Topik: alutsista

  • Prabowo Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra, Tegaskan Indonesia Masih Mampu

    Prabowo Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra, Tegaskan Indonesia Masih Mampu

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia memiliki kemampuan penuh untuk menangani bencana alam yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tanpa bantuan dari negara asing.

    Bahkan, Prabowo secara langsung menolak tawaran bantuan yang datang dari sejumlah kepala negara sahabat, karena menilai kondisi bencana masih terkendali.Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).”Saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara yang ingin kirim bantuan. Saya bilang, ‘Terima kasih atas perhatian Anda, kami mampu. Indonesia mampu mengatasi ini’,” ujar Prabowo.

    Prabowo Tolak Penetapan Status Bencana Nasional

    Sikap tersebut juga sejalan dengan keputusan Presiden yang menolak penetapan bencana Sumatra sebagai bencana nasional. Menurutnya, pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan negara dan situasi masih dalam kendali.

    “Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan kekuatan. Ini tiga dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus,” tegasnya.Prabowo menilai desakan penetapan status bencana nasional tidak berdasar, mengingat kapasitas penanganan di tingkat nasional masih sangat memadai.

    Lebih dari 50 Ribu Personel dan Puluhan Alutsista Dikerahkan

    Presiden juga membantah anggapan bahwa negara absen dalam penanganan bencana. Ia membeberkan data pengerahan besar-besaran oleh pemerintah.Menurut Prabowo, lebih dari 50.000 personel TNI dan Polri telah diterjunkan ke wilayah terdampak. Selain itu, pemerintah mengoperasikan lebih dari 60 helikopter dan belasan pesawat untuk mendukung distribusi logistik dan evakuasi.”Kalau dibilang negara tidak hadir, ya kita waspada saja dengan unsur-unsur yang punya agenda lain,” ujarnya.

    Pemerintah Siapkan Satgas dan 2.000 Hunian Tetap

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengungkapkan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Rehabilitasi dan Rekonstruksi guna mempercepat pemulihan pascabencana.Pemerintah menargetkan pembangunan 2.000 unit hunian tetap bagi warga terdampak dan akan segera dimulai dalam waktu dekat.

    “Mungkin mulai Minggu ini kita sudah mulai membangun 2.000 rumah, dan kemungkinan ini bisa langsung jadi rumah tetap,” kata Prabowo.Untuk mempercepat pembangunan, Presiden menginstruksikan pemanfaatan lahan milik negara, termasuk aset PTPN maupun konsesi hutan apabila dibutuhkan.

  • Pesawat A400M Kedua TNI AU Rampungkan Uji Terbang di Spanyol

    Pesawat A400M Kedua TNI AU Rampungkan Uji Terbang di Spanyol

    Jakarta, Beritasatu.com – Pesawat angkut militer A400M MRTT kedua milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) telah menyelesaikan tahapan uji terbang di fasilitas Airbus San Pablo, Seville, Spanyol, pada Rabu (12/12/2025). Uji terbang ini menjadi bagian penting dari proses akhir produksi sebelum pesawat dikirim ke Indonesia.

    Pengujian tersebut dilakukan untuk memastikan kualitas dan kesiapan pesawat yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menyatakan bahwa penerbangan uji ini menandai kemajuan signifikan dalam pemenuhan alutsista strategis TNI AU.

    “Penerbangan ini merupakan tahap penting dalam proses produksi pesawat kedua yang dipesan pemerintah Indonesia untuk mendukung operasional TNI AU,” ujarnya dalam keterangan resmi TNI AU pada Senin (15/12/2025).

    Menurut I Nyoman, pesawat lepas landas pada pukul 11.45 waktu setempat dan mendarat kembali dengan aman pada pukul 16.45 waktu setempat. Selama uji terbang, pesawat dikendalikan oleh kru penguji Airbus yang terdiri atas pilot utama Jonathan Taylor, Flight Officer Julian Castaño, Flight Test Engineer Javier Moreno, Load Master Juan Carlos Rojo, serta Test Flight Engineer Jose Carlos Cañete.

