Tempat Fasum: Taman Ismail Marzuki

  • Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global

    Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global

    Wakil Sekretaris Jenderal (DSG) ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, Nararya Soeprato (kanan) dalam talkshow di sela kegiatan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, Nararya Soeprato menyebutkan, koneksi Jakarta dengan kota-kota di ASEAN menjadi salah satu peran penting dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global (global city).

    “Jadi bagaimana caranya kita bisa memperkuat Jakarta dengan kota lainnya di ASEAN untuk mendukung dan membantu memanfaatkan mitra ataupun program yang berkembang untuk Jakarta sebagai kota global,” kata Nararya dalam diskusi di “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu.

    Menurut Nararya, koneksi Jakarta dengan kota-kota lain di ASEAN menjadi faktor penting karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, mewujudkan kota cerdas dan memperkuat hubungan regional.

    “Kami mengembangkan regional ini dari tiga pilar, yakni politik, ekonomi dan sosial budaya. Perjalanan kami semua mampu meningkatkan pengalaman seperti perkembangan ekonomi dan tantangan lainnya yang kami semua alami,” ujar Nararya.

    Selain itu, Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi di Indonesia, memiliki peran penting dalam integrasi regional ASEAN dan koneksi yang kuat dengan kota-kota lain di kawasan. Hal tersebut juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bersama dan memperkuat posisi ASEAN secara keseluruhan tanpa meninggalkan ciri khas Jakarta.

    Apalagi, Jakarta telah terlibat dan menjadi tempat pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 yang membahas berbagai isu strategis, termasuk pengembangan kota cerdas (smart city) di kawasan ASEAN.

    “ASEAN Smart Cities Network” (ASCN) menjadi infrastruktur ataupun sistem (platform) kolaborasi antarkota di negara-negara anggota ASEAN untuk mewujudkan kota cerdas dan berkelanjutan.

    “ASEAN Smart Cities Network” ada di beberapa bidang informasi, pengalaman dan kesehatan. “Jakarta terlibat dan aktif dalam beberapa program tersebut. Itulah yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” katanya.

    Menurut Nararya, koneksi yang kuat dengan kota-kota ASEAN lainnya juga memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman dan praktik terbaik dalam pengembangan kota pintar, termasuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi dalam berbagai sektor.

    Apalagi, Jakarta menjadi lokasi kantor Sekretariat ASEAN yang merupakan tempat pusat koordinasi kegiatan regional, aktivitas pertemuan dengan kota-kota di ASEAN dan sebagainya.

    “Apa yang terjadi top level di ASEAN, berbagai pertemuan-pertemuan juga di Jakarta, kebijakan eksekusi terjadi juga dengan komunitas,” kata Nararya.

    Nararya berharap Jakarta terus meningkatkan koneksi dengan kota-kota di ASEAN baik dalam bidang kesehatan ataupun digital sehingga banyak menciptakan ide dan karya untuk menjadikan Jakarta lebih baik.

    Negara-negara ASEAN beserta ibu kotanya, yakni Indonesia (Jakarta), Malaysia (Kuala Lumpur), Thailand (Bangkok), Vietnam (Hanoi), Philipina (Manila) dan Kamboja (Phnom Penh). Singapura (Singapura), Myanmar (Birma), Laos (Vientiane), Timor Leste (Dili) serta Brunei Darussalam (Bandar Sri-Begawan).

    Sumber : Antara

  • Jakarta harus jadi kota yang aman bagi perempuan dan anak

    Jakarta harus jadi kota yang aman bagi perempuan dan anak

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi dalam talkshow di sela kegiatan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Jakarta harus jadi kota yang aman bagi perempuan dan anak
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Jenderal United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi mengemukakan, Jakarta harus mampu meningkatkan infrastruktur untuk menjadi kota yang aman bagi perempuan dan anak.

    “Jakarta harus bisa menjadi kota yang memiliki infrastruktur yang nyaman, kota yang aman untuk perempuan dan anak sehingga tidak perlu khawatir sebagai perempuan dan anak yang berada di Jakarta,” kata Bernadia dalam diskusi di “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu.

    Selain itu, Bernadia menyebutkan, Jakarta harus meningkatkan semua sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelayanan publik serta kenyamanan masyarakat. Seperti layanan transportasi dan kualitas udara.

