Tempat Fasum: Stadion Kanjuruhan

  • Ketum PSSI target klub-klub amatir bisa dihidupkan kembali tahun depan

    Ketum PSSI target klub-klub amatir bisa dihidupkan kembali tahun depan

    Diminta Bapak Presiden melalui Pak Mendagri, klub-klub amatir dibangkitkan lagi.

    Sidoarjo (ANTARA) – Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menargetkan klub-klub amatir yang ada di tingkat desa/kecamatan, kabupaten, dan provinsi dapat dihidupkan kembali mulai 2026.

    Erick, saat ditemui selepas acara peresmian stadion di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, menjelaskan bahwa rencananya itu didukung pemerintah, salah satunya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    “Dahulu memang kami mendorong yang namanya perserikatan, Liga 3, Liga 4 itu di provinsi, kota, pemerintah daerah boleh support liga amatir. Akan tetapi, kalau sudah Liga 1, Liga 2, enggak boleh. Pemerintah daerah sudah enggak boleh. Kami membangunkan yang tadi (klub-klub amatir, red.),” kata Erick menjawab pertanyaan ANTARA.

    Ketum PSSI melanjutkan Presiden Prabowo Subianto telah merestui rencananya itu sehingga pihaknya optimistis klub-klub amatir dan liga-liga amatir dapat kembali aktif, dibiayai oleh APBD.

    “Diminta Bapak Presiden melalui Pak Mendagri, klub-klub amatir dibangkitkan lagi,” kata Erick.

    “Pertandingan antarkabupaten, antarkecamatan,” kata Mendagri menimpali.

    Tito menyebut anggaran daerah dapat dialokasikan untuk membangkitkan klub-klub dan liga-liga amatir.

    “Insyaallah pada tahun depan, ini transisi ‘kan, stadion-stadionnya baru mulai diserahkan,” kata Erick lagi.

    Erick mengungkap rencananya membangkitkan klub-klub amatir kepada Presiden Prabowo pada acara peresmian 17 stadion dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    “Kami akan bangun lagi klub-klub amatir di daerah, di provinsi, di kota-kota, maupun desa-desa sebagai upaya kita punya tadi, masyarakat yang punya daya juang, masyarakat yang punya kemauan besar untuk berubah, masyarakat yang mau kita juga kita tidak kalah dengan bangsa besar lain. Program ini sudah didorong. Mohon arahan dari Bapak,” kata Erick kepada Presiden.

    Presiden setelah mendengar rencana Ketum PSSI menyatakan dukungannya.

    “Klub-klub amatir tadi kita dorong. Mudah-mudahan tiap sekolah nanti punya lapangan bola yang baik. Yang penting kehendak dulu, keinginan dulu. Berani dulu. Nanti, langkahnya akan tercapai,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden pada Senin sore meresmikan 17 stadion di berbagai daerah tanah air secara serentak dari Sidoarjo.

    Sebanyak 17 stadion yang diresmikan oleh Presiden Prabowo sore ini terdiri atas 16 stadion hasil renovasi dan satu stadion yang baru dibangun.

    Proyek renovasi dan pembangunan stadion itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selama kurang lebih 12 bulan sepanjang periode 2023—2024 dengan total biaya untuk perbaikan 16 stadion dan pembangunan satu stadion baru sebesar Rp1,74 triliun.

    Dari Gelora Delta Sidoarjo, sebanyak 17 stadion yang diresmikan oleh Presiden pada hari ini mencakup Stadion Bumi Sriwijaya di Palembang, Stadion Indomilk Arena di Kabupaten Tangerang,
    Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, Stadion Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi, Stadion Patriot Candrabhaga di Kota Bekasi, Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung.

    Berikutnya Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman, Stadion Jatidiri di Kota Semarang, Stadion Gelora Bumi Kartini di Kabupaten Jepara, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Stadion Surajaya di Kabupaten Lamongan, Stadion Gelora Delta Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan, Stadion Joko Samudro di Kabupaten Gresik, Stadion Demang Lehman di Kabupaten Banjar, Stadion Segiri di Kota Samarinda, dan Stadion B.J. Habibie di Kota Parepare.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Erick Thohir Pastikan 17 Stadion Penuhi Standar FIFA, Siap Dukung Timnas Indonesia

    Erick Thohir Pastikan 17 Stadion Penuhi Standar FIFA, Siap Dukung Timnas Indonesia

    Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa PSSI juga telah menyiapkan program pengembangan sepak bola di tingkat daerah. Salah satunya dengan membangkitkan kembali klub-klub amatir, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.

    “Kami akan membangun sepak bola dari rakyat untuk rakyat. Kami mohon dukungan Presiden Prabowo dalam hal ini,” ujar Erick.

    Sebaran 17 Stadion

    Renovasi dan pembangunan stadion tersebut meliputi berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Timur, stadion yang direnovasi antara lain Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Surajaya Lamongan, Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, dan Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan.

    Di Sulawesi Selatan, ada Stadion B.J. Habibie di Parepare. Sementara itu, di Yogyakarta terdapat Stadion Maguwoharjo di Sleman.

    Jawa Tengah mencakup Stadion Jatidiri Semarang dan Stadion Gelora Bumi Kartini di Jepara. Di Banten, renovasi dilakukan di Indomilk Arena Kabupaten Tangerang.

    Jawa Barat meliputi Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, dan Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung.

    Adapun di Kalimantan, renovasi mencakup Stadion Segiri di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, serta Stadion Demang Lehman di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Terakhir, di Sumatera Selatan, renovasi dilakukan di Stadion Bumi Sriwijaya Kota Palembang. (*)

  • PU Targetkan Pembangunan Stadion Rampung Awal 2025

    PU Targetkan Pembangunan Stadion Rampung Awal 2025

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan pembangunan sejumlah stadion sepak bola selesai pada awal tahun 2025. Saat ini, stadion-stadion tersebut masih dalam tahap konstruksi.

    Direktur Jenderal Prasarana Strategis Maulidya Indah Junica mengatakan, setidaknya terdapat 2 stadion yang ditargetkan selesai Februari 2025, dan 1 stadion selesai Juni 2025. Kementerian PU menargetkan penyelesaian konstruksi stadion tersebut sesuai dengan target, yakni pada semester awal tahun 2025.

    Adapun stadion yang ditargetkan selesai pada Februari 2025 adalah Stadion B.J. Habibie di Pare-pare, Sulawesi Selatan dan Stadion Surajaya di Lamongan, Jawa Timur. Saat ini, progress konstruksi Stadion B.J. Habibie telah mencapai 97,2% sementara Stadion Surajaya progress konstruksinya telah mencapai 99,03%.

    “Stadion B.J. Habibie memiliki kapasitas 8.547 orang dengan lingkup pekerjaan meliputi konstruksi stadion, pemasangan individual seat, lampu FOP, MEP, dan kawasan. Sedangkan Stadion Surajaya mampu menampung 11.294 penonton,” ujar Maulidya, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (10/2/2025).

    Maulidya mengatakan, Stadion Surajaya dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp 281,4 miliar. Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan gedung utama stadion, lapangan sepakbola, lampu FOP dan score board, infrastruktur dan landscape, MEP dan signage.

    Selanjutnya, stadion yang ditargetkan selesai pada Juni 2025 adalah Stadion Teladan yang berada di Medan, Sumatera Utara. Saat ini, progress pembangunannya telah mencapai 54,55% dengan total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 275 M.

    Maulidya menjelaskan, Stadion Teladan memiliki mampu menampung penonton sebanyak 20.093 orang. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan persiapan, tanah, struktur, MEP, dan pemugaran.

    “Diharapkan, seluruh stadion yang saat ini sedang tahap konstruksi dapat selesai sesuai dengan targetnya. Dan juga, seluruh pembangunannya lancar sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.

    Sementara itu, berdasarkan Risalah Rapat Internal Sekretariat Kabinet Republik Indonesia No. R-75/Seskab/DKK/2023 tentang Renovasi Stadion Sepak Bola pada tanggal 22 Juni 2023, telah dilakukan pembangunan dan renovasi pada 26 stadion di seluruh Indonesia.