    Kegiatan uji terbang tersebut turut disaksikan oleh Atase Pertahanan Republik Indonesia untuk Madrid Kolonel Pnb Agus Dwi Aryanto, bersama tim perwakilan teknis, serta pilot dan loadmaster TNI AU yang sedang menjalani program pelatihan di Spanyol.

    I Nyoman berharap keikutsertaan personel TNI AU dalam rangkaian kegiatan ini dapat memperkuat pemahaman teknis dan operasional pesawat A400M. Pesawat tersebut diharapkan siap dioperasikan secara optimal saat tiba dan mulai bertugas di Indonesia.

  • All Out Bantu Sumatera, TNI Kerahkan 33.860 Prajurit dan 79 Alutsista

    All Out Bantu Sumatera, TNI Kerahkan 33.860 Prajurit dan 79 Alutsista

    Jakarta, Beritasatu.com – TNI menyatakan all out dalam operasi penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan mengerahkan 33.860 personel dari tiga matra. Selain itu, sebanyak 79 alutsista, meliputi pesawat fixed wing, rotary wing, kapal perang (KRI), hingga kapal ADRI, telah difungsikan secara optimal untuk distribusi logistik dan mobilisasi pasukan.

    Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI Brigjen Osmar Silalahi mengatakan TNI hingga saat ini telah membantu menyalurkan 2.230,5 ton logistik bantuan untuk korban banjir menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari pesawat, kapal laut, kendaraan darat, speedboat, sepeda motor, hingga upaya langsung oleh prajurit di lapangan. 

    Hari ini, lanjut dia, dua pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur diberangkatkan ke Banda Aceh, disusul satu pesawat Hercules yang diterbangkan ke Lanud Suwondo, Medan. TNI turut membawa perlengkapan tambahan selain sembako, termasuk forklift, mobil water treatment, serta 24 tenaga kesehatan TNI AD. 

    “Sudah sampai di Aceh Tamiang sebanyak 24 orang dengan komposisi enam orang dokter spesialis, kemudian enam orang perawat, empat orang dokter umum, serta delapan orang bintara maupun tamtama evakuasi. Nantinya nakes ini akan menjadi Satgas Mobil Kesehatan di wilayah Provinsi Aceh,” ujar Osmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (12/12/2025).

    Wakapuspen menegaskan komitmen TNI dalam memastikan distribusi bantuan menjangkau daerah yang sulit diakses. Pesawat Cassa dan berbagai jenis helikopter terus digunakan untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di wilayah terisolasi.

     “Kami mencoba untuk setiap masyarakat yang terdampak bencana ini, kita bisa menyuplai ataupun memberikan dukungan logistik sehingga mereka merasakan bahwasannya negara hadir untuk membantu mereka secara maksimal,” tegas Osmar.

    Pada sektor infrastruktur, TNI mempercepat pembangunan jembatan darurat guna membuka kembali akses yang terputus. Hingga hari ini, terdapat 32 titik lokasi pembangunan jembatan bailey, dengan satu jembatan bailey Anggoli telah selesai 100%. Sementara itu, komponen jembatan lainnya masih dalam proses pengiriman dan pembangunan. 

    Selain itu, sebanyak 14 jembatan aramco telah diberangkatkan melalui kapal ADRI LIII dari Tanjung Priok dan dijadwalkan tiba pada Minggu mendatang.

    Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, TNI juga menambah dua unit mobil penjernih air (RO) sehingga total operasional menjadi 12 unit. 

    Peralatan ini sangat dibutuhkan mengingat banyaknya daerah terdampak yang masih kekurangan sumber air layak konsumsi. 

    TNI menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga guna memastikan seluruh dukungan penanggulangan bencana berjalan optimal.

  • Ferry Irwandi Puji Peran TNI-Polri di Misi Kemanusiaan Sumatera

    Ferry Irwandi Puji Peran TNI-Polri di Misi Kemanusiaan Sumatera

    Medan, Beritasatu.com – Aktivis dan kreator konten, Ferry Irwandi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih terbuka kepada aparat TNI dan Polri atas bantuan signifikan mereka dalam misi kemanusiaan penyaluran logistik untuk korban banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Apresiasi ini menyoroti efektivitas kolaborasi multipihak yang berjalan cepat di tengah situasi darurat.

    Ferry menyebutkan, aparat TNI dan Polri sangat sigap membantu membuka jalur daerah-daerah terpencil yang masih terisolir, memungkinkan ia dan tim relawan dari Kitabisa serta sejumlah Non-Governmental Organization (NGO) mendistribusikan bantuan.

    “Semua hal yang kalian lihat, hal baik, semua hal positif itu tak lepas dari kolaborasi semua pihak termasuk pemerintah melalui TNI dan Polri. Mereka sangat membantu penyaluran donasi ini. Bahkan ke daerah-daerah yang terkecil dan terisolasi dari pulau mereka, mereka yang bantu buka jalur,” ungkap Ferry, melalui akun TikTok pribadinya, @irwandiferry, Sabtu (6/12/2025).

    Aparat TNI membantu distribusi penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia melalui donasi ke Ferry Irwandi. – (TikTok.com/@irwandiferry)

    Tantangan logistik dan transportasi menjadi hambatan utama dalam penanganan bencana ini. Bantuan yang terkumpul dari masyarakat Indonesia, dengan berat total mencapai 5 hingga 8 ton, tidak mungkin terdistribusi dengan cepat tanpa bantuan alat berat militer. Ferry menjelaskan bahwa aparat keamanan memainkan peran vital dalam mobilisasi bantuan.

    “Ini enggak gue lebih-lebihin, enggak dikurangin . Barang itu yang beratnya 5-8 ton besar dan enggak akan bisa terdistribusi dengan cepat kalau kita enggak ada bantuan dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, Direktorat Polisi, termasuk saat kita mencari pesawat. Kita enggak akan bisa mencapai Gayo, Takengon tanpa bantuan helikopter dan pesawat Hercules mereka,” jelas streamer gim yang kini fokus pada isu sosial tersebut.

    Penggunaan alutsista seperti helikopter dan pesawat Hercules menjadi penentu kecepatan akses ke wilayah terisolasi, seperti Kabupaten Gayo Lues, yang sebelumnya dilaporkan terputus total.

    Misi Kemanusiaan Tanpa Birokrasi Ribet

    Lebih lanjut, Ferry Irwandi menggarisbawahi semangat persatuan yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat, mulai dari mahasiswa, netizen , NGO, hingga aparat negara. Ia memuji proses kolaborasi yang dinilai sangat taktis dan bebas dari birokrasi yang rumit.

    “Kita bersatu di sini, apa pun latar belakangnya, apa pun warna seragam kita, demi misi kemanusiaan semua berkolaborasi secara taktis tanpa birokrasi yang ribet, saling menjaga, saling bantu, dan berusaha sebanyak mungkin untuk menjaga para korban,” pungkasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, Ferry menginformasikan ia dan seluruh tim tengah melanjutkan perjalanan misi kemanusiaan menuju tiga wilayah di Sumatera Barat yang dilaporkan masih terisolir dan minim bantuan.

  • TNI Kerahkan 30.000 Prajurit dan 70 Alutsista Tangani Bencana Sumatera

    TNI Kerahkan 30.000 Prajurit dan 70 Alutsista Tangani Bencana Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus memperkuat operasi kemanusiaan dalam penanganan dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (6/12/2025). Ia hadir bersama Kadispenal Laksma TNI Tunggul serta perwakilan Dinas Penerangan TNI AD dan TNI AU.

