Tempat Fasum: Stasiun Gambir

  • Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 April 2025

    Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran Megapolitan 7 April 2025

    Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Manajer Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta menyebutkan jumlah penumpang keberangkatan kereta api masih ramai di
    Stasiun Pasar Senen
    dan
    Stasiun Gambir
    usai Lebaran pada Senin (7/4/2025).
    “Cukup tinggi. Jadi keberangkatan ini masih cukup lumayan tinggi dibanding hari-hari biasa,” sebut Ixfan kepada awak media di Stasiun Pasar Senen.
    Di hari biasa, penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir hanya berada di kisaran angka 5.000 hingga 6.000 orang.
    Lebih banyak lagi, penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen berada di kisaran 10.000 hingga 11.000 orang.
    Menurut data
    penumpang kereta api
    yang naik dari Daop 1 Jakarta hari ini mencapai angka 34.242 penumpang.
    Besaran jumlah penumpang itu terbagi ke dua stasiun Daop 1 Jakarta, dengan rincian 12.853 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan 21.839 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
    Angka ini, masih dua kali lipat dari hari biasa di luar
    mudik Lebaran
    .
    “Hari-hari biasa kalau keberangkatan dari Gambir itu sekitar 5.000 sampai 6.000. Di sini terpantau sebanyak 12.853. Ada kenaikan kurang lebih 50 persen,” kata Ixfan.
    “Pasar Senen, dari pantauan data kami sekarang itu, sebanyak 21.839. Ada kenaikan hampir 60 persen dari hari-hari biasa,” lanjut Ixfan.
    Sementara penumpang yang datang ke Daop 1 Jakarta mencapai 51.452 orang. Penurunan juga terjadi pada jumlah kedatangan ini sebanyak 1.247 orang.
    Meskipun menurun, Ixfan menjelaskan bahwa penjualan tiket kereta api yang masuk ke Daop 1 Jakarta hingga Selasa (8/4/2025) sudah mencapai okupansi 100 persen.
    “Kalau untuk tiket ke Jakarta mulai hari ini sampai dengan besok yang berangkat dari stasiun lain ke wilayah Daop 1 Jakarta cukup penuh. Atau artinya okupansi sudah mencapai 100 persen,” katanya.
    Sementara itu, tiket keberangkatan menuju stasiun lain di luar Daop 1 Jakarta masih tersedia untuk dibeli melalui aplikasi KAI Access.
    Selain itu, Ixfan menambahkan bahwa arus balik diprediksi masih berlangsung hingga Jumat (11/4/2025) mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 19 Ribuan Pemudik Kembali ke Jakarta Melalui Stasiun Pasar Senen, Didominasi Asal Yogyakarta – Halaman all

    19 Ribuan Pemudik Kembali ke Jakarta Melalui Stasiun Pasar Senen, Didominasi Asal Yogyakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Arus mudik lebaran 2025 masih terus berlangsung di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

    PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat ada 19.581 pemudik yang telah kembali ke Jakarta melalui stasiun ini pada H+7 Lebaran 2025.

    “Untuk kedatangan di Pasar Senen sementara terpantau 19.581 terdiri dari 42 perjalanan kereta api termasuk kereta api tambahan,” ujar Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, Senin (7/4/2025).

    Ixfan mengatakan jika jumlah penumpang yang kembali ke Jakarta didominasi pemudik dari Yogyakarta, tepatnya Stasiun Lempuyangan.

    Setelahnya, para pemudik lainnya berasal dari Stasiun Kutoarjo Jawa Tengah, Stasiun Purwokerto Jawa Tengah.

    “Kalau dari Pasar Senen ini paling banyak Lempuyangan, kemudian Kutoharjo, Purwokerto, dan Surabaya,” ungkap Ixfan.

    Sementara itu, untuk Stasiun Gambir, PT KAI Daop 1 mencatat jumlah pemudik yang kembali ke Jakarta ada sebanyak 16.639 penumpang.

    “Kemudian kedatangan di Gambir sebanyak 16.639. Jadi selebihnya ada datang di stasiun-stasiun wilayah daop satu lainnya,” kata Ixfan.

