Tempat Fasum: Taman Ismail Marzuki

  • Cerita Rano Karno di balik komitmen Pemprov DKI merawat lansia

    Cerita Rano Karno di balik komitmen Pemprov DKI merawat lansia

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno Rabu pagi ini seperti biasanya tampil rapi mengenakan pakaian dinas berkelir cokelat.

    Dia tiba sekitar pukul 09.10 WIB di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, untuk memberikan sambutan dalam acara yang dihadiri sekitar 60 lansia.

    Dia mengawali sambutannya dalam acara Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi DKI Jakarta bertema “Bahagia di Hari Tua” itu dengan berkata bahwa dirinya tak suka datang ke acara itu.

    “Sebetulnya, jujur saya enggak suka datang ke sini”, kata Rano yang kemudian disambut tawa para lansia dan sebagian berkata, “Acara nenek-nenek ya?”. Rano melanjutkan, “Pasti mata saya ngembeng (berair atau berkaca-kaca)”.

    Rano rupanya teringat masa lalunya yang sempat diusir dari rumah. Ini lantaran rumahnya dijadikan markas para lansia berlatih renang. Ada di kolam di rumah Rano yang cukup menampung segerombolan lansia, tak pasti berapa jumlahnya.

    Padahal yang dilakukan bukan berenang seperti atlet atau sekadar melatih gerakan tertentu. Namun sekilas tampak hanya “kecipak kecipuk” di pinggir kolam. Ternyata, mereka melatih otot.

    Selain didatangi lansia untuk berenang, rumah Rano juga menjadi tempat karaoke. Setiap pagi, entah itu para asisten rumah tangga (ART) atau joki sudah antre mengambil nomor urut untuk bernyanyi.

    Belakangan dia sadar, itu merupakan cara para lansia tetap bahagia. Rano menekankan pentingnya penerapan gaya hidup aktif terutama bagi mereka yang sudah berusia senja.

    Ini pun berlaku baginya, yang sebentar lagi berusia 65 tahun. Rano sembari bercanda mengatakan tak perlu kado, tapi cukup doa saja. Para lansia yang rata-rata kaum perempuan pun tertawa mendengarnya.

    Gaya hidup aktif dia lakukan, setidaknya melalui kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mewajibkan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) naik angkutan umum setiap hari Rabu.

    Gara-gara kebijakan ini, Rano menyelipkan jalan kaki menuju Halte MRT Lebak Bulus, sebelum menaiki kereta. Rano merasa perjalanan setiap Rabu bermanfaat untuknya.

    Gaya hidup aktif pun menjadi salah satu kiat yang dia berikan pada para lansia agar tetap bahagia di masa tua. Lakukan aktivitas fisik apa saja sesuai kemampuan. Ini lebih baik ketimbang perilaku hidup sedenter (minim aktivitas fisik) yang lebih banyak merugikan ketimbang manfaatnya.

    Rano berkisah, sewaktu ibundanya masih hidup, juga diajak tetap bergerak. Padahal saat itu, kondisi lututnya bermasalah. Rano masih ingat sang ibu mengeluh sakit, namun tetap diminta bergerak.

    “Kalau bilang sakit, ya duduk. Tapi saya bilang, jalan mak. Jangan kita duduk, demi waktu kita rugi,” kata Rano menirukan ucapannya kala itu pada ibundanya.

    Berbicara gaya hidup aktif, berenang juga bisa menjadi pilihan, kata Rano. Dia bahkan mengizinkan para lansia berenang di rumahnya. Namun, dengan syarat tak boleh mengusirnya dari rumah. Lagi-lagi lansia tertawa mendengar ocehan sang wagub.

    Dia lalu bercerita mengenai adiknya, Suti Karno yang kini aktif dalam kegiatan sosial penyandang disabilitas.

    Kondisi sang adik kini tak seperti dulu. Suti menjalani amputasi kaki kanan karena penyakit diabetes yang dideritanya selama 18 tahun.

    Rano mengatakan, semula Suti malu dan memilih diam di rumah. Namun, setelah diyakinkan pentingnya terus bergerak alih-alih diam menunggu ajal, barulah Suti mengiyakan ajakan sang kakak.

    “Saya bilang, ’emang lu mau diam aja menunggu mati? Bergerak. Jalan. Aktif. Lu masih bisa bawa manfaat. Karena ada orang yang lebih parah dari lu’. Baru sadar dia,”, kata Rano.

    Selain bergerak, dia juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan sehat. Rano mengatakan saat ini tak lagi memiliki kantong empedu, sehingga harus lebih berhati-hati memilih makanan.

    Selain itu, dia juga sudah pernah menjalani pemasangan ring jantung. Karenanya, Rano betul-betul menjauhkan diri dari rokok. Padahal dulunya dia perokok berat. Saat ini, sudah 20 tahun pria yang dikenal publik salah satunya melalui tokoh Si Doel dalam “Si Doel Anak Sekolahan” berhenti merokok.

    Acara Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi DKI Jakarta bertema “Bahagia di Hari Tua” di TIM, Jakarta, Selasa (29/7/2025). (ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.)

    Rano lalu melanjutkan tipsnya tetap bahagia di usia tua, yakni melakukan hobi. Apapun itu, misalnya menyulam atau melukis seperti Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Berbicara tentang SBY, Rano mengatakan Selasa pagi ini, SBY bersama pelukis asal Jerman, Christopher Lehmpfuhl menyambangi Balai Kota Jakarta.

    SBY tak ikut melukis, tetapi menemani sang pelukis menggambar Monumen Nasional (Monas), Jakarta dari lantai 23 gedung balai kota.

    Christopher Lehmpfuhl dikenal memiliki keahlian melukis dengan teknik finger painting, yakni teknik melukis menggunakan jari tangan sebagai alat utama untuk mengaplikasikan cat ke permukaan media, biasanya kertas atau kanvas. SBY rupanya pernah belajar dengan Christopher melukis alam dengan teknik finger painting.

    Menurut Rano, kegiatan melukis bisa membantu untuk mengasah otak.

    Beralih pada cerita Rano, mengenai kiat bahagia, tetap terhubung dengan teman-teman, kerabat, dan keluarga menjadi upaya yang disarankan Rano.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 Perkembangan Terkini Polisi Mulai Ungkap Teka-teki Misteri Kematian Diplomat Muda Kemlu – Page 3

    5 Perkembangan Terkini Polisi Mulai Ungkap Teka-teki Misteri Kematian Diplomat Muda Kemlu – Page 3

    Keberadaan ponsel milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, alias ADP masih misteri. Polisi berjanji terus mencari ponsel Daru meski penyelidikan kasus ini nyaris tiga pekan.

    “Ponsel sampai dengan kapan pun akan tetap dicari ya, pasti akan tetap ini, akan dibutuhkan,” kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak kepada awak media di Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Meski secara fisik ponsel tersebut belum ditemukan, tim siber Polri sudah mendapatkan salinan WhatsApp (WA) dan email dari device lain milik ADP sebelum dia ditemukan tewas.

    “Penyelidik menyatakan walaupun handphone hilang, tidak menghambat dalam pengungkapan dan untuk menemukan fakta apa yang terjadi, karena ada bukti digital. (Tim) cyber dapat mengandalkan email yang ada di koneksi laptopnya yang kebetulan terisi (data) handphone korban, WA dan emailnya,” kata dia.

    Saat ini, penyidik sedang mencocokkan data yang sudah didapat dengan rekam jejak percakapan WhatsApp dengan istri korban dan temannya. Hasilnya, ada kecocokan.

    “Dikombinasikan dengan WA istri, WA teman, WA yang orang-orang yang sebelum beliau yang bersangkutan itu ditemukan sudah tidak bernyawa, itu handphone-nya kan semua sudah disinkronkan dengan apa yang terjadi,” jelas Reonald.

    Bahkan, menurut Reonald, tidak sebatas chat dan email, pihak kepolisian sudah mendapatkan data taksi yang mengantar ADP. Sopir taksi itu pun sudah dimintai keterangannya.

    “Sopir taksi itu juga, sopir taksi yang mendapatkan orderan yang untuk mengantarkan orderan itu juga sudah diambil keterangan,” ujar Reonald menandasi.