    Freddy menyebutkan, total 30.864 prajurit telah dikerahkan ke wilayah terdampak. Untuk mendukung mobilisasi logistik dan personel, TNI menurunkan 70 alutsista berbagai jenis.

    “Jumlah pesawat angkut 18 pesawat, helikopter 36 helikopter, Kapal TNI yang dilibatkan ada 16 kapal, 14 KRI dan 2 ADRI,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa percepatan distribusi bantuan terus dilakukan melalui udara dan laut. Total bantuan yang dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma ke sejumlah pangkalan aju mencapai 271,39 ton, ditambah bantuan airdrop sebesar 26,22 ton.

    Sementara itu, distribusi lewat jalur laut telah mencapai 968 ton. Secara keseluruhan, bantuan logistik yang tiba di wilayah bencana berjumlah 1.265,61 ton.

    Pada sektor infrastruktur, TNI mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus dengan mendirikan jembatan Bailey. Hingga kini, terdapat 18 jembatan yang sedang ditangani, terdiri atas enam unit di Aceh, dua di Kabupaten Bireuen, dan empat unit lain yang masih dalam pengerjaan. Di Sumatera Barat terdapat delapan titik pembangunan jembatan, dan di Sumatera Utara empat titik.

    Freddy menambahkan bahwa TNI juga mengoperasikan 21 dapur umum dan dapur lapangan untuk menjamin ketersediaan konsumsi harian para pengungsi. Selain itu, sembilan unit mobil Reverse Osmosis (RO) dikerahkan guna menyediakan pasokan air bersih di lokasi terdampak dan wilayah yang mengalami keterbatasan sumber air.

    “Ketersediaan pangan dan air bersih menjadi prioritas agar masyarakat dapat bertahan di masa darurat ini,” ujarnya.

    TNI juga ikut memulihkan layanan kesehatan, termasuk membantu membuka kembali akses ke rumah sakit di Aceh Tamiang yang sempat tertutup banjir.

    “Alhamdulillah, upaya perbaikan layanan publik terus dilaksanakan oleh prajurit-prajurit kita di lapangan,” tambah Freddy.

    Freddy menegaskan komitmen TNI dalam menjalankan tugas kemanusiaan. “Ujian musibah ini bukan hanya duka dari saudara-saudara kita yang terdampak, tetapi ini adalah duka kita bersama. Saya pastikan negara hadir, TNI hadir, untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujarnya.

    Ia juga menekankan bahwa seluruh langkah TNI dilakukan untuk memastikan pemulihan berlangsung cepat dan merata. “Kami tidak hanya mengirim bantuan, tetapi memastikan setiap bantuan benar-benar sampai dan membawa manfaat bagi warga,” tegas Freddy.

  • Banyu Biru Optimis Masa Depan Industri Pertahanan RI Bakal Maju

    Banyu Biru Optimis Masa Depan Industri Pertahanan RI Bakal Maju

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus anggota DPR Banyu Biru Djarot optimis industri pertahanan Indonesia akan berkembang pesat, terutama dengan pemanfaatan teknologi AI.

    “Setelah berkunjung ke PT Pindad, saya semakin optimis dengan masa depan industri pertahanan kita. Terlebih Indonesia punya potensi besar penguatan industri pertahanan dengan memanfaatkan AI,” ujar Banyu Biru dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (6/12/2025).

    Banyu Biru menekankan, pentingnya pengembangan inovasi industri pertahanan di dalam negeri, menggunakan sumber daya manusia terbaik dari Indonesia.

    “Saya yakin, sistem senjata pintar, analitik pertahanan sampai teknologi otonom akan jadi wajah baru keamanan nasional kita di masa depan. Hal ini sudah dibuktikan dengan lahirnya kendaraan taktis masa depan yang ramah lingkungan sekaligus siap tempur, seperti EV Maung,” lanjutnya.

    Banyu Biru berharap, generasi muda Indonesia terus menguatkan industri pertahanan dalam negeri.

    Dengan visi ini, Banyu Biru menegaskan bahwa masa depan pertahanan Indonesia akan didukung oleh inovasi lokal, teknologi canggih, dan generasi penerus yang berkompeten.

    “Indonesia harus bisa memproduksi drone ISR (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance) dari hulu ke hilir, agar kemandirian alutsista benar-benar kita kuasai. Dengan industri yang kuat, pertahanan maju, kita bisa jadi bangsa berdaulat. Saatnya Indonesia bukan hanya pengguna teknologi, tetapi pencipta,” tutupnya.

  • Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    GELORA.CO  – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) pun dikerahkan.

    “Mungkin beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter,” ucap Prabowo dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jumat (5/12/2025) malam.

    Sebanyak 50 unit helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, serta Airbus A400 telah diterjunkan untuk mempercepat penyaluran bantuan logistik, evakuasi korban, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah-wilayah yang terputus aksesnya akibat kerusakan infrastruktur.

    “Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah. Minggu ini saja datang 5 helikopter baru, dan mulai Januari tahun depan, kita akan datangkan 200 helikopter lagi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana Republik Indonesia,” tuturnya.

    Selain kekuatan udara yang dimiliki TNI, Polri, maupun BNPB, pesawat Hercules C-130J terbaru dan Airbus A400 yang baru dimiliki Indonesia beberapa pekan lalu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam operasi kemanusiaan.

    Kapasitas angkut yang besar memungkinkan distribusi bantuan berlangsung lebih masif, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

    “Ini membuktikan bahwa alat-alat negara hadir cepat. Negara kita kuat, negara kita utuh, dan kita mampu mengatasi cobaan-cobaan besar,” kata Prabowo disambut riuh hadirin.

    Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengajak seluruh peserta untuk berdoa bagi para korban bencana di Sumatera maupun daerah lain. Menurutnya, musibah menjadi ujian sekaligus bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam merespons keadaan darurat.

    “Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah. Tapi rakyat melihat reaksi pemerintah cepat. Kita sudah buktikan alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.

    Presiden juga menyinggung bahwa kemampuan merespons cepat ini merupakan hasil perencanaan jangka panjang, termasuk keputusan pembelian alutsista yang sebelumnya sempat dikritik sebagian pihak.

    Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang berada di “Ring of Fire” membutuhkan kesiapan maksimal dalam menghadapi bencana besar maupun ancaman lainnya.

    “Untuk apa Prabowo beli alutsista? Untuk apa beli helikopter banyak-banyak? Saudara-saudara, bangsa kita berada di Ring of Fire. Kita tidak bisa kalau ada bencana baru kita cari helikopter di toko. Tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan,” ucapnya.

    Prabowo juga menyampaikan rasa bangganya terhadap aparat dan tim tanggap darurat yang bergerak cepat di lapangan.

    “Kita adalah pemerintah yang bekerja untuk rakyat. Kita merencanakan untuk rakyat, dan kita berani mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat,” kata Prabowo.

    Kepala Negara menegaskan, bencana besar yang melanda Sumatera merupakan duka sekaligus pengingat bahwa Indonesia harus terus memperkuat kemandirian dan kesiapsiagaan nasional.

    “Ini musibah, tapi di sisi lain menguji kita. Dan Alhamdulillah, kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan diri kita sendiri,” katanya

  • Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    GELORA.CO  – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) pun dikerahkan.

    “Mungkin beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter,” ucap Prabowo dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jumat (5/12/2025) malam.

    Sebanyak 50 unit helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, serta Airbus A400 telah diterjunkan untuk mempercepat penyaluran bantuan logistik, evakuasi korban, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah-wilayah yang terputus aksesnya akibat kerusakan infrastruktur.

    “Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah. Minggu ini saja datang 5 helikopter baru, dan mulai Januari tahun depan, kita akan datangkan 200 helikopter lagi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana Republik Indonesia,” tuturnya.

