Liputan6.com, Jakarta Polisi membongkar kebohongan seorang sopir truk yang sebelumnya mengaku menjadi korban perampokan bersenjata di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Kabupaten Mesuji. Peristiwa yang sempat membuat heboh itu ternyata hanya rekayasa.
Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP M. Prenanta Al Ghazali mengatakan laporan perampokan yang dibuat Soni Ramdhani (40), sopir truk asal Lampung, tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Hasil penyelidikan dan analisis di lokasi menunjukkan bahwa tidak ada kejadian perampokan. Laporan yang dibuat itu fiktif,” ujar Prenanta, Senin (17/11).
Sebelumnya, Soni mengaku dirampok oleh tiga orang tak dikenal. Dia ditodong senjata api, lalu uang jalan sebesar Rp 9 juta raib digasak para pelaku.
Namun setelah diperiksa, dia mengakui telah menghabiskan uang tersebut dan merekayasa kejadian seolah-olah dirinya menjadi korban curas.
Untuk memperkuat skenario, Soni mengikat tangan dan kakinya dengan lakban serta menutup wajahnya agar tampak seperti benar-benar diserang.
“Dia berusaha membuat kondisi yang meyakinkan, supaya pihak tol maupun kami percaya bahwa dia dirampok,” ungkapnya.
Polisi telah mengamankan Soni di Mapolres Mesuji untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk menggali motif lengkap dari aksinya.
“Sopir ini sudah kami bawa ke kantor. Penyidik masih mendalami keterangannya,” jelasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414974/original/054707200_1763356606-Sopir_truk_dirampuk_di_tol_lampung.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)