    Maulidya mengatakan, terdapat 5 stadion yang direnovasi dalam rangka mendukung pelaksanaan Piala Dunia FIFA World Cup U-20 dan U-17 Tahun 2023 di Indonesia. Stadion tersebut meliputi Stadion Si Jalak Harupat di Jawa Barat, Stadion Manahan di Jawa Tengah, Stadion Gelora Bung Tomo di Jawa Timur, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring di Sumatera Selatan dan Stadion I Wayan Dipta di Bali.

    “Kementerian PU juga tengah melakukan pembangunan dan renovasi 21 stadion yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Dengan rincian, 5 stadion selesai Oktober 2024, 5 stadion selesai November 2024, dan 7 stadion selesai Desember 2024,” kata dia.

    Menurutnya, saat ini seluruh stadion tersebut telah selesai dibangun. Sedangkan tiga diantaranya telah diresmikan pada September dan Oktober 2024, yakni Stadion Harapan Bangsa dan Stadion H. Dimurthala di Aceh, serta Stadion Utama Sumatera Utara di Sumatera Utara.

    Berikutnya, terdapat 15 stadion yang siap diresmikan diantaranya Stadion Bumi Sriwijaya di Sumatera Selatan, Stadion Segiri di Kalimantan Timur, Stadion Demang Lehman di Kalimantan Selatan, Stadion Indomilk Arena di Banten, serta Stadion Pakansari, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Candrabhaga, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Jawa Barat.

    Kemudian, termasuk juga Stadion Maguwoharjo di DIY, Stadion Jatidiri dan Stadion Gelora Bumi Kartini di Jawa Tengah, serta Stadion Kanjuruhan, Stadion Gelora Delta, Stadion Gelora Ratu Pamelingan, dan Stadion Gelora Joko Samudro di Jawa Timur.

    (shc/kil)

  • Daftar Stadion Sepak Bola yang Bakal Rampung Dibangun Semester I 2025, Apa Saja? – Halaman all

    Daftar Stadion Sepak Bola yang Bakal Rampung Dibangun Semester I 2025, Apa Saja? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menargetkan beberapa pembangunan stadion sepak bola akan rampung pada semester pertama 2025 ini.

    Pertama, Stadion BJ Habibie di Pare-pare, Sulawesi Selatan. Pembangunannya ditargetkan rampung Februari 2025.

    Saat ini, progress konstruksi Stadion B.J. Habibie telah mencapai 97,2 persen.

    Direktur Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU Maulidya Indah Junica menyebutkan bahwa Stadion BJ Habibie memiliki kapasitas 8.547 orang. 

    “Lingkup pekerjaan meliputi konstruksi stadion, pemasangan individual seat, lampu FOP, MEP,” katanya dikutip dari siaran pers pada Senin (10/2/2025).

    Kedua, Stadion Surajaya di Lamongan, Jawa Timur, yang juga ditargetkan rampung pada Februari 2025.

    Saat ini, progress konstruksi Stadion Surajaya telah mencapai 99,03 persen.

    Stadion Surajaya mampu menampung 11.294 penonton dan konstruksinya menekan anggaran sebesar Rp 281,4 miliar.

    “Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan gedung utama stadion, lapangan sepakbola, lampu FOP dan score board, infrastruktur dan landscape, MEP, dan signage,” ujar Maulidya.

    Ketiga, Stadion Teladan di Medan, Sumatera Utara. Pembangunannya ditargetkan rampung Juni 2025.

    Saat ini, progress pembangunannya telah mencapai 54,55 persen. Total anggaran yang dialokasikan di sini sebesar Rp 275 miliar.

    Stadion Teladan mampu menampung penonton sebanyak 20.093 orang. Lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan persiapan, tanah, struktur, MEP, dan pemugaran.

    Maulidya berharap seluruh stadion yang saat ini sedang tahap konstruksi dapat selesai sesuai target dan seluruh pembangunannya lancar. 

    “Sehingga, dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ucap Maulidya.

    26 Stadion Dibangun dan Direnovasi

    Berdasarkan Risalah Rapat Internal Sekretariat Kabinet Republik Indonesia No. R-75/Seskab/DKK/2023 tentang Renovasi Stadion Sepak Bola pada tanggal 22 Juni 2023, Kementerian PU melakukan pembangunan dan renovasi pada 26 stadion di seluruh Indonesia.

    Ada 5 stadion yang telah direnovasi dalam rangka mendukung pelaksanaan Piala Dunia FIFA World Cup U-20 dan U-17 Tahun 2023 di Indonesia.

    Stadion tersebut ialah Stadion Si Jalak Harupat di Jawa Barat, Stadion Manahan di Jawa Tengah, Stadion Gelora Bung Tomo di Jawa Timur, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring di Sumatera Selatan, dan Stadion I Wayan Dipta di Bali.

    Saat ini, seluruh stadion tersebut telah selesai dibangun dan telah dimanfaatkan.

    Kementerian PU juga tengah melakukan pembangunan dan renovasi 21 stadion

    Dengan rincian, lima stadion selesai Oktober 2024, lima stadion selesai November 2024, dan tujuh stadion selesai Desember 2024.

    Seluruh stadion tersebut telah selesai dibangun dan tiga di antaranya telah diresmikan pada September dan Oktober 2024.

    Tiga stadion tersebut ialah Stadion Harapan Bangsa dan Stadion H. Dimurthala di Aceh, serta Stadion Utama Sumatera Utara di Sumatera Utara.

    Lalu, terdapat 15 stadion yang siap diresmikan, yaitu Stadion Bumi Sriwijaya di Sumatera Selatan, Stadion Segiri di Kalimantan Timur, Stadion Demang Lehman di Kalimantan Selatan, dan Stadion Indomilk Arena di Banten.

    Kemudia, ada empat Stadion di Jawa Barat, yaitu Stadion Pakansari, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Candrabhaga, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api. 

    Berikutnya, Stadion Maguwoharjo di DIY, serta Stadion Jatidiri dan Stadion Gelora Bumi Kartini di Jawa Tengah.

    Terakhir, ada empat stadion di Jawa Timur, yaitu Stadion Kanjuruhan, Stadion Gelora Delta, Stadion Gelora Ratu Pamelingan, dan Stadion Gelora Joko Samudro. 

  • Arema FC Siap Kembali Bermarkas di Stadion Kanjuruhan Malang, Sistem Sewa Diterapkan

    Arema FC Siap Kembali Bermarkas di Stadion Kanjuruhan Malang, Sistem Sewa Diterapkan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Arema FC bersiap kembali menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai home base mereka. Nantinya, akan menerapkan sistem sewa.

    Singo Edan berencana untuk dapat kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan Malang, usai stadion tersebut selesai direnovasi.

    Meski belum fix kapan Arema FC akan kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan, namun manajemen Arema FC terus melakukan persiapan.

    Salah satunya ialah dengan pihak kepolisian dan juga pemerintah Kabupaten Malang sebagai pemilik stadion.

    “Ya karena masih ada pemeliharaan dari kontraktor, jadi kami akan menggunakan sistem sewa untuk pemakaian Stadion Kanjuruhan nanti,” kata General Manager Yusrinal Fitriandi belum lama ini kepada Surya.

    Meski demikian, manajemen Arema FC masih berharap dapat melakukan pengelolaan Stadion Kanjuruhan Malang.

    Hanya saja, masih ada pemeliharaan dari kontraktor yang membuat hal tersebut belum dapat dilaksanakan.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Stadion Kanjuruhan setelah direnovasi, Sabtu (18/1/2025) (TribunJatim.com/Lu’lu’ul Isnainiyah)

    Apabila Arema FC mengelola Stadion Kanjuruhan, hal ini seperti halnya yang dilakukan oleh Bali United kepada Stadion Kapten I Wayan Dipta.

    Stadion yang terletak di Gianyar Bali itu, sepenuhnya dikelola oleh Bali United.

    Namun dalam hal pengelolaan ini tentu saja Arema FC harus memerlukan biaya yang cukup besar.

    Terutama dari segi pemeliharaan stadion.

    “Kalau dari kami siap saja,”

    “Cuma apabila bisa mengelola, kami ingin bisa mengelola juga seluruh area di Stadion Kanjuruhan,”

    “Termasuk area parkirnya juga,” ungkapnya.

    Kabar terbaru, pihak kepolisian dari Polres Malang dan Polda Jatim baru saja melakukan pra asesmen terkait Stadion Kanjuruhan ini.

    Pra asesmen ini dilakukan guna mengecek langsung stadion, termasuk melakukan simulasi keamanan.

    Menurut Inal, setelah pra asesmen ini selesai nantinya akan dilaporkan kepada Mabes Polri.

    Mabes Polri nanti yang akan turun bersamaan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

    PT LIB nanti yang akan menilai kelayakan Stadion Kanjuruhan Malang untuk dapat menggelar kompetisi Liga 1 musim ini.

    “Ya nanti pasti banyak yang akan dicek, mulai dari kualitas rumput, insfratruktur, lampu, ruang ganti ya pokoknya setiap detailnya,” ungkapnya.

    Bisa dikatakan kembalinya Arema FC berlaga di Stadion Kanjuruhan Malang saat ini hanya menunggu waktu.

    Termasuk menunggu peresmian yang hingga saat ini belum ada informasi lanjutan kapan stadion berkapasitas 21.000 penonton itu akan diresmikan.

    Namun pihak Arema FC menargetkan dapat kembali bermain di Stadion Kanjuruhan pada akhir Februari 2025.

    “Harapan kami akhir Februari kami bisa kembali bermain di sana (Kanjuruhan),”

    “Semoga saja semuanya bisa terlaksana dengan lancar dan tidak ada kendala,” tandasnya.

  • Dinpora Bojonegoro Anggarkan Lagi Rp2,5 Miliar Untuk Pembangunan Sirkuit Balap

    Dinpora Bojonegoro Anggarkan Lagi Rp2,5 Miliar Untuk Pembangunan Sirkuit Balap

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pembangunan sirkuit balap motor di area GOR Utama Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro akan dilanjutkan kembali pada tahun anggaran 2025. Pada APBD 2025 dianggarkan senilai Rp2,5 miliar. Sebelumnya pada tahun anggaran 2024 pembangunan sirkuit itu dianggarkan senilai Rp3,95 miliar.

    Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadinpora) Bojonegoro Amir Syahid mengatakan, jika pembangunan awal yang dilakukan dengan pagu anggaran Rp4 miliar tersebut merupakan tahap awal. Jumlah anggaran tersebut memang sesuai analisa tim tidak cukup untuk membangun utuh.

    “Sesuai analisa tim kami anggaran segitu tidak cukup untuk melakukan pengaspalan maupun tribun, sehingga di tahun ini (2025) kami kembali menganggarkan lagi,” kata Amir Syahid, Kamis (23/1/2025).

    Amir mengungkap, jika kondisi aspal yang menjadi sorotan publik, maupun dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini wajar. Karena aspal yang terbangun saat ini belum final. “Karna aspal itu adalah dasar atau AC-WC dan akan kita sempurnakan di tahun ini,” tambahnya.

     

    Amir berharap dengan dibangunnya sirkuit balap motor tersebut dapat mencetak atlet balap motor dan mengurangi aksi balap liar di jalan raya. Selain itu, pihaknya juga telah membangun lapangan latihan sepatu roda, sehingga warga tidak perlu lagi latihan sepatu roda di jalan raya.

    “Beberapa kali Bojonegoro akan diadakan perlombaan road race dan bingung mencari tempat, sehingga kita berupaya mewadahi dengan membangun sirkuit di area GOR yang juga merupakan lahan parkir seperti di halaman stadion Kanjuruhan Malang,” pungkasnya. [lus/kun]

  • Komisi III DPRD Malang Temukan Saluran Air Buruk saat Sidak Stadion Kanjuruhan

    Komisi III DPRD Malang Temukan Saluran Air Buruk saat Sidak Stadion Kanjuruhan

    Malang (bertajatim.com) – Komisi III DPRD Kabupaten Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, pada Rabu (22/1/25). Sidak ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi stadion yang telah selesai direnovasi pada 31 Desember 2024 lalu.

    Ketua Komisi III, Tantri Bararoh, memimpin langsung sidak tersebut. Ia didampingi anggota Komisi III lainnya serta Ketua Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M Hidayat, dan perwakilan kontraktor dari PT Waskita Karya.

    “Kami ke sini untuk meninjau secara langsung infrastrukturnya. Apakah sudah bisa diserahterimakan atau belum,” kata Tantri.

    Peninjauan dimulai dari pemeriksaan kualitas rumput stadion, lalu berlanjut ke ruang VIP dan VVIP, museum Gate 13, hingga ke monumen. Dari hasil tinjauan tersebut, Komisi III menemukan beberapa catatan penting yang perlu segera diperbaiki, salah satunya adalah sistem saluran air di tribun ekonomi.

    Menurut hasil sidak, lubang pembuangan air di tribun ekonomi dinilai kurang maksimal. Seharusnya, terdapat saluran pipa yang langsung menghubungkan air ke selokan pembuangan. Namun, yang ditemukan di lapangan adalah lubang saluran air tanpa pipa, sehingga menyebabkan rembesan air saat hujan. Akibatnya, dinding tribun ekonomi menjadi kotor dan cat mudah rusak.

    “Temuan dan catatan penting salah satunya adalah rembesan air. Tadi sudah disampaikan untuk segera dilakukan perbaikan. Karena ada maintenance waktu selama 360 hari untuk pemeliharaan dari kontraktor setelah stadion rampung dikerjakan,” tegas Tantri.

    Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini juga meminta agar sebelum stadion diserahterimakan, dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Ia menekankan bahwa pemeliharaan stadion memerlukan anggaran besar, sehingga harus benar-benar diperiksa sebelum digunakan secara penuh.

    “Sebelum ditempati, betul-betul cek 100 persen bisa dimanfaatkan. Karena maintenance induknya sangat mahal, maka itu harus menggunakan APBD,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat, menambahkan bahwa proses serah terima Stadion Kanjuruhan dari pemerintah pusat ke Pemkab Malang masih dalam tahap ceklis bangunan.

    “Kami ceklis dulu, misalnya rumput dalam kondisi bagus. Ini kita melibatkan OPD, termasuk Dispora bersama PT Waskita Karya dan Kementerian PU,” kata Hidayat.

    Proses ceklis saat ini masih berlangsung. Bahkan, Polres Malang juga turut serta dalam asesmen aspek keamanan stadion.

    “Setelah dicek layak, kemudian ditandatangani oleh Pak Bupati, baru tidak ada permasalahan lagi. Ceklis sebisa mungkin kita selesaikan secepatnya,” pungkas Hidayat. [yog/suf]

  • Fraksi PDIP Beri Catatan Penting Sebelum Stadion Kanjuruhan Diresmikan

    Fraksi PDIP Beri Catatan Penting Sebelum Stadion Kanjuruhan Diresmikan

    Malang (beritajatim.com) – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang menuangkan sejumlah catatan penting setelah Stadion Kanjuruhan rampung direnovasi.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan kepada Komisi III yang salah satunya, membidangi infrastruktur untuk melakukan inspeksi di Stadion Kanjuruhan. Memeriksa bangunan serta kelayakan secara menyeluruh.

    “Kebetulan karena Ketua Komisi III yang membidangi infrastruktur, dari Fraksi PDI Perjuangan, sebagai Ketua Fraksi, juga Sekretaris Komisi Satu yang menjadi mitra Dispora, saya akan minta Bu Tantri dan Pak Redam Guruh (Ketua Komisi III, Dan Sekretaris Komisi I, Tantri Bararoh, dan Redam Guruh red) untuk melaksanakan sidak di Stadion Kanjuruhan,” tegas Abdul Qodir, Selasa (21/1/2025).

    Abdul Qodir yang juga anggota Komisi III juga menyampaikan, berbicara soal Stadion Kanjuruhan memang tidak bisa lepas dari rasa traumatis yang tersimpan dalam memori masyarakat atas prahara 1 Oktober 2022 silam. Namun, sebagai wakil rakyat, pihaknya tetap memiliki tanggungjawab untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap infrastruktur dan pengelolahan aset, dalam hal ini Stadion Kanjuruhan, yang renovasinya menggunakan uang rakyat.

    “Selaku wakil rakyat, Komisi III dan Komisi I DPRD wajib mendapat penjelasan dan mengetahui langsung, apakah stadion yang pembangunannya menggunakan uang rakyat tersebut sudah sesuai perencanaan,” ujarnya.

    Pria yang akrab di sapa Cak Adeng itu menjelaskan, pihaknya bakal melihat dari dekat seperti apa kualitas infrastrukturnya, bagaimana dengan aspek keselamatan suporter, pemain, crew dan lain-lain.

    Selebihnya, lanjut Cak Adeng, adakah aspek ekonomi. “Apakah rasa keadilan sudah terfasilitasi dan lain sebagainya, juga terkait tanggung jawab pengelolaan kedepannya. Itu penting dilakukan, sebab selama ini Komisi III dan Komisi I DPRD Kabupaten malang nyaris tak pernah dilibatkan soal renovasi dan rencana pengelolaan Stadion Kanjuruhan tersebut, sedari perencanaan sampai sekarang sudah mau diresmikan,” bebernya.

    Lebih lanjut, saat ditanya apakah selama ini eksekutif selalu berkoordinasi dengan Komisi III dan Komisi I terkait progres renovasi Stadion Kanjuruhan, Cak Adeng lebih cenderung mengungkapkan kekecewaannya.

    “Koordinasi opo, lah wong dengan ajudan Bupati saja Komisi III dan Komisi I kalah cepat, di TikTok, Stadion Kanjuruhan itu sudah di spill ajudan Bupati, lah Komisi III gak pernah diajak bicara, bahkan saat kunjungan Menteri PU kemarin pun gak ada dari Komisi III yang diundang, gak tahu kenapa tanya saja kepada mereka,” tutur pria asal Kecamatan Dau ini.

    Cak Adeng pun menyayangkan kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan legislatif, terutama Komisi III dan Komisi I, terkait renovasi dan pengelolaan Stadion Kanjuruhan itu. Apalagi, setelah hampir rampung direnovasi beberapa waktu lalu, Stadion Kanjuruhan sempat menuai kritikan pedas dari warganet di jagat media sosial.

    “Ya patut disayangkan saja, sebab dalam sistem pemerintahan demokrasi, DPRD itu bagian dari unsur penyelenggara pemerintahan, wajibnya saling menghargai dan menghormati sebagai mitra setrategis,” ucapnya.

    Cak Adeng menambahkan, sebelum Stadion Kanjuruhan diresmikan, pihaknya mewanti-wanti agar dilaksanakan inspeksi terlebih dahulu. Termasuk keberadaan para pedagang yang menggantungkan mata pencaharian di area Stadion Kanjuruhan harus mendapat kepastian fasilitas.

    “Sebelum diresmikan, saya akan minta Ketua Komisi III dan Komisi I bersurat kepada Ketua DPRD untuk melaksanakan kegiatan sidak ke Stadion Kanjuruhan. Jika ada masyarakat, utamanya para pelaku UMKM, yang sebelumnya buka stan di sana, jika ada yang perlu disampaikan kepada kami, Fraksi PDI Perjuangan siap menghimpun aspirasi tersebut,” pungkasnya. (yog/kun)

  • IMI Bojonegoro Soroti Pembangunan Sirkuit Balap Motor di GOR Utama

    IMI Bojonegoro Soroti Pembangunan Sirkuit Balap Motor di GOR Utama

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro membangun sirkuit balap motor di area GOR Utama Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, menuai sorotan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bojonegoro. Proyek yang menggunakan anggaran APBD 2024 senilai Rp 3,95 miliar ini dinilai belum memenuhi standar keamanan dan kualitas yang memadai.

    Ketua IMI Bojonegoro, Andri Hirmawan, mengungkapkan bahwa pihaknya sempat dilibatkan dalam perencanaan awal pembangunan sirkuit. Bahkan, IMI bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro melakukan studi banding ke sirkuit non permanen Stadion Kanjuruhan Malang. Namun, setelah studi banding, IMI tidak lagi dilibatkan hingga sirkuit selesai dibangun.

    “Kualitas sirkuit saat ini jauh dari apa yang kita lihat di Kanjuruhan Malang. Baik fasilitas maupun kondisi aspalnya. Hal ini sangat mengecewakan,” ujar Andri.

