Tidak Terpakai, Bangunan Bekas SD di Palangka Raya Disulap Jadi Sekolah Rakyat

Tidak Terpakai, Bangunan Bekas SD di Palangka Raya Disulap Jadi Sekolah Rakyat

Liputan6.com, Jakarta Bekas bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Langkai yang tidak terpakai, telah bertransformasi menjadi Sekolah Rakyat (SR). Sekolah tersebut rencananya akan beroperasi pada September 2025.

Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengatakan, pemanfaatan bangunan tidak terpakai menjadi SR merupakan inovasi menarik. Sebab, umumnya SR hanya mengandalkan fasilitas pelatihan dan sentra rehabilitasi milik Kementerian Sosial.

“Ini menarik dan unik, bangunan sekolah yang sempat kosong disulap jadi SR. Inovasi seperti ini bisa jadi contoh untuk daerah lain,” ungkap Qodari, Kamis (31/7).

Menurutnya, ide memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai menunjukkan kreativitas pemerintah daerah dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto. Bangunan ini memiliki 1 asrama putri, 2 asrama putra, ruang makan, dapur, dan 3 ruang kelas pembelajaran.

Dia menyatakan, SR sangat penting untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan program tersebut, anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak untuk masa depan yang lebih baik.

“Palangka Raya berhasil memberi contoh bahwa tanpa membangun baru, sekolah rakyat bisa berjalan. Bangunan SD lama pun bisa jadi tempat yang layak untuk anak-anak,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Riduan, mengungkapkan konsep SR mirip dengan sekolah berasrama. Nantinya, seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan hidup para siswa ditanggung oleh pemerintah.

Riduan juga menjelaskan, pada tahun pertama pembukaannya, sekolah itu akan menerima sebanyak 75 siswa jenjang sekolah dasar (SD). Mereka nantinya juga akan mendapatkan seragam dan fasilitas belajar.

“Insya Allah, pada bulan September nanti sudah mulai belajar,” ujarnya.

Total 75 siswa itu berasal dari kelas III, IV, dan V SD. Ia sengaja memilih siswa mulai dari kelas III pada tahun pertama, agar mereka yang bersekolah dapat betah dan nyaman.

“Tahun depan baru kami masukkan untuk kelas I dan II,” pungkasnya.