Tempat Fasum: Taman Ismail Marzuki

  • DKI kemarin, pemutihan pajak 14 Juni lalu klarifikasi soal BPJS hewan

    DKI kemarin, pemutihan pajak 14 Juni lalu klarifikasi soal BPJS hewan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita dan peristiwa seputar DKI Jakarta pada Jumat (13/6) antara lain rencana pemberlakuan pemutihan pajak mulai 14 Juni 2025, bus Transjakarta terbakar di Rawa Buaya, lalu klarifikasi tentang BPJS Hewan.

    Berikut rangkumannya:

    1. DKI berlakukan pemutihan pajak mulai 14 Juni hingga Agustus 2025

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberlakukan kebijakan pemutihan pajak kendaraan sejak Sabtu (14/6) hingga 31 Agustus 2025 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta.

    “Pemutihan pajak atau penghapusan sanksi denda dan bunga mulai berlaku sejak Sabtu (14/6) hingga akhir Agustus 2025. Kebijakan ini dalam rangka HUT Jakarta dan HUT ke-80 RI,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jakarta Lusiana Herawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Bus Transjakarta yang terbakar di TMB Rawa Buaya bukan milik DKI

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 20 unit bangkai bus Transjakarta yang terbakar di Terminal Mobil Barang (TMB) Rawa Buaya Jakarta Barat Selasa (10/6) bukan aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta maupun PT Transportasi Jakarta.

    “Unit bus eks Transjakarta yang terbakar tidak lagi menjadi aset Pemprov DKI Jakarta maupun PT Transportasi Jakarta,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Dinas KPKP DKI klarifikasi soal isu BPJS hewan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok mengklarifikasi bahwa wacana mengenai layanan kesehatan hewan yang ramai disebut sebagai “BPJS hewan” tidak benar.

    Hasudungan pun meluruskan bahwa program tersebut bukanlah BPJS seperti yang berlaku bagi manusia, melainkan subsidi atau potongan harga untuk pelayanan kesehatan hewan, khususnya bagi pemilik hewan dari kalangan kurang mampu.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Wamen Pendidikan ajak DKI investasikan dana riset ke universitas

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar menginvestasikan dana untuk kepentingan riset di universitas karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Pemprov harus investasikan uang ke universitas-universitas yang ada di Jakarta. Tentunya kami dari Kemenristek juga ikut juga membantu,” ujar dia di sela Jakarta Future Festival (JFF) 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Tim gabungan bongkar bangunan semi permanen di NCICD Cilincing

    Jakarta (ANTARA) – Tim gabungan membongkar sejumlah bangunan semi permanen yang berdiri di kawasan tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) RT-09/RW-01 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara pada Jumat.

    “Kami melibatkan 35 petugas untuk menertibkan bangunan liar semi permanen yang berdiri di sepanjang kawasan tanggul NCICD,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kecamatan Cilincing Yopri Parulian di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    6. Dinas SDA DKI pastikan rumah warga di Muara Angke tak direlokasi

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan sebanyak 282 bangunan rumah warga yang terdampak proyek pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di kawasan Muara Angke Jakarta Utara, tidak akan direlokasi.

    Ketua Subkelompok Pengendalian Rob dan Pengamanan Pesisir Pantai Dinas SDA Achmad Daeroby di Jakarta Jumat menyatakan tanggul dikerjakan di atas badan jalan yang sudah ada, sehingga tidak diperlukan relokasi warga.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: M. Tohamaksun
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lima wilayah Jakarta berpotensi dikembangkan menjadi ruang inovasi

    Lima wilayah Jakarta berpotensi dikembangkan menjadi ruang inovasi

    Jadi sebenarnya ada korelasi yang sangat ketat, sangat kuat, sangat dekat antara konsep inovative city dan global city

    Jakarta (ANTARA) – Pakar sosiologi kota dari Nanyang Technological University, Prof Sulfikar Amir mengatakan lima wilayah Jakarta mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi ruang-ruang penghasil inovasi dalam rangka menyiapkan Jakarta menjadi kota global.

    “Inovasi adalah inti dari mengapa sebuah kota itu bisa menjadi kota global,” kata dia dalam talkshow di sela kegiatan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jumat.

