Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com –
Orangtua
dua bocah yang melempar batu ke arah rangkaian commuter line atau KRL di kawasan Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah,
Kota Bogor
siap bertanggung jawab.
Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan bahwa pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), petugas keamanan, dan
orangtua
bocah sudah mediasi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua orangtua menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab atas tindakan anak-anak mereka.
“Telah dilakukan mediasi bersama pihak PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati bahwa kedua orangtua bersedia bertanggung jawab serta membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Eko kepada Kompas.com, Minggu (13/7/2025).
Adapun peristiwa ini terjadi saat sekumpulan anak sedang bermain di pinggir rel kereta, kawasan Cibogor, pada Jumat (11/7/2025).
Saat KRL melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor, dua bocah melemparkan batu ke arah rangkaian.
Pukul 17.20 WIB, petugas PT KAI melakukan penyisiran dan berhasil menemukan kedua anak di sekitar lokasi.
Keduanya mengaku sedang bermain lempar-lemparan dan tanpa sadar melempar ke arah KRL.
Selanjutnya, pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah pelaku.
Setelah dilakukan penelusuran ulang, sang bocah mengakui bahwa lemparan batu yang mengenai kaca KRL dilakukan bersama temannya.
Pukul 18.25 WIB, kedua pelaku dan orangtuanya dibawa ke Stasiun Bogor.
Lalu sekitar pukul 20.45 WIB diarahkan ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani oleh petugas piket reskrim Aiptu Sugeng.
Dua anak yang melakukan pelemparan masing-masing berusia sekitar 8 dan 10 tahun. Keduanya berdomisili di Kelurahan Cibogor.
Karena pelaku masih di bawah umur, perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Pihak KAI, melalui Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA, menyepakati penyelesaian non-litigasi.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan, akibat insiden ini, kaca jendela pintu KRL pecah dan rangkaian tidak dapat beroperasi selama tiga hari.
Kereta yang terdampak merupakan Commuter Line 1332 relasi Jakarta Kota–Bogor.
“Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).
Ia menegaskan bahwa
pelemparan batu
ke arah kereta adalah tindakan membahayakan dan masuk dalam kategori vandalisme.
Meski dalam kasus ini pelaku masih anak-anak, KAI menegaskan akan tetap memproses tindakan serupa secara hukum apabila dilakukan oleh pelaku dewasa.
KAI menyebut perusakan terhadap sarana publik seperti kereta api bisa membahayakan nyawa penumpang.
“Kami sangat menyesalkan aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut–Bogor. Ini tindakan yang sangat membahayakan,” ujar Joni.
Ia menambahkan bahwa langkah hukum penting dilakukan untuk memberi efek jera dan membangun kesadaran bahwa aksi vandalisme bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan.
“Kami harap masyarakat, termasuk orang tua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya yang tinggal di dekat jalur kereta api,” tutup Joni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: Stasiun Bogor
-
/data/photo/2025/07/13/68733013a12d6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab Megapolitan
-

Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng
GELORA.CO – Sebuah kereta rel listrik (KRL) menjadi sasaran aksi pelemparan saat melintas di wilayah Bogor pada Jumat (11/7/2025). Akibatnya, kaca pintu KRL itu mengalami kerusakan.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Bogor Ipda Eko Agus mengatakan, pelaku pelemparan juga telah diserahkan oleh pihak KAI kepada aparat kepolisian. Namun, pelaku pelemparan itu masih bestatus di bawah umur, yaitu dua orang bocah laki-laki masing-masing berusia 8 dan 10 tahun.
“Pelaku masih di bawah umur,” kata dia melalui keterangannya, Sabtu (12/7/2025).
Eko menjelaskan, kronologi pelemparan itu bermula ketika anak-anak sedang bermain di pinggir rel kereta, sekitar Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat pukul 16.30 WIB. Ketika itu, pelaku secara iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor.
