Terus Bertambah, 568 Orang jadi Penyintas Longsor di Sukabumi

Terus Bertambah, 568 Orang jadi Penyintas Longsor di Sukabumi

Liputan6.com, Bandung – Sebanyak 568 orang menjadi penyitas tanah longsor dan banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB lalu.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyebutkan sebanyak 264 orang dari 149 kepala keluarga (KK) terdampak bencana dan 304 orang dari 146 KK terpaksa mengungsi.

“Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu,” ujar Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, dalam keterangan resminya, ditulis Bandung, Sabtu (8/3/2025).

Anne menjelaskan dua orang korban ditemukan oleh tim pencarian dan pertolongan dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya seorang korban bencana di Kabupaten Sukabumi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Dengan demikian ucap Anne, jumlah korban meninggal dunia menjadi tiga orang, sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.

“Terdapat tiga kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam. Sementara itu, perhitungan kerugian material masih dalam proses,” kata Anne.

Berdasarkan data yang dihimpun, bencana banjir da longsor yang dipicu oleh hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak.

Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.

BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.

 

Simulasi Sebaran Virus Corona Melalui Droplet Saat Bermasker dan Tak Bermasker