    Jakarta Pusat memiliki sejumlah universitas sehingga potensial menghasilkan berbagai riset dan inovasi, sementara Jakarta Selatan dikenal dengan penduduk yang kreatif juga potensial didorong menghasilkan inovasi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ahok Dukung Wacana Pramono Terapkan Jalan Berbayar: Tarif Diatur Gubernur

    Ahok Dukung Wacana Pramono Terapkan Jalan Berbayar: Tarif Diatur Gubernur

    Jakarta

    Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar di Jakarta. Ahok menyebut tarif ERP dapat diatur langsung oleh Gubernur.

    “Saya pikir ERP ini nggak salah, selama tujuan awalnya sama. Harganya bisa diadjust oleh Gubernur setiap saat,” kata Ahok seusai jadi pembicara di Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Jumat (13/6/2025).

    Ahok menerangkan, sistem ERP berbeda dengan tol. Tol memiliki tarif tetap dan tidak bisa diubah sewaktu-waktu. Penetapan tarif tol juga memerlukan birokrasi yang panjang, sehingga berbeda dengan ERP.

    “Nah dengan cara itu kita pakai ERP untuk mengatur lalu lintas. Misalnya contoh ruas ini agak macet gitu ya, orang kenapa nggak mau masuk ke jalan alternatifnya karena mahal itu. Nah itu bisa diturunin harganya. Kalau tol kan nggak, mahal atau mahal gimana pun macet kita nggak ada pilihan,” jelasnya.

    “Jadi jangan kaget kalau tol kan, saya lihat ada persepsi yang mungkin agak keliru mungkin ya. ‘Wwah ini gila nih, jalan tuh pakai tol udah macet, ERP lagi kena duit, duit kita habis dong’. Nah di situ disediakan bus, kayak Sudirman Thamrim, ada bus gratis, ada apa. Dulu sampai kita berpikir mau siapin parkir yang di gedung-gedung,” sambung dia.

    Ahok berpendapat, setiap jalan di Jakarta ini seharusnya memiliki alternatif. Dengan begitu kemacetan atau kepadatan dapat diurai.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bicara sistem electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar di Jakarta. Sistem ini dinilai sebagai langkah tegas untuk mengurangi kemacetan yang semakin parah.

    Dalam acara Leaders Forum di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Selasa (27/5) malam, Pramono menegaskan ERP bukan sekadar alat pengendali lalu lintas, melainkan bagian dari kebijakan keadilan sosial.

    “Kenapa ERP-nya dipasang? Ya kalau kamu punya duit, mau naik mobil satu, mobil tanganmu sepuluh, bawa semua ke Jakarta nggak apa-apa, bayar semua ERP,” sambungnya.

    Pramono juga menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Jakarta telah mulai membangun fondasi sistem transportasi publik yang lebih luas dan inklusif, salah satunya melalui integrasi Transjabodetabek.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • IMI Akan Gelar ‘E-Rallytage’ Mobil Listrik, Lewati Tempat Bersejarah

    IMI Akan Gelar ‘E-Rallytage’ Mobil Listrik, Lewati Tempat Bersejarah

    Jakarta

    Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menuturkan dalam rangka menyambut perhelatan Formula E Jakarta E-Prix 2025, Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama komunitas otomotif akan menggelar ‘E-Rallytage: EV Fun Rally in Heritage’.

    Event yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2025 tersebut bukan hanya sekadar ajang berkumpulnya para pencinta mobil listrik, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya melalui rally kendaraan listrik.

    E-Rallytage yang diikuti 50 mobil listrik akan menempuh rute yang kaya akan sejarah dan budaya. Dimulai dari Sekretariat IMI di Gelora Bung Karno, rute ini akan melintasi Gedung Joeang 45, Taman Ismail Marzuki, Museum Sumpah Pemuda, Museum Gajah dan berakhir di Sirkuit Formula E Ancol.

    “Setiap checkpoint bukan hanya sekadar titik pemberhentian. Tetapi juga merupakan simbol penting dari sejarah bangsa yang harus dihargai dan dilestarikan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (13/6/25).

    Hal itu dikatakan Bamsoet saat menerima kunjungan pengurus IMI Pusat, antara lain Wakil Ketua Umum M. Riyanto, Bidang Organisasi Ronny Arifudin, Tjokro Kusnaidi dan Angga Satria, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho Marsudianto.