Setelah itu, petugas KAI melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Alhasil, pelaku pelemparan itu ditemukan oleh petugas di sekitar TKP pada pukul 17.20 WIB.
“Menurut pengakuan, pelaku sedang main lempar-lemparan berdua dengan temannya,” kata Eko.
Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.
Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.
“Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut.
“Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.
KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.
“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.
Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.
Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.
“Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut.
“Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.
KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.
“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281095/original/071652400_1752311714-0331269a-5d61-4514-8297-0bbe80891541.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KAI Comumuter Tindak Tegas Vandalisme, Pelaku Pelempar Batu Diamankan – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – KAI Commuter mengecam aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut – Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Pelemparan ini terjadi pada Jumat (11/7) pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota – Bogor.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” jelas Joni dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).
Joni menambahkan, tindakan tersebut sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.
“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” tambah Joni.
Usai menerima laporan pelemparan, lanjutnya, petugas pengamanan segera terjun ke lokasi. Penelusuran tersebut membuahkan hasil, dan KAI Commuter berhasil menangkap pelaku pelemparan untuk selanjutnya diserahkan ke Kantor Polsek setempat.
Atas kejadian tersebut, KAI Commuter menyatakan tidak akan mentolerir perbuatan semacam ini dan akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti proses hukumnya.
“KAI Commuter berkomitmen dan serius dalam memberantas tindakan vandalisme pelemparan kereta ini karena tidak hanya merugikan, tetapi juga dapat menimbulkan korban jiwa,” unarnya.
“Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku vandalisme seperti pelemparan kereta, yang sangat membahayakan,” sambungnya.
-

KRL Baru Kena Lemparan Batu di Bogor, Rangkaian Tak Bisa Dipakai 3 Hari
Jakarta –
KRL Commuter Line CLI-125 yang merupakan KRL baru terkena lemparan batu di perlintasan antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Akibatnya, rangkaian yang terkena lemparan batu itu tidak bisa dipakai selama tiga hari.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan pelemparan ini terjadi pada Jumat (11/7) pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No 1322 relasi Jakarta Kota-Bogor. Joni mengatakan akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta.
“Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Joni mengecam aksi vandalisme ini. Dia mengatakan tindakan ini sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam KRL.
“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.
Pelaku Ditangkap
Joni menjelaskan setelah menerima laporan pelemparan, petugas pengamanan segera terjun ke lokasi. Penelusuran tersebut membuahkan hasil, dan KAI Commuter berhasil menangkap pelaku pelemparan untuk selanjutnya diserahkan ke Polsek setempat.
Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku vandalisme seperti pelemparan kereta, yang sangat membahayakan. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar jalur rel kereta api.
Menurutnya, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian secara tegas melarang tindakan menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya dan/atau tidak berfungsinya prasarana dan sarana perkeretaapian. Selain itu, dalam KUHP Bab VII tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum bagi orang atau barang, pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
“Secara rutin, KAI Commuter juga terus melakukan sosialisasi dan kampanye gerakan anti-vandalisme, khususnya terkait pelemparan terhadap kereta, kepada warga yang tinggal di sekitar jalur rel karena tindakan ini sangat membahayakan keselamatan pengguna maupun petugas di dalam Commuter Line,” pungkas Joni.
(zap/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280834/original/025120700_1752287807-1000062401.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Terjadi Lagi, KRL Baru Asal China Dilempar Batu – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Salah satu pintu kereta rel listrik (KRL) impor asal China terkena lemparan batu dari oknum tak bertanggung jawab saat beroperasi. Dampaknya, KRL itu tak bisa melayani penumpang untuk sementara.
PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat, pelemparan batu terjadi di sekitar lintas antara Stasiun Cilebut – Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Pelemparan terjadi pada Jumat (11/7/2025), pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota – Bogor.
VP Corporate Secretary KAI Comm0uter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta.
“Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” tambah Joni.
