Tesla Terancam Kehilangan Elon Musk jika Gaji Rp 16.000 T Ditolak

Tesla Terancam Kehilangan Elon Musk jika Gaji Rp 16.000 T Ditolak

Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Dewan Tesla Robyn Denholm memperingatkan bahwa perusahaan berisiko kehilangan Elon Musk sebagai CEO jika para pemegang saham menolak paket gaji bernilai hampir Rp 16.000 triliun (sekitar US$ 1 triliun) yang diajukan dewan direksi.

Dalam surat kepada investor menjelang rapat tahunan Tesla pada November mendatang, Denholm menegaskan bahwa sosok Musk sangat penting bagi masa depan perusahaan, terutama dalam pengembangan teknologi Full Self Driving (FSD) dan robot humanoid Optimus.

“Tanpa Elon, Tesla bisa kehilangan nilai yang signifikan karena perusahaan mungkin tidak lagi dihargai sesuai dengan visi dan tujuannya,” tulis Denholm dikutip dari CNBC, Selasa (28/10/2025).

Pemungutan suara mengenai paket kompensasi Musk akan ditutup pada 5 November pukul 11.59 malam waktu AS. Namun, lembaga penasihat saham, seperti Institutional Shareholder Services (ISS) menilai nilai kompensasi tersebut terlalu fantastis dan menyarankan agar proposal itu ditolak.

Sejumlah kelompok investor juga meluncurkan kampanye Take Back Tesla untuk menentang paket gaji tersebut. Mereka menilai gaya kepemimpinan dan pandangan politik Musk berisiko merusak reputasi merek Tesla.

Musk menanggapi kritik itu dengan menyebut lembaga proksi sebagai teroris korporat dalam konferensi dengan analis pekan lalu.

Denholm menjelaskan bahwa rencana kompensasi tersebut tidak semata soal uang, melainkan tentang pengaruh suara Musk di Tesla.  “Rencana ini lebih berkaitan dengan hak suara dan kepemimpinan jangka panjang dibanding sekadar nilai ekonomi,” ujarnya.

Paket gaji itu mencakup 12 tahap pencapaian saham tambahan untuk Musk, yang diberikan jika Tesla mencapai target kapitalisasi pasar dari Rp 32.000 triliun (US$ 2 triliun) hingga Rp 136.000 triliun (US$ 8,5 triliun).

Target lainnya termasuk 20 juta unit mobil terjual, 10 juta pelanggan aktif FSD, satu juta robot Optimus beroperasi, serta satu juta robotaksi yang siap komersial.

Jika seluruh target tercapai, Musk akan memperoleh tambahan 423 juta saham, meningkatkan kepemilikannya di Tesla dari 13% menjadi sekitar 25%.

Denholm menegaskan, insentif ini dirancang agar Musk tetap berkomitmen jangka panjang.

“Nilai ekonomi baru akan diterima setelah lebih dari tujuh tahun, sehingga fokusnya tetap pada pertumbuhan perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham,” pungkasnya.