  • Anak-anak Diajak Jadi Pahlawan Iklim lewat AGI 2025, Ini Aksinya

    Anak-anak Diajak Jadi Pahlawan Iklim lewat AGI 2025, Ini Aksinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncurkan inisiatif Aksi Generasi Iklim (AGI) 2025, Sabtu (26/7/2025), di Taman Ismail Marzuki, Jakarta dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-41. Lewat kegiatan “Sehari Bermain Bersama Anak”, pemerintah mengajak anak-anak jadi agen perubahan dalam menghadapi krisis iklim.

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyebut, kegiatan ini lebih dari sekadar bermain, ini adalah momen anak-anak belajar mencintai bumi sejak dini. “Dari tangan merekalah, masa depan yang hijau akan lahir,” ujarnya.

    AGI 2025 merupakan program bersama Kemenko PMK dan Save the Children Indonesia yang bertujuan mendorong partisipasi aktif anak dan remaja dalam aksi iklim. Tahun ini, pendekatan learning through play diusung, menyasar tidak hanya sekolah formal, tetapi juga pesantren dan komunitas.

    Acara melibatkan lebih dari 400 peserta, terdiri dari 270 anak dan 130 orang dewasa dari kementerian/lembaga, mitra pembangunan, korporasi, media, hingga panti sosial dan kelompok anak. Rangkaian kegiatan dibagi dalam dua sesi utama, yaitu peluncuran AGI 2025 dan permainan cerdas iklim serta jelajah selasar permainan dan hiburan interaktif.

    Anak-anak diajak mengenali isu perubahan iklim lewat hal sederhana, yaitu membawa botol minum sendiri, naik transportasi umum, atau menjaga kebersihan sekitar. “Permainan hari ini adalah langkah kecil untuk bumi yang lebih baik,” tegas Lisa.

    Pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurut Lisa, perubahan iklim tak bisa dilawan sendiri. Anak-anak, masyarakat, pemerintah, swasta, akademisi, dan media harus bersatu.

    Acara ini juga diapresiasi sejumlah mitra yang mendukung AGI 2025, seperti Save the Children Indonesia, LEGO Group, BSI, Kemen PPPA, dan Kemendikdasmen karena mendorong pembelajaran iklim yang inklusif dan menyenangkan. “AGI adalah contoh kerja bersama yang menyentuh anak-anak secara kreatif dan bermakna,” ucap Lisa.

    Pemerintah berharap dari AGI 2025 akan lahir generasi peduli iklim, tangguh menghadapi tantangan dan siap mengantar Indonesia menuju masa depan hijau di Indonesia Emas 2045.

    Turut hadir dalam peluncuran ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauziah, Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemeneterian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi, serta berbagai perwakilan lintas kementerian dan lembaga.

  • Seru dan Anti Boros! Ini 6 Rekomendasi Wisata Gratis di Jakarta

    Seru dan Anti Boros! Ini 6 Rekomendasi Wisata Gratis di Jakarta

    1. Kota Tua

    Kota Tua adalah salah satu destinasi wisata paling ikonik di Jakarta dan memikat wisatawan dengan nuansa kolonial Belanda. Selain itu, daya tarik utamanya adalah arsitektur kuno, suasana tempo dulu, dan bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Fatahillah.

    Pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri kawasan ini, berfoto, atau sekadar menikmati suasana tanpa harus membayar tiket masuk. Pada sore hingga malam hari kawasan ini juga hidup dengan para seniman jalanan, komunitas cosplay, dan pedagang kaki lima. Kota Tua berlokasi di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

    2. Night Library TIM (Taman Ismail Marzuki)

    Night Library di TIM adalah surga bagi para pencinta buku dan suasana tenang di malam hari. Perpustakaan ini buka hingga malam dan menyuguhkan suasana yang nyaman serta modern. Kemudian memiliki daya tarik yaitu pengalaman membaca atau belajar dengan suasana malam yang tidak biasa. Fasilitasnya yang nyaman, estetik, dan gratis cukup menarik bagi siapa pun yang datang.

    Perpustakaan ini berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73 8, RT.8/RW.2, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.

  • Wisata libur akhir pekan di Jakarta? Cek ini

    Wisata libur akhir pekan di Jakarta? Cek ini

    Jakarta (ANTARA) – Akhir pekan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu, khususnya bagi warga Jakarta untuk melepas penat setelah bekerja dan beraktivitas.

    Bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga atau kerabat dengan berwisata, berikut lima rekomendasi wisata dan acara yang bisa dikunjungi hari ini:

    1. Benang Merah Festival

    Bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya penikmat pameran bisa datang ke Benang Merah Festival pada 17-21 Juli 2025 di Taman Ismail Marzuki pukul 08.00-21.00 WIB.

    Sederet aktivitas, mulai dari kelas seni tari, pertunjukan musik, pameran produk dan ruang bercakap-cakap dihadirkan untuk merayakan kebahagiaan warga di “Benang Merah Festival”.

    Festival ini bukan hanya untuk seniman, sutradara dan koreografer tetapi juga menjadi ruang untuk warga bisa berkumpul, bertemu dan melakukan berbagai aktivitas.

    Ada sekitar 40-an komunitas dari sanggar, komunitas tari, ada komunitas seni rupa yang berpartisipasi.

    2. Pameran Continuum

    Bagi warga Jakarta dan sekitar yang ingin menikmati pameran seni rupa bisa datang ke Pameran Continuum, pada 14 hingga 26 Juli 2025 di Taman Ismail Marzuki pukul 09.00-19.00 WIB.

    Pameran ini dapat menjadi platform bagi dosen seni rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) dan Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) Universitas Kristen (UK) Petra Surabayauntuk berbagi gagasan, eksplorasi, dan ekspresi artistik.

    Selain itu, pameran ini menghadirkan karya yang mencerminkan kesinambungan ruang, waktu, dan kesadaran dalam berbagai medium seni rupa serta membangun dialog dan kolaborasi yang berkelanjutan antara seniman akademik dari berbagai latar belakang dan pendekatan artistik.

    3. Tari Kecak “Rahwana Lina”

    Bagi kalian penyuka tari bisa datang ke acara Tari Kecak “Rahwana Lina” di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Sabtu ini pukul 17.00 WIB.

    Pengunjung yang ingin hadir di Amfiteater Panggung Budaya ini cukup membeli tiket masuk TMII dan tidak ada biaya tambahan untuk pertunjukan tari kecaknya.

    Pertunjukan mengisahkan tentang Rahwana yang menculik Dewi Sinta dan upaya Rama untuk menyelamatkannya dengan bantuan Hanoman, yang akan digambarkan melalui tarian yang memukau dan iringan suara “cak-cak-cak” yang khas.

    4. Pameran 200 tahun perang Jawa “Martabat”

    Bagi kalian penyuka pameran, bisa juga datang ke Pameran 200 tahun perang Jawa “Martabat” di Perpustakaan Nasional pada 20 Juli hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

    Rangkaian kegiatan pameran ini akan menampilkan koleksi dari Museum Nasional, Keraton Yogyakarta, serta koleksi lainnya. Beberapa koleksi yang akan dipamerkan adalah replika pelana kuda dan keris Diponegoro.

    Selain itu, pameran ini juga menampilkan babak-babak penting terkait Pangeran Diponegoro, mulai dari Mustahar (masa kecil sang pangeran), Perang Sabil, Muslihat, hingga Lentera Bangsa.

    5. Pameran seni “Split Body”

    Kalian juga bisa mempertimbangkan yang satu ini, khususnya penyuka seni.

    Ada pameran seni “Split Body” di ROH Projects, Menteng, Jakarta Pusat, pada 11 Juni hingga 20 Juli 2025.

    Pameran ini menampilkan eksplorasi gagasan identitas yang terpecah dan dibagi antara manusia dan non-manusia, digital dan fisik, serta menggabungkan pengalaman lintas negara.

    Pameran ini menggunakan berbagai media seperti lukisan, patung, realitas virtual dan elemen multisensorik lainnya seperti aroma dan suara.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Benang Merah Festival 2025 Akan Meriahkan Jakarta – Page 3

    Benang Merah Festival 2025 Akan Meriahkan Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Benang Merah Festival (BMF) 2025 akan diselenggarakan tiga hari berturut-turut, mulai 19 Juli hingg 21 Juli 2025 di Taman Ismail Marzuki, Menteng, dan beberapa lokasi di Jakarta.

