Tempat Fasum: Sungai Citarum

  • Pengakuan Pelaku Pembunuh Dina Oktaviani: Mulai dari Buang Korban Hingga Jual Perhiasan

    Pengakuan Pelaku Pembunuh Dina Oktaviani: Mulai dari Buang Korban Hingga Jual Perhiasan

    Diberitakan sebelumnya. penemuan mayat perempuan di aliran Sungai Citarum, membuat geger warga Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Belakangan diketahui, mayat perempuan tersebut adalah Dina Oktaviani, pegawa Alfamart yang menjadi korban penganiayaan berat.

    Pascapenemuan jasad tersebut, tim Taktis Sanggabuana Polres Karawang dipimpin Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP M. Nazal Fawwaz bersama dengan Resmob Polda Jabar berhasil menangkap pelaku. Pelaku berinisial H (27) ditangkap di Alfamart Rest Area KM 72A, Desa Cigelam, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta.

    Korban diduga mengalami penganiayaan berat yang mengakibatkan meninggal dunia. Kapolres Karawang, AKBP Fiki N Ardiansyah melalui Kasi Humas, Ipda Cep Wildan mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, Tim Taktis Sanggabuana Polres Karawang bersama dengan Resmob Polda Jabar berhasil mengamankan pelaku sehari setelah jasad korban Dina Oktaviani ditemukan.

    “Pelaku merupakan pegawai minimarket dan berhasil ditangkap di Rest Area KM 72A Desa Cigelam Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta,” kata Cep Wildan kepada awak media.

  • Polisi Tangkap Pembunuh Dina Oktaviani, Pegawai Alfamart yang Mayatnya Ditemukan di Sungai Citarum

    Polisi Tangkap Pembunuh Dina Oktaviani, Pegawai Alfamart yang Mayatnya Ditemukan di Sungai Citarum

    Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku melakukan aksinya karena terdesak kebutuhan finansial. Pelaku mengajak korban ke rumahnya, kemudian mencekik dan membekap korban hingga meninggal dunia. Setelah itu, pelaku menyetubuhi korban dan mengambil barang-barang milik korban, termasuk perhiasan dan handphone.

    Dari tangan pelaku, Tim Taktis Sanggabuana berhasil mengamankan beberapa barang bukti, antara lain 1 unit motor, 1 unit mobil, 2 unit handphone Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHPidana tentang Penganiayaan Berat yang Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia.

    Sementara itu, Polres Karawang akan melimpahkan kasus tersebut ke Polres Purwakarta. Hal itu dikarenakan lokasi kejadian pembunuhan dan Pemerkosaan tersebut berada di wilayah hukum Polres Purwakarta.

    “Dikarenakan lokasi kejadian awal tindak pidananya berada di wilayah hukum Purwakarta, untuk tersangka beserta barang bukti akan kita limpahkan ke Polres Purwakarta,” pungkasnya.

  • Motif Bos Minimarket di Purwakarta Bunuh Dina Oktaviani, Barang Berharga Korban Digasak

    Motif Bos Minimarket di Purwakarta Bunuh Dina Oktaviani, Barang Berharga Korban Digasak

    Sebelumnya, warga Desa Curug, Karawang digegerkan dengan penemuan jasad wanita mengambang di aliran Sungai Citarum. Jasad wanita tersebut diketahui adalah pegawai minimarket di rest area KM 72A Purwakarta.

    Pelaku berinisial H (27) ditangkap ditangkap di tempat kerjanya di Purwakarta. Heryanto ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan dan pemerkosaan korban.

  • Sosok Dina Oktaviani, Karyawan Minimarket Ditemukan Tewas Mengambang Tanpa Busana di Sungai Citarum

    Sosok Dina Oktaviani, Karyawan Minimarket Ditemukan Tewas Mengambang Tanpa Busana di Sungai Citarum

    GELORA.CO – Suasana tenang di aliran Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, mendadak gempar pada Selasa (7/10/2025) siang.

    Warga dikejutkan oleh penemuan jasad seorang perempuan muda yang mengambang di permukaan air.

    Yang membuat suasana semakin pilu, korban diketahui bernama Dina Oktaviani, warga asli Karawang yang tepat hari itu berulang tahun ke-21. Alih-alih merayakan hari bahagianya, takdir justru menutup perjalanan hidupnya secara tragis.