    Lebih lanjut, Ixfan mengimbau untuk penumpang untuk memerhatikan barang bawaan dan keselamatan ketika ingin berangkat atau turun di stasiun.

    “Perhatikan juga barang bawaan yang dibawa jangan sampai ada yang tertinggal. Khusus putra-putri yang di bawah umur tetap dalam genggaman jangan sampai terpisahkan,” kata Ixfan. 

    “Kemudian untuk arus keluar kami minta untuk antre karena potensi masa puncak arus balik pintu keluar mungkin akan terjadi kepadatan,” pungkasnya. 

     

  • 19.581 pemilir tiba di Stasiun Senen pada hari terakhir cuti lebaran

    19.581 pemilir tiba di Stasiun Senen pada hari terakhir cuti lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat 19.581 pemilir yang menggunakan moda transportasi kereta api tiba di Stasiun Pasar Senen pada hari terakhir cuti dan liburan Lebaran 2025, Senin.

    “Di stasiun Pasar Senen ada sebanyak 19.581 pemilir,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

    Secara keseluruhan, KAI Daop 1 Jakarta mencatat 51.452 penumpang tiba di stasiun wilayah Daop 1 Jakarta pada tanggal 7 April 2025 dengan perincian 16.839 penumpang tiba di Stasiun Gambir dan 19.581 penumpang tiba di Stasiun Pasar Senen.

    Sebanyak 15.232 penumpang tiba di stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta seperti Stasiun Bekasi, Jatinegara, Cikampek, Karawang, dan Cikarang.

    Ixfan mengatakan bahwa lonjakan jumlah penumpang kereta api mencapai lebih dari 50.000 orang pada arus balik Lebaran 2025 di wilayah Daop 1 Jakarta mulai tampak sejak Jumat (4/4) hingga Senin ini.

    “Ibaratnya jumlah penumpang tiba di atas tanggal 2 dan tanggal 3 (April),” katanya.

    Ia lantas berkata, “Pada Senin (7/4) pagi hari ini juga tergolong cukup tinggi. Baru pukul 08.00 WIB sudah terpantau lebih dari 51.000 penumpang yang akan tiba di wilayah Daop 1 Jakarta.”

    Berdasarkan data yang diperoleh ANTARA, tercatat 52.564 penumpang tiba di Daop 1 Jakarta pada hari Jumat (4/4), kemudian sebanyak 52.651 penumpang tiba di Daop 1 Jakarta pada hari Sabtu (5/4), lalu sebanyak 52.699 penumpang tiba di Daop 1 Jakarta pada hari Minggu (6/4).

    Ixfan memprediksi jumlah pemilir akan terus kembali ke Jakarta sejak Rabu (2/4) hingga akhir masa angkutan Lebaran pada hari Jumat (11/4).

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • KAI Daop 1: Pemudik berangkat masih tinggi di hari akhir cuti lebaran

    KAI Daop 1: Pemudik berangkat masih tinggi di hari akhir cuti lebaran

    Pemudik yang melakukan berangkat pada pasca-Lebaran bisa dibilang masih lumayan cukup tinggi.

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat angka aktivitas pemudik yang berangkat menggunakan moda transportasi kereta api masih tergolong tinggi pada hari terakhir cuti dan liburan Lebaran 2025, Senin.

    “Pemudik yang melakukan berangkat pada pasca-Lebaran bisa dibilang masih lumayan cukup tinggi,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

    Ixfan mengatakan bahwa kenaikan jumlah penumpang pada hari terakhir liburan Lebaran 2025 mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya di wilayah Daop 1 Jakarta.

    Ia lantas menyebutkan penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir berkisar antara 5.000 dan 6.000 penumpang pada hari-hari normal. Adapun pada hari Senin ini meningkat hingga mencapai 12.853 penumpang.

    Sementara itu, penumpang yang berangkat dari Stasiun Senen pada hari-hari normal berkisar antara 10.000 dan 11.000 penumpang. Namun, pada hari Senin ini meningkat hingga mencapai 21.389 penumpang.

    “Secara total keberangkatan dari Daop 1 Jakarta ada 34.242 penumpang. Angka tersebut dibilang masih cukup tinggi,” katanya.

    Data tersebut, menurut dia, menunjukkan bahwa grafik perjalanan orang menggunakan kereta api, baik untuk berangkat maupun balik mudik, cenderung lebih merata pada masa libur Lebaran 2025 ketimbang libur lebaran tahun-tahun sebelumnya yang menumpuk pada tanggal-tanggal tertentu.

    “Liburan yang bepergian mudik lebih merata. Ini pun juga kembali arus balik,” tuturnya.

    Bahkan, kata dia, tingkat okupansi penumpang yang berangkat di wilayah Daop 1 Jakarta mencapai 100 persen pada tanggal 21 Maret 2025, yang tergolong masa awal liburan Lebaran 2025.

    Diungkapkan bahwa meratanya jumlah pemudik pada libur Lebaran 2025 karena kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan oleh Pemerintah di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) sehingga mudik lebih awal bisa dilakukan oleh sebagian masyarakat.

    “Penumpang yang kami wawancarai menyampaikan bahwa mereka mengawali mudik karena adanya program pemerintah WFA dan libur bersama sehingga liburan yang bepergian mudik lebih merata. Ini pun juga kembali arus balik,” kata dia.

    Kebijakan perpanjangan WFA sebelumnya diumumkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini.

    WFA bagi ASN awalnya berlaku pada tanggal 3—5 April 2025, kemudian diperpanjang hingga Selasa, 8 April 2025.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bebas Macet, Alasan Pemudik Pakai Kereta Api Dibandingkan Kendaraan Pribadi – Halaman all

    Bebas Macet, Alasan Pemudik Pakai Kereta Api Dibandingkan Kendaraan Pribadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Ada berbagai moda transportasi yang bisa digunakan pemudik untuk balik ke kampung halaman pada momen Lebaran 2025.

    Pemudik bernama Tito, 28, warga Tangerang Selatan,  mengaku memilih jasa transportasi kereta api karena bebas dari kemacetan.

    Tito berencana mudik ke Kota Semarang, Jawa Tengah.

    “Kalau kita mau pakai mobil, macet takutnya,” kata Tito kepada awak media di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Pada momen mudik Lebaran 2025, Tito juga mengaku harus berebut tiket dengan pemudik lainnya.

    Dia membeli tiket dengan tujuan Kota Semarang dengan harga Rp 400.000.

    Tiket tersebut mengalami kenaikan dibandingkan hari biasa.

    “Untuk pelayanan bagus, memuaskan,” ungkapnya.

    Adapun pada momen mudik Lebaran tahun ini, Tito mengaku telah membawa buah tangan untuk tetangganya di Tangerang Selatan.

    “Bawa tahu, baso, dan Wingko Babat,” tandasnya.

    Banyak yang Masih Mudik

    Tito satu diantaranya banyak orang yang memilih mudik ke kampung halaman meski lebaran telah berlalu beberapa hari.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan tujuh hari atau H+7 setelah lebaran masyarakat masih melakukan aktivitas mudik pulang ke kampung halaman. 

    Ixfan mengungkapkan puluhan ribu pemudik hari ini berangkat dari Stasiun Gambir. 

    “Keberangkatan di Stasiun Gambir ada sebanyak 12.853 penumpang,” kata Ixfan kepada awak media di Stasiun Pasar Senen, Senin (7/4/2025). 

    Ia juga menerangkan keberangkatan juga masih terjadi di Stasiun Pasar Senen.

    Tercatat sebanyak 21.389 penumpang berangkat di Stasiun Pasar Senen. 

    Masih adanya  aktivitas mudik hingga +7 lebaran karena sebaran penumpang baik mudik maupun balik lebih merata. 

    “Itu karena mungkin ada kebijakan pemerintah yang sangat-sangat mungkin bermanfaat bagi para pemudik dan penumpang arus balik,” kata Ixfan.

     Kata dia dengan adanya kebijakan WFA (work from anywhere) yang diberlakukan pemerintah dan libur bersama yang begitu panjang maka terjadi penyebaran penumpang yang merata. 