    Benang Merah Festival merupakan kerja sama antara komunitas KAHE dan Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang berkolaborasi dengan Jakarta International Contemporary Dance Festival (JICON).

    Mengusung tema ‘Kebahagiaan Kolektif’, festival ini dibuat untuk menjadi ruang pertemuan terbuka bagi warga, komunitas, dan semua individu di penjuru Indonesia.

    “Program-program di Benang Merah Festival 2025 membuka percakapan dan mengupayakan terciptanya ruang percakapan yang terbuka dan setara dalam melihat kembali dinamika sosial politik kota melalui ragam ekspresi ketubuhan, seni, dan budaya,” kata Ko-direktur Benang Merah Festival 2025, Eka Putra Nggalu, Kamis (17/7/2025).

    Diciptakan sebagai platform kolaboratif dan interaktif, BMF 2025 mengadakan berbagai acara menarik dengan merayakan kreativitas dan kebersamaan. Acara itu antara lain, pertunjukan seni, memasak interaktif, hingga tur jalan kaki.

    Tak hanya itu, BMF 2025 juga akan menyajikan pertunjukan seni tari, musik, pameran, pemutaran dan diskusi film, hingga diskusi publik.

    Untuk memastikan semua orang dapat menikmati, target sasarannya meliputi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas dengan menyediakan beberapa pendamping.

    “Terbuka untuk siapa pun, untuk generasi apa pun,” kata Direktur Pelaksana Benang Merah Festival, Chriskevin.

    “Program ini dapat dinikmati untuk temen-teman yang membutuhkan aksesibilitas seperti disabilitas dan teman-teman tuli, dan teman-teman yang berkebutuhan khusus, kami berusaha akomodir. Jadi festival ini bisa dinikmati siapa pun” sambungnya.

    Kualitas udara Jakarta hari ini tercatat masuk dalam kategori tidak sehat, dan menempati peringkat ke-3 sebagai kota paling berpolusi di Indonesia berdasarkan Iqair

  • Merayakan kebahagiaan di “Benang Merah Festival” di TIM

    Merayakan kebahagiaan di “Benang Merah Festival” di TIM

    Jakarta (ANTARA) – Sederet aktivitas, mulai dari kelas seni tari, pertunjukan musik, pameran produk dan ruang bercakap-cakap dihadirkan untuk merayakan kebahagiaan warga di “Benang Merah Festival”, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada 17 Juli-21 Juli 2025.

    “Kami membayangkan festival itu bisa menjadi ruang pertemuan untuk kemudian saling merayakan setiap pengetahuan, setiap pengalaman, setiap pergerakan kita di dalamnya,” ujar Direktur “Benang Merah Festival”, Josh Marcy di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan, festival ini bukan hanya untuk seniman, sutradara dan koreografer tetapi juga menjadi ruang untuk warga bisa berkumpul, bertemu dan melakukan berbagai aktivitas.

    “Ada sekitar 40-an komunitas dari sanggar, komunitas tari, ada komunitas seni rupa yang berpartisipasi,” kata Josh.

    Direktur Pelaksana “Benang Merah Festival”, Chriskevin menargetkan festival dapat dinikmati siapapun dari generasi apapun dan dari mana saja.

    Ini termasuk para penyandang disabilitas. Sebab, festival dirancang agar dapat dinikmati mereka dengan kebutuhan khusus seperti teman tulis.

    Kurator “Benang Merah Festival”, Rebecca Kezia menyampaikan bahwa di antara beragam kegiatan yang bisa pengunjung lakukan. Salah satunya berwisata dari Stasiun Cikini ke Hutan Universitas Indonesia (UI).

    “Sebuah perjalanan untuk memaknai ulang, apa sih artinya bebas? Dan juga melihat lagi kedekatan kita sama pengalaman inderawi yang mungkin makin susah sekarang karena ada sosial media,” kata dia.

    Selain itu, akan pula dihadirkan pertunjukan reflektif dari Ari Dwianto (Inyong) dan cerita tentang migrasi yang dimulai dari Indonesia sampai ke Amerika.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • kota kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi

    kota kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi

    Atraksi kembang api pada malam puncak HUT ke-498 Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (22/6/2025). . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

    HUT Jakarta: kota kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 23 Juni 2025 – 19:23 WIB

    Elshinta.com – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta pada 22 Juni 2025 menjadi momen penting bagi kota megapolitan ini untuk menegaskan kembali peran strategisnya di panggung nasional dan regional.

    Meski tidak lagi menyandang status ibu kota negara, setelah pemindahan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Jakarta tetap berdiri sebagai pusat ekonomi, perdagangan, jasa, dan budaya. Bahkan, dalam dinamika terkini, Jakarta telah menjelma sebagai kota kolaborasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi, digitalisasi, dan kemitraan lintas sektor.

    Pergeseran status administratif tidak menurunkan daya saing Jakarta. Sebaliknya, kota ini semakin fokus memperkuat identitasnya sebagai pusat ekonomi dan ekosistem inovasi.

    Dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas, akademisi, dan masyarakat sipil, Jakarta menghadirkan model pembangunan urban yang partisipatif dan berkelanjutan. Inilah yang menjadi ruh dari semangat “Jakarta Kota Kolaborasi”.

    Kontribusi Jakarta terhadap ekonomi nasional sangat signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta menyumbang sekitar 17,2 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2024. Bahkan untuk sektor-sektor jasa, seperti keuangan, teknologi informasi, perdagangan, logistik, dan pariwisata, Jakarta menjadi pusat utama di Indonesia. Investasi asing langsung (foreign directi investment/FDI) juga masih banyak mengalir ke Jakarta, terutama di sektor startup digital, real estate, dan jasa kreatif.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil, dengan angka 5,1 persen pada 2024—lebih tinggi dari rerata nasional. Kawasan Sudirman-Thamrin, SCBD, Kuningan, dan PIK terus berkembang sebagai pusat bisnis, tidak hanya menarik investor dalam negeri, tetapi juga perusahaan multinasional. Meskipun tekanan terhadap infrastruktur dan lingkungan hidup masih tinggi, daya tarik Jakarta tetap kuat sebagai pusat gravitasi ekonomi.

    Kolaborasi sebagai strategi

    Konsep Jakarta sebagai kota kolaborasi bukanlah jargon semata. Itu tercermin dalam berbagai kebijakan pembangunan yang melibatkan beragam aktor dan pendekatan partisipatif. Pendekatan kolaboratif ini diinisiasi sejak era Gubernur Anies Baswedan dan dilanjutkan hingga kini oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Kolaborasi ini berjalan dalam berbagai bentuk. Jakpreneur muncul sebagai sebuah program kolaborasi untuk memberdayakan wirausaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hingga 2024, lebih dari 300.000 pelaku UMKM telah difasilitasi oleh Pemprov DKI melalui pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan dan pemasaran.

    Jakarta Smart City, merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, startup teknologi, dan komunitas digital. Aplikasi, seperti Jakarta Kini (JAKI), sistem tiket transportasi terintegrasi JakLingko, serta platform aduan publik telah membentuk tata kelola kota berbasis teknologi yang efisien dan transparan.

    Revitalisasi Kawasan Kota Tua dan Taman Ismail Marzuki adalah kolaborasi antara Pemprov, BUMD, seniman, arsitek, dan komunitas budaya berhasil menghidupkan kembali ruang publik kota sebagai pusat aktivitas ekonomi kreatif dan budaya urban.

    Ekraf dan digital

    Transformasi Jakarta sebagai kota ekonomi modern tidak lepas dari pesatnya perkembangan sektor ekonomi kreatif dan digital. Jakarta saat ini menjadi rumah bagi lebih dari 80 persen startup unicorn di Indonesia, dengan nilai valuasi kolektif mencapai puluhan miliar dolar.

    Ekosistem ini tumbuh melalui kolaborasi antara pengusaha rintisan, venture capital, inkubator bisnis, dan kampus-kampus teknologi, seperti BINUS, UI, dan Universitas Prasetiya Mulya.

    Ajang, seperti Jakarta Content Week, Jakarta Fashion Week, hingga Java Jazz Festival menjadi panggung global bagi pelaku industri kreatif. Kawasan, seperti M Bloc, Kemang, dan Blok M direvitalisasi menjadi klaster ekonomi kreatif, menghadirkan sinergi antara bisnis, komunitas, dan pengunjung urban. Hal ini memperkuat Jakarta sebagai magnet budaya, sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Salah satu tantangan terbesar Jakarta adalah kemacetan dan kualitas lingkungan. Namun, pendekatan kolaboratif dalam pengembangan infrastruktur telah menunjukkan hasil positif. Pengembangan MRT dan LRT, integrasi moda transportasi publik melalui JakLingko, serta pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) adalah buah dari kolaborasi antara Pemprov DKI, BUMN, swasta, dan komunitas urban planning.

    Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan bahwa sejak pengoperasian MRT fase 1, terjadi penurunan signifikan penggunaan kendaraan pribadi hingga 10 persen di jalur koridor utama. Hal ini berdampak positif pada pengurangan emisi karbon dan waktu tempuh harian masyarakat.

    Selain itu, penanganan banjir melalui pembangunan sumur resapan, polder, dan sistem drainase baru juga merupakan hasil kerja bersama antara pemda dan warga. Transparansi dalam sistem pelaporan, seperti melalui aplikasi Qlue, memungkinkan masyarakat turut aktif mengawasi jalannya pembangunan.

    Pasca-Ibu Kota

    Dengan bergesernya peran administratif Jakarta ke Ibu Kota Nusantara, muncul pertanyaan besar: kemana arah Jakarta ke depan? Justru di sinilah letak peluangnya. Tanpa beban administratif pusat pemerintahan, Jakarta dapat lebih leluasa memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi, budaya, dan inovasi kawasan Asia Tenggara.

    Transformasi Jakarta dari “kota birokrasi” menjadi “kota ekonomi kolaboratif”, menuntut penguatan kelembagaan, pembaruan regulasi investasi, dan peningkatan kapasitas SDM. Kolaborasi internasional juga semakin diperluas, seperti dengan pengembangan Sister City Program bersama Seoul (Korea Selatan), Tokyo (Jepang), dan Rotterdam (Belanda) untuk pertukaran praktik urban planning dan solusi kota cerdas.

    Memasuki usia ke-498 tahun, Jakarta tidak hanya merayakan sejarah panjangnya sebagai pusat kekuasaan dan perdagangan, tetapi juga menegaskan visinya sebagai kota kolaborasi yang menjadi pembangkit pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan memperkuat ekosistem kolaboratif antarpelaku pembangunan, Jakarta mampu mempertahankan, bahkan, memperkuat posisinya di tengah persaingan global.

    Momentum HUT Jakarta 2025 harus dijadikan pijakan untuk memperluas ruang partisipasi publik, mempercepat inovasi, dan mengokohkan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kota modern. Jakarta adalah laboratorium kebijakan urban Indonesia—dan sekaligus cermin bagaimana kota bisa menjadi sumber kekuatan ekonomi nasional ketika dibangun bersama.

    *) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si adalah Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

    Sumber : Antara

  • Keinginan Bernadya Bertumbuh sebagai Musisi Dimulai dari Era Baru

    Keinginan Bernadya Bertumbuh sebagai Musisi Dimulai dari Era Baru

    JAKARTA – Pencapaian album penuh pertama Bernadya Ribka berjalan melebihi ekspektasi. Setahun mengudara, album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan memasuki babak akhir.

    Deretan trek di album ini mendatangkan sejumlah penghargaan, ratusan juta stream dan tempat spesial di hati penikmat musik. Semua hal itu ia syukuri sebagai musisi yang terbilang wajah baru di industri.

    Bernadya yang bernaung di JUNI Records merayakan perjalanan gemilang album perdananya dalam konser bertajuk Babak Penutup: Untungnya Untungnya di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada 20 Juni.

    Venue yang dipilih punya andil kuat dalam penyusunan konsep konser ini. Ia menampilkan sesuatu yang tak terduga dan tak terbayang oleh fans.

    Bernadya memaknai tajuk Babak Penutup menjadi sebuah selebrasi, akhir dari sebuah era untuk menuju era yang baru. Keputusan itu muncul dari keinginannya bertumbuh lebih jauh sebagai musisi.