    “Saya mau ada target, biasanya jalan kaki 5.000 langkah tapi di Jakarta susah, karena takut keserempet dan lain-lain. Jadi Jakarta harus memiliki transportasi yang lancar, kota harus aman untuk perempuan dan anak, kota bersih tidak ada polusi,” ujar Bernadia.

    Menurut Bernadia, mewujudkan Jakarta kota yang aman bagi perempuan dan anak tidak hanya menjadi tugas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Semua pihak di kalangan masyarakat termasuk komunitas harus bersama-sama mencari solusi. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global perlu adanya “branding” yang kuat bagi Jakarta. “Ini bukan hanya kerja pemerintah daerah (pemda) saja, semua harus terlibat, harus ikut sebagai bentuk bangga sebagai warga Jakarta,” katanya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) memperkuat peran pamong di tingkat kelurahan untuk mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menurut Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, para pamong khususnya lurah memegang peran strategis sebagai pemimpin yang paling dekat dengan masyarakat.

    Berdasarkan laman (web) Dinas PPAPP DKI Jakarta, layanan kasus kekerasan perempuan dan anak bisa diakses secara gratis bagi warga Jakarta ataupun bukan warga DKI Jakarta yang mengalami kekerasan di wilayah Jakarta. Layanan pengaduan bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Layanan tersebut mencakup pendampingan, kesehatan, psikologis, hukum dan rujukan.

    Terdapat dua petugas layanan di setiap pos pengaduan yang terdiri dari konselor dan paralegal yang bertugas menerima pengaduan kekerasan,m dan melakukan asesmen awal kepada perempuan dan anak korban kekerasan. Adapun pos pengaduan kekerasan perempuan dan anak di Jakarta hadir di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan Seribu.

    Total terdapat 44 pos pengaduan yang kini tersebar di setiap kecamatan di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPPA Provinsi DKI Jakarta, terdapat 2.041 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang 2024. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.682 kasus.

    Sedangkan kasus kekerasan perempuan dan anak sepanjang Januari sampai Juni 2025 sebanyak 965 kasus.

    Sumber : Antara

  • Jakarta fokus tingkatkan lima indikator untuk wujudkan kota global

    Jakarta fokus tingkatkan lima indikator untuk wujudkan kota global

    Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania (tengah) dalam talkshow di sela kegiatan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Jakarta fokus tingkatkan lima indikator untuk wujudkan kota global
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 16:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta mengungkap lima indikator yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

    “Ada lima indikator lima yang menjadi dimensi yang sesuai dengan visi misi Jakarta sekaligus momentum penting yang menjadi refleksi Jakarta beberapa tahun terakhir untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania.

    Hal itu disampaikannya di “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu.

    Lima indikator tersebut, pertama ekonomi yang terkoneksi secara global. Kedua, modal manusia (human capital) yang menjadi nilai atau potensi manusia secara global dan penting untuk meningkatkan produktivitas, inovasi dan pertumbuhan Jakarta.

    Ketiga, pengalaman budaya (culture experience) sebagai profit kota dalam pengalaman budaya yang global tanpa menghilangkan identitas atau ciri khas Jakarta.

    Keempat, kecepatan informasi yang berarti masyarakat Jakarta dapat mengonsumsi informasi secara global dengan cepat dan tepat. Kelima, keterlibatan politik (political engagement) yang merujuk pada tingkat partisipasi individu dalam berbagai kegiatan politik.

    Ada momentum penting yang menjadi refleksi beberapa tahun terakhir seperti mandat Jakarta kota global dan pusat perekonomian. “Itu tidak mudah tapi kami tetap berjalan sesuai visi Jakarta,” ujar Atika.

    Selain itu, tantangan utama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global, yakni pembangunan Jakarta dan memastikan kerja sama dengan dunia luar dalam memberikan manfaat langsung dan strategi yang harus dikembangkan untuk memperkuat Jakarta dengan kota mitra.

    Secara konsisten 20 tahun terakhir ada satu hal yang meningkat di Jakarta, yaitu pengalaman budaya.

