Liputan6.com, Jakarta – Kejuaraan Dunia Esports ke16 di Riyadh, Arab Saudi, digadang-gadang menjadi panggung besar prestasi, ternyata menyisakan tantangan berat bagi tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Sejak menjalani hari pertama kompetisi esports ini, berbagai gangguan teknis berulang kali menghambat jalannya pertandingan di WEC 2024 tersebut.
Hal ini berujung memberikan dampak negatif bagi timnas Indonesia dan para peserta lain. Masalah ini diungkap oleh Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia.
“Kami (PB ESI) yang bertugas di sini juga sudah langsung melakukan koordinasi terhadap pihak IESF, menanyakan apa yang terjadi,” kata Richard dalam pesan singkat yang diterima tim Tekno Liputan6.com, Jumat (15/11/2024).
Dia menambahkan, “kita tidak tahu apakah atlet esports kami diizinkan untuk pulang beristirahat, karena beberapa hari lalu mereka berada dilokasi hingga jam 12 malam menunggu tanpa kabar dan kejelasan.”
Sejauh ini, timnas esports PUBG Mobile Indonesia berhasil menorehkan prestasi dengan menempati posisi lima besar dunia.
Akan tetapi, timnas Indonesia Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Men harus menelan kekalahan tipis 2-1 dari tim Malaysia di semifinal.
Walau begitu, berbagai kendala teknis di WEC 2024 yang dialami oleh timnas Indonesia menyebabkan ketidaknyamanan bagi timnas esports Garuda.
Dengan kondisi harus menunggu hingga larut malam, ini mengancam momentum yang sudah susah payah dibangun. Hasilnya, timnas esports Indonesia harus melakukan evaluasi menyeluruh untuk menghadapi pertandingan perebutan mendali melawan tuan rumah, Arab Saudi.
Belajar dari berbagai kondisi yang terjadi di WEC 2024, Richard dan tim PB ESI lainnya sudah bersiap dengan skenario terburuk juka kendala teknis kembali muncul saat laga MLBB Woman berlangsung.
“Semoga IESF dapat menemukan solusi untuk menyelesaikan kendala teknis yang merusak kualitas turnamen. Sebagai kejuaraan esports tingkat dunia, turnamen ini seharusnya menjamin kelancaran pertandingan,” ujarnya.