Tempat Fasum: SPBU

  • Akses Jalan Terputus, Pasokan BBM dan LPG ke Sumut-Aceh Diangkut Pakai Rakit hingga Pesawat

    Akses Jalan Terputus, Pasokan BBM dan LPG ke Sumut-Aceh Diangkut Pakai Rakit hingga Pesawat

     

     

    Liputan6.com, Jakarta – Merespons cepat kondisi darurat akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan kunjungan kerja intensif ke tiga provinsi pada 2-3 Desember 2025.

    Rangkaian kunjungan dimulai dari Bireuen, Aceh, dilanjutkan ke Tapanuli Tengah, Sibolga, Sumatera Utara, dan berakhir di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

    Di setiap lokasi, Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina meninjau posko bantuan, titik pengungsian, serta infrastruktur energi untuk menjaga ketersediaan dan distribusi energi kepada masyarakat, meski tengah berada dalam kondisi darurat.

    Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pasokan BBM dan LPG untuk wilayah Sumut, Sumbar, dan Aceh mencukupi kebutuhan masyarakat, namun masih terkendala pada akses jalur darat ke SPBU. Maka dari itu, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) mengalihkan jalur distribusi BBM dan LPG melalui laut dan udara.

    “Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus, jembatan putus, ini yang menjadi persoalan yang kita hadapi bersama. Tapi sekarang kita pakai cara, ada beberapa yang pakai pesawat, ada beberapa juga yang pakai rakit. Kayak di Aceh, di Bireuen itu kita rakit. Untuk muat, naik,” ungkapnya, Kamis (4/12/2025).

    Menteri ESDM, meminta agar SPBU di wilayah terdampak dapat beroperasi 24 jam atau memperpanjang jam layanan sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi lapangan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan energi tetap terjaga dan aktivitas penanganan bencana, termasuk pergerakan alat berat, ambulans, dan logistik, dapat berjalan tanpa hambatan.

     

     

     

  • BPH Migas: Pasokan BBM di Sumbagsel aman jelang Natal-tahun baru

    BPH Migas: Pasokan BBM di Sumbagsel aman jelang Natal-tahun baru

    Kedatangan BPH Migas ini, pertama, memastikan sepanjang periode Natal-tahun baru ini stok BBM di wilayah Sumbagsel aman…,

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) dalam kondisi aman menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Anggota Komite BPH Migas Hasbi Anshory dalam keterangannya di Jakarta, Kamis mengatakan, pasokan BBM di lima provinsi Sumbagsel yakni Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung, cukup dan siap memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa libur panjang.

    Pada Rabu (3/12/2025), Hasbi melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah fasilitas BBM seperti Integrated Terminal (IT) Palembang, Kantor Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga (PPN), dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Palembang, Sumsel.

    “Kedatangan BPH Migas ini, pertama, memastikan sepanjang periode Natal-tahun baru ini stok BBM di wilayah Sumbagsel aman. Itu dulu yang pertama. Kemudian, kita akan memonitor Sumbagsel, kita pastikan bahwa stok BBM dalam keadaan aman,” ujarnya di salah satu SPBU Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan.

    Lebih lanjut, Hasbi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang terkait pasokan BBM menjelang Natal-tahun baru ini.

    BPH Migas akan menjaga agar BBM tersedia dan siap disalurkan kepada konsumen.

    “Kita memastikan, walaupun ada antrean sedikit, tetapi stok (BBM) ada. Jadi, jangan ada panic buying atau panik, nanti membeli dalam jumlah besar. Yang jelas, kami memastikan stok ada di SPBU dalam menghadapi akhir tahun ini,” tegasnya.

    Hasbi juga mengingatkan pengelola SPBU wajib menyalurkan BBM subsidi dan kompensasi sesuai dengan regulasi agar tepat sasaran kepada pengguna yang berhak.

    “BBM subsidi dan kompensasi harus disalurkan sesuai dengan aturan. Agar hal ini dapat mengamankan BBM subsidi dan kompensasi tepat sasaran,” sebutnya.

    Anggota Komite BPH Migas Hasbi Anshory melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas BBM menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Palembang, Sumsel, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-Humas BPH Migas

    Executive General Manager Regional Sumbagsel PPN Erwin Dwiyanto menjelaskan, Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik melalui empat pilar layanan masa Satuan Tugas (Satgas) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dalam mendistribusikan BBM di wilayah Sumbagsel.

    “Kami berkomitmen melalui layanan energi, layanan promosi, layanan wilayah atensi, dan layanan tambahan melalui lembaga penyalur untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sebagai bentuk kesiapsiagaan operasional perusahaan, sehingga pasokan dan distribusi BBM berjalan aman dan lancar,” ucapnya.

    Kunjungan lapangan ini turut dihadiri Region Manager Retail Sales PPN Sumbagsel Ayub Ritto, Region Manager Sales & Distribution Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Rahdian Mahardika, IT Manager Palembang M Ali Ba’bud, dan Sales Area Manager PPN Sumatera Selatan Jimmy Wijaya.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Kirim BBM Pakai Pesawat Perintis ke Wilayah Aceh yang Terdampak Bencana

    Pertamina Kirim BBM Pakai Pesawat Perintis ke Wilayah Aceh yang Terdampak Bencana

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan BBM menggunakan pesawat perintis ke wilayah terdampak bencana di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

    Penyaluran bahan bakar itu dilakukan melalui Pertamina Patra Niaga Region Sumatera Bagian Utara. Upaya penyaluran menggunakan pesawat perintis menjadi pilihan karena akses darat ke wilayah itu terhambat.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menuturkan, dalam penyaluran tahap awal ini, pihaknya mengirimkan 1.000 liter Pertalite dan 1.000 liter Biosolar.

    BBM tersebut didistribusikan sebagian ke Kabupaten Bener Meriah dan sebagian lainnya ke Kabupaten Aceh Tengah untuk mendukung pemulihan aktivitas masyarakat, operasional pemerintahan, layanan publik, serta kebutuhan logistik penanggulangan bencana.

    Roberth menyebut, langkah ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan energi bagi masyarakat, terutama di daerah yang sedang menghadapi situasi bencana.

    “Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran energi tetap berjalan meski akses darat terputus. Pengiriman melalui pesawat perintis adalah opsi terbaik untuk mempercepat penyaluran BBM ke titik-titik yang membutuhkan. Energi tidak boleh berhenti, terlebih dalam situasi bencana,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip Kamis (4/12/2025).

    Roberth mengatakan, koordinasi intensif dilakukan bersama Pemerintah Daerah, BPBD, aparat TNI/Polri, dan seluruh pihak termasuk penerbangan perintis. Ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi hingga ke tangan masyarakat yang membutuhkan.

    Dia menambahkan bahwa perusahaan pelat merah itu akan terus memonitor kebutuhan energi di lokasi terdampak dan siap melakukan penyaluran lanjutan menyesuaikan kondisi dan situasi di lokasi untuk percepatan pemulihan Sumatera.

    Sebelumnya, Pertamina juga memastikan stok BBM di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat kembali aman pasca-diterjang bencana banjir dan longsor.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, sekitar 90% SPBU di wilayah terdampak bencana sudah kembali terlayani. Dia juga mengatakan, operasional 19 terminal BBM di Sumatra bagian utara telah kembali normal setelah beberapa kapal pengangkut BBM bisa sandar.  

    “Sejauh ini untuk BBM sudah relatif aman. Kami berharap masyarakat tidak panik. Tidak melakukan aksi panic buying karena itu justru merugikan kita semua,” ujar Mars Ega melalui keterangan secara virtual, dikutip Selasa (2/12/2025).

    Lebih lanjut, Mars Ega mengamini sejumlah titik, khususnya sebagian wilayah Aceh dan Sibolga, masih menghadapi tantangan distribusi karena akses jalan terputus.  

    Oleh karena itu, untuk mempercepat pembukaan jalur yang terdampak, Pertamina Patra Niaga memasok BBM ke alat berat milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU), baik melalui kemasan drum maupun jeriken.  

    “Pengiriman khusus juga dilakukan menggunakan Hercules TNI AU, termasuk pada hari ini yang mengangkut 25 drum Solar dan Pertamax ke Pinangsori, daerah yang masih terisolir dari Sibolga agar alat berat dapat segera beroperasi membuka jalur logistik dari kedua arah,” jelasnya.

  • Truk Tabrak Sepeda Motor di Ceweng Jombang, 1 Tewas dan 1 Luka-luka

    Truk Tabrak Sepeda Motor di Ceweng Jombang, 1 Tewas dan 1 Luka-luka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, tepatnya di depan SPBU Ceweng, Rabu malam (3/12/2025).

    Kecelakaan ini melibatkan sebuah truk yang belum diketahui nomor polisinya dan sepeda motor Yamaha Vega dengan nomor polisi N-2517-II. Akibat kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia di tempat kejadian, sementara satu korban lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

    Kronologi kejadian bermula ketika truk yang berjalan dari arah utara menuju selatan hendak berbelok ke kanan untuk masuk ke area SPBU Ceweng. Saat itu, sepeda motor Yamaha Vega yang dikendarai oleh Thomas, seorang pria berusia 36 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta, sedang melaju dari arah selatan menuju utara. Tak terhindarkan, kedua kendaraan tersebut bertabrakan.

    Akibat tabrakan tersebut, penumpang sepeda motor, Nur Aini (34), warga Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara itu, pengendara sepeda motor, Thomas, mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan medis.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, memberikan konfirmasi terkait kejadian tersebut. “Kecelakaan ini terjadi akibat tabrakan antara truk yang sedang berbelok dan sepeda motor yang datang dari arah berlawanan. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kendaraan truk yang terlibat,” ungkap Ipda Siswanto.

    Pihak kepolisian setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang ada. Hingga saat ini, petugas masih berupaya untuk mengetahui identitas lengkap kendaraan truk yang terlibat dalam kecelakaan ini.

    Sementara itu, keluarga korban yang meninggal dunia, menerima kabar duka ini dengan penuh kesedihan. Mereka berharap agar proses hukum dapat segera dijalankan dengan adil dan transparan. [suf]

  • BPH Migas memastikan pasokan BBM di Sumatera Utara tercukupi

    BPH Migas memastikan pasokan BBM di Sumatera Utara tercukupi

    Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan mendapatkan informasi bahwa stok untuk seluruh jenis BBM sudah mulai tercukupi dan coverage days juga mencukupi.

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan Pertamina Patra Niaga untuk memastikan pasokan serta distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap terjaga pascabencana alam di daerah itu.

    Sekretaris BPH Migas Patuan Alfon S menyampaikan bahwa pasokan BBM di Medan dan sekitarnya telah kembali stabil sejak 30 November 2025 seiring pemulihan jaringan distribusi energi di wilayah terdampak.

    “Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan mendapatkan informasi bahwa stok untuk seluruh jenis BBM sudah mulai tercukupi dan coverage days juga mencukupi,” kata Alfon berdasarkan keterangannya, Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan, BPH Migas bersama Pertamina Patra Niaga terus memantau proses distribusi untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara menyeluruh dan berkelanjutan di seluruh wilayah operasi Marketing Operation Region (MOR) I.

    “Kehadiran BPH Migas untuk melakukan koordinasi bersama tim Pertamina Patra Niaga MOR I Medan dan sekitarnya untuk memastikan bagaimana kelancaran distribusi BBM di seluruh wilayah MOR I ini,” ujarnya.

    Alfon menambahkan, BPH Migas juga mengaktifkan pemantauan pelaksanaan skema Regular, Alternative, and Emergency (RAE) untuk memastikan BBM tetap tersalurkan jika terjadi hambatan distribusi akibat kerusakan infrastruktur atau akses jalan yang terputus karena bencana alam.

    “Kita melakukan koordinasi bagaimana menerapkan RAE jika kondisi jalanan terhambat atau terputus karena bencana alam,” ujarnya pula.

    Sebelumnya, ia melakukan pemantauan langsung kondisi pasokan dan distribusi BBM di Medan pada Senin (1/12), kemudian mengunjungi Posko Bencana Provinsi Sumatera Utara dan bertemu Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya pada Selasa (2/12) guna memperkuat koordinasi pemulihan.

    Dalam pertemuan tersebut, Pemprov Sumut berharap langkah pemulihan distribusi energi sejalan dengan perbaikan akses jalan yang dibutuhkan armada pengangkut BBM dari terminal BBM menuju stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah terdampak.

    Alfon mengimbau masyarakat tetap tenang dan membeli BBM sesuai kebutuhan agar ketersediaan pasokan tetap terjaga selama proses pemulihan berlangsung.

    “BPH Migas bersama tim Pertamina Patra Niaga mengimbau agar tidak perlu panik karena pemerintah memperhatikan ketersediaan seluruh varian BBM yang dibutuhkan masyarakat,” katanya.

