Terungkap Penyebab Keracunan Massal di Klaten, 5 Menu Positif Salmonella Regional 21 April 2025

Terungkap Penyebab Keracunan Massal di Klaten, 5 Menu Positif Salmonella
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 April 2025

Terungkap Penyebab Keracunan Massal di Klaten, 5 Menu Positif Salmonella
Tim Redaksi
KLATEN, KOMPAS.com
– Pengujian sampel makanan dalam insiden keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, keluar, Senin (21/4/2025).
Ada tujuh sampel makanan yang diuji di Balai Laboratorium Kesehatan dan PAK Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Tujuh sampel makanan itu antara lain rendang sapi, sambel krecek, krupuk, acar, kacang, pangsit dan roti kering.
Parameter biologi yang diperiksa adalah Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus feacalis, Salmonella sp, Shigella sp, Vibrio cholerae, dan Bacillus cereus.
Dari tujuh sampel makanan yang diuji, lima di antaranya positif mengandung bakteri Salmonella sp.
Salmonella adalah bakteri Gram negatif yang bisa menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
“Rendang sapi, sambel krecek, krupuk, acar, dan pangsit positif Salmonella sp,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten, Hanung Sasmita Wibawa saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin (21/4/2025) malam.
Selain mengandung bakeri Salmonella, rendang sapi positif mengandung bakteri Staphylococcus saprophyticus, sambel krecek mengandung Enterobacter agglomerans, krupuk mengandung Staphylococcus hemolythicus.
Kemudian acar mengandung Staphylococcus hemolythicus, kacang mengandung Bacillus sp, pangsit mengandung bakteri Staphylococcus hemolythicus, roti kering mengandung Klebsiella pneumoniae.
Hanung menyampaikan dalam waktu dekat pihaknya bersama Puskesmas akan melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sanitasi lingkungannya.
Di samping itu juga akan mengambil sampel air di tempat warga yang berada di dekat rumah warga yang mengadakan kegiatan halal bihalal.
“Akan dilakukan pengambilan sampel (air) di masyarakat yang didekat korban (keracunan massal). Artinya selain yang di rumahnya yang punya hajatan. Sekitarnya bagaimana apakah tercemar atau tidak. Karena ini sangat berbahaya karena bakteri E-Coli sangat tinggi sekali,” kata dia.
Dikatakannya, berdasarkan hasil pengujian minuman terdapat bakteri Escherichia coli (E-Coli). Bakteri E-Coli masuk ke tubuh manusia dapat menyebabkan diare, mual, dan muntah.
“Ada kandungan E-Coli di air minumnya. Jadi (air minumnya) ada E-Coli sama Coliform-nya. Coliform-nya positif,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.