    “Awalnya kami kira boneka hanyut, karena dari jauh terlihat seperti itu,” ujar Bayu, warga Dusun Munjul Kaler yang pertama kali melihat tubuh korban. “Begitu didekati, ternyata manusia. Kami langsung kaget dan melapor ke polisi.”

    Tak butuh waktu lama, Tim Inafis Polres Karawang dan petugas forensik RSUD Karawang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan identifikasi. Hasil pemeriksaan awal memastikan korban adalah Dina Oktaviani, kelahiran Karawang, 7 Oktober 2004.

    Bagi keluarga dan teman-temannya, Dina dikenal sebagai sosok yang ramah, rajin, dan mandiri.

    Ia tengah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Karawang, sambil bekerja paruh waktu sebagai kasir di sebuah minimarket untuk membantu biaya kuliah.

    “Dina anaknya baik, nggak pernah neko-neko. Dia kerja keras buat kuliah, nggak nyangka nasibnya begini,” ujar salah satu teman kuliah korban dengan mata berkaca-kaca.

    Kini, polisi masih terus menyelidiki penyebab pasti kematian Dina. Sejumlah barang bukti telah diamankan, sementara beberapa saksi dari sekitar lokasi dan lingkungan tempat tinggal korban tengah diperiksa.

    Tragedi yang terjadi tepat di hari kelahirannya ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.

    Di hari yang seharusnya penuh kebahagiaan, Sungai Citarum justru menjadi saksi bisu berakhirnya hidup seorang gadis muda yang dikenal penuh semangat dan cita-cita.

    Penyelidikan Pembunuhan

    Bersamaan denga diketahuinya identitas korban, Jajaran Polres Karawang melakukan penyelidikan terkait dugaan pembunuhan.

    Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan menyampaikan Tim Inafis Satreskrim Polres Karawang langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan identitas korban serta penyebab kematiannya.

    “Petugas Inafis bersama Unit Reskrim telah melakukan pemeriksaan awal di lokasi kejadian, mencatat keterangan saksi, dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Kabupaten Karawang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kasi Humas pada Rabu (8/10/2025).

    Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, penemuan mayat tersebut ditemukan ketika salah satu warga yang sedang bekerja di sekitar sungai melihat sesosok tubuh mengapung di permukaan air.

    Setelah didekati, ternyata benar bahwa sosok tersebut adalah manusia yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

    Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa setempat dan diteruskan ke pihak kepolisian.

    “Kami belum memastikan karena jasad tengah divisum dan identifikasi di RSUD Karawang,” bebernya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Tim Inafis dan Satuan Reserse Krimal Polres Karawang untuk mengungkap identitas dan penyebab pasti kematian korban. 

  • Aksi River Clean Up, Telkom dan Pandawara Angkut 1.481 Kg Sampah dari Sungai Cioray Bandung – Page 3

    Aksi River Clean Up, Telkom dan Pandawara Angkut 1.481 Kg Sampah dari Sungai Cioray Bandung – Page 3

    Liputan6.com, Bandung PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui gerakan keberlanjutan GoZero% dengan melaksanakan aksi nyata River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan GoZero% Goes to Bandung, yang bertepatan dengan peringatan World Clean Up Day (20 September) dan Hari Sungai Sedunia (28 September).

    Pemilihan Sungai Cioray karena merupakan salah satu aliran penyumbang sampah terbesar ke Sungai Citarum, yang merupakan sungai vital di wilayah Bandung.

    Dalam aksi nyata River Clean Up, Telkom bersama mitra kolaborasi berhasil mengangkat 1.481 kilogram sampah dari aliran sungai. Hasil ini menunjukkan dampak nyata dari gerakan bersama lintas pihak dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah di perkotaan.

    “GoZero% merupakan aksi Telkom untuk menumbuhkan bisnis secara bertanggung jawab dengan berpedoman pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Momentum World Cleanup Day dan World Rivers Day ini menjadi pengingat bagi kami bahwa pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial,” ujar VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto.

    Perbesar

    Kegiatan River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung…. Selengkapnya

    Kegiatan aksi River Clean Up melibatkan sekitar 75 peserta yang terdiri atas manajemen Telkom, karyawan, mahasiswa Telkom University, serta Pandawara Group yang merupakan gerakan pemuda asal Bandung yang kini dikenal luas secara nasional.