    Termasuk banyak warga yang masih mudik setelah lebaran.

    “Jadi mereka sangat memanfaatkan program WFA dan libur bersama. Kenapa? Karena di tanggal-tanggal favorit tiket itu sudah habis, maka mereka bergeser (setelah lebaran),” kata Ixfan. 

    “Dari tanggal 21 April juga kami pantau di lapangan salah satu penumpang, kami wawancarai mereka mengapa harus pulang tanggal 21, ternyata pertama sudah libur kerja, kedua libur anak sekolah, dan dapat tiketnya memang tanggal 21,” tandasnya. 

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Arus Balik H+7 Lebaran, 16.639 Penumpang Datang dari Stasiun Gambir Pagi Ini – Halaman all

    Arus Balik H+7 Lebaran, 16.639 Penumpang Datang dari Stasiun Gambir Pagi Ini – Halaman all

    Arus balik H+7 lebaran puluhan ribu penumpang turun di Stasiun Gambir pagi ini, Senin (7/4/2025).

    Tayang: Senin, 7 April 2025 12:06 WIB

    lihat foto

    Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha

    ARUS BALIK LEBARAN – Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Pasar Senen, Senin (7/4/2025). Ixfan mengatakan pagi ini arus balik sudah mencapai 51.452 penumpang.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan pada arus balik H+7 lebaran puluhan ribu penumpang turun di Stasiun Gambir pagi ini. 

    “Kedatangan di Stasiun Gambir sebanyak 16.639 penumpang. Jadi selebihnya ada datang di stasiun-stasiun wilayah daop satu lainnya,” kata Ixfan kepada awak media di Stasiun Pasar Senen, Senin (7/4/2025). 

    Sementara itu kedatangan dari Stasiun Pasar Senen diterangkannya juga cukup tinggi. 

    “Untuk kedatangan di Pasar Senen sementara terpantau 19.581 penumpang. Terdiri dari 42 perjalanan kereta api, termasuk kereta api tambahan,” terangnya. 

    Ixfan memprediksi hari ini menjadi pucak arus balik lebaran 2025.

    “Hari ini mungkin bisa dikatakan puncak, sekarang sudah tanggal 7 April, besok juga mungkin mau masuk kerja atau masuk sekolah. Jadi prediksi kami hari ini adalah tertinggi daripada tanggal-tanggal sebelumnya,” tegasnya. 

    Ia juga mengimbau untuk penumpang pada saat mau turun di stasiun yang dituju, pastikan kereta api yang berjalan telah berhenti sempurna agar tidak jatuh.

    “Perhatikan juga barang bawaan yang dibawa jangan sampai ada yang tertinggal. Khusus putra-putri yang di bawah umur tetap dalam genggaman jangan sampai terpisahkan,” kata Ixfan. 

    “Kemudian untuk arus keluar kami minta untuk antre karena potensi masa puncak arus balik pintu keluar mungkin akan terjadi kepadatan,” tandasnya. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • H+7 Lebaran, 12.853 Pemudik Masih Berangkat dari Stasiun Gambir – Halaman all

    H+7 Lebaran, 12.853 Pemudik Masih Berangkat dari Stasiun Gambir – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan tujuh hari atau H+7 setelah lebaran masyarakat masih melakukan aktivitas mudik pulang ke kampung halaman. 

    Ixfan mengungkapkan puluhan ribu pemudik hari ini berangkat dari Stasiun Gambir. 

    “Keberangkatan di Stasiun Gambir ada sebanyak 12.853 penumpang,” kata Ixfan kepada awak media di Stasiun Pasar Senen, Senin (7/4/2025). 

    Ia juga menerangkan keberangkatan juga masih terjadi di Stasiun Pasar Senen.

    Tercatat sebanyak 21.389 penumpang berangkat di Stasiun Pasar Senen. 

    Masih adanya  aktivitas mudik hingga +7 lebaran karena sebaran penumpang baik mudik maupun balik lebih merata. 

    “Itu karena mungkin ada kebijakan pemerintah yang sangat-sangat mungkin bermanfaat bagi para pemudik dan penumpang arus balik,” kata Ixfan.

     

    Kata dia dengan adanya kebijakan WFA (work from anywhere) yang diberlakukan pemerintah dan libur bersama yang begitu panjang maka terjadi penyebaran penumpang yang merata. 

    Termasuk banyak warga yang masih mudik setelah lebaran.

    “Jadi mereka sangat memanfaatkan program WFA dan libur bersama. Kenapa? Karena di tanggal-tanggal favorit tiket itu sudah habis, maka mereka bergeser (setelah lebaran),” kata Ixfan. 

    “Dari tanggal 21 April juga kami pantau di lapangan salah satu penumpang, kami wawancarai mereka mengapa harus pulang tanggal 21, ternyata pertama sudah libur kerja, kedua libur anak sekolah, dan dapat tiketnya memang tanggal 21,” tandasnya. 

     

     

  • Hari Terakhir Cuti Bersama, Stasiun Gambir Ramai Penumpang ke Luar Jakarta

    Hari Terakhir Cuti Bersama, Stasiun Gambir Ramai Penumpang ke Luar Jakarta

    Jakarta

    Sejumlah penumpang kereta di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat masih ramai untuk bepergian ke luar Jakarta. Sebagian penumpang sengaja memilih baru berangkat liburan untuk menghindari kepadatan.

    Pantauan detikcom pukul 10.10 WIB, Senin (7/4/2025), di Lobi Selatan keberangkatan Stasiun Gambir masih dipadati penumpang. Mereka hendak menunggu kereta keberangkatan ke luar Jakarta.

    Kursi-kursi yang disediakan dipenuhi penumpang yang menunggu kereta. Penumpang lainnya terus berdatangan membawa koper, hingga menjinjing tas.

    Gerbang masuk stasiun juga dipenuhi taksi hingga mobil pribadi yang menurunkan penumpang. Parkiran juga dipenuhi kendaraan.

    Salah satu penumpang adalah Wawan (32) mengatakan akan pergi berlibur ke Yogyakarta. Dia mengatakan sengaja berangkat hari ini untuk menghindari keramaian saat masa libur lebaran.

    “Iya sengaja pilih berangkat hari ini ya. Biar nggak rame-rame amat mudah-mudahan nanti,” kata Wawan.

    “Kemarin kan beberapa hari saya masuk kerja ya, yang lain libur saya masuk. Masuk 3 hari dari setelah lebaran gitu,” sebutnya.

    (ial/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Daftar KA yang Dapat Diskon Tiket 25 Persen, Berlaku untuk Pembelian Tiket Periode 4-11 April 2025 – Halaman all

    Daftar KA yang Dapat Diskon Tiket 25 Persen, Berlaku untuk Pembelian Tiket Periode 4-11 April 2025 – Halaman all

    Berikut ini daftar kereta api yang mendapatkan promo diskon tiket kereta api hingga 25 persen, berlaku untuk pembelian pada periode 4-11 April 2025.

    Tayang: Senin, 7 April 2025 10:47 WIB

    Tangkapan Layar Instagram @kai121_

    DISKON TIKET KERETA – PT KAI memberikan diskon tiket kereta api sebesar 25 persen bagi yang mudik belakangan. Berikut ini daftar kereta api yang mendapatkan promo diskon tiket kereta api hingga 25 persen, berlaku untuk pembelian pada periode 4-11 April 2025 dengan periode keberangkatan pada 7-11 April 2025. 

    TRIBUNNEW.COM – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero kembali memberikan promo diskon tiket kereta api hingga 25 persen.

    Adapun promo tersebut bertajuk “Promo Ekstra Silaturahmi Mudik Lebaran”.

    Promo diskon tiket kereta api ini berlaku untuk pembelian pada periode 4-11 April 2025 dengan periode keberangkatan pada 7-11 April 2025.

    “Dengan Promo Ekstra Silaturahmi Mudik Lebaran, kalian bisa dapetin diskon tiket kereta api sebesar 25 persen, untuk keberangkatan 8-11 April 2025, yang periode pembeliannya bisa dilakukan pada 7-11 April 2025,” tulis keterangan dalam postingan Instagram resmi KAI, @kai121_.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, bahwa promo ini merupakan wujud komitmen KAI dalam memberikan layanan transportasi yang terjangkau dan nyaman bagi masyarakat yang ingin merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman.