    Bamsoet mengatakan populasi kendaraan listrik di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 78% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai sekitar 207.000 unit. Bamsoet menjelaskan minat masyarakat semakin tinggi terhadap kendaraan ramah lingkungan, serta dukungan pemerintah melalui berbagai insentif yang diberikan untuk mendorong penggunaan mobil listrik di tanah air.

    “Dengan mengadakan rally E-Rallytage, IMI tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk beralih kepada pilihan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Bamsoet.

    Ia menambahkan E-Rallytage juga berfungsi sebagai wahana edukasi. Para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dalam tentang setiap landmark yang dilalui. Museum Sumpah Pemuda, misalnya, tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak bersejarah, tetapi juga merupakan pengingat akan semangat perjuangan rakyat Indonesia.

    “Dengan mengintegrasikan elemen edukatif ini ke dalam rally, diharapkan dapat timbul kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya kita,” pungkas Bamsoet.

    (prf/ega)

  • Festival Kota Global Dimulai dengan Simfoni untuk Jakarta dan Ismail Marzuki

    Festival Kota Global Dimulai dengan Simfoni untuk Jakarta dan Ismail Marzuki

    Liputan6.com, Jakarta – Sebagai bagian pembuka yang menjadi penanda kegiatan Jakarta Future Festival 2025, Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO) menggelar medley lagu daerah Betawi dan Ismail Marzuki dengan Jakarta Philharmonic Woodwind Quintet yang akan menampilkan Piano, Cello, Bariton. Acara ini dilakukan pada Jumat (13/6/2025) pukul 15.00 di gedung Graha Bhakti Budaya.

    Dipimpin oleh Music Director sekaligus conductor dari Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO), Aminoto Kosin, bersama para musisi:

    Yoanne Theodora | Piano

    Dwipa Hanggana | Cello

    Gabriel Harvianto |Bariton

    Andika Chandra | Flute

    Eugene Bounty | Clarinet

    Nedy Benediktus | Oboe

    Azkal Azkia | Bassoon

    Daniel Kristanto | French Horn

    Lagu-lagu daerah Betawi dan karya Ismail Marzuki yang dimainkan adalah: Jali-Jali, Surilang, Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, dan Chandra Buana.

    Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi tempat penting dalam sejarah panjang Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO) yang telah dibentuk pada tahun 1804 oleh konduktor Belanda bernama Nico J. Gerharz dengan nama Batavia Staff Orchestra (BSO).

    Setelah itu perjalanan orkes ini mengikuti sejarah panjang kota Jakarta dan baru pada tahun 1964 di masa Gubernur Ali Sadikin, orkes ini resmi bernama Orkes Simfoni Jakarta (OSJ) dan menjadi salah satu pengisi acara budaya di Taman Ismail Marzuki (TIM).

    Di tahun 1999, OSJ berganti jenama menjadi Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO).

    “Menjadi orkestra flagship kebanggaan Jakarta dan Indonesia yang terpandang, relevan, dan berkontribusi aktif pada ekosistem musik sebagai bagian dari Kota Global Jakarta adalah satu visi Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO)”, jelas Aminoto Kosina pada kesempatan setelah pertunjukan di Graha Bhakti Budaya.

    Tak hanya itu saja, menempatkan karya Ismail Marzuki sebagai salah satu trademark Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO) sebagai bagian dari jenama kota Jakarta, sehingga ke depan dalam berbagai pertunjukan Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO), akan senantiasa memainkan karya Ismail Marzuki atau seniman musik kota Jakarta lainnya serta mengangkat kekayaan musik Indonesia dalam berbagai bentuk pagelaran mereka mulai dari resital, konserto, ansambel, simfoni. Ini adalah bentuk keunikan Jakartah Pilharmonic Orchestra (JPO) yang menjadikan ciri dan asosiasi dengan kota global Jakarta.

    Pagelaran di Jakarta Future Festival 2025 ini menjadi penanda bangkitnya kembali perjalanan orkestra kelas dunia yang akan diemban terus menerus oleh Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO).

  • Ahok-Anies Bertemu di Jakarta Future Festival, Salaman hingga Foto Bareng

    Ahok-Anies Bertemu di Jakarta Future Festival, Salaman hingga Foto Bareng

    Jakarta

    Dua mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan kembali berjumpa. Kali ini mereka bersua di gelaran Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki.

    Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (13/6/2025) Ahok tiba lebih dulu sekitar pukul 19.01 WIB. Dia datang ke Teater Besar.

    Tak berselang lama Anies datang. Dia langsung menuju ruangan yang juga tempat Ahok transit sebelum menjadi pembicara malam ini.

    Untuk diketahui, Ahok dijadwalkan menjadi pembicara dalam agenda bertajuk Strengthen Jakarta’s Governance Globally. Peserta yang hadir pun menyambut kedatangan Ahok.

    Ketika di ruang transit, Ahok dan Anies sempat bersalaman. Keduanya bertemu dengan sejumlah warga dan dimintai foto.

    Mereka pun sempat berfoto bersama di dalam ruangan bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan hingga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino. Kemudian Ahok keluar pamit untuk menuju panggung pembicara.

    Anies sejatinya dijadwalkan menjadi pembicara di agenda yang sama pada Minggu (15/6). Anies direncanakan bakal tampil dalam diskusi bertajuk ‘Sigmazing Cities Become Global, How?’.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jakarta Future Festival Digelar Besok di TIM, Dishub Terapkan Rekayasa Lalin

    Jakarta Future Festival Digelar Besok di TIM, Dishub Terapkan Rekayasa Lalin

    Jakarta

    Jakarta Future Festival (JFF) 2025 akan diselenggarakan mulai besok, yakni 13-15 Juni di Taman Ismail Marzuki (TIM). Dishub DKI akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) bersifat situasional.

    Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan rekayasa lalu lintas akan dilakukan jika terjadi kepadatan khususnya di Jalan Cikini Raya yang menjadi titik lokasi pelaksanaan JFF 2025.

    “Apabila terjadi kepadatan lalu lintas di Jalan Cikini Raya, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas (secara situasional dan bertahap) di ruas jalan yang bersinggungan dengan lokasi,” kata Syafrin dalam keterangan, Kamis (12/6/2025).

    Dia menjelaskan pengalihan arus lalu lintas yang akan dilakukan secara situasional yakni dari arah Tugu Tani atau Jalan Menteng Raya menuju Cikini, akan dialihkan melalui ruas Jalan Cut Meutia, Jalan Teuku Umar, Jalan Taman Suropati lalu ke Jalan Pangeran Diponegoro.

    “Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang telah ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas dilapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” jelas dia.

    Selain itu, dia menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa kantong parkir yang bisa digunakan masyarakat. Adapun titik kantong parkir yang disediakan sebagai berikut:

    2. Menteng Huis
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 60 mobil dan 87 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 550 meter

    3. Taman Parkir Raden Saleh
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 30 mobil dan 50 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 1 kilometer

    5. Gedung CCM/Berca
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 198 mobil dan 140 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 550 meter

    6. Kolam Renang Cikini
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 40 mobil dan 60 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 240 meter

    7. IRTI Monas
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 120 mobil dan 600 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 3,2 kilometer

    8. Cikini Gold Center
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 50 mobil dan 100 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 950

    9. Taman Menteng
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 150 mobil dan 200 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 1,2 kilometer

    10. Menteng Park Apartemen
    Peruntukan: pengunjung
    Jumlah SRP: 500 mobil dan 200 motor
    Jarak ke lokasi acara (TIM): 1 kilometer

    Dia mengatakan dari 10 kantong parkir yang disediakan, ada sebanyak empat titik kantong parkir yang akan dilengkapi dengan shuttle bus dari dan menuju Taman Ismail Marzuki (TIM) yakni Parkir IRTI Monas-Taman Ismail Marzuki, Stasiun Cikini-Taman Ismail Marzuki, Taman Parkir Raden Saleh-Taman Ismail Marzuki dan Parkir Taman Menteng-Taman Ismail Marzuki.

    Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang ingin hadir, disarankan untuk menggunakan transportasi umum. Layanan transportasi umum yang dapat digunakan masyarakat ke lokasi acara yakni menggunakan Transjakarta dan Mikrotrans.