Meski tak ada korban imbas pelemparan batu terasebut, Joni menegaskan, tindakan itu sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material. Usai menerima laporan pelemparan, petugas pengamanan segera terjun ke lokasi.
“Penelusuran tersebut membuahkan hasil, dan KAI Commuter berhasil menangkap pelaku pelemparan untuk selanjutnya diserahkan ke Kantor Polsek setempat,” ungkap Joni.
-

Begini Kronologi Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi
Jakarta: Polisi mengungkap kronologi pembunuhan seorang notaris bernama Sidah Alatas (60), yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di aliran Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 3 Juli 2025.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa peristiwa itu diawali dari rencana pencurian kendaraan milik korban oleh dua pelaku, salah satunya adalah mantan sopir pribadi korban.
Pelaku berinisial A alias W telah merencanakan aksi pencurian bersama rekannya AWK sejak dini hari tanggal 30 Juni. “Pada saat itu tersangka A alias W sudah mempersiapkan peralatan berupa sebuah gunting,” kata Wira kepada wartawan, Selasa, 8 Juli 2025.
Pelaku ajak korban bertemuMenurut Wira, AWK yang mengenal korban karena pernah bekerja sebagai sopir, menghubungi korban dan mengajaknya bertemu di Stasiun Bojong Gede, Bekasi, pada siang hari.
Korban menyetujui ajakan tersebut. Setelah bertemu, keduanya berkeliling menggunakan mobil milik korban hingga larut malam. Saat itu, korban berinisiatif mengantar AWK ke Stasiun Bogor untuk kembali ke kontrakannya di daerah Cibitung. Namun, setibanya di stasiun, kereta menuju Cibitung sudah tidak tersedia.
Aksi pembunuhan di dalam mobil
Keesokan harinya, korban kembali bersama kedua pelaku, A dan AWK, menggunakan mobil yang sama. Mereka disebut hendak menuju kantor notaris milik korban di wilayah Bojong Gede.
Namun dalam perjalanan, pelaku A tiba-tiba mengeluarkan gunting dari tas selempangnya dan menusuk dada kanan korban.
“Setelah ditusuk, karena melihat korban masih bergerak atau masih hidup, tersangka A kemudian mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangan selama kurang lebih 15 menit,” terang Wira.
Jasad dibuang ke sungaiUsai kejadian, kedua pelaku membawa jasad korban ke daerah Cikarang dan meminta bantuan pelaku ketiga, berinisial H. Ketiganya kemudian membuang jasad korban ke Sungai Citarum pada Rabu, 2 Juli.
“Tersangka A turun membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban dengan posisi tersangka A mengangkat bagian tengah badan, tersangka AWK mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H mengangkat bagian kaki. Selanjutnya mereka melemparkan ke sungai,” tuturnya.
Ketiga pelaku saat ini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih mendalami kemungkinan motif lain serta keterlibatan pihak tambahan dalam kasus ini.
Jakarta: Polisi mengungkap kronologi pembunuhan seorang notaris bernama Sidah Alatas (60), yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di aliran Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 3 Juli 2025.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa peristiwa itu diawali dari rencana pencurian kendaraan milik korban oleh dua pelaku, salah satunya adalah mantan sopir pribadi korban.
Pelaku berinisial A alias W telah merencanakan aksi pencurian bersama rekannya AWK sejak dini hari tanggal 30 Juni. “Pada saat itu tersangka A alias W sudah mempersiapkan peralatan berupa sebuah gunting,” kata Wira kepada wartawan, Selasa, 8 Juli 2025.Pelaku ajak korban bertemu
Menurut Wira, AWK yang mengenal korban karena pernah bekerja sebagai sopir, menghubungi korban dan mengajaknya bertemu di Stasiun Bojong Gede, Bekasi, pada siang hari.
Korban menyetujui ajakan tersebut. Setelah bertemu, keduanya berkeliling menggunakan mobil milik korban hingga larut malam. Saat itu, korban berinisiatif mengantar AWK ke Stasiun Bogor untuk kembali ke kontrakannya di daerah Cibitung. Namun, setibanya di stasiun, kereta menuju Cibitung sudah tidak tersedia.
Aksi pembunuhan di dalam mobil
Keesokan harinya, korban kembali bersama kedua pelaku, A dan AWK, menggunakan mobil yang sama. Mereka disebut hendak menuju kantor notaris milik korban di wilayah Bojong Gede.
Namun dalam perjalanan, pelaku A tiba-tiba mengeluarkan gunting dari tas selempangnya dan menusuk dada kanan korban.
“Setelah ditusuk, karena melihat korban masih bergerak atau masih hidup, tersangka A kemudian mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangan selama kurang lebih 15 menit,” terang Wira.Jasad dibuang ke sungai
Usai kejadian, kedua pelaku membawa jasad korban ke daerah Cikarang dan meminta bantuan pelaku ketiga, berinisial H. Ketiganya kemudian membuang jasad korban ke Sungai Citarum pada Rabu, 2 Juli.
“Tersangka A turun membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban dengan posisi tersangka A mengangkat bagian tengah badan, tersangka AWK mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H mengangkat bagian kaki. Selanjutnya mereka melemparkan ke sungai,” tuturnya.
Ketiga pelaku saat ini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih mendalami kemungkinan motif lain serta keterlibatan pihak tambahan dalam kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(PRI)
-

791 ribu penumpang gunakan KA Pangrango Bogor-Sukabumi
Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat volume penumpang KA Lokal Pangrango relasi Bogor – Sukabumi mencapai total 791.388 orang sepanjang semester pertama tahun 2025, yakni Januari-Juli.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu, mengatakan tren volume penumpang menunjukkan peningkatan signifikan pada April dan Juni 2025.
“Bulan April tercatat angka tertinggi dengan 155.048 penumpang, disusul Juni sebanyak 143.811 penumpang. Kenaikan ini bertepatan dengan momen libur panjang dan masa libur sekolah,” katanya,
Stasiun Sukabumi (SI) menjadi stasiun keberangkatan dengan volume tertinggi, yakni 391.110 penumpang selama semester pertama, disusul Stasiun Bogor Paledang (BOO) dengan 181.917 penumpang.
Adapun stasiun lainnya seperti Cisaat (CSA), Cicurug (CCR), dan Cigombong (CGB) juga mencatat kontribusi penumpang yang konsisten setiap bulan.
Ixfan menambahkan, sejak 1 Juli 2025, KA Pangrango menggunakan rangkaian kereta ekonomi terbaru untuk memberikan kenyamanan pada penumpang sembari tetap mempertahankan tarif yang terjangkau.
Adapun tiket KA Pangrango dapat dipesan secara daring melalui aplikasi Access by KAI maupun secara langsung di stasiun.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kemenhub, KCI operasikan “skybridge” Bogor-Paledang permudah mobilitas
Jakarta (ANTARA) – Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengoperasikan skybridge Bogor-Paledang sebagai peningkatan konektivitas transportasi yang aman, nyaman dan berkelanjutan guna memudahkan mobilitas masyarakat.
“Kami sudah resmikan pada 28 Juni lalu, peresmian skybridge ini merupakan tindak lanjut dari masa uji coba yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendukung integrasi antar layanan, yakni KRL Bogor Line dengan KA Pangrango dengan rute Bogor-Sukabumi,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Endang Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan selama dilakukan uji coba sebelumnya dalam kurun waktu 18-24 Juni 2025, tercatat rata-rata penumpang yang melintas menggunakan skybridge itu mencapai 1.500 hingga 2.500 penumpang per hari.