    “Terkait bagaimana Jakarta, ukurannya dibandingkan yang lain, Jakarta naik dan konsisten. Artinya talenta di Jakarta, vibes itu sebenarnya bisa dengan sektor lain seperti musik, film, fesyen,” katanya.

    Menurut Atika, Jakarta terus mencari solusi dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Jakarta harus bisa menemukan jawaban terhadap identitas Jakarta itu sendiri menjelang usia 500 tahun.

    Karena itu, Atika mengajak seluruh masyarakat untuk dapat memberikan suara dan inovasi terhadap rencana Jakarta ke depan, untuk membuka potensi dan memperbaiki identitas Jakarta.

    “Kita harus segera membuat rencana lima tahun ke depan, bagaimana kondisinya kita mampu mencari, mengenali solusi terhadap masalah,” katanya.

    Atika berharap masyarakat dapat memanfaatkan platform yang ada untuk membangun koneksi bersama pemerintah dalam membentuk identitas Jakarta lebih baik lagi.

    Sumber : Antara

  • Pemprov Jakarta Segera Realisasikan Daycare Gratis untuk Perempuan Pekerja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juni 2025

    Pemprov Jakarta Segera Realisasikan Daycare Gratis untuk Perempuan Pekerja Megapolitan 14 Juni 2025

    Pemprov Jakarta Segera Realisasikan Daycare Gratis untuk Perempuan Pekerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Center of Economic and Law Studies (Celios) mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jakarta menyediakan fasilitas penitipan anak atau
    daycare gratis
    untuk perempuan di dunia kerja, termasuk
    sektor informal
    .
    Pasalnya, masih banyak perempuan di Jakarta dan sekitarnya yang kesulitan mencari tempat penitipan anak yang terjangkau ketika harus bekerja.
    “Apa yang kurang dari Jakarta? Ini lagi kita perjuangkan nih, lagi didorong. Satu aja deh, beresin daycare. Semoga Om Pram punya konsen juga soal ini, membuat perempuan itu nyaman bekerja,” ujar Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).
    Menurutnya, keberadaan daycare merupakan solusi konkret dan praktis untuk meningkatkan produktivitas perempuan.
    Oleh karenanya, penyediaan daycare gratis penting agar perempuan, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal, tidak kesulitan mencari tempat menitipkan anak.
    Apalagi tidak semua perempuan memiliki privilege untuk menitipkan anak kepada anggota keluarga seperti ibu mertua.
    “Banyak perempuan yang akan berpartisipasi di tempat kerja. Kalau perempuannya ingin jadi full time ibu rumah tangga, enggak ada masalah, itu pilihan. Mau kerja informal, silahkan,” kata dia.
    Bhima berharap agar program daycare gratis bisa masuk dalam agenda pembangunan Jakarta menjelang ulang tahun ke-500.
    “Ini hal kecil, konkret, praktikal, tapi belum banyak dikerjakan pemerintah,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengunjung bisa menjadi pembalap mobil di `JFF 2025`

    Pengunjung bisa menjadi pembalap mobil di `JFF 2025`

    Seorang pengunjung menjajal simulator mobil balap di sela kegiatan \”Jakarta Future Festival (JFF) 2025\”, TIM, Jakarta. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Pengunjung bisa menjadi pembalap mobil di `JFF 2025`
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Berbagai aktivitas pengunjung bisa dilakukan pada kegiatan “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, termasuk menjajal pengalaman sebagai pembalap mobil. ​​​​​​Berada di area Teater Jakarta, sebuah mobil balap dengan dominasi warna merah muda beserta simulator menarik perhatian dan menanti muda-mudi yang tertarik dunia balap.

    “CC (cubic centimeter/kapasitas mesin mobil)-nya beda (dari mobil biasa), ‘handling’-nya beda, kemampuan untuk beloknya itu beda, fiturnya beda. Bisa merasakan ‘ambience’ (suasana) mobil balap,” ujar Marketing Executive Sekuya, Nadia di TIM, Jakarta, Sabtu.

    Satu orang bisa mencoba simulator mobil balap sekitar 2,5-3 menit atau satu lap (putaran), secara gratis. Sementara pengalaman serupa di tempat lain biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp100 ribu untuk satu jam. Pihaknya membawa ke area ini supaya orang tidak merasa asing dengan mobil balap ini. “Kebanyakan orang yang datang rata-rata tanya ini apa. 90 persen orang yang datang ke sini tidak tahu. Masih awam,” kata Nadia.

    Untuk dapat mencoba simulator, pengunjung diminta mengambil foto dengan mobil balap tanpa menyentuh bodinya. Lalu mengunggah foto di Instagram dengan menandai (tag) akun Sekuya dan “JFF 2025”. Pada hari pertama penyelenggaraan “JFF 2025′, Jumat (13/6), sekitar 56 orang sudah menuntaskan rasa penasaran mereka menjajal simulator mobil balap tersebut.

    “Dibuka dari jam 9 atau 10 sampai jam 21.00 atau acara selesai. Kebanyakan responsnya mereka menikmati karena seperti pengalaman balapan di trek asli, karena ada :feedback’ dari setirnya,” ujar Nadia.

    Sekuya sebagai perusahaan gim (game) ingin membawa balapan dari sisi hiburan. Bekerjasama dengan penyelenggara “JFF 2025”, perusahaan ingin mengenalkan mobil balap Formula 3 pada masyarakat yang masih awam. Harapannya akan ada semacam “racing school atau “racing academy”, tempat orang bisa mulai dari main simulator terus naik ke gokar. “Terus nanti bisa latihan di akademi itu untuk balapan pakai mobil balap sungguhan,” kata dia.

    Adapun mobil balap merah muda tersebut didesain bagian bodinya dengan unsur-unsur Jakarta. Ada ornamen Monumen Nasional (Monas) dan ondel-ondel di sana. Selain itu, ada elemen gambar berupa titik terkecil (piksel) untuk mewakili tema “Jakarta Level Up”.

    “Tema ‘Evolusi Jakarta’ atau ‘Jakarta Level Up’, menggambarkan evolusi Jakarta menuju ke era baru yang dituangkan dalam desain. Ada piksel yang mewakili dunia teknologi dan video gim digital sebagai simbol percepatan inovasi,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Merawat Pangan Lokal: Langkah Strategis Bangun Ketahanan Pangan dan Identitas Budaya – Page 3

    Merawat Pangan Lokal: Langkah Strategis Bangun Ketahanan Pangan dan Identitas Budaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah dominasi makanan olahan dan pola konsumsi modern, pelestarian pangan lokal kini menjadi sorotan penting dalam menjaga identitas budaya sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Mengolah dan mengonsumsi kembali makanan lokal dinilai mampu menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan lingkungan serta mendukung pola hidup berkelanjutan.

    Isu ini mengemuka dalam acara Lingkar Diskusi bertajuk “Merawat Cerita-Cerita Pangan Lokal”, yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), pada Jumat (13/6/2025) di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

     

    Dalam diskusi, Public Relations & Fundraising Officer IDEP Foundation Rodearni Purba menyoroti pendekatan permakultur yang diterapkan IDEP Foundation di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sebagai salah satu strategi dalam membangun ketahanan pangan berbasis komunitas.

    “Bicara ketahanan pangan seringkali bersifat makro, padahal kebutuhan pangan sangat beragam. Melalui pendekatan yang dilakukan oleh IDEP, kita bisa melihat bagaimana ketahanan pangan dapat ditingkatkan ke level keluarga dan komunitas,” ujar Rodearni.

    Melalui pelatihan permakultur, petani diajak mengembangkan praktik agroekologi yang tidak hanya produktif tapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini juga mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menghasilkan pangan keluarga.

    “Bahkan, pekarangan rumah yang sebelumnya adalah lahan kosong dapat dimanfaatkan untuk produksi pangan yang difokuskan pada konsumsi keluarga,” tambahnya.

    Tak hanya itu, IDEP juga mengangkat potensi pangan lokal di Kapuas Hulu yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal.

    “Masyarakat belum menggunakan pangan yang ada karena hanya tahu mengolahnya untuk satu jenis [makanan] tertentu. IDEP menginisiasi pelatihan mengolah pangan lokal agar memiliki nilai tambah,” kata Rodearni.

    Petani didorong untuk meninggalkan sistem monokultur dan beralih ke pertanian regeneratif, yang dianggap lebih menguntungkan dalam jangka panjang, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, maupun kelestarian lingkungan.

