggelam di Selat Bali. Jasad korban ditemukan lebih dari 9 kilometer dari lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

  • Dua penerbang Lanud Iswahjudi raih 1.000 jam terbang jet tempur F-16

    Dua penerbang Lanud Iswahjudi raih 1.000 jam terbang jet tempur F-16

    Magetan (ANTARA) – Dua penerbang tempur TNI Angkatan Udara (TNI-AU) dari Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur meraih 1.000 jam terbang menggunakan jet tempur F-16 Fighting Falcon.

    Kedua penerbang tersebut adalah Kapten Pnb Yanuar “Ten-Gu” Widyantoko dari Skadron Udara 3 dan Kapten Pnb Sulistyo “Black Lice” Laksono Cahyo dari Skadron Udara 14.

    “Capaian ini bukan hal yang mudah. Dibutuhkan konsistensi, profesionalisme tinggi, serta disiplin luar biasa,” ujar Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Muchtadi Anjar Legowo dalam keterangannya di Magetan, Senin

    Menurutnya, 1.000 jam terbang adalah pencapaian bergengsi dalam dunia penerbangan tempur, yang hanya bisa diraih oleh mereka yang memiliki dedikasi dan kompetensi tinggi. Selain itu, keberhasilan tersebut juga menjadi cerminan dari kesiapan alutsista serta peran vital para kru pendukung yang bekerja di balik layar.

    Kapten Pnb Yanuar merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2014 dan alumni National Defence Academy (NDA) Jepang. Sementara Kapten Pnb Sulistyo juga dikenal sebagai penerbang muda dengan rekam jejak yang konsisten.

    Kedua nama penerbang tersebut kini masuk dalam jajaran elite penerbang tempur TNI AU yang telah mencapai ribuan jam di udara.

    “Ini jadi motivasi penting bagi para penerbang muda. Regenerasi adalah fondasi kekuatan udara nasional. Dan kini, Kapten Yanuar dan Kapten Sulistyo menjadi contoh nyata yang bisa dijadikan panutan,” kata Danlanud.

    Tak hanya menandai prestasi individu, capaian dua perwira tersebut juga mempertegas keunggulan sumber daya manusia Lanud Iswahjudi sebagai salah satu pusat kekuatan udara strategis Indonesia.

    Di tengah dinamika kawasan dan tuntutan profesionalisme militer, TNI AU terus menegaskan posisinya sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan udara NKRI.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam

    Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam

    Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (
    Basarnas
    ) Marsekal Madya TNI M Syafi’i mengungkapkan pihaknya tidak menerima panggilan darurat dari
    KMP Tunu Pratama Jaya
    yang tenggelam di
    Selat Bali
    .
    Syafi’i menyebut Basarnas baru menerima informasi ketika KMP Tunu sudah tenggelam.
    Hal tersebut Syafi’i sampaikan dalam rapat Komisi V DPR dengan Basarnas dan BMKG di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
    “Pada saat kejadian memang yang kami harapkan bahwa Basarnas itu mendapatkan informasi pada saat awal kedaruratan terjadi. Namun yang terjadi kami juga tidak tahu persis kejadiannya, bahwa informasi itu kami dapat pada saat kapal sudah hilang dari permukaan,” ujar Syafi’i.
    Syafi’i mengatakan, 10 menit setelah menerima informasi, Basarnas langsung bergerak ke lokasi. Namun, pada malam itu, Basarnas tidak berhasil menemukan apapun.
    “Pada malam itu, kita tidak menemukan apa-apa. Kemudian sampai akhirnya informasi pertama kita dapat yaitu kira-kira jam 3 atau 4 pagi baru korban pertama ditemukan, kira-kira di 10 mil dari lokasi yang memungkinkan,” jelasnya.
    Menurut Syafi’i, jarak Basarnas dengan titik hilangnya kapal pada pukul 23.00 waktu setempat, awalnya sebenarnya hanya 1,2 mil saja.
    Namun, ketika korban ditemukan pertama kali pada pukul 03.00 waktu setempat, jaraknya sudah sejauh 18 km.
    “Pada pencarian hari pertama, yaitu pada pagi hari, ini kita dibantu oleh seluruh potensi SAR yang ada, mulai dari nelayan, penduduk, dan seluruh kapal yang ada di situ. Begitu mendengar informasi ada di bagian selatan, semua kekuatan baru kita kerahkan arah selatan,” kata Syafi’i.
    “Kami sampaikan total kekuatan yang melaksanakan operasi pada hari ini jumlah personel sebanyak 600 lebih personel, yang terdiri ABK atau alutsista dari kapal ada 18 kapal yang tergabung. Kemudian dari unsur heli juga dari unsur Basarnas dibantu heli dari kepolisian dan TNI AL,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.