    “Pengunjung Kegiatan Jakarta Future Festival diimbau untuk menggunakan angkutan umum,” imbuhnya.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • “Jakarta Future Festival” jaring gagasan untuk masa depan kota

    “Jakarta Future Festival” jaring gagasan untuk masa depan kota

    Jakarta (ANTARA) – “Jakarta Future Festival 2025” menjadi inisiatif strategis untuk memperkuat partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan daerah sekaligus menjaring gagasan inovatif dari berbagai elemen masyarakat untuk masa depan kota.

    Festival ini diadakan pada 13-15 Juni 2025 di seluruh di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

    “Festival ini diharapkan dapat menjadi ruang perayaan sekaligus refleksi kolektif tentang arah masa depan Jakarta,” ujarnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan seluruh ide atau gagasan dari berbagai elemen masyarakat akan ditampung dan diolah menjadi beberapa “policy brief” yang menjadi masukan serta bahan pertimbangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2025–2029 yang sedang berjalan.

    “Dengan semangat Collaborate to Elevate!, Jakarta Future Festival 2025 diharapkan menjadi platform yang mampu menjembatani ide, aspirasi dan kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang tangguh, inovatif serta berkelanjutan bagi generasi mendatang,” katanya.

    Menurut Atika, “Jakarta Future Festival 2025: Collaborate to Elevate!”, bukan sekadar forum diseminasi rencana pembangunan lima tahun ke depan, tetapi juga menjadi tonggak menuju perayaan 500 Tahun Jakarta, sekaligus bagian dari upaya mewujudkan visi kota sebagai salah satu dari “Top 20 Global Cities”.

    Semangat inklusif menjadi inti dari penyelenggaraan festival tersebut. Festival ini menjangkau seluruh elemen kota, memperkuat keterlibatan masyarakat dari berbagai latar sosial dan profesi serta menegaskan pentingnya rasa kepemilikan terhadap arah pembangunan kota.

    Dengan mengangkat standar penyelenggaraan yang sejalan dengan isu-isu global, festival ini turut menyuarakan peran Jakarta di tingkat internasional sebagai kota yang visioner dan berorientasi masa depan,” katanya.

    “Jakarta Future Festival 2025” menyuguhkan berbagai program dan agenda interaktif yang mendorong partisipasi aktif antara lain: “Talks& Discussions”, “Exhibition”, “Entertainment”, “Creative Market”, “Creative Installation” serta “Community Activation”.

    Acara ini juga menghadirkan pertunjukan musik dan kesenian yang menghibur, sebagai bagian dari upaya membangun ruang bersama yang menyenangkan dan mudah diakses.

    Masyarakat dapat menikmati penampilan dari sejumlah artis dan musisi papan atas Tanah Air secara gratis.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menjadi Pahlawan Nasional di Negeri Pelupa

    Menjadi Pahlawan Nasional di Negeri Pelupa

    Dalam artikel “Ajal Dua Jenderal dan Epos Lain yang Tak Tercatat”, kita sudah melihat kisah kepahlawanan para pejuang yang tak tercatat terang dalam sejarah. Kisah di balik nama-nama yang sejatinya amat layak diangkat sebagai pahlawan nasional. Memang, seperti apa mekanisme penetapan gelar pahlawan nasional di negeri ini? Apa keuntungan yang didapat oleh seorang pahlawan nasional? Ini dia, artikel ketiga dari Tulisan Seri khas VOI, “Menjadi Pahlawan Nasional”.

    Di Indonesia, jalan sebuah nama untuk menjadi pahlawan nasional biasa diinisiasi oleh organisasi-organisasi di daerah. Organisasi biasanya akan mengajukan sebuah nama kepada pemerintah daerah, baik itu bupati, wali kota, atau gubernur. Nantinya, pemerintah daerah yang akan membawa usulan nama itu untuk diproses di Kementerian Sosial (Kemensos).

    Namun, sebelum pengajuan ke pemerintah daerah, biasanya organisasi pengusul terlebih dulu melakukan kajian dan gelar uji publik. Hasil kajian dan uji publik yang wajib melibatkan sejarawan dan akademisi atau masyarakat berpengetahuan itu kemudian disusun menjadi jurnal. Jurnal itu nantinya diserahkan pada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk dipelajari. Jika lolos pengkajian oleh TP2GD, jurnal tersebut akan diserahkan kepada pemerintah daerah.

