Liputan6.com, Jakarta – The Beatles kembali mencatat sejarah dengan memenangkan Grammy ke-8 mereka, lewat lagu Now and Then. Yang menarik, kemenangan di kategori Best Rock Performance ini berhasil diraih berkat bantuan AI atau kecerdasan buatan.
Dikutip dari The Verge, Rabu (5/2/2025), Now and Then berawal dari rekaman demo yang dibuat oleh salah satu punggawa The Beatles John Lennon pada akhir 1970-an. P
ada pertengahan 1990-an, Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison mencoba menyelesaikan lagu tersebut.
Rencananya, lagu itu dirampungkan untuk proyek The Beatles Anthology. Namun, keterbatasan teknologi saat itu membuat mereka kesulitan memisahkan vokal dan piano Lennon dari demo lo-fi yang asli.
Baru kemudian di 2021, Paul McCartney dan Ringo Starr berhasil menyelesaikan lagu ini berkat bantuan Peter Jackson dan tim audionya.
Mereka mengembangkan machine learning yang mampu mengisolasi dan memperjelas elemen rekaman John Lennon, tanpa mengubah atau menciptakan suara baru.
Teknologi ini sebenarnya berbeda dari AI generatif yang populer saat ini, terutama kemampuan meniru suara atau gaya seorang artis. Sebab, suara yang diperdengarkan di lagu ini benar-benar suara John Lennon.
Hal itu ditegaskan pula oleh Paul McCartney yang menyebut tidak ada elemen yang diciptakan secara sintetis dalam lagu ini.
“Untuk memperjelas, tidak ada yang dibuat secara artifisial atau sintetis. Semuanya nyata dan kami semua bermain dalam lagu ini,” tutur McCartney di 2023.
Ia menyatakan, mereka hanya membersihkan rekaman yang sudah ada, sebuah proses yang sebenarnya telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Kemenangan The Beatles di Grammy Awards 2025 ini menandai pertama kalinya sebuah lagu yang dibuat bantuan AI meraih penghargaan bergengsi ini.
Lagu itu mengalahkan musisi lain di kategori yang sama seperti Pearl Jam, Green Day, The Black Keys, Idles, serta St. Vincent.