    Pandawara telah memiliki rekam jejak lebih dari 200 titik aksi bersih di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan ribuan relawan, serta mengumpulkan lebih dari 1.000 ton sampah. Popularitas mereka di media sosial menjadikan Pandawara sebagai kekuatan inspiratif yang mampu menggerakkan partisipasi publik dalam skala luas.

    “Kolaborasi ini membuktikan bahwa aksi river clean up ini dapat memberikan dampak langsung pada lingkungan dan masyarakat. Kami berharap inisiatif ini bisa menjadi inspirasi di wilayah lain,” ujar EVP Telkom Regional II Edie Kurniawan.

    Perbesar

    Kegiatan River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung…. Selengkapnya

    Perwakilan Pandawara Group menambahkan, “Kami senang bisa bersinergi dengan Telkom. Harapannya, semakin banyak pihak yang bergerak bersama menjaga sungai, karena sungai adalah sumber kehidupan.”

    Melalui aksi River Clean Up ini, Telkom menegaskan bahwa transformasi digital yang dijalankan perusahaan harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan. Inisiatif GoZero% sekaligus mendukung target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mencapai pengurangan sampah 30% dan penanganan 70% pada tahun 2025.

    Dengan semangat kolaboratif dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, Telkom berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk memperluas praktik serupa di wilayah lain, serta memperkuat kontribusi perusahaan dalam menciptakan ekosistem yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

     

    (*)

  • Momen Pandawara dan Telkom Bersih-bersih Sungai Penuh Sampah

    Momen Pandawara dan Telkom Bersih-bersih Sungai Penuh Sampah

    Jakarta

    Telkom mengungkapkan komitmen perkembangan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Untuk mencapai target tersebut, perusahaan plat merah ini menggandeng Pandawara Group.

    Melalui Telkom Regional II Banten, Jabotabek, dan Jawa Barat, komitmen tersebut diimplementasikan dengan aksi bersih-bersih sungai di sungai Cioray, Bandung dalam rangkaian program GoZero%. Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati World Clean Up Day (20 September) dan Hari Sungai Sedunia (22 September).

    Sungai Cioray dipilih karena merupakan salah satu aliran yang menyumbang sampah signifikan ke Sungai Citarum, salah satu sungai terpenting di Indonesia. Aksi ini mempertegas komitmen Telkom dalam melestarikan lingkungan secara nyata, diantaranya dengan menjaga kebersihan sungai dan mendorong kesadaran lingkungan.

    “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini Telkom dapat terus menjaga sustainable business-nya dan sustainable untuk care pada ekosistem,” ujar Edie Kurniawan, EVP Telkom Regional II, dikutip Selasa (23/9/2025).

    Aksi River Clean Up ini melibatkan sekitar 75 peserta, terdiri atas manajemen Telkom, karyawan, mahasiswa Telkom University, serta Pandawara Group – gerakan pemuda asal Bandung yang telah dikenal luas secara nasional.

    Melibatkan Pandawara karena selama ini aktif membersihkan sungai, pantai, dan ruang publik, dengan rekam jejak lebih dari 200 titik aksi bersih di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan ribuan relawan, serta mengumpulkan lebih dari 1.000 ton sampah. Popularitas mereka di media sosial menjadikan Pandawara sebagai kekuatan inspiratif yang mampu menggerakkan partisipasi publik dalam skala luas.

    Telkom Gandeng Pandawara Group Gelar River Clean Up di Bandung, Selaraskan Momentum World Clean Up Day & Hari Sungai Sedunia. Foto: Telkom

    Di kesempatan yang sama, Gunawan Wasisto C.A (VP Sustainability Telkom Indonesia), bersih-bersih sungai ini diharapkan akan berdampak pada ekosistem yang lebih besar. Disampaikan, ini juga merupakan program Go Zero di Telkom Indonesia, program ESG yang fokus ke aspek lingkungan.

    “Fokus pada bagaimana kita sangat konsen melestarikan lingkungan dan mengurangi emisi, dan bagaimana kita meminimalkan limbah,” katanya.

