Tokoh Adat di Papua Ramai-Ramai Dukung Makan Bergizi Gratis

Tokoh Adat di Papua Ramai-Ramai Dukung Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Papua akan diberlakukan secara bertahap setelah lebaran. “Awal April akan dimulai secara bertahap di Papua. Saat ini, dapur sehat MBG ada di Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura, koordinasi perlu ditingkatkan ke daerah lainnya,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ramses Limbong.

Ia  meminta bupati dan wali kota defenitif untuk melakukan sosialisasi dan edukasi manfaat MBG. “Sosialisasi sangat penting kepada masyarakat, tokoh adat, dan pihak sekolah agar memahami manfaat MBG. Jangan lagi ada kesalahpahaman yang berujung penolakan, unjuk rasa MBG dan hal lainnya,” katanya.

Ramses menjelaskan anggaran MBG sepenuhnya dari pusat, sedangkan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota hanya bertugas untuk berkoordinasi. 

“Biaya makanan bergizi di Papua, sebesar Rp30 ribu per porsi, masih kurang mencukupi. Tapi, kami optimis dengan kolaborasi dan koordinasi yang intensif, program ini dapat menjadi langkah besar dalam upaya peningkatan gizi anak di Papua,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Bupati Jayawijaya, Athenius Murip menjelaskan program MBG di daerahnya akan dimulai dari Distrik Wamena Kota dari 40 distrik yang tersebari di Jayawijaya. Dalam tahapan awal MBG,  sasaran 20 sekolah yang menjangkau 15 ribu orang pelajar di Distrik Wamena Kota. 

“Kami meminta tim Gizi Nasional untuk mendata secara baik, sekolah mana yang mau terima MBG dan mana yang tidak. Ini dilakukan, supaya kalau program sudah berjalan, tak ada hambatan lagi,” jelasnya.

Untuk persiapan MBG di Jayawijaya, telah ada 2 dapur sehat di Kota Wamena. “Satu dapur sehat dapat melayani 3.500 per porsi. Jika dua dapur, sudah 7.000 porsi. Semua kesiapan ini masih terus dimasifkan dan dikoordinasikan dengan baik,” kata Athenius yang merupakan mantan Dandim Wamena.