Menurut dia, tingginya animo masyarakat selama uji coba tersebut menjadi indikator positif bahwa kehadiran skybridge Bogor-Paledang memberikan manfaat signifikan bagi kelancaran dan kenyamanan perjalanan penumpang, sekaligus mendukung integrasi antar layanan, yakni KRL Bogor Line dengan KA Pangrango dengan rute Bogor – Sukabumi.
Pengoperasian fasilitas skybridge Bogor-Paledang akan dibagi menjadi dua tahapan, di mana tahap I dilaksanakan tanggal 28 Juni 2025 sedangkan tahap II dilaksanakan pada Agustus setelah tersedianya mesin “tap in” atau “tap out”.
Kendati demikian berkaitan dengan fasilitas lift yang berada di Stasiun Bogor menuju skybridge, untuk sementara belum dapat beroperasi hingga menunggu ketersediaan dan proses instalasi mesin “tap in” dan “tap out”.
“Bagi penumpang teman-teman difabel, pengguna kursi roda atau lansia yang akan melintas menggunakan skybridge, untuk sementara waktu mohon agar dapat menggunakan eskalator yang tersedia dengan pendampingan bantuan dari petugas yang berada di stasiun,” kata Endang.
Ia juga mengatakan DJKA bersama PT KCI berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang terintegrasi, demi mendukung kemudahan mobilitas masyarakat serta mewujudkan sistem perkeretaapian nasional yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
“Kami tentunya berharap masyarakat tidak hanya berperan sebagai pengguna, tetapi juga berperan secara aktif dalam berupaya untuk menjaga serta merawat fasilitas ini demi kepentingan dan kenyamanan kita bersama,” kata Endang.
Sementara itu, Corporate Secretary Vice President KAI Commuter Joni Martinus mengatakan kemudahan dan kenyamanan pengguna merupakan hal yang penting dalam membangun ekosistem transportasi publik yang berkelanjutan.
Ia mengatakan integrasi Stasiun Bogor sebagai stasiun pemberhentian terakhir commuter line dan Stasiun Paledang sebagai stasiun keberangkatan Kereta Pangrango memberikan dampak positif antar pengguna yang akan melanjutkan perjalanan.
“‘Skybridge’ Bogor-Paledang sangat membantu untuk mobilisasi pengguna yang akan berpindah kereta api,” kata Joni.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Naik kereta ke Sukabumi hanya Rp31 ribu
Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menawarkan harga tiket KA Pangrango relasi Bogor Paledang-Sukabumi mulai dari Rp31 ribu untuk kelas ekonomi komersial.
“Tarif ini sangat terjangkau dan menjadi solusi transportasi bagi masyarakat, khususnya dari Jakarta dan sekitarnya, yang ingin berlibur ke Sukabumi dengan nyaman dan hemat,” ujar Manager Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan penawaran harga tiket ini dalam rangka menyambut masa libur sekolah, sekaligus untuk masyarakat yang ingin berlibur hemat dan nyaman menggunakan transportasi kereta api.
Adapun untuk menuju Stasiun Bogor Paledang dari Jakarta, masyarakat bisa menaiki kereta Commuter Line relasi Bogor, lalu turun di Stasiun Bogor. Setelah itu bisa berjalan kaki menuju Stasiun Bogor Paledang.
Sukabumi menawarkan banyak destinasi wisata menarik untuk dikunjungi bersama keluarga, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Curug Cibeureum, Taman Wisata Alam Situ Gunung dan Kebun Raya Cibodas.
Lalu, Wisata Alam Sukabumi, Curug Sawer, Pantai Pelabuhan Ratu, Taman Kota Sukabumi, Masjid Agung Kota Sukabumi dan Santa Sea Waterpark Sukabumi
Untuk menuju tempat-tempat wisata tersebut, masyarakat dapat menggunakan KA Pangrango dari Stasiun Bogor Paledang dengan rute menuju Stasiun Batu Tulis, Maseng, Cigombong, Cicurug, Parung Kuda, Cibadak, Karang Tengah, Cisaat dan berakhir di Stasiun Sukabumi.
