Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Terinspirasi Perang Dunia I, Senapan Terbang Laras Ganda Unit Tempur Ukraina Berondong Drone Rusia – Halaman all

Terinspirasi Perang Dunia I, Senapan Terbang Laras Ganda Unit Tempur Ukraina Berondong Drone Rusia – Halaman all

Terinspirasi Perang Dunia I, Senapan Terbang Laras Ganda Unit Tempur Ukraina Berondong Puluhan Drone Rusia

TRIBUNNEWS.COM – Baling-baling tampak berputar di atas daratan yang diselimuti es, pesawat tak berawak Ukraina mendekat, dua laras senapan merayap ke arah pesawat pengebom musuh.

Sebuah kilatan muncul pada kamera pandangan orang pertama yang terpasang, dan targetnya — sebuah pesawat tanpa awak (UAV/drone) DJI Mavic — jatuh tak berdaya ke tanah.

Puluhan serangan lainnya terjadi secara beruntun, masing-masing memperlihatkan ujung dua laras yang meledakkan drone DJI Mavic dari langit.

Begitu gambaran yang muncul dalam video yang diunggah sebuah unit tempur pasukan Ukraina.

Video tersebut diunggah pada Minggu (6/4/2025) oleh Batalyon Bermotor ke-2 dari Brigade Mekanik ke-30 Ukraina, yang tengah bertempur melawan Rusia di dekat Bakhmut. 

Keterangan yang menyertai unggahan video tersebut, sederhana.

“Menembak jatuh pesawat tanpa awak musuh merupakan salah satu prioritas Batalyon ke-2 dari Brigade Mekanik ke-30,” tulis batalion tersebut di saluran Telegramnya.

Klip-klip video ini merupakan bagian dari salah satu koleksi rekaman terbesar yang dipublikasikan tentang sebuah konsep yang relatif baru dalam aksinya — pesawat tanpa awak (drone) yang menembak jatuh pesawat tanpa awak (drone) lainnya.

“Praktik ‘senapan terbang’ ini juga berimplikasi pada bagaimana teknologi medan perang berevolusi secara lebih luas dalam peperangan, karena unit Ukraina dan Rusia telah bereksperimen dengan memasang senjata api dan bahkan termit cair ke drone , yang pada dasarnya menciptakan senjata terbang dan penyemprot api,” tulis ulasan BI, dikutip Senin (7/4/2025) menjelaskan improvisasi yang dilakukan militer Ukraina.

Dalam unggahan tersebut, pesawat tanpa awak laras ganda itu terutama menargetkan apa yang tampak seperti drone DJI Mavic. 

DJI Mavic merupakan pesawat tanpa awak ringan buatan China ini lumayan mahal.

“Karena mahal, biasanya drone ini diperuntukkan untuk misi pengintaian atau pengeboman oleh kedua belah pihak,” tulis ulasan BI.

SENAPAN TERBANG – Pandangan orang pertama dari pesawat nirawak Ukraina menunjukkan dua laras senapan yang ditembakkan ke apa yang tampak seperti Mavic buatan China. Batalyon Bermotor ke-2 dari Brigade Mekanis Terpisah ke-30 Ukraina.

Tak Perlu Presisi, Tanpa Hentakan, Mesti Diisi Ulang

Brigade Kepresidenan Ukraina, yang memiliki unit yang bertempur di Luhansk, mempublikasikan ciptaan yang identik dengan pesawat tak berawak senapan tersebut pada awal Maret.

Rekaman menunjukkan konsep senjata tanpa hentakan, di mana drone quadcopter dilengkapi dengan laras panjang yang dirancang untuk menembak dari kedua ujungnya. 

Satu sisi membidik sasaran, sementara ujung yang lain menembak untuk memberikan hentakan balik dan menjaga drone tetap stabil.

“Faktor dampaknya kuat. Anda tidak memerlukan presisi; yang penting adalah efek penyebarannya,” kata seorang anggota brigade kepada kamera.

Brigade tersebut menerbitkan klip drone yang menembaki papan target, laras gandanya menderu.

Karena drone tersebut tidak terlihat dengan mekanisme pengisian ulang, senapan tersebut kemungkinan harus kembali untuk pengisian ulang secara manual.

Ide yang sama terlihat di Ukraina pada akhir Desember, ketika sebuah badan amal Ukraina, LesiaUA, mengunggah klip-klip yang katanya adalah pesawat tanpa awak yang dipasang di senapan yang telah didanainya.

Secara visual, pesawat tanpa awak itu tampaknya berjenis sama dengan milik Brigade Mekanik ke-30.

DRONE UKRAINA – Foto yang diambil dari Euromaiden Press tanggal 11 Maret 2025 memperlihatkan drone Ukraina. Ukraina dilaporkan ingin membeli jutaan drone. (Euromaiden Press/Unmanned Systems Forces)

Terinspirasi dari Perang Dunia I

Produsen pesawat nirawak Rusia sebenarnya juga telah menguji konsep tersebut sejak September. 

Media pemerintah Rusia, RIA Novosti menerbitkan sebuah artikel bulan itu yang membahas desain laras tunggal yang dipasang pada pesawat nirawak yang dapat menembak ke dua arah secara bersamaan.

“Pesawat ini beroperasi berdasarkan prinsip meriam pesawat Davis dari Perang Dunia I,” tulis outlet tersebut.

Dirancang dari percobaan oleh Komandan Angkatan Laut AS Cleland Davis pada tahun 1910, senjata ini memberi militer cara untuk mengurangi hentakan tetapi sulit untuk diisi ulang.

Sebagai catatan, senjata ini digunakan secara terbatas dalam Perang Dunia I.

Pengembangan drone berjalan cepat di Ukraina, terutama karena sifat industri yang terdesentralisasi .

Relawan, unit, dan produsen biasanya mengerjakan proyek-proyek individual dan saling mempromosikannya.

Banyak kreasi, seperti pesawat nirawak serat optik , semakin menonjolkan teknologi lama yang digunakan untuk mengalahkan peralatan yang lebih modern.

Di Barat, hal ini memicu kekhawatiran di antara beberapa analis pertahanan bahwa kompleks industri militer NATO telah terlalu menekankan pengembangan persenjataan canggih , tanpa mempertimbangkan kebutuhan akan kuantitas atau kemungkinan solusi berteknologi rendah.

(oln/bi/aol/*)

Merangkum Semua Peristiwa