    Melalui aksi bersih sungai ini, Telkom mengatakan bahwa transformasi digital harus berjalan seiring dengan keberlanjutan. River Clean Up bersama Pandawara bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi juga wujud nyata sinergi antara perusahaan, komunitas, akademisi, dan masyarakat dalam mendukung tercapainya target pengelolaan sampah nasional: 30% pengurangan timbulan dan 70% penanganan sampah sesuai target Indonesia Bersih Sampah 2025 yang dicanangkan KLHK.

    Dua Pilar Utama Telkom sebagai National Sustainability Platform

    Dalam implementasinya, Telkom menerapkan Digital Connectivity menjadi pilar utama dalam mendorong inklusi digital nasional. Melalui infrastruktur jaringan backbone serat optik, layanan mobile broadband, dan satelit yang dimiliki, Telkom memastikan ketersediaan akses konektivitas yang merata di seluruh Indonesia hingga ke daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

    Lebih dari itu, Telkom juga merancang dan mengembangkan infrastruktur digital dengan menerapkan prinsip sustainability sebagai langkah konkret Telkom dalam menjaga masa depan Indonesia yang inklusif, hijau, dan berdaulat secara digital.

    Pada pilar kedua, Digital Platform & Ecosystem Services hadir sebagai pilar transformasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Melalui penyediaan layanan data center, cloud, big data, AI, dan cybersecurity, Telkom berupaya untuk memenuhi kebutuhan industri sektor publik, maupun pelaku bisnis dengan tetap menerapkan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik.

    Lebih lanjut, Telkom menegaskan akan terus menerapkan prinsip keberlanjutan dalam membangun infrastruktur green data center, BTS ramah lingkungan, hingga modernisasi jaringan dengan prinsip efisiensi energi dan circular economy sebagaimana tujuan pencapaian Net Zero Emission Scope 1 & 2 pada 2030.

    Melalui program GoZero%, Telkom juga berfokus pada program pelestarian lingkungan yang mencakup konservasi hutan, rehabilitasi ekosistem laut, penanaman mangrove, dan pengelolaan limbah kabel optik.

    Selain itu, Telkom juga menghadirkan ekosistem digital yang terintegrasi berbagai sektor, mulai dari platform marketplace PaDi UMKM yang mempertemukan UMKM dengan pelanggan BUMN, telemedicine yang memperluas akses layanan kesehatan, digitalisasi pendidikan, hingga layanan digital lifestyle yang mendorong gaya hidup positif dan produktivitas.

    Dari sisi sosial, Telkom mendorong transformasi digital yang inklusif lewat literasi digital, pemberdayaan UMKM, hingga layanan ramah disabilitas, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesempatan dan peluang yang sama dalam memperoleh akses digital.

    (agt/fay)

  • Begini Kronologi Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi

    Begini Kronologi Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi

    Jakarta: Polisi mengungkap kronologi pembunuhan seorang notaris bernama Sidah Alatas (60), yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di aliran Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 3 Juli 2025.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa peristiwa itu diawali dari rencana pencurian kendaraan milik korban oleh dua pelaku, salah satunya adalah mantan sopir pribadi korban.

    Pelaku berinisial A alias W telah merencanakan aksi pencurian bersama rekannya AWK sejak dini hari tanggal 30 Juni. “Pada saat itu tersangka A alias W sudah mempersiapkan peralatan berupa sebuah gunting,” kata Wira kepada wartawan, Selasa, 8 Juli 2025.
    Pelaku ajak korban bertemu

    Menurut Wira, AWK yang mengenal korban karena pernah bekerja sebagai sopir, menghubungi korban dan mengajaknya bertemu di Stasiun Bojong Gede, Bekasi, pada siang hari.

    Korban menyetujui ajakan tersebut. Setelah bertemu, keduanya berkeliling menggunakan mobil milik korban hingga larut malam. Saat itu, korban berinisiatif mengantar AWK ke Stasiun Bogor untuk kembali ke kontrakannya di daerah Cibitung. Namun, setibanya di stasiun, kereta menuju Cibitung sudah tidak tersedia.
     

     

    Aksi pembunuhan di dalam mobil

    Keesokan harinya, korban kembali bersama kedua pelaku, A dan AWK, menggunakan mobil yang sama. Mereka disebut hendak menuju kantor notaris milik korban di wilayah Bojong Gede.