    Pangan Lokal dan Dokumentasi BudayaDalam diskusi, Ahmad Arif dari Nusantara Food Biodiversity mengungkap pentingnya mendokumentasikan ragam pangan lokal dan pengetahuan budayanya sebagai bentuk pelestarian.

    “Kita harus jaga itu [pangan lokal] supaya tidak hilang karena yang tahu cara mengolahnya adalah masyarakat lokal. Misalnya, ada jenis tanaman kacang yang beracun di Nusa Tenggara Timur, tapi masyarakat kita tetap bisa mengolahnya secara khusus untuk dimakan,” jelas Arif.

    Gerakan Nusantara Food Biodiversity juga melibatkan generasi muda dalam mendokumentasikan identitas pangan lokal—dari proses produksi hingga cara penyajiannya.

    “Perlu menanamkan rasa kebanggaan mereka pada pangan lokal yang dimiliki daerahnya. Sejauh ini, lebih dari 500 data pangan daerah dari Aceh hingga Papua berhasil terdokumentasi dan semua orang bisa bergabung sebagai kontributor,” kata Arif.Inovasi Kuliner Bernuansa Lokal.

  • Merawat Pangan Lokal: Langkah Strategis Bangun Ketahanan Pangan dan Identitas Budaya – Page 3

    Merawat Pangan Lokal: Langkah Strategis Bangun Ketahanan Pangan dan Identitas Budaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah dominasi makanan olahan dan pola konsumsi modern, pelestarian pangan lokal kini menjadi sorotan penting dalam menjaga identitas budaya sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Mengolah dan mengonsumsi kembali makanan lokal dinilai mampu menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan lingkungan serta mendukung pola hidup berkelanjutan.

    Isu ini mengemuka dalam acara Lingkar Diskusi bertajuk “Merawat Cerita-Cerita Pangan Lokal”, yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), pada Jumat (13/6/2025) di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

     

    Dalam diskusi, Public Relations & Fundraising Officer IDEP Foundation Rodearni Purba menyoroti pendekatan permakultur yang diterapkan IDEP Foundation di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sebagai salah satu strategi dalam membangun ketahanan pangan berbasis komunitas.

    “Bicara ketahanan pangan seringkali bersifat makro, padahal kebutuhan pangan sangat beragam. Melalui pendekatan yang dilakukan oleh IDEP, kita bisa melihat bagaimana ketahanan pangan dapat ditingkatkan ke level keluarga dan komunitas,” ujar Rodearni.

    Melalui pelatihan permakultur, petani diajak mengembangkan praktik agroekologi yang tidak hanya produktif tapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini juga mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menghasilkan pangan keluarga.

    “Bahkan, pekarangan rumah yang sebelumnya adalah lahan kosong dapat dimanfaatkan untuk produksi pangan yang difokuskan pada konsumsi keluarga,” tambahnya.

    Tak hanya itu, IDEP juga mengangkat potensi pangan lokal di Kapuas Hulu yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal.

    “Masyarakat belum menggunakan pangan yang ada karena hanya tahu mengolahnya untuk satu jenis [makanan] tertentu. IDEP menginisiasi pelatihan mengolah pangan lokal agar memiliki nilai tambah,” kata Rodearni.

    Petani didorong untuk meninggalkan sistem monokultur dan beralih ke pertanian regeneratif, yang dianggap lebih menguntungkan dalam jangka panjang, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, maupun kelestarian lingkungan.

    Pangan Lokal dan Dokumentasi BudayaDalam diskusi, Ahmad Arif dari Nusantara Food Biodiversity mengungkap pentingnya mendokumentasikan ragam pangan lokal dan pengetahuan budayanya sebagai bentuk pelestarian.

    “Kita harus jaga itu [pangan lokal] supaya tidak hilang karena yang tahu cara mengolahnya adalah masyarakat lokal. Misalnya, ada jenis tanaman kacang yang beracun di Nusa Tenggara Timur, tapi masyarakat kita tetap bisa mengolahnya secara khusus untuk dimakan,” jelas Arif.

    Gerakan Nusantara Food Biodiversity juga melibatkan generasi muda dalam mendokumentasikan identitas pangan lokal—dari proses produksi hingga cara penyajiannya.

