Ternyata Ini Alasan 2 Pabrik Sepatu Nike di Tangerang PHK Massal

Ternyata Ini Alasan 2 Pabrik Sepatu Nike di Tangerang PHK Massal

Tangerang, Beritasatu.com – Dua pabrik sepatu merek Nike di Kabupaten Tangerang, Banten, yakni PT Victory Chingluh dan PT Adis Dimension Footwear, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan akibat penurunan permintaan pasar.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Jumat (7/3/2025), aktivitas di PT Victory Chingluh yang berlokasi di Kecamatan Pasar Kemis masih berjalan seperti biasa, meskipun perusahaan tengah menghadapi gelombang PHK.

Salah satu karyawan pabrik sepatu PT Victory Chingluh, Zahroh mengungkapkan, PHK mulai dilakukan sejak pekan ini dengan sekitar 200 karyawan di bagian assembling yang terkena dampak.

“Pengurangan kurang lebih 200 karyawan, yang terkena PHK itu di bagian line off saja. Kalau bagian quality control belum ada pengurangan, hanya di bagian produksi,” kata Zahroh.

Meski demikian, Zahroh belum mendapatkan informasi lebih lanjut apakah akan ada PHK lanjutan.

“Terkait informasi pengurangan karyawan ke depannya, saya kurang tahu. Mudah-mudahan saja tidak ada lagi PHK,” harapnya.

Kepala Bidang Perselisihan Hubungan Kerja Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Disnaker Kabupaten Tangerang Desyanti menjelaskan, PHK di PT Victory Chingluh terjadi karena kelebihan tenaga kerja dan menurunnya permintaan pasar.

“PHK di PT Victory Chingluh terjadi sejak Januari 2025. Sebanyak 2.000 karyawan yang terkena dampak PHK. Alasannya kelebihan tenaga kerja dan juga permintaan yang menurun,” jelasnya.

Desyanti menambahkan, PT Victory Chingluh sebenarnya telah berusaha bertahan sejak 2020 meskipun permintaan mulai menurun. Namun, hingga Januari 2025, perusahaan tidak lagi mampu menunda efisiensi melalui PHK.

Selain PT Victory Chingluh, PT Adis Dimension Footwear juga sempat melakukan PHK besar-besaran pada 2024. Sebanyak 1.500 karyawan terkena dampak akibat efisiensi operasional.

“PHK di pabrik sepatu PT Adis Dimension Footwear terjadi tahun lalu karena beban operasional yang tinggi dan permintaan pasar yang menurun. Namun, untuk tahun ini belum ada PHK karena perusahaan masih berusaha bertahan,” terang Desyanti.