    Kunjungan tersebut turut dihadiri jajaran Pemprov Sumut dan tim Pertamina Patra Niaga, antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung, Fuel Terminal Manager Medan Kilbergen Wilton Gultom, Sales Area Manager Retail Medan Tito Rivanto, serta Sales Branch Manager Medan I Fuel Devian Faris.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Ada Stok BBM, Warga Menginap untuk Antre di SPBU Humbang Hasundutan, Sumut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Desember 2025

    Tak Ada Stok BBM, Warga Menginap untuk Antre di SPBU Humbang Hasundutan, Sumut Regional 3 Desember 2025

    Tak Ada Stok BBM, Warga Menginap untuk Antre di SPBU Humbang Hasundutan, Sumut
    Tim Redaksi
    HUMBANG HASUNDUTAN , KOMPAS.com
    — Kosongnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah warga di Kabupaten Humbang Hasundutan menginap di SPBU.
    Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (3/12/2025) siang, warga Kecamatan Lintong,
    Humbang Hasundutan
    terlihat memenuhi area SPBU untuk menunggu pengisian ulang pasokan BBM.
    Para warga terlihat duduk di sekitar area stasiun pengisian sambil membawa jerigen untuk mengisi bahan bakar.
    Puluhan motor terparkir di area SPBU, menandai bahwa mereka sudah mengantre bensin di bagian depan.
    Sebagian motor itu bahkan ditinggal pulang oleh pemiliknya dengan kondisi terparkir.
    Hanya ada dua petugas SPBU yang juga ikut duduk bersama warga, karena tak bisa melakukan pengisian akibat kosongnya stok BBM, baik Pertalite, Pertamax, maupun Solar.
    Sementara, antrean mobil, bus, dan truk tumpah ruah hingga mengular ke jalan raya hingga kurang lebih 500 meter.
    Padahal, jalanan tersebut hanya memiliki dua lajur untuk dilewati dari dua arah berlawanan.
    Panjangnya antrean yang mengular ke jalan raya pun membuat arus lalu lintas mengalami macet total.
    Sejumlah warga pun harus membantu mengurai kemacetan agar lalu lintas dapat tetap berjalan, baik dari arah Silangit maupun ke arah Sibolga.
    Anton (46) seorang sopir truk mengaku sudah lebih dari 24 jam memarkirkan kendaraannya di SPBU tersebut.
    “Sudah mau dua hari kali ini nginap di sini, enggak ada ada stoknya, menginap di mobil jadinya,” kata Anton saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.
    Anton yang membawa sejumlah barang kiriman menuju Kota Medan menyebut sudah tak bisa lagi melanjutkan perjalanan karena bensin di mobilnya sudah menipis.
    “Udah mau habisnya itu mobil, sepanjang jalan ini sama semua kosong, yasudah tunggu saja,” kata dia.
    Menurutnya, mencari SPBU lain pun tak bisa karena hampir seluruh tempat yang ia lewati tak memiliki pasokan BBM.
    “Kalau minggu lalu itu masih ada lah Pertamax yang berapa tempat. Tapi dari semalam, semua habis. Pertalite, Pertamax,” ucapnya.
    Sementara, salah satu warga sekitar, Meli (50) mengaku telah mengantre sejak SPBU tersebut dibuka pada pagi hari.
    “Sudah ada lah kali empat atau lima jam,” ucap Meli kepada Kompas.com, Rabu.
    Ia terduduk di area taman SPBU dengan sebuah jerigen kosong di sampingnya, menanti untuk diisi agar motor di rumahnya bisa kembali digunakan.
    “Ini mau isi jerigen ini. Soalnya kan kereta (motor)-ku di rumah habis minyaknya, aku menumpang sama tetangga ini untuk beli, nah di sini lah nanti isinya (jerigen),” ujarnya.
    Menurutnya, sudah satu pekan terjadi kelangkaan BBM di kawasan Humbang Hasundutan, setelah banjir dan longsor menghantam kawasan tersebut.
    “Sudah satu minggu lah, semenjak longsor itu. Untungnya listrik masih (nyala),” tutur dia.
    Meli mengaku sengaja mengantre dan enggan meninggalkan SPBU sejak pagi hari, berharap agar dirinya bisa segera mendapat BBM setelah adanya pengisian ulang dari
    Pertamina
    .
    Adapun, Anton mendesak pemerintah agar segera membenahi pasokan BBM agar semakin merata.
    Pasalnya, apabila kebutuhan bensin tidak dipenuhi, dapat berujung protes besar dari masyarakat.
    “Ya gimana, namanya minyak ini kan kebutuhan kita semua. Mau ngapain aja butuh, kalau kayak gini terus kan repot semua, nanti ujungnya diprotes sama warga kan, didemo,” kata dia.
    “Tolong lah sampaikan ke bapak Presiden, bapak Gubernur, boleh lah BBM ini cepat diselesaikan masalahnya,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian ESDM minta SPBU buka 24 jam di wilayah terdampak bencana