    “KAI terus berupaya menghadirkan berbagai program menarik yang dapat memberikan manfaat bagi pelanggan. Promo ‘Silaturahmi Mudik Lebaran’ ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam merencanakan perjalanan mudik yang lebih hemat dan nyaman dengan kereta api,” ujar Anne, dikutup dari siaran pers KAI, Senin (7/4/2025).

    Promo ini berlaku untuk pembelian tiket melalui seluruh channel penjualan resmi KAI, seperti aplikasi Access by KAI, situs booking.kai.id dan loket stasiun.

    Promo ini berlaku untuk berbagai perjalanan kereta api dari Stasiun Gambir dan Pasarsenen menuju berbagai tujuan di Jawa.

    Daftar Kereta Api yang Dapat Diskon Tiket 25 Persen

    KA Parahyangan Fakultatif relasi Gambir-Bandung (Eksekutif)
    KA Madiun Jaya relasi Pasar Senen-Madiun (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Blambangan Ekspres relasi Pasar Senen-Ketapang (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Singasari relasi Pasar Senen-Blitar (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Brantas relasi Pasar Senen-Blitar (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Bangunkarta relasi Pasar Senen-Jombang (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Gumarang relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (Bisnis, Eksekutif)
    KA Dharmawangsa Ekspres relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Menoreh relasi Pasar Senen-Semarang Tawang (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Tawang Jaya Premium relasi Pasar Senen-Semarang Tawang (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Tegal Bahari relasi Pasar Senen-Tegal (Bisnis, Eksekutif)
    KA Batavia relasi Gambir-Solo Balapan (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Jayakarta relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng (Ekonomi)
    KA Kertajaya relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (Ekonomi)
    KA Jaka Tingkir relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi)
    KA Tawang Jaya relasi Pasar Senen-Semarang Poncol (Ekonomi)
    KA Matarmaja relasi Pasar Senen-Malang (Ekonomi)
    KA Gajayana Tambahan relasi Gambir-Malang (Eksekutif)
    KA Sembrani Tambahan relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi (Eksekutif)
    KA Kereta Tambahan GMR-YK relasi Gambir-Yogyakarta (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Brantas Tambahan relasi Pasar Senen-Blitar (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Kertajaya Tambahan relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (Ekonomi, Eksekutif) 
    KA Senja Utama Yogyakarta relasi Pasar Senen-Yogyakarta (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Fajar Utama Yogyakarta relasi Pasar Senen-Yogyakarta (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Sawunggalih relasi Pasar Senen-Kutoarjo (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Gunung Jati relasi Gambir-Semarang Tawang (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Gunung Jati relasi Gambir-Cirebon (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Cirebon Ekspres/Cakrabuana relasi Gambir-Cirebon (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Cirebon Ekspres/Cakrabuana relasi Gambir-Purwokerto (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Cirebon Fakultatif relasi Gambir-Cirebon (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Papandayan relasi Gambir-Garut (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Parahyangan relasi Gambir-Bandung (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Kereta Tambahan PSE-SLO relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi)
    KA Brawijaya relasi Gambir-Malang (Eksekutif)
    KA Sembrani relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi (Eksekutif)
    KA Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta (Eksekutif)
    KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap (Eksekutif)
    KA Manahan relasi Gambir-Solo Balapan (Eksekutif)
    KA Fajar Utama Solo relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Mataram relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Gaya Baru Malam Selatan relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Jayabaya relasi Pasar Senen-Malang (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Bogowonto relasi Pasar Senen-Lempuyangan (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Gajahwong relasi Pasar Senen-Lempuyangan (Ekonomi, Eksekutif)
    KA Kereta Tambahan GMR-YK relasi Gambir-Yogyakarta (Eksekutif)
    KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi (Eksekutif)
    KA Argo Semeru relasi Gambir-Surabaya Gubeng (Eksekutif)
    KA Bima relasi Gambir-Surabaya Gubeng (Eksekutif)
    KA Argo Lawu relasi Gambir-Solo Balapan (Eksekutif)
    KA Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo Balapan (Eksekutif)
    KA Argo Sindoro relasi Gambir-Semarang Tawang (Eksekutif)
    KA Argo Muria relasi Gambir-Semarang Tawang (Eksekutif)
    KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang (Eksekutif)
    KA Argo Anjasmoro relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi (Eksekutif)
    KA Pandalungan relasi Gambir-Jember (Eksekutif)
    KA Gajayana relasi Gambir-Malang (Eksekutif)
    KA Kutojaya Utara relasi Pasar Senen-Kutoarjo (Ekonomi)