    Namun dalam perjalanan, pelaku A tiba-tiba mengeluarkan gunting dari tas selempangnya dan menusuk dada kanan korban. 

    “Setelah ditusuk, karena melihat korban masih bergerak atau masih hidup, tersangka A kemudian mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangan selama kurang lebih 15 menit,” terang Wira.
    Jasad dibuang ke sungai

    Usai kejadian, kedua pelaku membawa jasad korban ke daerah Cikarang dan meminta bantuan pelaku ketiga, berinisial H. Ketiganya kemudian membuang jasad korban ke Sungai Citarum pada Rabu, 2 Juli.

    “Tersangka A turun membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban dengan posisi tersangka A mengangkat bagian tengah badan, tersangka AWK mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H mengangkat bagian kaki. Selanjutnya mereka melemparkan ke sungai,” tuturnya.

    Ketiga pelaku saat ini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih mendalami kemungkinan motif lain serta keterlibatan pihak tambahan dalam kasus ini.

    Jakarta: Polisi mengungkap kronologi pembunuhan seorang notaris bernama Sidah Alatas (60), yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di aliran Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 3 Juli 2025.
     
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa peristiwa itu diawali dari rencana pencurian kendaraan milik korban oleh dua pelaku, salah satunya adalah mantan sopir pribadi korban.
     
    Pelaku berinisial A alias W telah merencanakan aksi pencurian bersama rekannya AWK sejak dini hari tanggal 30 Juni. “Pada saat itu tersangka A alias W sudah mempersiapkan peralatan berupa sebuah gunting,” kata Wira kepada wartawan, Selasa, 8 Juli 2025.

    Pelaku ajak korban bertemu

    Menurut Wira, AWK yang mengenal korban karena pernah bekerja sebagai sopir, menghubungi korban dan mengajaknya bertemu di Stasiun Bojong Gede, Bekasi, pada siang hari.

    Korban menyetujui ajakan tersebut. Setelah bertemu, keduanya berkeliling menggunakan mobil milik korban hingga larut malam. Saat itu, korban berinisiatif mengantar AWK ke Stasiun Bogor untuk kembali ke kontrakannya di daerah Cibitung. Namun, setibanya di stasiun, kereta menuju Cibitung sudah tidak tersedia.
     

     

    Aksi pembunuhan di dalam mobil

    Keesokan harinya, korban kembali bersama kedua pelaku, A dan AWK, menggunakan mobil yang sama. Mereka disebut hendak menuju kantor notaris milik korban di wilayah Bojong Gede.
     
    Namun dalam perjalanan, pelaku A tiba-tiba mengeluarkan gunting dari tas selempangnya dan menusuk dada kanan korban. 
     
    “Setelah ditusuk, karena melihat korban masih bergerak atau masih hidup, tersangka A kemudian mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangan selama kurang lebih 15 menit,” terang Wira.

    Jasad dibuang ke sungai

    Usai kejadian, kedua pelaku membawa jasad korban ke daerah Cikarang dan meminta bantuan pelaku ketiga, berinisial H. Ketiganya kemudian membuang jasad korban ke Sungai Citarum pada Rabu, 2 Juli.
     
    “Tersangka A turun membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban dengan posisi tersangka A mengangkat bagian tengah badan, tersangka AWK mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H mengangkat bagian kaki. Selanjutnya mereka melemparkan ke sungai,” tuturnya.
     
    Ketiga pelaku saat ini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih mendalami kemungkinan motif lain serta keterlibatan pihak tambahan dalam kasus ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 5 Fakta Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Notaris Asal Bogor Ditemukan Tewas di Sungai Citarum Bekasi – Page 3

    5 Fakta Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Notaris Asal Bogor Ditemukan Tewas di Sungai Citarum Bekasi – Page 3

    Seorang notaris asal Kota Bogor, Jawa Barat berinisial SA (60) ditemukan meninggal dunia di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tanahsareal, Kota Bogor.

    “Jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. Dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra saat dihubungi, Jakarta, Sabtu 5 Juli 2025.

    Dia mengatakan, kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pembunuhan yang menewaskan seorang notaris tersebut. Sementara terkait luka yang ditemukan pada tubuh korban, Agta belum bersedia mengungkap secara jelas.