    “Perlu menanamkan rasa kebanggaan mereka pada pangan lokal yang dimiliki daerahnya. Sejauh ini, lebih dari 500 data pangan daerah dari Aceh hingga Papua berhasil terdokumentasi dan semua orang bisa bergabung sebagai kontributor,” kata Arif.Inovasi Kuliner Bernuansa Lokal.

  • Pramono Mau Naikkan Tarif Parkir di Jakarta, Begini Reaksi Ahok

    Pramono Mau Naikkan Tarif Parkir di Jakarta, Begini Reaksi Ahok

    Jakarta

    Mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi rencana Gubernur Jakarta, Pramono Anung yang mau menaikkan tarif parkir untuk kendaraan. Dia menyarankan agar sistem voucher diberlakukan di kota berjuluk The Big Durian tersebut.

    Ahok mulanya bercerita soal pengalamannya mengelola parkir Jakarta saat masih menjabat sebagai gubernur. Ketika itu, dia menggunakan mesin parkir untuk menutup kebocoran yang diraup jukir liar.

    “Karena waktu zaman saya, waktu membuat sistem mesin parkir, itu naiknya gila-gilaan, misalnya Sabang gitu ya, setorannya cuma berapa juta sampai belasan juta per hari, per malam. Termasuk Kelapa Gading,” ujar Ahok di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dikutip dari detikNews, Sabtu (14/6).

    Pengendara membayar parkir saat keluar dari Park and Ride Vertical Ragunan, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana menaikkan tarif parkir untuk membenahi sistem transportasi di Jakarta sekaligus membiayai subsidi transportasi gratis untuk 15 golongan masyarakat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/agr Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

    Menurut Ahok, Pemprov Jakarta saat ini tak perlu menyewa lagi mesin parkir untuk mengoptimalkan pendapat dari sewa parkir. Dia usul sistemnya pakai voucher.

    “Nah sekarang nggak perlu sewa mesin itu mahal-mahal lagi. Misalnya kenapa nggak gunakan sistem voucher parkir, digital, di HP. Dan voucher ini ada hadiah, misalnya ada hadiah mobil, dari parkir ya, tukang parkir. Nah itu mungkin masyarakat akan setiap saat parkir dia minta voucher-nya,” jelasnya.

    Ahok menjelaskan, voucher tersebut bisa sekaligus diundi untuk mendapatkan hadiah. Sehingga itu dinilainya jadi win-win solution bagi Pemprov, jukir, hingga pemilik kendaraan.

    “Dan tukang parkir pun dia terima duit komisinya yang bentuk voucher. Voucher-nya dia bisa belanja ke toko-toko Alfamart, Indomaret atau sejenis itu ya, dia bisa belanja di situ. Nah ini akan sangat menolong,” ungkapnya.

    Tarif parkir motor di Jakarta diusulkan naik. Foto: Andhika Prasetia

    Pendapatan parkir tersebut, kata dia, bisa digunakan untuk memberikan subsidi kepada sejumlah program yang dilakukan Pemprov. Ahok meminta sistem ini bisa diterapkan.

    “Saya kira sistem parkir berbasis digital itu voucher harus dijalankan. Supaya dapet meningkat, kita subsidi silang. Tugas pejabat kan mengadministrasi keadilan sosial. Nah kan duit ini dorong ke bus, bagaimana, tempat yang sepi mungkin parkirnya murah. Tapi bisa di-adjust,” tuturnya.

    Meski demikian, Ahok meminta rencana kenaikan tarif parkir Jakarta bisa dikaji lebih dalam. Sehingga, nantinya ditemukan sistem yang pas untuk melakukan optimalisasi.

    “Jadi kita mesti kaji, kalau naikin parkir mungkin per jam, jadi dia ada adjust. Mungkin kalau kamu jam kedua bisa lebih mahal, supaya dorong orang nggak lama ngetem di sana. Sama kayak kita buka warung fast food gitu ya, kenapa kursinya nggak nyaman? Supaya kamu jangan lama-lama di situ gitu, belanja dikit, lama kan, supaya cepat gerak itu sih,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • 2,5 menit jadi pembalap mobil di “JFF 2025”

    2,5 menit jadi pembalap mobil di “JFF 2025”

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai aktivitas pengunjung bisa dilakukan pada kegiatan “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, termasuk menjajal pengalaman sebagai pembalap mobil.

