TRIBUNJATIM.COM – Inilah kisah Pak Udin yang tiap hari tawarkan jasa lap kaca mobil.
Kisah pria berusia 56 tahun itu viral di media sosial setelah dibagikan akun instagram @sayaphati
Dalam postingan itu, tertulis narasi “nangis banget bapaknya sampai kedinginan.”
Video itu juga bertuliskan “perjuangan seorang ayah ternyata bapak tidur di emperan jalan hanya pakaian tipis.”
Terlihat Pak Udin sedang hujan-hujanan saat menawarkan jasa lap kaca mobil sambil memohon kepada pengemudi di pertigaan jalan.
Terkuak lokasi Pak Udin menawarkan jasa lap kaca mobil di Simpang Istana Plaza Pasirkaliki-Pajajaran Bandung, Jawa Barat.
Ia menawarkan jasa lap kaca mobil hingga malam hari.
Unggahan sayaphati menuliskan sehari-hari Pak Udin mencari nafkah menawarkan jasa lap kaca mobil mulai pukul 15.00-18.00 WIB
“Karena giliran sama orang lain berbagi rejeki menurut bapak dengan diberi seikhlas nya,” tulis sayaphati, melansir dari TribunJabar.
Menurut akun tersebut, Pak Udin terkenal baik hati. Sehari-hari penghasilannya tidak menentu kadang enggak dapat sama sekali.
“Bapak mempunyai anak yang masih sekolah jadi beliau setiap hari mencari rejeki buat bekal anak sekolah,” katanya.
Akun itu menyebutkan Pak Udin sudah lama berpisah dengan istrinya.
Namun, ia tetap memberi nafkah buat anak
“Menurut bapak itu sangat penting. Bapak curhat baru kali ini dapat makan enak disini sudah lama kerja makan enak. Bapak setiap hari tidur di basemen dengan alas tidur kardus,” katanya.
Selain itu, Pak Udin berniat berjualan kopi dari pagi hingga sore.
Kemudian dilanjurkan bekerja sebagai jasa lap kaca mobil.
“Biar ada tambahan untuk anaknya,” katanya.
Sebelumnya juga viral kisah Ahmad Soleh, yang masih harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidup di usia senja.
Sehari-hari ia yang berjualan gulali yang dibuatnya sendiri.
Bila tubuhnya sedang sehat, ia sudah berangkat dari Cibuntu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat untuk mengais rezeki halal.
Bila tidak, ia memilih untuk beristirahat di kontarakan sempit yang di sewanya.
Ahmad Soleh mengaku memiliki anak dan sudah berkeluarga. Anaknya tak tinggal di satu kota dengannya dan hidupnya juga memperihatinkan.
Sehingga lansia ini tak mungkin menggantungkan hidup kepada anak-anaknya.
Kini, ia hanya bisa mengandalkan keahlian yang dimiliki sejak tahun 1950 itu untuk memenuhi kebutuhan selama di Kuningan.
Pahitnya kehidupan selalu ditelan sendiri. Sebab tak melulu 150 gulalinya laku dalam satu hari.
“Disebrang jalan bertemu dengan bapak bapak sudah lansia berjualan dengan menggunakan sepeda
Kita hampiri beliau , beliau Bernama Ahmad Soleh
Abah Ahmad Soleh berjualan gulali Sejak tahun 1950 , 1 Gulali Abah dijual dengan harga 2.000 Ribu Rupiah
Abah hidup sebatangkara di kontrakan yang sempit, anaknya sudah berkuarga di luar kota dan kehidupan anaknya sama memperihatinkan,” dikutip dari instagram adiefwafi, Sabtu (21/12/2024).
Sembari menunggu pembeli, ia selalu memanfaatkan waktu dengan membaca Al Quran.
Senyumnya begitu sumringah ketika dihampiri pembeli.
Bacaan Al Quran nya dihentikan sementara untuk melayani pembeli.
Berapa pun gulali yang laku terjual, selalu disyukuri dengan mengucap ‘alhamduliilah’.
Selain itu, ibadahnya juga tak kendor. Sarung selalu dibawanya dalam sepeda yang menjadi teman setia kala berjualan.
“Sambil menunggu pembeli , Abah selalu sempatkan dirinya untuk membaca Al Quran ????
Penghasilan dari berjualan gulali yang tak seberapa itu, ia sisihkan untuk makan, modal usahanya dan membayar kontrakan. Tak jarang abah sering menunggak untuk membayar konterakan karena tidak bisa setiap hari ia jualan mengingat kondisi kesehatannya yang kadang menurun,” pungkasnya.
Kisah Viral Lainnya
Sosok Kakek Yatin penjual perkakas viral di media sosial usai mendapat rezeki.
Kakek berusia 78 itu terekam jatuh ke semak-semak.
Ia kemudian bersyukur saat bertemu penolong.
Video Mbah Yatin diunggah akun Instagram @sayaphati. Tim sayaphati tanpa sengaja melihat Mbah Yatin terjatih ke semak-semak.
Saat itu, tim sayaphati hendak pergi ke warung.
Kondisi cuaca selepas gerimis.
“Saat kami tolong beliau sedang kesakitan sekali di bagian kakinya, hingga tak bisa bangun dan mengambil sepedanya, kasihan sekali banyak barang-barang berserakan hingga baju kakek basah kuyup,” tulis caption Instagram, melansir dari TribunJakarta.
Usai ditolong, Mbah Yatin diajak tim sayaphati duduk di pinggir jalan sembari beristirahat.
“Kami tanya kenapa kakek bisa jatuh? ternyata di sore hari itu kakek belum sarapan, dari pagi hingga badanya pun lemas dan pusing,” tulis caption tersebut.
“Belum beban berat sepeda dan dagangan yg beliau bawa memang betul-betul sangat berat untuk seusia beliau,” sambung caption tersebut.
Tim sayaphati lalu membelikan sebotol air mineral. Mbah Yatin langsung menghabiskan air tersebut.
“Masyaallah satu botol langsung habis,” kata tim sayaphati.
Saat itu, Mbah Yatin tidak henti-hentinya mengucap syukur saat diberi rezeki.
“Belum makan sampai sekarang, baru minum,” kata Mbah Yatin.
“Usia beliau yang sudah senja beliau terpaksa masih berkeliling menjajakan dagangannya hingga puluhan kilo meter. Beliau mendorong sepeda tuanya karena untuk dinaiki beliau sudah tidak sanggup dan sering kali roboh,” tulis caption itu.
Tim Sayaphati menuturkan seharusnya di usia yg sudah senja seperti sekaran, Mbah Yatin sudah waktunya istirahat.
“Ini malahan kakek masih harus berjuang mencari nafkah,” tulis caption instagram.
Mbah Yatin mengaku sudah tiga hari tidak pulang ke rumahnya,
Pasalnya, jualan Mbah Yatin sangat sepi sehingga tidak satupun yang laku karena cuaca hujan terus menerus.
“Saat kami antarkan beliau pulang ke rumahnya, keadaan tempat beliau tidur kakek benar-benar memprihatinkan, beliau tidur di lantai yang masih tanah dan hanya beralaskan kasur yang tipis,” imbuhnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com