    “Tunggu hasil autopsi, saya belum dapat. Takutnya nanti salah analisa. Pokoknya kami dapat info dari Polsek, terus kami geser anggota iden sama piket Reskrim. Baru kami melakukan evakuasi kemudian kita bawa ke rumah sakit,” ujar perwira menengah Polri ini.

    Meski begitu, dirinya memastikan korban kehilangan nyawa dengan cara yang tidak wajar.

    “Kronologi di Polsek-nya saya belum dapat, yang pasti ditemukan di sungai. Dugaan sementara ada penyebab kematian tidak wajar,” ucapnya.

    Sementara terkait dengan kendaraan milik korban yang diduga hilang, saat ini masih didalami petugas kepolisian.

    “Untuk kendaraan kita masih coba cek dan dalami dulu. Secepatnya kita kasih informasi,” katanya memungkasi.

     

  • Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi

    Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi

    Jakarta: Polisi telah menangkap enam pelaku pembunuhan seorang notaris wanita bernama Sidah Alatas, 61, yang ditemukan tewas terikat di Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat. 

    Berdasarkan keterangan kepolisian, motif dari pembunuhan tersebut karena pelaku ingin merampas mobil korban.

    “Fakta awal yang ditemukan sampai dengan saat ini oleh tim penyidik, maka ada dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan, yaitu para pelaku ada yang melakukan pencurian dengan kekerasan dan mengambil mobil milik korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip Senin, 7 Juli 2025.
    Salah satu pelaku sopir korban

    Ade Ary mengatakan, salah satu dari pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut merupakan sopir korban. “Salah satu pelaku adalah sopir korban. Ini masih terus dalam pendalaman,” ujarnya. 
     

    Ia menambahkan, terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.

    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tuturnya.

    Tiga dari enam pelaku tersebut saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Polisi juga akan melakukan gelar perkara terkait tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan terhadap tiga pelaku lainnya.

    “Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Kemudian tiga orang lainnya juga sudah diamankan, dan akan dilaksanakan gelar perkara terkait dugaan tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan,” ucapnya.

    Jakarta: Polisi telah menangkap enam pelaku pembunuhan seorang notaris wanita bernama Sidah Alatas, 61, yang ditemukan tewas terikat di Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat. 
     
    Berdasarkan keterangan kepolisian, motif dari pembunuhan tersebut karena pelaku ingin merampas mobil korban.
     
    “Fakta awal yang ditemukan sampai dengan saat ini oleh tim penyidik, maka ada dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan, yaitu para pelaku ada yang melakukan pencurian dengan kekerasan dan mengambil mobil milik korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip Senin, 7 Juli 2025.

    Salah satu pelaku sopir korban

    Ade Ary mengatakan, salah satu dari pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut merupakan sopir korban. “Salah satu pelaku adalah sopir korban. Ini masih terus dalam pendalaman,” ujarnya. 
     

    Ia menambahkan, terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.
     
    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tuturnya.
     
    Tiga dari enam pelaku tersebut saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Polisi juga akan melakukan gelar perkara terkait tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan terhadap tiga pelaku lainnya.
     
    “Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Kemudian tiga orang lainnya juga sudah diamankan, dan akan dilaksanakan gelar perkara terkait dugaan tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan,” ucapnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Kasus Pembunuhan Notaris di Bekasi, Polisi Ungkap Dugaan Keterlibatan Sopir Korban – Page 3

    Kasus Pembunuhan Notaris di Bekasi, Polisi Ungkap Dugaan Keterlibatan Sopir Korban – Page 3

    Total ada enam orang diamankan, tiga di antaranya sudah jadi tersangka pencurian dengan kekerasan. Tiga lainnya masih diperiksa terkait dugaan penadahan atau pertolongan jahat. Polisi belum membeberkan secara detail kronologi pembunuhan.

    Menurut dia, pihaknya masih melakukan pendalaman. Yang pasti, kata Ade Ary, ada dua klaster di dalam kasus ini.

    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tandas dia.

    Sebelumnya, seorang notaris asal Kota Bogor, Jawa Barat berinisial SA (60) ditemukan meninggal dunia di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tanahsareal, Kota Bogor.

    “Jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. Dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).