Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tips Pinjam Uang ke Bank untuk Modal Memulai Usaha

Tips Pinjam Uang ke Bank untuk Modal Memulai Usaha

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia

Memulai usaha tak lepas dari modal. Untuk mendapat modal, tak sedikit pelaku bisnis yang memilih meminjam uang ke bank.

Modal pun dibutuhkan untuk beberapa keperluan. Baik itu modal untuk memulai, menjalankan usaha, serta meningkatkan penjualan.

Tentu saja, meminjam uang untuk modal ke bank sah-sah saja. Namun, langkah itu harus dilakukan dengan perhitungan matang.

Pasalnya, pinjaman harus dikembalikan berikut biaya yang menyertainya, yakni bunga. Jika Anda gagal mengelola utang, akibatnya bisa fatal.

Utang malah bisa membebani keuangan usaha. Selain itu, reputasi Anda dipertaruhkan. Bahkan, jika lebih banyak utang, usaha Anda bisa saja bangkrut.

Lantas, seperti apa tips meminjam uang ke bank untuk memulai usaha?

Sesuaikan plafon pinjaman

Perencana Keuangan Andy Nugroho menuturkan saat meminjam uang ke bank untuk memulai usaha, Anda menyesuaikan plafon pinjaman uang dengan kemampuan membayar.

“Jadi paling tidak besaran angsuran maksimal 30 persen dari penghasilan kita. Jadi bank akan menilai kita masih sanggup untuk membayar hutang tersebut,” kata Andy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).

Selain itu, pastikan juga skor kredit Anda bagus. Sebab, riwayat kredit yang jelek, semisal ada tunggakan kartu kredit ataupun pinjaman online ilegal, walaupun nominalnya kecil tetapi akan berdampak pada ditolaknya pengajuan pinjaman uang Anda.

Menggunakan jaminan

Andi menyebut agar pinjaman dapat cepat disetujui, pakailah jaminan atau agunan yang nilainya tinggi. Jaminan itu paling tidak nilainya setara dengan nominal jumlah yang ingin kita pinjam.

Barang yang digunakan sebagai jaminan biasanya rumah, kendaraan bermotor, logam mulia, ataupun barang-barang lain yang bernilai tinggi serta memiliki sertifikat.

Kemudian, tentukan tenor pinjaman. Andy mengatakan makin lama tenor pinjaman Anda, maka cicilan pembayaran bulanannya akan semakin kecil dan ringan.

“Namun bila tenornya singkat, maka cicilan pembayarannya akan lebih besar, namun lebih cepat selesai juga,” imbuhnya.

Pastikan kondisi keuangan sehat dan usaha bakal menguntungkan

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat meminjam ke bank.

Salah satunya, memastikan kondisi keuangan sehat sebelum meminjam.

“Artinya, jangan meminjam dengan tidak ada kepastian pendapatan untuk pengembalian,” kata Budi.

Selain itu, Anda juga perlu menentukan tujuan peminjaman. Misalnya, apakah untuk membeli atau peremajaan mesin dan peralatan atau untuk ekspansi karena ada pertumbuhan dan optimisme peluang permintaan dari bisnis yang lebih besar.

Budi juga mengatakan meminjam ke bank sah-sah saja jika ada kebutuhan untuk membeli bahan baku karena ada permintaan dan kepastian pembayaran, sedangkan kas usaha tidak mencukupi.

Tentukan rencana pembayaran

Budi menuturkan saat meminjam ke bank, Anda juga harus punya rencana matang untuk membayar.

Menurutnya, rencana pembayaran bisa dilakukan dengan dua pilihan, yaitu pengembalian jangka pendek dan jangka panjang.

Ia mengatakan pengembalian jangka pendek bisa menjadi opsi saat modal dibutuhkan untuk menutupi biaya operasional usaha sesaat. Sedangkan, pengembalian jangka panjang biasanya untuk investasi.

Melakukan pencatatan

Budi menilai pencatatan keuangan setelah mendapat pinjaman dan usaha sudah berjalan itu penting. Ia menyebut hal ini berguna akan bank kelak tetap memiliki kepercayaan kepada Anda karena memiliki laporan keuangan yang jelas.

Apalagi, kata dia, sebenarnya berbagai usaha dapat saja memperoleh pinjaman selama usahanya jelas, terlihat dari laporan keuangan yang sehat, arus kas lancar, dan pencatatan rapi.

“Maka dari itu pemilik usaha memang perlu untuk selalu melakukan pencatatan dan pembukuan usaha yang baik, sehingga suatu saat membutuhkan modal usaha dari bank maka bank dapat menilai dan memberikan kepercayaan kepada usaha kita,” tutur Budi.

(pta/pta)