Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tinggal Sebatang Kara, Jasad Kakek di Kalimantan Dimakan Biawak, Sempat Dikira Warga Bangkai Rusa

Tinggal Sebatang Kara, Jasad Kakek di Kalimantan Dimakan Biawak, Sempat Dikira Warga Bangkai Rusa

TRIBUNJAKARTA.COM – Tiga pekerja kelapa sawit di Desa Semaja, Kecamatan Seimanggaris, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 11.00 Wita melihat banyak biawak berkumpul.

Mereka langsung menghampirinya, karena menduga biawak-biawak tersebut tengah menyantap bangkai rusa.

Para pekerja kepala sawit tersebut berniat mengambil tanduk rusa untuk pajangan.

Bukan rusa, biawak-biawak itu ternyata tengah menyantap mayat manusia.

Melihat hal tersebut, mereka syok bukan kepalang.

Salah satu pekerja langsung berlari dan melaporkannya kepada warga sekitar.

“Begitu mereka turun, ternyata mayat manusia, bukan rusa. Mereka lari dan memberitahukan temuan tersebut kepada warga, hingga akhirnya dilaporkan ke polisi,” ucap Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Disko Barasa, Senin (25/11/2024). 

Jasad Kakek Sudirman

Jenazah yang dimakan biawak tersebut teridentifikasi sebagai Sudirman (70).

Sudirman merupakn warga Desa Semaja.

Selama hidupnya, Sudirman tinggal sebatang kara tanpa sanak saudara.

Warga mengenal Sudirman sebagai sosok yang sangat pendiam dan tertutup.

Jasad Sudirman saat ditemukan para pekerja kepala sawit, dalam keadaan memprihatinkan.

Daging di bagian wajah korban sudah tidak bersisa, organ dalamnya hilang, dan tangan serta kaki terpisah di semak-semak. 

Diduga waktu kematian korban sudah hampir sebulan, sekitar akhir Oktober 2024. 

“Saat kita temukan, kondisi mayat hanya tersisa sedikit daging, dan itu akibat dimangsa biawak,”

“Ada bekas cakaran biawak di daging yang tersisa. Dan malam saat kami mau evakuasi, memang masih banyak biawak yang menunggu memangsa lagi daging korban,” ujar Baskara.

Sempat Izin Ingin Kerja

Sudirman sebelumnya menghubungi Haji Atta, seorang warga Nunukan Kota, untuk kembali bekerja menyiangi rumput dan membersihkan hama di kebun kelapa sawit. 

“Korban sudah pernah bekerja dengan Haji Atta. Ia pindah kerja ke tempat lain, dan baru sekitar tiga bulan ini kembali untuk minta izin kerja,” jelas Barasa. 

Keberadaan Sudirman di pondok kebun sebenarnya diketahui oleh beberapa pekerja Haji Atta. 
 
Namun, sifat pendiamnya membuat hubungan dengan pekerja lain tidak begitu akrab. 
 
Sekitar pertengahan Oktober 2024, Sudirman mengalami luka di mata akibat paku yang terpental saat ia berusaha menancapkan paku ke tiang pondok.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya