Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA – Hendrikus Kwuta meninggal dunia di Rumah Sakit Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis (27/3/2025).
Hendrikus sebelumnya terluka bakar akibat terkena abu panas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Dia lalu dirawat di RS Larantuka karena mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.
Namun setelah dirawat selama 7 hari warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura ini menghembuskan napas terakhirnya, Kamis (27/3/2025).
Kepala Desa Nurabelen, Lambertus Bura Puka, mengatakan korban meninggal pagi tadi.
Saat ini jenazah sudah tiba di rumah duka di Desa Nurabelen.
“Iya, satu korban luka bakar sudah meninggal dunia di rumah sakit. Jenazah sudah diantar ke rumahnya,” katanya melalui panggilan telepon.
Lambertus menerangkan, korban terbakar abu panas saat terjadi letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis (20/3/2025( tengah malam.
Saat letusan terjadi, korban berada di kebun dan menginap di pondoknya.
Selain Hendrikus, masih ada satu korban lagi bernama Wilibrodus Todo Kwure.
Pria 66 tahun yang juga berasal dari Desa Nurabelen itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Desa Nurabelen terdampak material vulkanik saat terjadi letusan besar.
Jarak desa ini sekira 7 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berstatus Level IV (Awas).
Meski demikian, warga setempat hingga kini belum diungsikan Pemerintah Daerah Flores Timur. (cbl)