Tak hanya tarif terjangkau, KAI juga memberikan promo spesial selama masa libur sekolah. “Diskon tiket KA ekonomi komersial ini berlaku untuk periode pemesanan dan keberangkatan mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025,” katanya.
Masyarakat dapat membeli tiket KA Pangrango dan promo lainnya melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi booking.kai.id, atau seluruh mitra penjualan tiket resmi KAI.
“Manfaatkan momen liburan ini untuk menjelajahi keindahan Sukabumi dengan transportasi yang aman, nyaman, dan ramah di kantong,” kata Ixfan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kemenhub dan KAI Daop 1 Jakarta perkuat integrasi transportasi
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta berkomitmen memperkuat layanan transportasi perkeretaapian yang terintegrasi dan berkelanjutan.
DJKA Kemenhub melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) bersama PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta siap melaksanakan uji coba pengoperasian skybridge yang menghubungkan Stasiun Bogor Paledang dengan Stasiun Bogor.
“Uji coba operasi skybridge ini mulai dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025, dalam rangka mewujudkan layanan transportasi perkeretaapian yang terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Kepala BTP Kelas I Bandung Endang Setiawan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan uji coba operasi skybridge itu merupakan bagian dari upaya peningkatan kenyamanan dan keamanan pengguna kereta api, khususnya dalam mendukung perpindahan penumpang dari dan menuju layanan KA Pangrango dan KRL Commuter Line.
“Pembangunan skybridge ini merupakan wujud dari program Transit Oriented Development (TOD) yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses transportasi publik,” ujarnya,
Hal itu dilakukan agar dapat menunjang daya angkut penumpang, terutama dalam mendukung proses transit penumpang KRL Bogor Line dari Stasiun Bogor ke Stasiun Bogor Paledang dan sebaliknya.
Endang juga menambahkan mulai 16 Juni 2025, seluruh aktivitas naik-turun penumpang KA Pangrango akan terpusat di Stasiun Bogor Paledang.
“Kami mohon penumpang KA Pangrango dapat menyesuaikan perjalanannya ke depan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa uji coba operasi skybridge sebelumnya dimulai pada 18 Juni 2025 pada pengoperasian skybridge tahap I.
Kepada penumpang KA Pangrango yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan KRL dapat melakukan tap in melalui skybridge untuk masuk ke Stasiun Bogor.
Sebaliknya, penumpang KRL yang akan melanjutkan perjalanan dengan KA Pangrango dapat melakukan tap out melalui skybridge dan membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI.
Skybridge sepanjang 200 meter ini tidak hanya menghubungkan dua stasiun kereta, tetapi juga langsung terintegrasi dengan Alun-alun Kota Bogor. Dengan kapasitas harian mencapai lebih dari 530 ribu penumpang, skybridge ini diharapkan menjadi penghubung vital bagi mobilitas masyarakat.
Berdasarkan pantauan data internal, pada kondisi normal jumlah rata-rata penumpang KA Pangrango di Stasiun Bogor mencapai sekitar 800 hingga 1.600 penumpang per hari, baik yang naik maupun turun.
Sementara itu, di Stasiun Bogor Paledang, rata-rata penumpang KA Pangrango berkisar 200 hingga 400 penumpang per hari. Secara keseluruhan, selama periode lima bulan terakhir (Januari hingga Mei 2025), Stasiun Bogor dan Stasiun Bogor Paledang telah melayani sebanyak 333.148 penumpang naik dan turun.
Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta melalui Ixfan Hendriwintoko menyampaikan pihaknya sangat mendukung pengoperasian skybridge ini.
“Kami berharap prasarana yang masih perlu disempurnakan dapat segera ditindaklanjuti agar saat pengoperasian, seluruh fasilitas berfungsi optimal,” kata Ixfan.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.