Liputan6.com, Jakarta – Laporan yang menuduh Meta menggunakan materi bajakan untuk melatih model kecerdasan buatan AI besutannya Llama menjadi salah satu artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (11/1/2025).
Laporan itu kian mencuri perhatian, karena CEO Meta Mark Zuckerberg merestui aksi tersebut. Tuduhan ini muncul dalam gugatan pelanggaran hak cipta yang sedang berlangsung pada perusahaan tersebut.
Di samping itu, strategis Bitget di tahun ini juga menarik perhatian para pembaca. Menurut CEO Bitget Gracy Chen, perusahaan telah merancang strategis yang fokus pada tiga pilar utama.
Terakhir, gelaran turnamen Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2025 Spring yang memasuki babak City Qualifier juga menjadi artikel yang mendapat sorotan para pembaca.
Babak City Qualifer FFNS 2025 dimulai 11 Januari hingga 2 Februari 2025 di 72 kota di Indonesia. Untuk mengetahui lebih lengkap, simak informasinya berikut ini.
1. Meta Dituduh Sengaja Gunakan Materi Bajakan untuk Latih AI Atas Restu Mark Zuckerberg
Meta dituduh menggunakan materi bajakan untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) besutannya, Llama, bahkan dengan restu langsung dari CEO Mark Zuckerberg.
Diwartakan Engadget, Sabtu (11/1/2025), tuduhan ini muncul dalam gugatan pelanggaran hak cipta yang sedang berlangsung terhadap perusahaan tersebut.
TechCrunch melaporkan, penggugat dalam kasus Kadrey v. Meta mengajukan dokumen pengadilan yang mengungkap penggunaan dataset LibGen untuk pelatihan AI.
LibGen sendiri dikenal sebagai “perpustakaan bayangan” yang menyediakan akses berbagi berkas untuk buku akademik dan umum, jurnal, gambar, dan materi lainnya.
Baca selengkapnya di sini.