    Syarat dan Ketentuan

    Tiket promo dapat dibeli di seluruh kanal penjualan resmi KAI selama periode 7-11 April 2025.
    Promo berlaku untuk perjalanan pada 8-11 April 2025.
    Tidak berlaku untuk Kereta Compartment, Luxury, Panoramic, Priority, Imperial, dan/atau Kereta Wisata lainnya.
    Tiket dengan tarif diskon ini tidak dapat digabungkan dengan tarif khusus, reduksi, dan/atau diskon lainnya.
    Berlaku untuk kereta api yang telah ditentukan dalam promo ini.
    Informasi terkait jadwal dan daftar kereta dapat dilihat melalui aplikasi Access by KAI.
    Tiket promo diskon ini dapat dibatalkan dan diubah jadwalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    Promo berlaku selama tiket dengan tarif diskon masih tersedia.

    (Tribunnews.com/Latifah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mereka yang Baru Bisa Mudik Saat Orang-orang Sibuk di Arus Balik

    Mereka yang Baru Bisa Mudik Saat Orang-orang Sibuk di Arus Balik

    Jakarta

    Stasiun-stasiun di Jakarta sudah mulai dipadati oleh pemudik yang kembali dari kampung halaman. Namun, ada juga mereka yang baru bisa melaksanakan mudik pada H+6 Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 H.

    Seperti yang terjadi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/4/2025). Dalam pantauan detikcom di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, kursi-kursi di ruang tunggu keberangkatan masih dipenuhi pemudik yang baru mau bertolak ke kampung halaman. Terlihat antrean panjang di pintu keberangkatan dan sekitar mesin cetak boarding pass.

    Sementara itu, pemandangan yang sama terlihat di pintu kedatangan. Tampak para penumpang baru tiba di Jakarta. Beberapa di antaranya membawa koper, tas jinjing, hingga buah tangan.

    Seorang warga, Aryo (28), mengaku baru mudik di H+6 Lebaran. Dia, yang bekerja di Jakarta, hendak mudik ke kampung halaman di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Aryo mengaku baru bisa cuti hari ini. Dia mengatakan akan menghabiskan waktu di Semarang selama tiga hari.

    “Baru bisa ambil cuti hari ini. Di Semarang juga nanti cuma 3 hari, Rabu sudah harus balik Jakarta lagi,” kata Aryo saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Minggu (6/4/2025).

    “Meksi begitu, Aryo bersyukur bisa pulang ke kampung halamannya. Dia mengaku tahun lalu tidak bisa ke Semarang karena pekerjaan.”

    “Tapi ya alhamdulillah disyukuri aja, karena tahun lalu saya nggak bisa pulang,” lanjutnya.

    Hal serupa pun dilakukan oleh Cokro (30). Ia mengaku baru bisa mudik ke Pemalang, Jawa Tengah hari ini. Cokro mengaku sudah tidak mudik ke kampung halaman tiga tahun berturut-turut seperti ‘Bang Toyib’.

    “Baru sempatnya sekarang. Udah tiga tahun saya nggak pulang. Kangen ibu,” kata Cokro saat ditemui di Stasiun Senen.

    Terkadang Cokro merasa sedih lantaran tidak bisa merayakan hari raya bersama orang tua. Padahal, Cokro sebelum merantau ke Jakarta tidak pernah absen merayakan Idulfitri bersama keluarga.