    “Harus dikaji dulu oleh mereka. Setelah dikaji TP2GD dan berkas semuanya, termasuk foto, dokumen perjuangan itu diverifikasi oleh TP2GD, baru diusulkan ke pusat oleh gubernur pada Kemensos,” tutur Dirjen Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial (K2RS) Kementerian Sosial Bambang Sugeng saat kami hubungi, Selasa, 19 November.

    Menurut Bambang, penetapan gelar pahlawan nasional sejatinya telah diatur dalam mekanisme berpayung hukum di Kemensos. Payung hukum utama dari perkara ini adalah Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. Dalam UU 20/2009 diatur sejumlah syarat yang wajib dipenuhi dalam setiap pengajuan nama calon pahlawan nasional.

    “Dalam Pasal 25 dan Pasal 26, ada dua syarat, yaitu syarat umum dan khusus,” tutur Bambang.

    Merujuk UU 20/2009, yang terklasifikasi sebagai syarat umum di antaranya adalah calon pahlawan merupakan warga negara Indonesia atau orang yang berjuang di wilayah yang kini menjadi wilayah NKRI. Nama itu juga harus memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, serta setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara. Syarat lainnya, nama tersebut tak boleh terlibat dalam pidana dengan ancaman hukuman paling singkat lima tahun.

    Sedang syarat khusus, UU mengamanatkan sejumlah syarat, yakni:

    1. Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;

    2. Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;

    3. Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya;

    4. Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara;

    5. Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;

    6. memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi;

    7. Dan/atau melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.

    Presiden penentu gelar

    Setelah menerima nama calon pahlawan nasional dari pemerintah daerah, Kemensos akan melakukan verifikasi. Dalam tahap itu, Kemensos bekerja bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang diisi praktisi, akademisi, sejarawan, hingga perwakilan instansi dan masyarakat berpengetahuan. Mereka adalah nama-nama yang ditunjuk langsung oleh Menteri Sosial. Verifikasi dilakukan pada perkara administratif dan observasi lapangan.

    “Apakah benar dokumen yang diusulkan dan kenyataan perjuangannya yang bersangkutan. Nanti di lapangan mereka (tim) akan ketemu tokoh, keluarga, dan menemukan dokumen. TP2GP juga mempelajari sejarah, baik lewat museum di kita maupun di Belanda,” tutur Bambang.

    Dalam pekerjaannya, TG2GP memiliki waktu sekitar delapan bulan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Waktu itu dihitung dari bulan Maret di mana Kemensos biasa menerima usulan hingga November, waktu di mana presiden biasa mengangkat calon-calon penerima gelar.

    “Setelah itu, tim melakukan rapat koordinasi untuk membahas masing-masing calon pahlawan yang diusulkan. Dasarnya adalah temuan di lapangan dan temuan berdasarkan buku sejarah dan informasi yang ada,” kata Bambang.

    Cucu K.H.R. As’ad Syamsul Arifin menerima gelar pahlawan nasional untuk sang kakek (setkab.go.id)

    Jika ada masalah –soal verifikasi dan data yang belum lengkap misalnya, nantinya TP2GP akan memberi rekomendasi pada Kemensos untuk mengembalikan data ke pemerintah daerah untuk dilengkapi. “Kita kembalikan lagi ke daerah. Baru nanti daerah usulkan lagi (usai dilengkapi),” Bambang.

    Jika proses pengkajian dan verifikasi rampung dilakukan Kemensos, selanjutnya usulan itu akan ditindaklanjuti oleh presiden sebagai penentu akhir pemberian gelar pahlawan nasional. Meski merupakan hak prerogatif kepala negara, presiden tetap harus melalui diskusi bersama Dewan Gelar untuk menetapkan pemberian gelar pahlawan nasional.

    Perhatian untuk pahlawan nasional

    Setiap orang yang dianugerahi gelar pahlawan nasional akan mendapat sejumlah hak istimewa. Berdasar UU 20/2009, pahlawan nasional berhak mendapat penghormatan dan penghargaan. Seperti peringatan Hari Pahlawan Nasional yang diperingati 10 November di setiap tahun, misalnya.

    Selain itu, pahlawan nasional yang sudah meninggal juga akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Makam ini akan diurusi sepenuhnya oleh negara nantinya. “Kita memelihara makamnya. Dipelihara negara,” kata Bambang.

