Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tim Gabungan Evakuasi Satelit Tanda Bahaya di Kapal Karam yang Ganggu Pelayaran Rute Bakauheni-Merak

Tim Gabungan Evakuasi Satelit Tanda Bahaya di Kapal Karam yang Ganggu Pelayaran Rute Bakauheni-Merak

Lampung Selatan, Beritasatu.com – Petugas gabungan dari Basarnas, TNI dan Polri melakukan evakuasi satellite emergency position-indicating radiobeacon (EPIRB) milik Kapal LCT Cahaya Maulida yang karam di Perairan Selat Sunda, Bakauheni, Lampung Selatan. Evakuasi dilakukan lantaran sinyal dari kapal tersebut terus memancarkan sinyal bahaya.

Personel Basarnas Pos Bakauheni bersama petugas TNI dan Polri mengevakuasi satelit EPIRB atau alat pemancar sinyal tanda bahaya pada bangkai Kapal LCT Cahaya Maulida, Senin (4/11/2024).

Evakuasi dilakukan karena satelit tersebut masih aktif dan terus memancarkan sinyal bahaya. Hal tersebut mengganggu aktivitas pelayaran kapal rute Bakauheni-Merak.

Proses evakuasi satelit berlangsung tanpa kendala karena bangkai Kapal LCT Cahaya Maulida berada di atas karang.

Satelit EPIRB berfungsi untuk memancarkan sinyal bahaya. Jika dalam pelayaran kapal dalam keadaan darurat, maka satelit tersebut akan mengeluarkan sinyal tanda bahaya yang akan ditangkap oleh satelit dari kapal-kapal lain yang berada di sekitarnya.

Diketahui Kapal LCT Cahaya Maulida mengalami kecelakaan laut setelah menabrak karang koliot di Selat Sunda Perairan Sangiang pada Sabtu (31/8/2024) lalu.

Kapal LCT mengangkut delapan anak buah kapal atau ABK dalam pelayaran dari Tegal menuju Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. Dalam perjalanan, kapal mengalami masalah mesin hingga mengakibatkan kehilangan kendali dan akhirnya menabrak karang.

Personel Basarnas Pos Bakauheni Ghifari Fajrin mengatakan evakuasi tersebut dilakukan karena satellite atau alat pemancar sinyal marabahaya itu mengganggu aktivitas pelayaran kapal rute Bakauheni-Merak (Banten).

“Untuk Kapal LCT Cahaya Maulida ini tidak mengganggu karena dia karam di area pemancar, tetapi alat satelit EPIRB-nya ini sangat mengganggu aktivitas pelayaran karena alat itu memancarkan sinyal marabahaya,” kata Ghifari.

Ghifari menjelaskan, satellit EPIRB yang dipancarkan dari Kapal LCT telah berhasil ditemukan dalam kondisi hidup.

“Selanjutnya akan kami matikan dan kami bawa ke darat dan kami akan serahkan ke pihak yang berwenang,” ujar Ghifari.

Selain mengevakuasi satelit EPIRB, rencananya bangkai Kapal LCT Cahaya Maulida akan dievakuasi ke darat.