    Kementerian ESDM minta SPBU buka 24 jam di wilayah terdampak bencana

    Kami mohon maaf jika pascabencana, pelayanan kami belum maksimal, kami bersama gubernur dan bupati berusaha melayani Bapak dan Ibu semua agar mendapat pelayanan dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, beroperasi selama 24 jam untuk mempercepat pemulihan pasokan dan distribusi BBM.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya tersebut dilakukan bersamaan dengan penambahan pasokan dan kebijakan pembebasan penggunaan barcode untuk BBM bersubsidi selama masa darurat.

    “Baru saja saya selesai rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina, mulai besok untuk semua pompa bensin di sini kita akan buka 24 jam untuk wilayah Bapak dan Ibu semua. Kita akan layani kebutuhan masyarakat 24 jam. Kita juga akan tambah genset agar bisa melayani saudara-saudara saya yang membutuhkan BBM di sini,” kata Bahlil saat meninjau pos pengungsian di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025).

    Bahlil menyampaikan permintaan maaf atas pelayanan yang belum optimal pascabencana.

    Ia menegaskan pemerintah pusat bersama daerah terus berupaya mempercepat pemulihan layanan energi.

    “Kami mohon maaf jika pascabencana, pelayanan kami belum maksimal, kami bersama gubernur dan bupati berusaha melayani Bapak dan Ibu semua agar mendapat pelayanan dengan baik,” ujarnya.

    Selain kebijakan operasional 24 jam, Bahlil meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk menata ulang stok dan distribusi BBM, khususnya di Medan dan sekitarnya yang memiliki 90 SPBU.

    Pemerintah menargetkan sebanyak mungkin SPBU dapat kembali beroperasi penuh.

    “Hasil rapat tadi kita akan tambah yang beroperasi 24 jam. Kurang lebih 60 SBPU yang kita operasikan 24 jam. Kita akan tambah lagi, kita lihat kalau memang bisa 90 SBPU beroperasi 24 jam,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

    Mars Ega menjelaskan pasokan BBM menuju wilayah Medan sudah mulai stabil setelah dua kapal berhasil sandar dan memasok ke Terminal BBM Medan.

    “Untuk mengurangi antrean, kami akan tambah SBPU yang beroperasi 24 jam jadi kurang lebih 60 SBPU,” ujarnya.

    Pemerintah juga memberikan relaksasi alokasi bagi Pertamina Patra Niaga untuk memindahkan pasokan antarkabupaten/kota dalam provinsi yang sama.

    Penyesuaian ini diperlukan karena perubahan jalur distribusi akibat kerusakan jalan dan penggunaan jalur alternatif yang meningkatkan konsumsi pada titik tertentu.

    Dengan kombinasi penambahan jam operasional, penyesuaian alokasi, dan percepatan distribusi, pemerintah berharap pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat di daerah terdampak bencana dapat segera kembali normal.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Patra Niaga: Layanan SPBU di Medan terurai

    Pertamina Patra Niaga: Layanan SPBU di Medan terurai

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyebutkan upaya optimalisasi pendistribusian dan pengaturan operasional SPBU selama 24 jam sejak Minggu (30/11/2025) telah mengurai antrean dan layanan mulai normal di Medan, Sumut, dan sekitarnya.

    Group Head Operation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Basuki Santoso, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya terus memastikan pendistribusian BBM di wilayah Medan dan sekitarnya berjalan lancar.

    Basuki pun telah melaporkan perkembangan tersebut kepada Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak saat melakukan kunjungan ke Kantor Pertamina Patra Niaga Medan.

    “Pertamina terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum (APH) untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, karena stok mencukupi dan penyaluran berlangsung stabil. Kami mengimbau masyarakat tetap bertransaksi seperti biasa,” ujar Basuki.

    Untuk mempercepat penataan situasi di lapangan, Pertamina dibantu Polrestabes Medan menempatkan personel di 91 SPBU guna membantu pengaturan layanan dan alur kendaraan.

    “Antrean yang sempat panjang kini dapat diurai secara signifikan. Kami menata pola pengisian, pola antrean, dan melakukan edukasi agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih tertib,” jelas Calvijn.

    Menurut dia, Pertamina aktif memberikan informasi apabila SPBU akan dilakukan pengisian BBM, sehingga dapat membantu mengarahkan konsumen untuk membeli BBM di SPBU lainnya yang lebih lengang.

    Untuk mendorong situasi agar lebih kondusif, pihaknya juga akan menindak oknum yang membeli BBM dalam jerigen untuk dijual kembali dengan harga tinggi.

    “Kami meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan di lapangan. Stok BBM di Kota Medan cukup. Beberapa SPBU kini sudah beroperasi 24 jam, sehingga warga tidak harus datang di jam-jam tertentu,” tambah Calvijn.

    Basuki menyampaikan apresiasi atas dukungan kepolisian yang membuat situasi semakin terkendali setiap harinya.

    “Saat ini, 50 persen SPBU di Kota Medan telah dibuka 24 jam. Dengan opsi waktu yang lebih luas, antrean yang tadinya padat kini mulai terurai. Tujuan kami jelas, memastikan distribusi BBM berlangsung lebih lancar, tertib, dan menjangkau seluruh masyarakat,” tegasnya.

    Ia menambahkan terurainya antrean di lapangan menunjukkan perkembangan positif.

    Dari hasil pemantauan, antrean berkurang hingga 80 persen dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi, meningkatkan pola penyaluran, serta memperluas jam operasional SPBU demi memenuhi kebutuhan energi masyarakat Medan.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Terdampak Banjir Bandang Aceh-Sumatera

    Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Terdampak Banjir Bandang Aceh-Sumatera

    Foto Bisnis

    Nasywa Fauziah – detikFinance

    Rabu, 03 Des 2025 12:45 WIB

    Jakarta – Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera Utara. Akibatnya, pasokan BBM terganggu hingga menimbulkan antrean panjan di sejumlah SPBU.

  • FKBI: Pertamina harus tertibkan oknum ganggu distribusi BBM Sumatera

    FKBI: Pertamina harus tertibkan oknum ganggu distribusi BBM Sumatera

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menilai Pertamina bersama pemerintah daerah harus menertibkan oknum yang mengganggu kelancaran distribusi BBM pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

    “Bahkan PT Pertamina, Pemda, dan lain-lain harus mengupayakan penertiban oknum tertentu yang mendistorsi distribusi BBM, sehingga menyebabkan harga BBM lebih mahal,” kata Tulus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Ia menegaskan keberadaan BBM dan gas elpiji sangat mendesak, baik untuk sarana transportasi maupun kebutuhan domestik rumah tangga.

    Oleh karena itu, menurut dia, distribusi energi harus dijaga agar tidak dimanfaatkan pihak-pihak yang merugikan masyarakat.

    Selain itu, Tulus yang pernah menjabat Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) 2020-2025 itu mengimbau masyarakat agar membeli BBM dalam jumlah wajar dan tidak melakukan penimbunan.

    “Masyarakat juga sebaiknya membeli BBM dalam jumlah yang wajar, jangan menimbun agar konsumen yang lain bisa membeli BBM juga,” ujar dia.

    Di sisi lain, ia juga mengapresiasi percepatan rekonstruksi infrastruktur listrik oleh PT PLN (Persero) yang telah mencapai 99 persen.

    Pemulihan jaringan listrik dinilai krusial untuk menunjang kebutuhan dasar masyarakat serta sarana umum seperti rumah sakit, SPBU, telekomunikasi dan sarana ibadah.

    Tulus memberikan apresiasi atas langkah PLN dan Pertamina yang telah melakukan rekonstruksi infrastruktur listrik serta mempercepat distribusi BBM dan LPG di daerah-daerah terdampak banjir di Sumatera.

    Ia mengatakan pekerjaan rekonstruksi jaringan listrik di tengah kondisi bencana tidak mudah, sebab berkaitan langsung dengan aspek keamanan, keselamatan, dan memiliki tingkat risiko yang tinggi.

    Tulus menegaskan percepatan pemulihan infrastruktur listrik dan energi merupakan langkah strategis yang harus terus dijaga agar masyarakat segera kembali beraktivitas normal pascabencana.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.