    “Semenjak pindah kantor baru, baru sempat pulang tahun ini. Bukan baru sempat sih, memang harus disempatkan dari jauh-jauh bulan minta cuti kantor. Orang tua udah nanyain terus. Saya juga sedih 3 tahun lebaran sendiri di Jakarta,” ujar Cokro yang baru merantau 3 tahun di Jakarta itu.

    Salah satu hal yang paling dirindukan dari Lebaran adalah momen makan bersama. Cokro mengaku rindu dengan masakan ibunya saat Lebaran, yaitu rendang dan ketupat.

    “Masakan ibu juga saya kangen banget. Dulu biasanya lebaran pasti selalu ada opor sama ketupat, sambel goreng. Semenjak nggak bisa pulang, cuma bisa nonton aja di medsos teman-teman pada kumpul foto keluarga,” ujarnya.

    Sedih Tak Berkumpul Keluarga Besar

    Suasana di Stasiun Gambir (Maulani Mulianingsih/detikcom)

    Di Stasiun Gambir, Jakarta, banyak pula pemudik yang baru akan pergi ke kampung halaman seperti yang dialami oleh Fitri (35). Dia merasa sedih karena tak bisa berkumpul bersama dengan keluarga besar di Salatiga, Jateng.

    Fitri merantau dari Salatiga ke Jakarta untuk bekerja di sebuah toko. Pada momen Lebaran tahun ini, Fitri tidak bisa merayakannya bersama keluarga di Salatiga lantaran belum mendapatkan cuti kerja.

    “Karena kan gantian sama yang lainnya, jadi memang kita ambil cutinya setelah Lebaran, biar juga menghindari kemacetan kemarin. Gitu aja sih,” tutur Fitri saat ditemui di Stasiun Gambir, Minggu (6/4/2025).

    Fitri (35) baru bisa mudik ke Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), hari ini atau H+6 Lebaran. Foto: Maulani/detikcom

    Fitri merasa kehilangan momentum Idulfitri karena baru mudik setelah Lebaran. Ia merasa kecewa tidak bisa bertemu dengan keluarga besarnya. Meski begitu, paling tidak ia masih ada kesempatan untuk bertemu anak, suami, dan orang tua di Salatiga.

    “Iya, tetap pastilah (kehilangan suasana Lebaran). Ini kan saudara-saudara yang jauh juga udah mulai pada pulang. Jadi kehilangan, tapi yang penting ketemu anak sama suami sama orang tua di rumah,” tutur Fitri.

    Fitri mengatakan mudik menggunakan kereta dari Stasiun Gambir untuk menghindari macet. Tidak hanya itu, ia merasa mudik menggunakan kereta membuatnya lebih banyak istirahat.

    “Nggak macet, biar nggak macet, dan kalau dihitung juga lebih bisa istirahat dan alurnya lebih enak gitu,” tutur Fitri.

    Sementara itu, petugas kebersihan di Stasiun Gambir, Indra, sebagai harus menangguhkan rencana mudiknya dan bekerja ekstra di Stasiun Gambir

    “Ya kalau dalam segi perbedaan ya mungkin sedikit gitu (kalau hari biasa), kalau untuk ini kan lebih ramai gitu kalau untuk pelayanan,” tutur Indra saat ditemui di Stasiun Gambir, Minggu (6/4/2025).

    Pada lebaran Idulfitri tahun ini Indra harus rela menunda pertemuannya dengan keluarga. Indra baru bisa pulang kampung ke Cianjur setelah masa mudik lebaran usai.

    “Tahun ini mudiknya ya mungkin habis posko (arus mudik-balik),” ucap Indra.

    Meski merasa kehilangan momentum lebaran bersama keluarga, Indra mengatakan keluarganya telah memahami konsekuensi dari pekerjaanya. Tahun ini bukan pertamakalinya ia tidak merayakan lebaran bersama keluarga.

    “Sudah biasa sih kalau ini lebaran udah biasa juga gitu. Jadi kayak ya udah ngertiin juga keluarga ya. Kalau suasana (Lebaran) juga ya pastilah ngerasain gitu sedikit, kurangnya, sama kumpul keluarga gitu,” tutur Indra.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini