Liputan6.com, Jakarta Sejumlah media di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi sasaran teror orderan fiktif dalam beberapa hari terakhir. Aksi ini diduga kuat berkaitan dengan pemberitaan yang tengah gencar diungkap sejumlah media lokal.
Media yang tercatat menjadi korban di antaranya Tribun Batam, Batamnews dan Ulasantv yang berada di Tanjung Pinang.
Kasus menimpa kantor Tribun Batam di Kompleks MCP, Batuampar, Batam. Pada Minggu (27/7) malam, sekira 20 pengemudi ojek online mendatangi kantor redaksi untuk menjemput dokumen pesanan fiktif dengan nama pemesan Mustafa Gea.
Dua hari kemudian, Selasa (29/7), serangan serupa kembali terjadi. Kali ini jumlah driver mencapai lebih dari 80 orang, dengan nama pemesan berbeda, yakni Munip Nastin Julianto.
“Diduga aksi kedua dilakukan karena pelaku tidak melihat berita tayang usai serangan pertama,” kata Pimpinan Redaksi Tribun Batam, Prawira Maulana usai melapor ke Polda Kepri, Rabu (30/7).
Insiden serupa juga dialami oleh Batamnews dan Ulasan Network pada hari yang sama, Minggu pagi (27/7). Batamnews menerima sekitar 50 mitra driver yang datang membawa pesanan fiktif, sementara kantor Ulasan Network di Tanjung Pinang didatangi sekitar 20 driver dengan pesanan pengantaran koran, padahal media tersebut hanya terbit secara luring.
CEO Batamnews, Zuhri Muhammad, menyebut data pemesan tidak terlihat di aplikasi, sementara penerima order mengaku tidak pernah memesan layanan tersebut.
Kepala Divisi Pemberitaan Ulasan, Muhammad Rakhmat, menilai serangan ini sebagai aksi sistematis yang disengaja.
Meski tidak menimbulkan kerugian material yang besar, tindakan ini dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap media massa.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5300807/original/008921100_1753928774-IMG-20250729-WA0134.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)