    Menurut Andri, kondisi sirkuit di GOR Utama Bojonegoro ini tidak hanya kurang memadai tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna. IMI menyoroti beberapa aspek seperti tidak adanya pengaman lintasan, termasuk pembatas dari karung atau ban yang biasanya digunakan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

    “Banyak warga yang tidak tahu area ini adalah sirkuit. Mereka sering berolahraga di sekitar lintasan, seperti lari atau jalan kaki. Beberapa bahkan mencoba menguji motor di lintasan tanpa pengaman,” tambahnya.

    Kualitas aspal yang mulai rusak juga menjadi perhatian. Menurut IMI, kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan pengguna tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, baik untuk atlet balap maupun masyarakat umum.

    Berdasarkan data dari Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro, proyek pembangunan sirkuit ini awalnya terdaftar dengan kontrak nomor 027/202.2PPK.DINPORA/IX/2024. Namun, dalam sistem tersebut, tender dinyatakan batal tanpa ada informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan proyek.

    Ketidakjelasan ini semakin menambah sorotan terhadap proses pembangunan sirkuit yang menggunakan anggaran pemerintah. Hingga saat ini, Kepala Dinpora Bojonegoro, Amir Syahid, belum memberikan konfirmasi terkait status proyek.

    Sebagai organisasi yang menaungi olahraga balap motor di Bojonegoro, IMI berharap Pemkab dan Dinpora Bojonegoro dapat memperbaiki kualitas sirkuit agar sesuai standar. Menurut Andri, sirkuit yang baik akan memberikan manfaat besar bagi para atlet balap lokal untuk berlatih dan berkompetisi, sekaligus meminimalkan risiko kecelakaan.

    “Kami berharap ke depan ada sinergi yang lebih baik antara Pemkab, Dinpora, dan IMI dalam pengembangan fasilitas olahraga seperti ini. Sirkuit yang berkualitas akan menjadi kebanggaan bagi Bojonegoro,” tutup Andri. [lus/beq]

  • Potret Megahnya Stadion Kanjuruhan Pasca Renovasi, Telan Biaya Rp 357 Miliar – Page 3

    Potret Megahnya Stadion Kanjuruhan Pasca Renovasi, Telan Biaya Rp 357 Miliar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memantau hasil renovasi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang telah selesai dilakukan.

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Stadion Kanjuruhan yang telah selesai direnovasi saat ini dalam proses serah terima kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

    “Prosesnya panjang karena kita maunya sejarah yang ada di stadion ini tidak hilang dari ingatan kita. Saat ini sedang proses serah terima ke Pemerintah Kabupaten Malang. Harapannya dalam waktu singkat proses tersebut bisa selesai,” kata Dody dalam keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).

    Dody menambahkan, renovasi stadion ini dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sudah dicek kelayakannya oleh FIFA. “Insya Allah layak digunakan untuk 30-40 tahun ke depan. Semua sudah diperbaiki, sudah dicek oleh FIFA,” ungkapnya.

    Berbicara soal anggaran renovasi, ia menyatakan, jumlahnya tidak dapat dibandingkan dengan stadion lain, melihat sejarah kemanusiaan yang ada di Stadion Kanjuruhan.

    “Kalau kita bicara historical-nya ada sejarah yang harus kita preserve untuk anak cucu kita. Nyawa manusia tidak bisa dinilai dengan uang. Stadion ini tidak bisa dibandingkan dengan tempat lain karena ada nilai yang harus kita jaga. Bukan cuman hari ini, tapi ke depan menjadi tetenger buat kita semua rakyat Indonesia,” urainya.

    Renovasi Stadion Kanjuruhan dilakukan pada 4 September 2023-31 Desember 2024 dengan anggaran Rp 357 miliar. Kapasitas stadion sebanyak 21.603 seat, terbagi menjadi Tribun Barat dan Tribun Umum.

    Tribun Barat terdiri dari 108 seat VVIP, 2.465 seat VIP, 134 seat media dan 16 seat difabel. Tribun Umum terdiri dari tribun timur 4.352 seat, tribun utara dan selatan masing-masing 7.264 seat.