    Selain kekuatan udara yang dimiliki TNI, Polri, maupun BNPB, pesawat Hercules C-130J terbaru dan Airbus A400 yang baru dimiliki Indonesia beberapa pekan lalu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam operasi kemanusiaan.

    Kapasitas angkut yang besar memungkinkan distribusi bantuan berlangsung lebih masif, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

    “Ini membuktikan bahwa alat-alat negara hadir cepat. Negara kita kuat, negara kita utuh, dan kita mampu mengatasi cobaan-cobaan besar,” kata Prabowo disambut riuh hadirin.

    Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengajak seluruh peserta untuk berdoa bagi para korban bencana di Sumatera maupun daerah lain. Menurutnya, musibah menjadi ujian sekaligus bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam merespons keadaan darurat.

    “Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah. Tapi rakyat melihat reaksi pemerintah cepat. Kita sudah buktikan alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.

    Presiden juga menyinggung bahwa kemampuan merespons cepat ini merupakan hasil perencanaan jangka panjang, termasuk keputusan pembelian alutsista yang sebelumnya sempat dikritik sebagian pihak.

    Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang berada di “Ring of Fire” membutuhkan kesiapan maksimal dalam menghadapi bencana besar maupun ancaman lainnya.

    “Untuk apa Prabowo beli alutsista? Untuk apa beli helikopter banyak-banyak? Saudara-saudara, bangsa kita berada di Ring of Fire. Kita tidak bisa kalau ada bencana baru kita cari helikopter di toko. Tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan,” ucapnya.

    Prabowo juga menyampaikan rasa bangganya terhadap aparat dan tim tanggap darurat yang bergerak cepat di lapangan.

    “Kita adalah pemerintah yang bekerja untuk rakyat. Kita merencanakan untuk rakyat, dan kita berani mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat,” kata Prabowo.

    Kepala Negara menegaskan, bencana besar yang melanda Sumatera merupakan duka sekaligus pengingat bahwa Indonesia harus terus memperkuat kemandirian dan kesiapsiagaan nasional.

    “Ini musibah, tapi di sisi lain menguji kita. Dan Alhamdulillah, kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan diri kita sendiri,” katanya

  • Prabowo: 50 Helikopter, Hercules, hingga Airbus A400 Tangani Banjir Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Desember 2025

    Prabowo: 50 Helikopter, Hercules, hingga Airbus A400 Tangani Banjir Sumatera Nasional 6 Desember 2025

    Prabowo: 50 Helikopter, Hercules, hingga Airbus A400 Tangani Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto mengerahkan 50 helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, hingga Airbus A400 untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    “Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah,” kata Prabowo dalam acara HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
    Seluruh kekuatan negara juga diturunkan untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak bencana di tiga provinsi Sumatera itu.
    “Mungkin beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter,” kata Prabowo.
    Tujuan pengerahan puluhan helikopter hingga pesawat itu adalah untuk mempercepat penyaluran bantuan logistik, evakuasi korban, dan distribusi BBM ke wilayah-wilayah yang terputus aksesnya akibat kerusakan infrastruktur.
    Selain kekuatan udara yang dimiliki TNI, Polri, serta BNPB, pesawat Hercules C-130J dan Airbus A400 yang baru dimiliki Indonesia beberapa pekan lalu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam operasi kemanusiaan.
    Dengan kapasitas angkut yang besar, pesawat itu mampu mendistribusikan bantuan secara lebih masif, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
    “Ini membuktikan bahwa alat-alat negara hadir cepat. Negara kita kuat, negara kita utuh, dan kita mampu mengatasi cobaan-cobaan besar,” ujarnya disambut riuh peserta acara HUT Golkar.
    Kepala negara menambahkan, mulai 2026, Indonesia akan menambah jumlah helikopter guna memperkuat kemampuan
    tanggap bencana
    di Indonesia.
    “Minggu ini saja datang 5 helikopter baru, dan mulai Januari tahun depan, kita akan datangkan 200 helikopter lagi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana Republik Indonesia,” kata Prabowo.
    Dalam pidatonya, Prabowo juga mengajak seluruh peserta untuk berdoa bagi para korban bencana di Sumatera maupun daerah lain.
    Menurutnya, musibah ini menjadi ujian sekaligus bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam merespons keadaan darurat.
    “Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah. Tapi rakyat melihat reaksi pemerintah cepat. Kita sudah buktikan alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, Indonesia adalah negara yang berada di “Ring of Fire” sehingga membutuhkan kesiapan maksimal dalam menghadapi bencana besar maupun ancaman lainnya.
    Ia juga menyinggung bahwa kemampuan Indonesia merespons cepat bencana ini merupakan hasil perencanaan jangka panjang, termasuk keputusan pembelian alutsista yang sebelumnya sempat dikritik sebagian pihak.
    “Untuk apa Prabowo beli alutsista? Untuk apa beli helikopter banyak-banyak? Saudara-saudara, bangsa kita berada di Ring of Fire. Kita tidak bisa kalau ada bencana baru kita cari helikopter di toko. Tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan,” tegasnya.
    Selain itu, Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada aparat dan tim tanggap darurat yang bergerak cepat di lapangan.
    Menurut Prabowo, bencana besar yang melanda Sumatera merupakan duka sekaligus pengingat bahwa Indonesia harus terus memperkuat kemandirian dan kesiapsiagaan nasional.
    “Ini musibah, tapi di sisi lain menguji kita. Dan Alhamdulillah, kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan diri kita sendiri,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo: Kita Buktikan Negara Bergerak Cepat Tangani Bencana

    Prabowo: Kita Buktikan Negara Bergerak Cepat Tangani Bencana

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan mampu menghadapi berbagai cobaan, termasuk bencana alam yang saat ini terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Hal tersebut disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya pada acara Doa Bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-61 Partai Golkar, di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat (5/12/2025).

    “Namun di lain pihak, kita juga menyadari bahwa bangsa kita, negara kita ternyata adalah negara yang besar dan yang kuat. Kita mengalami cobaan-cobaan, kita mengalami badai, kita mengalami bencana, tapi bangsa kita kuat, utuh, dan bangsa kita mampu mengatasi semua cobaan yang kita hadapi,” ujar Prabowo. 

    Kepala Negara juga menegaskan bahwa pemerintah bereaksi cepat dalam penanganan bencana di berbagai daerah. Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadiran negara dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sejak awal terjadinya musibah.

    “Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah Tanah Air kita,” imbuhnya.

    Selain itu, Presiden Ke-8 RI itu juga menegaskan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk memperkuat armada udara untuk penanganan bencana dan kebutuhan pertahanan negara. Mulai Januari tahun depan, pemerintah akan mendatangkan 200 helikopter tambahan guna memperkuat kesiapsiagaan nasional.

    “Minggu ini helikopter baru datang, lima buah helikopter minggu ini. Dan terus berdatangan, dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter di Republik Indonesia ini. Beberapa bulan yang lalu kita datangkan lima Hercules terbaru C-130J, beberapa minggu lalu kita datangkan Airbus A400,” ucap Kepala Negara.

    Prabowo menegaskan bahwa investasi pada alutsista bukan semata kebutuhan pertahanan, melainkan elemen penting dalam penanganan bencana nasional. Menurut Presiden, negara harus siap menghadapi skenario terburuk, termasuk ketika bencana besar atau konflik terjadi.

    “Bangsa kita berada dalam sesuatu yang disebut lingkaran api, the ring of fire, bencana alam adalah bagian yang kita harus hadapi. Tantangan untuk itu kita harus siap menghadapi yang paling jelek pun keadaan, harus kita siap. Kita tidak bisa kalau ada bencana, kalau ada musibah, kalau ada perang sekalipun, kita tidak bisa datang ke suatu toko beli helikopter, tidak ada,” kata Prabowo.