Timbunan Sampah Kota Bandung Capai 1.500 Ton per Hari, Hanya 800 Ton yang Dibuang ke TPA

Timbunan Sampah Kota Bandung Capai 1.500 Ton per Hari, Hanya 800 Ton yang Dibuang ke TPA

Erwin juga menyampaikan, Pemkot Bandung tidak hanya menargetkan pengangkutan, tapi juga menyiapkan solusi jangka panjang berupa insinerator. 

Teknologi ini akan ditempatkan di TPS Baladewa untuk mengolah sampah langsung di lokasi tanpa perlu dibuang ke luar kota.

“Insyaallah mesin akan ditempatkan di sini, dengan kapasitas minimal 10 ton per hari. Bahkan hasilnya bisa dimanfaatkan menjadi paving block, yang bisa dijual dan bermanfaat bagi warga,” jelasnya.

Saat ini, dari target 30 titik pengolahan sampah dengan insinerator, baru 7 yang sudah berjalan. Erwin menyebut akan terus mendorong percepatan aktivasi titik-titik lain agar Bandung bisa lebih mandiri dalam pengelolaan sampah. 

“Kita punya beban 1.496 ton sampah setiap hari, dan selama ini 1.000 ton masih dibuang ke TPA. Kalau terus seperti ini tidak akan selesai. Karena itu kita ingin ubah pendekatannya: olah sampah di tempat, bukan angkut buang,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Bandung, Darto menjelaskan, kendala teknis selama ini berasal dari keterbatasan alat dan akses. 

“Jalan sempit, alat berat tidak bisa masuk. Jadi kita pakai loader kecil dan truk kecil. Satu rit itu 6 kubik, sehingga untuk bersih total bisa sampai 60 rit,” katanya.

Menurutnya, TPS-TPS yang mengalami penumpukan lama akan menjadi prioritas. Selain itu, pihaknya tengah mencari investor untuk mendukung pengadaan insinerator di titik-titik strategis. 

“Tujuannya agar sampah tidak perlu dibuang ke luar kota, tapi bisa diolah di tempat,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Camat Cicendo, Bira Gumbira mengimbau masyarakat untuk ikut memilah sampah sejak dari rumah. 

“Kunci pengelolaan ada di hulu. Pilah sampah organik dan anorganik, agar lebih mudah ditangani di TPS,” ujarnya.