PIKIRAN RAKYAT – Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, mencuri perhatian publik dengan tradisi tahunan yang unik: membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh warganya. Tahun 2025 ini, total dana yang dibagikan mencapai Rp457,8 juta, dengan setiap warga mendapatkan Rp200 ribu, tanpa kecuali. Bahkan, bayi yang baru lahir pun mendapat bagian.
Sumber Dana dari Pengelolaan Wisata
Desa Wunut telah berhasil mengelola potensi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Kamulyan. Salah satu sumber pendapatan utama desa ini berasal dari objek wisata Umbul Pelem Water Park.
Wisata tersebut mulai dirintis sejak tahun 2016 menggunakan dana desa sebesar Rp2,4 miliar dan resmi dibuka pada 2018. Sejak beroperasi, Umbul Pelem Water Park telah mencatat omzet yang mengesankan, mencapai hampir Rp25 miliar.
Hasil pengelolaan wisata inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk berbagai program kesejahteraan warga, termasuk pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).
Pembagian THR untuk Seluruh Warga
Tradisi pembagian THR di Desa Wunut sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2025, desa membagikan THR dengan total nilai Rp457,8 juta kepada seluruh warganya.
Jumlah tersebut didistribusikan kepada 2.289 jiwa yang tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) beralamat di Desa Wunut. Setiap individu, tanpa memandang usia atau status ekonomi, menerima Rp200 ribu, termasuk bayi dan anak-anak.
Bantuan Rutin untuk Warga Miskin
Selain THR, hasil pengelolaan Umbul Pelem Water Park juga dialokasikan untuk berbagai bantuan rutin. Warga miskin yang belum menerima bantuan dari pemerintah mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram setiap bulan.
Di awal tahun, sekitar 200 warga miskin juga menerima bantuan zakat senilai Rp600 ribu per orang. Ini menjadi salah satu bentuk nyata pemanfaatan dana desa yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan sosial.
Jaminan Kesehatan dan Santunan
Desa Wunut juga menjamin kesehatan warganya melalui program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Setiap tahun, desa mengalokasikan dana hampir Rp900 juta untuk membiayai kepesertaan warganya dalam program tersebut.
Selain itu, bagi warga yang sakit, desa memberikan santunan sebesar Rp500 ribu. Warga yang tidak terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan pun tetap mendapat perhatian. Apabila ada warga yang meninggal dunia, desa memberikan santunan sebesar Rp10 juta sebagai bentuk kepedulian sosial.
Transparansi dan Keberhasilan Pengelolaan BUMDes
Keberhasilan Desa Wunut dalam mengelola dana desa dan BUMDes menjadi contoh positif bagi desa-desa lain. Transparansi dalam pengelolaan pendapatan serta pengalokasian dana yang tepat sasaran menjadikan desa ini mampu memberikan manfaat langsung bagi warganya.
Tidak hanya THR, bantuan sosial, dan program kesehatan, desa juga berencana mengembangkan objek wisata baru. Harapannya, sumber pendapatan desa akan semakin meningkat, sehingga lebih banyak program yang bisa dijalankan demi kesejahteraan warga.
Antusiasme dan Dampak Positif di Masyarakat
Pembagian THR di Desa Wunut tidak hanya menjadi sorotan karena jumlahnya yang besar, tetapi juga karena dampak positifnya bagi masyarakat. Setiap tahun, warga dengan antusias mendatangi kantor desa untuk menerima hak mereka.
Proses pembagian diatur rapi dengan syarat sederhana, yakni membawa Kartu Keluarga dan undangan dari desa. Tradisi ini tidak hanya membantu perekonomian warga menjelang Lebaran, tetapi juga membangun semangat solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Dengan pengelolaan yang inovatif dan transparan, Desa Wunut berhasil membuktikan bahwa dana desa bisa dimanfaatkan lebih dari sekadar pembangunan fisik. Desa ini memberikan inspirasi bahwa kesejahteraan warga bisa diwujudkan melalui pemanfaatan potensi lokal secara optimal dan berkelanjutan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News