    ​​​​​​Berada di area Teater Jakarta, sebuah mobil balap dengan dominasi warna merah muda beserta simulator menarik perhatian dan menanti muda-mudi yang tertarik dunia balap.

    “CC (cubic centimeter/kapasitas mesin mobil)-nya beda (dari mobil biasa), ‘handling’-nya beda, kemampuan untuk beloknya itu beda, fiturnya beda. Bisa merasakan ‘ambience’ (suasana) mobil balap,” ujar Marketing Executive Sekuya, Nadia di TIM, Jakarta, Sabtu.

    Satu orang bisa mencoba simulator mobil balap sekitar 2,5-3 menit atau satu lap (putaran), secara gratis. Sementara pengalaman serupa di tempat lain biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp100 ribu untuk satu jam.

    Seorang pengunjung menjajal simulator mobil balap di sela kegiatan “Jakarta Future Festival (JFF) 2025”, TIM, Jakarta. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Pihaknya membawa ke area ini supaya orang tidak merasa asing dengan mobil balap ini. “Kebanyakan orang yang datang rata-rata tanya ini apa. 90 persen orang yang datang ke sini tidak tahu. Masih awam,” kata Nadia.

    Untuk dapat mencoba simulator, pengunjung diminta mengambil foto dengan mobil balap tanpa menyentuh bodinya. Lalu mengunggah foto di Instagram dengan menandai (tag) akun Sekuya dan “JFF 2025”.

    Pada hari pertama penyelenggaraan “JFF 2025′, Jumat (13/6), sekitar 56 orang sudah menuntaskan rasa penasaran mereka menjajal simulator mobil balap tersebut.

    “Dibuka dari jam 9 atau 10 sampai jam 21.00 atau acara selesai. Kebanyakan responsnya mereka menikmati karena seperti pengalaman balapan di trek asli, karena ada :feedback’ dari setirnya,” ujar Nadia.

    Warga mengunjungi pameran foto saat pagelaran Jakarta Future Festival 2025: Collaborate to Elevate! di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (13/6/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar

    Sekuya sebagai perusahaan gim (game) ingin membawa balapan dari sisi hiburan. Bekerjasama dengan penyelenggara “JFF 2025”, perusahaan ingin mengenalkan mobil balap Formula 3 pada masyarakat yang masih awam.

    Harapannya akan ada semacam “racing school atau “racing academy”, tempat orang bisa mulai dari main simulator terus naik ke gokar. “Terus nanti bisa latihan di akademi itu untuk balapan pakai mobil balap sungguhan,” kata dia.

    Adapun mobil balap merah muda tersebut didesain bagian bodinya dengan unsur-unsur Jakarta. Ada ornamen Monumen Nasional (Monas) dan ondel-ondel di sana.

    Selain itu, ada elemen gambar berupa titik terkecil (piksel) untuk mewakili tema “Jakarta Level Up”.

    “Tema ‘Evolusi Jakarta’ atau ‘Jakarta Level Up’, menggambarkan evolusi Jakarta menuju ke era baru yang dituangkan dalam desain. Ada piksel yang mewakili dunia teknologi dan video gim digital sebagai simbol percepatan inovasi,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akhir pekan ini ada beragam pameran dan festival di Jakarta

    Akhir pekan ini ada beragam pameran dan festival di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) –

    Bagi Anda yang akan menghabiskan waktu libur akhir pekan ini di DKI Jakarta, ada sejumlah rekomendasi kegiatan pilihan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

    Berikut beberapa rekomendasi kegiatan yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga, teman atau orang tersayang.

    1. Festival Jakarta Great Sale

    Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2025 akan digelar selama empat pekan di Jakarta, mulai dari 10 Juni hingga 10 Juli 2024 yang dilaksanakan di 100 lebih mal di DKI Jakarta.

    Kegiatan ini mulai diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 1980-an, tepatnya pada 1982, saat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprakarsai sebuah ajang belanja yang dinamakan “Festival Pertokoan”.