    “Aku sangat setuju promo album ini masih bisa panjang lagi, tapi aku ingin memulai sebuah era baru. aku pengen menunjukkan bahwa aku punya keberanian untuk menutup sebuah era, untuk memulai sebuah era yang lebih besar lagi buat aku pribadi,” ungkap Bernadya dalam press conference Babak Penutup: Untungnya, Untungnya di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada 20 Juni.

    Sukses membuat karyanya dicintai, ia berharap bisa terus mengasah diri, makin dewasa dalam bermusik tanpa melupakan unsur ‘bersenang-senang’ dalam menjalaninya.

    “Harapanku, begitu era ini ditutup, aku akan bisa membuat sesuatu yang lebih fresh. Sekarang belum tahu mau bikin apa, jadi kita lihat nanti,” tegasnya.

  • EV Fun Rally in Heritage di Jakarta

    EV Fun Rally in Heritage di Jakarta

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengajak komunitas otomotif untuk segera beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan dalam gelaran E-Rallytage: EV Fun Rally in Heritage di Jakarta.

    Kegiatan ini digagas oleh IMI dan diselenggarakan dalam rangka menyambut Formula E Jakarta E-Prix 2025, sekaligus menggugah semangat otomotif dengan pelestarian sejarah dan budaya bangsa. Seluruh peserta rally menggunakan mobil listrik berbagai merek dan menempuh rute yang dirancang secara khusus untuk melewati sejumlah titik bersejarah di Jakarta.

    Rally dimulai dari Sekretariat IMI di kawasan Gelora Bung Karno, kemudian melintasi Gedung Joang 45, Taman Ismail Marzuki, Museum Sumpah Pemuda, Museum Nasional, hingga Gereja Katedral, dan berakhir di Sirkuit Formula E Ancol.

    “Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana dunia otomotif bisa bersinergi dengan misi kebangsaan. Sebanyak 50 kendaraan listrik akan melintasi rute ikonik yang tidak hanya menggambarkan transformasi Kota Jakarta, tetapi juga menyimpan jejak-jejak sejarah perjuangan dan kebudayaan bangsa,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025).

    Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua IMI DKI Jakarta, Ananda Eko; Sekjen IMI DKI Jakarta, Dodi Irawan; Ketua Penyelenggara, Roni Arifudin; serta sejumlah pimpinan IMI Pusat seperti M. Riyanto, Jeffrey JP, Erwin Indrianto, dan Cokro Kusnadi.

    Bamsoet menambahkan bahwa rute yang dilalui peserta memiliki makna historis kuat. Gedung Joang 45 misalnya, dulunya pernah menjadi tempat pendidikan politik pemuda masa revolusi, kini menjadi simbol semangat juang. Museum Sumpah Pemuda mengingatkan lahirnya semangat persatuan nasional, sementara Museum Nasional menyimpan artefak budaya dari seluruh Nusantara. Gereja Katedral, sebagai bangunan tertua dan berarsitektur Eropa klasik di Jakarta, menampilkan kekayaan warisan spiritual bangsa.

    “Dengan menjadikan titik-titik sejarah tersebut sebagai checkpoint, E-Rallytage mengajak para peserta dan publik untuk mendalami kembali makna-makna kebangsaan yang terkadang terpinggirkan dalam kehidupan modern. Di sinilah komunitas otomotif dapat memainkan peran penting membawa cerita sejarah ke jalanan, membingkainya dalam semangat kebersamaan dan inovasi,” ujarnya.

    Bamsoet juga menyoroti rendahnya minat masyarakat terhadap museum. Mengutip data Badan Pusat Statistik, pada 2023 hanya sekitar 1,8% penduduk Indonesia yang tercatat mengunjungi museum. Karena itu, pendekatan baru seperti E-Rallytage ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi sejarah yang lebih menarik, kreatif, dan inklusif.

    “Melalui kegiatan seperti E-Rallytage, kita semua diingatkan bahwa menjadi bagian dari bangsa bukan hanya soal masa kini dan masa depan, tetapi juga soal bagaimana kita menghargai masa lalu. Karena hanya bangsa yang mengenal sejarahnya, yang mampu melangkah mantap menuju masa depan,” pungkasnya.

    (prf/prf)