Topik: alutsista

  • Anggaran Kemenhan-TNI 2026 besar, Panglima TNI: Senjata canggih mahal

    Anggaran Kemenhan-TNI 2026 besar, Panglima TNI: Senjata canggih mahal

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal sehingga Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI disetujui mendapatkan anggaran Rp187,1 triliun pada tahun 2026 oleh DPR RI.

    “Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal,” katanya di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu.

    Agus mengatakan, dengan anggaran pertahanan yang besar, TNI akan bisa menjaga kedaulatan negara sehingga masyarakat bisa hidup dengan nyaman dan aman.

    “Investor juga bisa masuk ke negara kita tanpa terganggu,” imbuhnya.

    Agus juga mengungkapkan bahwa negara lain memiliki anggaran pertahanan yang lebih besar.

    “Di negara-negara lain itu anggaran pertahanannya lebih besar. Contohnya Pakistan. Pertahanan di negara-negara lain besar sehingga tentara khususnya bisa mengamankan wilayahnya, bisa mengamankan masyarakat,” ucapnya.

    Pada Selasa (16/9), Komisi I DPR RI menyetujui jumlah anggaran yang diajukan Kemenhan untuk tahun 2026 sebesar Rp 187,1 triliun.

    “Proposal akhir dari anggaran Kemenhan dan TNI tahun 2026 yang sudah disetujui oleh Komisi I untuk dibawa ke Badan Anggaran, sejumlah Rp 187,1 triliun,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.

    Sjafrie menjelaskan, anggaran itu akan digunakan Kemenhan untuk menggaji pegawai dan prajurit TNI, memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, dan memperkuat sektor-sektor pertahanan lain yang berkaitan dengan kedaulatan negara.

    Sjafrie memastikan serapan anggaran akan dilakukan secara maksimal agar dampaknya dapat dirasakan langsung masyarakat.

    Karenanya, dia meminta seluruh kepala staf angkatan untuk serius dalam menggunakan anggaran secara efektif namun dengan hasil yang maksimal.

    “Para kepala staf angkatan akan terus meningkatkan kesiapannya di bidang masing-masing dalam rangka memenuhi target trisula perisai nusantara,” jelas Sjafrie.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Panglima TNI ungkap alasan TNI tambah alutsista baru

    Panglima TNI ungkap alasan TNI tambah alutsista baru

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan alasan pihaknya menambah alat utama sistem senjata (alutsista) baru, salah satunya Tank Harimau.

    Agus saat ditemui di TNI Fair di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu, menerangkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dan memiliki pulau-pulau terpencil.

    Dalam menjaga kedaulatan tanah air, kata dia, dibutuhkan alutsista yang canggih seiring dengan berkembangnya zaman.

    “Kalau kita lihat peperangannya sekarang dunia itu sudah sangat canggih sekali. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman bagaimana kita mau melindungi masyarakat?” ucapnya.

    Maka dari itu, TNI menambah kekuatan baru dengan menghadirkan alutsista seperti Tank Harimau guna menjaga Indonesia.

    Diketahui, dalam TNI Fair 2025, TNI Angkatan Darat (AD) memamerkan alutsista Tank Harimau yang merupakan hasil kerja sama Indonesia-Turki dan merupakan hasil produksi dalam negeri.

    Tank Harimau memiliki bobot sekitar 30 ton dengan dimensi panjang 7 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,62 meter. Kendaraan tempur ini mampu melaju hingga kecepatan 70 kilometer per jam dengan jarak jelajah mencapai 600 kilometer.

    Persenjataan utamanya berupa meriam kaliber 105 milimeter dengan jarak capaian lebih dari 5 kilometer, tergantung jenis munisi, sementara jarak tembak efektifnya sekitar 3 kilometer.

    Tank hasil kerja sama Indonesia-Turki itu mulai diproduksi pada 2019 dan tiba di Indonesia sejak 2021. Saat ini TNI AD tercatat telah mengoperasikan 18 unit Tank Harimau.

    Selain Tank Harimau, TNI AD juga memamerkan sejumlah alutsista modern lain seperti Panser Anoa, Leopard, helikopter, serta perlengkapan komunikasi dan konstruksi.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4
                    
                        Panglima TNI Ngaku Jarang Pakai Strobo: Itu Ganggu Saya Juga…
                        Nasional

    4 Panglima TNI Ngaku Jarang Pakai Strobo: Itu Ganggu Saya Juga… Nasional

    Panglima TNI Ngaku Jarang Pakai Strobo: Itu Ganggu Saya Juga…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku jarang menggunakan lampu strobo, sirene, maupun rotator yang berlebihan saat melintasi jalan umum.
    Ia beralasan ingin nyaman tanpa mendengar suara mengganggu, sekaligus menghargai pengguna jalan yang lain.
    Hal ini dikatakannya menanggapi keresahan warga atas penggunaan sirene berlebihan pejabat saat melintasi jalan umum.
    Keresahan ini berubah menjadi gerakan untuk tidak memberikan jalan selain untuk ambulans dan pemadam kebakaran.
    “Saya juga mengarah(kan) kepada pengawal saya untuk tidak bunyikan strobo karena ganggu kita juga. Ganggu saya juga. Saya kan pengen nyaman juga. Kendaraan juga tidak menghargai pengendara yang lain,” kata Panglima usai meninjau baksos hingga pameran Alutsista di area silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).
    “Lihat aja kalau saya juga jarang pakai strobo,” imbuhnya.
    Agus juga berujar, ia kerap mematuhi aturan lalu lintas ketika berkendara.
    Jika lampu merah, kendaraan dan iring-iringan yang melintas bersamanya turut berhenti.
    “Saya kalau lampu merah, saya berhenti. Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) semua berhenti. Saya sampaikan kepada satuan saya untuk mengikuti aturan,” ucap Agus.
    Ia pun meminta jajarannya untuk mematuhi aturan tersebut, meski penggunaannya diperbolehkan dalam keadaan tertentu.
    Ia meminta jajarannya untuk mendahulukan kendaraan lain yang mengejar waktu, seperti ambulans hingga pemadam kebakaran.
    “Kecuali ada hal yang memang membutuhkan kita urgensi cepat, kita harus ada di suatu tempat. Membutuhkan bantuan atau mungkin kita juga seperti ambulans. Ambulan kita dahulukan, kemudian pemadam kebakaran,” beber Agus.
    Lebih lanjut, ia mendorong penertiban jika lampu strobo hingga sirene dinyalakan tidak sesuai aturan.
    “Ya mungkin ilegal yang harus, saya juga suka lihat, harus ditertibkan, lah. Enggak boleh,” tandas Agus.
    Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” sebagai bentuk protes terhadap penggunaan sirene dan strobo.
    Protes tersebut muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari unggahan poster digital hingga stiker sindiran yang ditempel pada kendaraan pribadi.
    Salah satu stiker bahkan bertuliskan, “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”
    Gerakan ini lahir dari kejenuhan masyarakat yang menilai banyak pengendara, baik kendaraan pribadi maupun pejabat, menggunakan sirene dan strobo secara berlebihan, bahkan di luar kepentingan darurat.
    Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan, penggunaan suara sirene tersebut untuk sementara dihentikan.
    “Sementara kita bekukan. Semoga tidak usah harus pakai ‘tot tot’ lagi lah. Setuju ya?” ujar Agus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2025).
    Agus menambahkan, kebijakan ini dikeluarkan karena masyarakat kerap merasa terganggu, terutama di tengah kepadatan lalu lintas.
    “Saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu karena ini juga masyarakat terganggu, apalagi (saat lalu lintas) padat,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Seru Anak-anak Naik Tank di TNI Fair 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 September 2025

    Momen Seru Anak-anak Naik Tank di TNI Fair 2025 Megapolitan 20 September 2025

    Momen Seru Anak-anak Naik Tank di TNI Fair 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Sejumlah warga mendatangi TNI Fair 2025 untuk melihat pameran alutsista di Monas, Jakarta pada Sabtu (20/9/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, banyak anak-anak terpikat naik tank milik TNI.  Anak-anak tampak bahagia bisa naik tank TNI. 
    Prajurit TNI terlihat membantu anak-anak naik tank. Prajurit juga duduk disamping anak-anak untuk berfoto bersama.
    Salah satunya anak Eri (38), warga Bekasi yang naik tank TNI. Ia juga antusias mendekat, bahkan berfoto di depan kendaraan tempur berwarna hijau loreng itu.
    “Mungkin karena modelnya. Tank itu senjatanya lebih menonjol, lebih terlihat, ditambah warnanya juga menarik,” tutur Eri sambil tersenyum melihat anaknya tak henti menunjuk tank.
    Sejak pagi, Eri berjalan bersama istri dan anak laki-lakinya. Mereka sudah berangkat dengan mobil pribadi agar tidak ketinggalan momen yang ditunggu-tunggu si kecil, melihat tank tempur dari dekat.
    “Memang setiap tahunnya kita sempatkan untuk datang. Jadi bukan cuma tahun ini saja, tahun sebelumnya juga kita ikut meramaikan,” kata Eri saat berbincang dengan Kompas.com.
    Bagi Eri, TNI Fair bukan sekadar hiburan akhir pekan, melainkan juga ajang belajar bagi anak-anak.
    Ia senang bisa mengenalkan buah hatinya pada berbagai peralatan tempur, kendaraan militer, hingga peran TNI dalam menjaga bangsa.
    “Selain buat edukasi anak, juga untuk mengenalkan apa yang dimiliki Indonesia. Dari mulai alat transportasinya, senjatanya, sampai instansi-instansi pertahanan,” ujarnya.
    Meski tidak menargetkan anaknya kelak menjadi prajurit, Eri mengaku akan mendukung penuh apa pun cita-cita putranya.
    “Kalau dia sukanya TNI, ya sudah kita ikutin. Kalau sukanya polisi, kita ikutin juga. Kita sebagai orang tua hanya mendukung, mengalir saja,” imbuhnya.
    Bagi keluarga kecil itu, perjalanan dari Bekasi ke Monas bukanlah sekadar jalan-jalan, melainkan juga pengalaman berharga.
    Siti Aisyah (34), warga Bekasi yang datang bersama dua anaknya, mengaku sudah menunggu acara ini sejak pagi.
    Ia sengaja datang lebih awal agar anak-anaknya bisa mencoba lebih banyak alutsista.
    “Begitu dengar ada TNI Fair, saya langsung ajak suami dan anak-anak. Mereka memang suka sekali lihat tentara. Dari rumah sudah ribut mau foto di tank dan perahu,” kata Siti sambil tertawa kecil.
    Menurutnya, pengalaman naik ke Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) milik Korps Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut menjadi hal yang paling ditunggu anak-anaknya.
    “Kalau di televisi kan cuma lihat sekilas. Tadi waktu naik, anak saya sampai bilang, ‘Bu, aku mau jadi tentara laut!’ Saya senang sekali karena mereka bisa belajar sambil main,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar TNI Fair pada 20 dan 21 September 2025, di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
    TNI Fair merupakan salah satu rangkaian acara dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang diperingati pada 5 Oktober 2025.
    Dalam TNI Fair pada 20 dan 21 September mendatang, akan dipamerkan deretan alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI Angkatan Darat (AD).
    “Alutsista terbaik yang kita miliki seperti Tank Harimau, MLRS Astros, Meriam Caesar 155 mm, Meriam 105 mm, Radar CM 200, Panser Anoa, Rantis Komodo, Maung, hingga helikopter Fennec yang ditampilkan secara statis,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di Gedung Mabes AD, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alutsista Dipamerkan di Monas Jelang HUT TNI ke-80, Warga Antusias Berfoto

    Alutsista Dipamerkan di Monas Jelang HUT TNI ke-80, Warga Antusias Berfoto

    Jakarta

    Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar Pesta Rakyat dalam rangka HUT ke-80 TNI Tahun 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Pesta rakyat ini menghadirkan beragam kegiatan untuk masyarakat, salah satunya pameran alutsista bertajuk TNI Fair.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (20/9/2024), pukul 10.00 WIB, masyarakat sudah ramai memadati kawasan Monas sejak pagi. Pelataran Monas terbagi menjadi sejumlah bagian dari tiga matra yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

    Setiap angkatan menampilkan alutsista yang dimiliki, lengkap dengan anggota yang berjaga di setiap stand untuk memberi penjelasan kepada masyarakat yang hadir. Masyarakat yang hadir tampak antusias berfoto dengan alutsista dan pasukan yang berjaga.

    Alutsista yang Dipamerkan di Monas Foto: (Ondang/detikcom)

    Mayoritas mereka datang berkelompok bersama anggota keluarga hingga rekannya. Seperti Arbani (31) yang datang bersama anak dan istrinya.

    Alutsista yang Dipamerkan di Monas Foto: (Ondang/detikcom)

    Dia mengaku memang telah mengagendakan untuk datang ke Monas untuk melihat pameran yang digelar TNI. “Mau jalan-jalan lihat alutsista, senjatanya TNI mumpung libur. Di sini ada semua,” tutur Arbani.

    Berjalan sedikit memutari pelataran, terlihat TNI AD menampilkan pentas musik. Masyarakat terlihat ramai menikmati musik-musik viral yang dibawakan para personel TNI dari atas panggung.

    Sebagai informasi TNI menggelar Pesta Rakyat dalam rangka HUT ke-80 TNI Tahun 2025 di Lapangan Silang Monas pada tanggal 20-21 September 2025. Pesta rakyat ini menghadirkan beragam kegiatan untuk masyarakat, di antaranya TNI Fair, Pameran Alutsista, Panglima TNI Run, Bakti Kesehatan, Dapur Lapangan, Pameran Komunitas/ Klub, Gelar Rumkitlap, pembagian sembako, serta makan gratis.

    Dalam TNI Fair, tiga matra TNI yakni Darat, Laut, dan Udara menampilkan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista). Masyarakat bisa menyaksikan secara langsung mulai dari alutsista berat hingga ringan.

    Diantaranya seperti Astros II MK 6, Meriam 155 MM GS Caesar, Rudal Mistral, Pindad APS-3 Anoa, Tank Leopard, Panser P6 ATAV, Tank Marder, Rantis Bushmaster, MLRS Vampire, MLRS Grade 70, Sea Rider, Radar Hughes, Hilux Gatling Gun, Rantis Maung, How 105/Tarik, Norincho Roket, Chamber, EOD, Smart Hunter, Oerlikon, Decon Truck, Mit Ares, P2 Tiger, hingga senjata ringan lainnya.

    (ond/zap)

  • 4
                    
                        TNI AD Ungkap Rudal KHAN Sudah Dikerahkan di Kalimantan Timur
                        Nasional

    4 TNI AD Ungkap Rudal KHAN Sudah Dikerahkan di Kalimantan Timur Nasional

    TNI AD Ungkap Rudal KHAN Sudah Dikerahkan di Kalimantan Timur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    TNI Angkatan Darat (AD) untuk pertama kalinya mengungkap secara terbuka keberadaan rudal KHAN buatan Turkiye yang telah didatangkan ke Indonesia.
    Asisten Logistik (Aslog) KSAD Mayjen TNI Adisura Firdaus Tarigan menyebutkan, senjata berjangkauan hingga 280 kilometer itu kini sudah dikerahkan di Batalion Artileri Medan 18, Kalimantan Timur.
    “Sebenarnya ada, sudah dikirim ke Kalimantan Timur Roket KHAN ITBM-600, itu ada di Kalimantan Timur, baru tiba juga satu baterai. Di sini kita tidak bisa hadirkan,” kata Adisura di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menambahkan, pengiriman rudal KHAN baru sampai pada batch pertama dan saat ini masih dalam tahap proses.
    Oleh karena itu, alutsista strategis tersebut belum ditampilkan dalam pameran TNI AD Fair 2025 di Monas, Jakarta Pusat.
    “Memang sudah ada pengiriman, saya yakin teman-teman juga sudah tahu. Sudah ada pengiriman dan sudah ada deploy di Batalion Artileri Medan 18 yang ada di Kalimantan Timur. Kenapa tidak dikirim ke sini? Karena itu masih berproses,” kata Wahyu.
    “Artinya, rudal KHAN ini pengirimannya baru batch pertama. Jadi, belum diserahterimakan kepada TNI AD,” imbuh dia.
    Menurut Wahyu, penyerahan resmi rudal KHAN kepada TNI AD akan dilakukan pada awal 2026, bersamaan dengan kedatangan gelombang kedua.
    Dengan demikian, sistem rudal itu nantinya bisa beroperasi penuh dalam mendukung gelar pertahanan.

    Batch
    pertama itu kekuatan sesuai dengan satu kekuatan batalion. Batalion itu kan ada satu baterai markas dan empat baterai operasional. Satu kekuatan satu batalion, empat baterai,” tutur Wahyu.
    Penempatan rudal KHAN di Kalimantan Timur disebut sejalan dengan konsep sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dan pertahanan pulau-pulau besar yang dianut Indonesia.
    Rudal ini dinilai dapat menjangkau kawasan strategis dan memperkuat pertahanan nasional.
    “Pertimbangannya banyak. Jarak jangkau, jarak capai. Kita bisa meng-cover konsep lima pulau besar tadi. Kita bisa menjaga perbatasan. Karena pada prinsipnya, kita menganut politik bebas dan aktif,” kata Wahyu menjelaskan.
    “Bebas aktif artinya kita bersahabat dengan semua negara, dengan semua bangsa, tapi kita juga harus siap setiap saat untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia,” imbuh dia.
    Dikutip dari
    Tribunnews.com
    , rudal balistik yang Indonesia pesan dari Turkiye dilaporkan sudah mendarat dan terpasang di Kalimantan Timur.
    Indonesia telah memesan rudal balistik KHAN Roketsan dari Turkiye pada tahun 2022.
    Rudal balistik adalah senjata penghancur jarak jauh yang dapat ditembakkan dari darat, laut, atau udara, termasuk dari kendaraan peluncur.
    Sistem rudal KHAN disebut-sebut mampu menghancurkan berbagai target di permukaan dalam jarak sejauh 280 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Anoa, Harimau, hingga Badak di Monas, Bukan Hewan tapi Alutsista
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 September 2025

    Ada Anoa, Harimau, hingga Badak di Monas, Bukan Hewan tapi Alutsista Nasional 20 September 2025

    Ada Anoa, Harimau, hingga Badak di Monas, Bukan Hewan tapi Alutsista
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tank Harimau, Panser Anoa, Panser Badak, hingga Leopard, berjejer gagah di kawasan Pintu Timur Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025) pagi.
    Kendaraan tempur ini bukan sedang unjuk kekuatan perang, melainkan menjadi bagian dari gelaran TNI AD Fair 2025 yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 TNI.
    “Di sini ada Badak, ada Harimau, ada Anoa, ada Leopard, ada Kuda. Tapi kita bukan di kebun binatang, itu alutsista kita semua gitu,” kata Asisten Logistik (Aslog) KSAD, Mayjen TNI Adisura Firdaus Tarigan, yang ditemui di Monas.
    TNI AD Fair berlangsung dua hari, 20-21 September 2025, mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
    Masyarakat bisa menyaksikan langsung berbagai perlengkapan pertahanan modern TNI AD, seperti Tank Harimau hasil kerja sama Indonesia-Turki yang diproduksi di dalam negeri, Panser Anoa, Meriam Caesar 155 mm, MLRS Astros II, Radar CM200, hingga sistem rudal pertahanan udara Starstreak LML.
    Tak ketinggalan, helikopter tempur dan angkut seperti Apache AH-64, Bell 412, Fennec AS 550, hingga Mi-17V5 turut dipamerkan.
    Sejumlah senjata infanteri terbaru, seperti SS2 V5, Caracal, SCAR-L, Minimi, serta mortir kaliber 60 mm dan 81 mm juga ditampilkan di Monas.
    “Ada juga kegiatan yang akan ditampilkan dan beberapa stand khusus yang memang disiapkan untuk memberi penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan kesatuan TNI AD,” kata Adisura.
    “Misalnya, bagaimana rekrutmen menjadi prajurit, bagaimana kegiatan ketahanan pangan, bagaimana penyediaan air bersih dan sebagainya yang dilakukan di Angkatan Darat,” imbuh dia.
    Total ada 22
    stand
    yang dibuka untuk publik, mulai dari Kostrad, Kopassus, Puspenerbad, Pussenarmed, Pussenkav, hingga RSPAD Gatot Soebroto.
    Pengunjung juga bisa menikmati fasilitas Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) dengan layanan bakti kesehatan gratis, Dapur Lapangan yang menyediakan makanan gratis di dua titik, serta berbagai demonstrasi bela diri militer, pencak silat, dan games interaktif berhadiah.
    “Harapannya dari pimpinan AD, dari KSAD, mereka datang ke
    stand-stand
    kita. Tidak hanya sekadar melihat, tapi juga bisa merasakan sesuatu. Sehingga
    happiness
    -nya itu bisa dapat gitu,” ujar Aslog KSAD.
    Selain edukasi, TNI AD Fair juga menghadirkan panggung musik yang menampilkan band-band dari berbagai satuan TNI AD untuk menghibur masyarakat.
    Menurut Adisura, kehadiran TNI AD Fair bukan sekadar pameran alutsista, tetapi juga ajang mempererat hubungan antara tentara dan rakyat.
    Rencananya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga akan hadir di lokasi untuk meninjau langsung rangkaian kegiatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI AL pastikan seluruh KRI siap tampil ramaikan HUT ke-80 TNI

    TNI AL pastikan seluruh KRI siap tampil ramaikan HUT ke-80 TNI

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memastikan seluruh Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI AL siap tampil dalam sailing pass atau parade di Teluk Jakarta dalam rangka HUT Ke-80 TNI 5 Oktober 2025.

    Hal tersebut dikatakan Denih setelah sebelumnya seluruh KRI dan ragam kapal tempur pendukung lainnya telah menggelar latihan sailing pass di Teluk Jakarta.

    “Untuk di laut, disiapkan sailing pass atau parade kapal dan demo kemampuan alutsista dan pasukan. Disiapkan 51 KRI dari berbagai tipe,” kata Denih kepada ANTARA, Jumat.

    Salah satu KRI yang akan ditampilkan TNI AL yakni kapal perang baru dari Italia yakni KRI Brawijaya-320.

    Denih menjelaskan seluruh KRI tersebut tidak hanya berbaris layaknya parade saja, melainkan akan menampilkan beberapa manuver hingga menembakkan meriam.

    Selain penampilan KRI, kata Denih, pihaknya juga akan menampilkan manuver pesawat dari penerbang TNI AL dan dua kapal selam dari Satuan Hiu Kencana.

    Denih menambahkan TNI AL juga akan menampilkan simulasi pembebasan sandera yang akan ditampilkan satuan elit Kopaska.

    “TNI AL juga kolaborasi dengan instansi lain seperti ADRI dari TNI AD maupun Bakamla, Basarnas, Korpolairud, Bea Cukai, bahkan kapal ikan masyarakat,” ujarnya.

    Hingga saat ini, kata dia, para penampil masih terus menggelar latihan agar dapat memberikan penampilan terbaik di Teluk Jakarta nanti.

    Denih berharap seluruh rangkaian yang telah dilakukan dapat mendukung pasukan untuk tampil maksimal pada hari perayaan HUT nanti.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AD akan pamerkan ragam alutsista di Monas besok

    TNI AD akan pamerkan ragam alutsista di Monas besok

    “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang, belajar, berinteraksi, sekaligus menikmati hiburan yang sudah kami siapkan. Mari kita rayakan HUT TNI ke-80 dengan penuh semangat kebersamaan,”

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AD akan pajang ragam alat utama sistem senjata (alutsista) dalam rangka TNI AD Fair 2025 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9), besok.

    Kegiatan tersebut digelar TNI AD dalam rangka meramaikan perayaan HUT ke-80 TNI yang akan digelar 5 Oktober 2025 mendatang.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan kegiatan pameran alutsista itu dibuka untuk masyarakat umum dan akan digelar sejak tanggal 21 September hingga 22 September 2025.

    “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang, belajar, berinteraksi, sekaligus menikmati hiburan yang sudah kami siapkan. Mari kita rayakan HUT TNI ke-80 dengan penuh semangat kebersamaan,” kata Wahyu kepada Antara, Jumat.

    Wahyu menjelaskan, TNI AD akan memamerkan ragam alutsista mulai dari Tank Harimau, Panser Anoa, Meriam Caesar 155 mm, MLRS Astros II, Radar CM200, Starstreak LML, hingga Helikopter Apache AH-64, Bell 412, Fennec AS 550, dan Mi-17V5.

    Selain itu ada berbagai jenis senjata infanteri terbaru seperti SS2 V5, Caracal, SCAR-L, Minimi, serta mortir kaliber 60 mm dan 81 mm juga akan ditampilkan.

    Selain alutsista, lanjut Wahyu, TNI AD juga akan menyediakan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat melalui Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap).

    Masyarakat juga akan mendapatkan makanan gratis hasil racikan dari dapur lapangan ala TNI AD.

    “Kita juga akan bagikan informasi yang edukatif seperti promosi rekrutmen prajurit, stand Akademi Militer, Museum Jenderal Besar A.H. Nasution, hingga demonstrasi bela diri militer dan pencak silat, serta berbagai games menarik,” jelas Wahyu.

    Tidak hanya edukasi, TNI AD juga menyiapkan hiburan rakyat melalui panggung musik yang menampilkan band-band dari berbagai satuan TNI AD seperti Combo Band Denmabesad, Viku Band Ajendam Jaya, Cakra Band Ajen Kostrad, Taji Band Yonif 202, AK Band Yonif 203, Kartika Orchestra Ditajenad, Forty One Band Pusziad, serta JMP Band Pusbekangad.

    Dengan adanya ragam penampilan dan layanan lainnya yang dihadirkan TNI AD, Wahyu berharap masyarakat bisa teredukasi sekaligus terhibur.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamenhan RI terima kunjungan militer Wamenhan Vietnam 

    Wamenhan RI terima kunjungan militer Wamenhan Vietnam 

    “Kami juga menerima undangan yang disampaikan oleh Wamenhan Vietnam Untuk menghadiri VIDEX yakni Vietnam Defense Expo,”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto menerima kunjungan kenegaraan atau courtesy call Wamenhan Vietnam Y.M. Letnan Jenderal Senior Hoang Xuan Chien di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis.

    Kunjungan itu dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan militer antara Indonesia dan Vietnam yang telah terjalin sejak lama.

    Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menjelaskan dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas ragam kerja sama militer dari mulai latihan bersama, pertukaran prajurit untuk pendidikan militer hingga kerja sama di bidang industri pertahanan.

    Frega melanjutkan, peluang Indonesia untuk memperkuat kerja sama di bidang industri pertahanan dengan Vietnam sangat terbuka lantaran sebelumnya Vietnam sudah beberapa kali membeli alutsista produksi dalam negeri, salah satunya bom latih.

    Selain membahas kerja sama di bidang industri pertahanan, pihak Kemenhan juga akan mengajak Vietnam dan seluruh industri pertahanannya untuk tampil ajang pameran alat utama sistem senjata (alutsista) Indo Defence 2026 mendatang.

    “Kami juga menerima undangan yang disampaikan oleh Wamenhan Vietnam Untuk menghadiri VIDEX yakni Vietnam Defense Expo,” jelas Frega.

    Dengan adanya pertemuan ini, Frega berharap hubungan bilateral dan kerja sama militer antara Indonesia dan Vietnam semakin menguat.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.