Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bondowoso kembali menerima vaksin PMK atau penyakit mulut dan kuku (PMK).
Jumlahnya mancapai 18.000 dosis. Jika ditotal dengan tahap pertama, maka total mencapai 21 ribuan dosis yang sudah diterima Bondowoso. Baik dari Pemprov atau pun Pemerintah pusat.
Untuk diketahui pada tahap pertama sekitar Januari 2025 kemarin, telah diterima 3.525 dosis. Dan sudah disuntikkan pada hewan ternak sapi.
Menurut Kabid Keswan Kesmavet dan P2HP pada Disnakkan Bondowoso, drh. Cendy Herdiawan, pihaknya hanya menerima bantuan vaksin saja. Tak ada bantuan alat suntiknya.
Kendati, informasinya dari APBD kabupaten Bondowoso akan ada alokasi untuk pengadaan alat suntik. Namun, masih menyusul.
“Alhamdulillahnya, masih ada alat suntik yang kemarin,” jelasnya dikonfirmasi TribunJatim.com pada Selasa (25/2/2025).
Ia menerangkan, belasan ribu dosis vaksin ini selanjutnya disuntikkan pada sapi, domba dan kambing. Baik sebagai vaksin booster, vaksin pertama, atau pun vaksin ke dua.
Disinggung perihal menyasar kambing dan domba juga, kata Cendy, karena kasus PMK pada sapi sudah melandai se Indonesia. Sehingga, sudah diperbolehkan juga vaksin dilakukan pada domba dan kambing.
Sementara di lain sisi, vaksin kambing atau domba sudah memasuki enam bulan vaksin pertama. Perlu, dilakukan vaksin booster lagi.
Lebih-lebih dalam sebulan ini PMK mulai menyasar kambing. Bahkan, sudah ada 4 kasus kendati tak ada yang mati atau pun kondisinya parah.
“Ada kasus, tapi tak sampai lima ekor kok. Dan sudah sembuh, sudah kapan hari itu,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kambing yang terpapar PMK tak separah sapi. Kendati begitu, pihaknya tetap menyuntikkan vaksin PMK pada kambing dan domba sebagai upaya antisipasi.
Sementara untuk kasus PMK sapi, di Bondowoso tercatat hingga saat ini menurun signifikan dari 200 lebih kasus. Sekarang yang masih sakit sekitar 50an ekor. Terlebih, pasca ada penyuntikan vaksin.
Untuk kasus sapi mati, masih tetap seperti data sebelumnya yakni 4 ekor sapi mati.
“Tak ada tambahan jumlah kasus mati karena PMK,” urainya.
Menurutnya, vaksin yang diterima ini masih kurang dari kebutuhan. Karena, jika merunut pada kebutuhan satu tahun lalu, mencapai 70 ribu dosis.
Namun begitu, pihaknya mendengar infonya akan ada dropping vaksin lagi.
“Cuma kita belum tahu, kapan dan jumlahnya berapa,” pungkasnya.