    Makam pahlawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan (Gabriella Thesa)

    Bagi pahlawan nasional yang belum dimakamkan di TMP, mereka mendapat hak pemindahan jasad ke TMP. Pemindahan itu nantinya dilakukan lewat prosesi kenegaraan yang diakomodir pemerintah melalui Kemensos.

    Selain simbol-simbol penghormatan, setiap pahlawan nasional atau ahli warisnya berhak atas santunan sebesar Rp50 juta per tahun. Hak ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2018.

    Sayang, ketika ditanya angka tersebut dapat mengalami kenaikan atau tidak, Bambang menjawab: Oh, enggak. Ya, segitu. Kalau ada kenaikan kan perpresnya diubah. Kita sih berusaha juga. Tapi, kalau ada kenaikan, harus ubah Perppres.

    Artikel Selanjutnya: “Garis Rezim dan Para Pahlawan Nasionalnya”

  • Jakpro hadirkan replika Formula E Gen3 Evo di HBKB Jakarta

    Jakpro hadirkan replika Formula E Gen3 Evo di HBKB Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menghadirkan replika Formula E Gen3 Evo di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) menjelang Jakarta E-Prix 2025 di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Minggu.

    Kegiatan merupakan bagian dari ABB FIA Formula E World Championship musim ke-11 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, pada 21 Juni 2025.

    “Kegiatan ini adalah simbol kolaborasi antara olahraga, teknologi dan kota Jakarta sebagai tuan rumah yang siap menyambut transformasi hijau,” kata Direktur Bisnis dan Operasional PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Adi Adnyana di Jakarta.

    Pihaknya mengundang seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyukseskan Jakarta E-Prix 2025 dan menjadikannya sebagai kebanggaan bagi kota Jakarta.

    Kehadiran mobil Gen3 Evo di Bundaran HI adalah bagian dari strategi untuk mendekatkan Jakarta E-Prix ke masyarakat.

    Menurut dia, ini bukan hanya soal balapan, tapi soal membangun koneksi dengan publik sejak jauh hari.

    “Kami mengajak warga Jakarta datang ke CFD, lihat langsung mobilnya dan beli tiketnya sebelum kehabisan,” kata dia.

    PT Jakpro selaku penyelenggara resmi menghadirkan Pameran Replika Mobil Formula E Gen3 Evo di arena HBKB atau “Car Free Day” (CFD) Sudirman-Thamrin, tepatnya di Bundaran Hotel Indonesia (HI) mulai 1 hingga sepanjang bulan Juni 2025.

    Mobil Formula E dengan akselerasi tercepat yang pernah dibuat ini tidak hanya menjadi simbol dari performa tinggi dan kemajuan teknologi kendaraan listrik, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukatif untuk masyarakat Jakarta.

    Pameran ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-498 DKI Jakarta dan menjadi bagian dari upaya kota untuk memperkuat posisinya sebagai calon “Top 20 Global City” yang berorientasi pada inovasi dan keberlanjutan.

    Kemeriahan juga akan terasa di sepanjang arena HBKB yang berlangsung pada 1, 8 dan 15 Juni 2025 di kawasan Sudirman-Thamrin.

    Selain melihat langsung mobil Formula E Gen3 Evo, masyarakat juga dapat memperoleh berbagai informasi mengenai ajang balap listrik ini dan membeli tiket dengan harga spesial untuk kategori Grandstand.

    Penjualan tiket secara offline dengan harga spesial tersedia selama periode 1, 8, dan 15 Juni 2025 di area CFD Pullman Hotel Jakarta (Bundaran HI), Sarinah, FX Sudirman dan Grand Hyatt Jakarta.

    Selama periode 1-21 Juni 2025 berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta International Velodrome dan Taman Ismail Marzuki (TIM).

    Pengunjung cukup memindai kode batang (barcode) yang tersedia di lokasi menggunakan telepon pintar, memilih tiket Grandstand, melakukan pembayaran dan menerima e-tiket langsung melalui email. Informasi penukaran tiket fisik akan diumumkan melalui media sosial resmi dan email pembeli.

    “Jakarta E-Prix 2025 siap hadir lebih dari sekadar balapan melainkan sebuah perayaan sportainment global, teknologi bersih.dan identitas Jakarta sebagai kota masa depan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.