Badan Geologi Kementerian ESDM juga mencatat usai gempa bumi utama terjadi sedikitnya 27 gempa bumi susulan dengan magnitudo M 1,5 – M 4,9 dilaporkan masih mengguncang wilayah Nabire dan sekitarnya, yang diperkirakan masih akan bertambah.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat, pada koordinat 3,47°LS dan 135,49°BT, berjarak sekitar 12 km Baratdaya Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah dengan magnitudo M 6,6 pada kedalaman 24 km.
Sedangkan lembaga geologi The United States of Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,61°LS – 235,53°BT, magnitudo M 6,1 dengan kedalaman 10 km.
Sedangkan Geoforschung Potsdam GFZ Jerman, melaporkan pusat gempa bumi pada koordinat 3,51°LS – 135,52°BT, magnitudo M 6, 1 dengan kedalaman 30 km.
Berdasarkan parameter sumber gempa bumi dari USGS, gempa bumi ini memiliki arah bidang sesar (strike) 8° atau relatif berarah Baratdaya – Timurlaut (BD-TL), dengan kemiringan 36° ke arah tenggara. Mekanisme gempa bumi adalah sesar naik dengan komponen oblique mengiri. Sumber gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas Pensesaran Naik Weyland (Weyland Overthrust) di wilayah Nabire.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354312/original/064064900_1758242189-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_07.11.48.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)