    Ajang tersebut kemudian berganti nama menjadi “Pesta Diskon” di tahun 1990-an dan diubah lagi menjadi “Jakarta Great Sale”, hingga akhirnya namanya berubah menjadi “Festival Jakarta Great Sale” sampai saat ini.

    Ada ratusan toko perbelanjaan yang menyiapkan potongan harga khusus bagi pelanggan yang berbelanja hingga 70 persen

    Hari : Sabtu 13-15 Juni 2025

    Pukul : 11.00 WIB-selesai

    Tempat : 100+Mall di Jakarta

    2. Jakarta Future Festival 2025

    Jakarta Future Festival 2025 menghadirkan berbagai program dan agenda interaktif yang mendorong partisipasi aktif antara lain “Talks& Discussions”, “Exhibition”, “Entertainment”, “Creative Market”, “Creative Installation” serta “Community Activation” tentang arah masa depan Jakarta.

    Acara ini juga menghadirkan pertunjukan musik dan kesenian yang menghibur, sebagai bagian dari upaya membangun ruang bersama yang menyenangkan dan mudah diakses.

    Selain itu masyarakat juga dapat menikmati penampilan dari sejumlah artis dan musisi papan atas Indonesia secara gratis.

    Hari : Jumat-Minggu, 13-15 Juni 2025

    Tempat : Taman Ismail Marzuki (TIM)

    Biaya : Gratis

    3. Pameran roda-roda yang berputar di pesisir

    Bagi Anda pecinta fotografi, acara yang diselenggarakan oleh Museum Kebaharian Jakarta bersama Indonesia Hidden Heritage Creative Hub ini, tidak boleh dilewatkan begitu saja.

    Pameran roda-roda yang berputar di pesisir menampilkan konsep inovatif tentang mobilitas dan kehidupan pesisir yang menggambarkan interaksi antara transportasi, “landmark” bersejarah dan kehidupan masyarakat pesisir.

    Acara ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati International Museum Day (IMD) 2025 yang mengusung tema “The Future of Museums in Rapidly Changing Communities”.

    Hari : Sabtu 14 Juni 2025

    Pukul : 08.00 – 20.00 WIB

    Tempat : Museum Bahari

    Biaya : Rp2.000 – Rp5.000

    4. Indonesia Outdoor Festival (Indofest)

    Pameran Indonesia Outdoor Festival (Indofest) digelar di Hall B Jakarta International Convention Center (JICC) yang diikuti sebanyak 139 merek produk outdoor atau luar ruangan.

    Ada 104 merek lokal dan 35 merek internasional yang dijual di lokasi yang menjadi surganya produk outdoor ini. Bagi pecinta produk luar ruangan tentu ini menjadi lokasi berburu yang menarik karena banyak potongan harga yang ditawarkan.

    Hari : Sabtu-Minggu 14-15 Juni 2025

    Tempat : Hall B Senayan

    Biaya : Rp60.000 per orang untuk satu hari

    5. Ruang Setara dan Lestari

    Ruang Setara dan Lestari merupakan forum kolaboratif untuk merawat dialog, berbagi praktik baik dan mendorong aksi lintas sektor yang lebih adil dan interseksional.

    Forum ini dirancang sebagai ruang bagi organisasi masyarakat sipil, komunitas, individu, akademisi, aktivis, pelaku seni budaya, media, eco-preneur dan pelaku usaha lestari untuk berkolaborasi dan memberikan dukungan dalam memperkuat aksi iklim yang berkeadilan gender secara lebih luas di masa depan.

    Tema Ruang Setara dan Lestari tahun 2025 adalah “Merayakan Kepemimpinan Perempuan Dalam Aksi Iklim dan Tata Guna Lahan. Dalam ragam bentuk dan tersebar di berbagai arena, perempuan telah terbukti berperan penting dalam upaya mitigasi dan adaptasi iklim berbasis lokalitas.

    Namun demikian, peran dan keterlibatan perempuan seringkali tidak diakui sehingga semakin berpotensi pada upaya peminggiran perempuan yang berdampak pada berbagai kebijakan dan aksi iklim yang berkeadilan.

    Hari Sabtu 14 Juni 2025

    Tempat : Galeri Emiria Soenassa Taman Ismail Marzuki !TIM)

    Waktu : 10.00 WIB- 21.00 WIB

    Biaya : Gratis

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.