Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama 2024 mencapai 13,9 juta kunjungan, Secara kumulatif angka ini meningkat 19,05% dari 2023.
“Capaian kunjungan wisman pada 2024 ini merupakan capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir sejak 2020. Namun, masih lebih rendah dari 2019 atau sebelum pandemi, yaitu yang mencapai 16,1 juta kunjungan,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adinggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS pada Senin (3/2/2025).
Distribusi jumlah kunjungan wisman ke Indonesia menurut kebangsaan selama 2024, maka jumlah kunjungan tertinggi dari Malaysia yang mencapai 2,2 juta orang (16,4%). Lalu diikuti dari Australia sebanyak 1,6 juta (12%) dan Singapura sebanyak 1,4 juta (10,1%).
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, maka Malaysia naik 19,83%, Singapura terkontraksi 0,45%, dan Australia tumbuh 16,77%.
“Wisman berkebangsaan Malaysia masuk melalui Batam. Wisman berkebangsaan Australia paling banyak melalui Ngurah Rai,” kata dia.
Sepanjang 2024 wisman asal Eropa menghabiskan US$ 2.009,5 per kunjungan. Secara waktu tinggal, wisman dari Afrika menghabiskan waktu tinggal paling lama yaitu 14,87 hari dan rata-rata pengeluaran US$ 1.062 per kunjungan. Wisman yang paling banyak pengeluarannya selama berkunjung di Indonesia adalah Swiss yaitu US$ 2.194,35 per kunjungan.
Mayoritas wisman ke Indonesia untuk berlibur (75,2%), untuk bisnis (9,22%), dan tujuan personal lainnya (15,59%). Akomodasi hotel menjadi pilihan utama wisatawan mancanegara selama berada di Indonesia dengan persentase hingga 70,55%.
“Mayoritas wisatawan mancanegara mengunjungi Indonesia dengan tujuan utama untuk berlibur,” kata dia dala memaparkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama 2024.
