Tim gabungan Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong, Polres, Kodim 0409/Rejang Lebong, Satpol-PP dan Agen gas bersubsidi, Selasa, 17/12/2024. ANTARA/Nur Muhamad
Tim gabungan Pemkab Rejang Lebong selidiki kelangkaan elpiji subsidi
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Rabu, 18 Desember 2024 – 07:11 WIB
Elshinta.com – Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong Provinsi Bengkulu melakukan penyelidikan kelangkaan elpiji bersubsidi atau tabung ukuran 3 kilogram di wilayah itu sejak sepekan terakhir.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Rejang Lebong Anes Rahman di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pihaknya pada hari itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan yang ada di wilayah itu bersama dengan petugas kepolisian, TNI, Satpol-PP dan Agen Gas elpiji di Kabupaten Rejang Lebong.
“Pada sidak yang kita laksanakan tadi ternyata elpiji 3 kg di Kabupaten Rejang Lebong tidak langka, hanya saja muncul ‘panic buying’ di masyarakat,” kata dia.
Dia menjelaskan sidak yang dilakukan pihaknya bersama dengan tim gabungan tersebut untuk menyelidiki informasi kelangkaan gas bersubsidi ukuran 3 kg, dan untuk memastikan kesiapan kuota gas elpiji 3 kg di Kabupaten Rejang Lebong dalam menghadapi liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Pada sidak tim gabungan ini, tambah dia, ditemukan adanya pangkalan yang menjual elpiji 3 kg melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak sesuai Keputusan Gubernur Bengkulu No. K.212. BI. Tahun 2023.
Dalam SK Gubernur ini menyebutkan HET yang ditetapkan seharga Rp20.000 per tabung, namun di beberapa pangkalan ada yang menjual Rp22.000 per tabung bahkan ada yang lebih.
Manajer PT Putri Cempaka Lestari, Nowan dalam kesempatan itu menyatakan pihaknya menyayangkan adanya beberapa pangkalan yang menjual gas elpiji 3 kg melebihi HET.
“Kami akan memberikan peringatan ke beberapa pangkalan yang nakal, baik berupa SP 1 maupun pemutusan kontrak kerja sama jika pangkalan masih bermain ke depannya,” tegas dia.
Sumber : Antara