Pertamina Ajak Pelanggan Tukar Poin dengan Tiket Gratis Eco Run dan Energizing Music Festival 2025 di Aplikasi MyPertamina
Penulis
KOMPAS.com
–
Pertamina
Eco RunFest 2025 ke 12 tahun akan digelar pada 23 November 2025 di Istora Senayan Jakarta.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah setia membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina ataupun berbelanja Bright Store dengan menggunakan aplikasi
MyPertamina
.
“Apresiasi bagi masyarakat dan pelanggan Pertamina berupa poin yang dapat ditukar dengan tiket Pertamina Eco Run dan juga Energizing Music Festival, bagi setiap transaksi pembelian melalui MyPertamina,” jelas Fadjar.
Kini, masyarakat dapat menukarkan poin yang dikumpulkan untuk mendapatkan tiket
Pertamina Eco RunFest
2025 dan Energizing Music Festival 2025 secara gratis.
“Cukup buka aplikasi MyPertamina, pilih menu “Tukar Poin”, dan klaim voucher tiket sesuai kategori yang diinginkan,” kata Fadjar.
Demikian pula, lanjut Fadjar, jumlah persyaratan pengumpulan poin untuk ditukar dengan voucher tiket gratis 1,5K Family Run Pertamina Eco RunFest 2025 sejumlah 8.000 poin.
Bagi pelanggan yang memiliki jumlah 9.000 poin juga berkesempatan mendapatkan voucher tiket gratis 5K Fun Run Pertamina Eco RunFest 2025.
Selain itu, Pelanggan juga dapat menukarkan voucher tiket Energizing Music Festival 2025 jika mencapai jumlah 15.000 poin.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan yang setia dan mendukung gaya hidup sehat, ramah lingkungan,” ucap Fadjar.
Menurutnya, melalui program tukar poin ini, Pertamina ingin mengajak masyarakat untuk menikmati pengalaman berharga bersama Pertamina, sekaligus mengedukasi pentingnya gaya hidup aktif dan berkelanjutan.
Pertamina Eco RunFest merupakan ajang lari yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pertamina.
Mengusung tema Energizing The Unity, Pertamina menggabungkan semangat gaya hidup sehat dengan kepedulian terhadap lingkungan, melalui kegiatan fun run serta berbagai program edukasi dan program pendakian.
“Segera unduh dan registrasi di aplikasi MyPertamina, kumpulkan poinnya, dan tukarkan dengan tiket Pertamina Eco RunFest 2025, kuota dan periode terbatas hingga 30 Juli 2025,” ujar Fadjar.
Informasi lebih lanjut seputar Pertamina Eco RunFest 2025, silahkan kunjungi website
www.pertaminaecorunfest.com
maupun platform media sosial @
pertamina
.ecorunfest
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: SPBU
-
/data/photo/2025/07/27/6885dc9bbe2fc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pertamina Ajak Pelanggan Tukar Poin dengan Tiket Gratis Eco Run dan Energizing Music Festival 2025 di Aplikasi MyPertamina Nasional 27 Juli 2025
-

Korban Tewas Serangan Kamboja di Thailand Bertambah Jadi 20 Orang
Bangkok –
Bentrokan perbatasan antara Thailand dan Kamboja memasuki hari ketiga pada Sabtu (26/7), meskipun ada seruan gencatan senjata segera dari Phnom Penh. Otoritas Thailand melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan-serangan militer Kamboja kembali bertambah menjadi sedikitnya 20 orang.
Pertikaian perbatasan sejak lama antara kedua negara kembali memanas hingga menjadi pertempuran intens, yang melibatkan jet tempur, artileri, tank, dan pengerahan pasukan darat pada Kamis (24/7) dan berlanjut hingga Sabtu (26/7).
Kedua negara, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025), melaporkan bentrokan kembali terjadi pada Sabtu (26/7) pagi, sekitar pukul 05.00 waktu setempat, dengan Kamboja menuduh militer Thailand menembakkan “lima peluru artileri berat” ke sejumlah lokasi di Provinsi Pursat, yang berbatasan dengan Provinsi Trat di Thailand.
Sedangkan militer Thailand, menurut laporan Bangkok Post, melaporkan pertempuran meletus di area Ban Chamrak, distrik Muang, pada akhir pekan.
Sejumlah jurnalis AFP di kota Samraong, Kamboja, dekat area perbukitan yang dipenuhi hutan melaporkan wilayah itu menjadi lokasi pertempuran paling sengit. Mereka mendengar dentuman artileri pada Sabtu (26/7) siang waktu setempat.
Seorang warga desa Thailand yang dihubungi melalui telepon saat berlindung di sebuah bunker di Provinsi Sisaket — hanya 10 kilometer dari perbatasan — juga melaporkan dirinya mendengar tembakan artileri.
Laporan terbaru militer Thailand menyebut lima tentaranya tewas pada Jumat (25/7), sehingga jumlah korban tewas di negara tersebut bertambah menjadi sedikitnya 20 orang sejauh ini. Para korban tewas itu terdiri atas 14 warga sipil dan enam tentara Thailand.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja melaporkan sedikitnya 13 orang tewas — terdiri atas delapan warga sipil dan lima tentara — akibat serangan militer Thailand. Lebih dari 70 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan lintas perbatasan itu.
Secara total, sedikitnya 33 orang tewas dalam bentrokan berdarah di perbatasan Thailand dan Kamboja.
Angka itu lebih tinggi daripada 28 korban tewas dalam pertempuran besar terakhir antara kedua negara pada tahun 2008 dan tahun 2011 lalu.
Pertempuran sengit antara kedua negara itu telah memaksa lebih dari 138.000 orang dievakuasi dari area perbatasan Thailand, dan lebih dari 35.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di Kamboja.
Duta Besar Kamboja untuk PBB, Chhea Keo, setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat dengan Thailand.
Thailand belum memberikan tanggapan langsung, namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan kepada AFP bahwa Bangkok terbuka untuk berdialog dengan Kamboja, mungkin dengan bantuan Malaysia yang tahun ini menjabat Ketua ASEAN.
Lihat juga Video: SPBU di Thailand Dibom Kamboja, 6 Orang Tewas
Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)
-

Bertambah, 13 Orang Tewas Akibat Gempuran Thailand di Kamboja
Phnom Penh –
Korban tewas akibat serangan militer Thailand di area perbatasan Kamboja dilaporkan bertambah menjadi sedikitnya 13 orang. Sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil yang terjebak bentrokan berdarah antara militer kedua negara di wilayah perbatasan yang disengketakan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, seperti dilansir AFP dan Khmer Times, Sabtu (26/7/2025), melaporkan bahwa para korban tewas terdiri atas delapan warga sipil dan lima personel Angkatan Bersenjata Kamboja.
Lebih dari 70 orang lainnya, sebut Socheata, mengalami luka-luka akibat rentetan serangan lintas perbatasan yang dilancarkan militer Thailand sejak bentrokan terbaru pecah pada Kamis (24/7).
Puluhan korban luka itu terdiri atas 21 tentara Kamboja dan setidaknya 50 warga sipil, dengan kondisi luka-luka mereka memiliki tingkat keparahan yang bervariasi. Disebutkan Socheata bahwa warga sipil yang luka-luka itu terjebak serangan artileri yang menargetkan desa Ekphap, Thmar Da Commune, di distrik Veal Veng.
Dalam pernyataannya, Socheata juga menyebut sedikitnya 35.829 warga sipil telah dievakuasi dari area-area berisiko tinggi di Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Pursat yang ada di wilayah perbatasan yang menjadi lokasi bentrokan.
Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh militer Thailand telah melanggar hukum kemanusiaan internasional, termasuk Konvensi Jenewa, dengan melancarkan serangan membabi-buta terhadap warga sipil, mengebom desa-desa, dan tempat-tempat suci, serta dilaporkan menggunakan amunisi cluster.
“Thailand telah mengerahkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan untuk menyerang Kamboja tanpa ada tanda-tanda langkah penanggulangan konflik,” ujar Socheata dalam pernyataannya.
“Kementerian Pertahanan Nasional menyerukan kepada masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, ASEAN, mitra internasional, dan semua pihak terkait, untuk mengeluarkan kecaman keras terhadap agresi dan serangan Thailand terhadap Kamboja,” cetusnya.
Pertikaian perbatasan sejak lama antara kedua negara kembali memanas menyusul ledakan ranjau yang melukai tentara Thailand di perbatasan pada Rabu (23/7). Sehari kemudian, atau Kamis (24/7), pertempuran sengit terjadi dengan melibatkan serangan roket, jet tempur, artileri, tank dan pengerahan pasukan darat.
Pertempuran pada Kamis (24/7), menurut militer Thailand, difokuskan di enam lokasi, termasuk di sekitar dua kuil kuno di area perbatasan yang disengketakan.
Pasukan Kamboja menembakkan rentetan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand. Sedangkan militer Thailand mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 untuk menyerang target-target militer di dalam wilayah Kamboja. Kedua negara saling menyalahkan sebagai yang melepaskan tembakan terlebih dahulu.
Pertempuran kembali berlanjut pada Jumat (25/7) pagi, sekitar pukul 04,00 waktu setempat, di tiga wilayah perbatasan. Militer Thailand mengklaim pasukan Kamboja melancarkan pengeboman dengan senjata berat, artileri lapangan, dan sistem roket BM-21. Pasukan Thailand merespons dengan “tembakan dukungan yang sepadan”.
Kementerian Kesehatan Thailand, dalam laporannya, menyebut sedikitnya 15 orang — terdiri atas 14 warga sipil dan satu tentara — tewas akibat serangan-serangan Kamboja. Sekitar 46 orang lainnya, termasuk 15 tentara, mengalami luka-luka. Lebih dari 138.000 orang juga telah dievakuasi dari area perbatasan Thailand.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan kepada AFP bahwa pertempuran mulai mereda pada Jumat (25/7) sore. Dia mengatakan Bangkok terbuka untuk berdialog dengan Kamboja, mungkin dengan bantuan Malaysia yang tahun ini menjabat Ketua ASEAN.
Lihat juga Video: SPBU di Thailand Dibom Kamboja, 6 Orang Tewas
Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)
-

Tangki Bensin Mobil Dwi Sasono Ada Garam, dari BBM?
Jakarta –
Tangki BBM mobil Dwi Sasono dipenuhi garam. Kok bisa ada garam di dalam tangki mobil? Apakah dari BBM atau faktor lainnya?
Ada banyak garam di tangki BBM mobil Dwi Sasono. Hal itu diketahui dalam unggahan foto serta video di akun Instagram pribadinya. Ayah tiga anak itupun terkaget-kaget dengan adanya garam dengan jumlah yang cukup banyak menumpuk di dalam tangki BBM.
“Bikin kaget, kok bisa ada garam bercokol di tangki mobil. Ini terjadi pada dua mobil dalam selang hari berdekatan. Sampai harus ke bengkel untuk kuras tangki. Apa iya disabotase orang, atau memang ada bensin yang mengandung garam?” tulis Dwi di akun Instagramnya.
Keberadaan garam di tangki BBM mobil memang mengejutkan. Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih Wahono bahkan mengungkap apa yang dialami suami Widi Mulia itu merupakan kejadian langka. Menurut Wahono, keberadaan garam di tangki kemungkinan besar dari luar mobil. Ketika ditanya apa mungkin dari BBM, Wahono juga menyebut kemungkinannya sangat kecil.
“Kemungkinan kecil sekali, terkecuali bensinya tercampur air asin atau air laut misal posisi pom besin dekat pantai dan pernah kena banjir rob dan air masuk ke penampungan,” terang Wahono saat dihubungi detikOto, Jumat (25/7/2025).
“Kalau bensin campur air masih ada beberapa kasus walaupun sudah lama, kalau campur garam belum pernah ketemu saya,” lanjut Wahono.
Bila kamu mengalami kejadian serupa, tentu satu-satunya jalan adalah menguras tangki. Sebab, tangki BBM tidak boleh diisi oleh kotoran. Kalau tidak, mobil justru bisa mogok. Untuk senantiasa menjaga kondisi tangki bensin tetap bersih, ada tiga hal utama yang bisa kamu lakukan.
Pertama usahakan isi tangki dalam kondisi selalu penuh. Kedua, isi BBM di SPBU yang ramai dengan asumsi isi tangki penampungan cepat sirkulasinya, setiap hari diganti. Terakhir, setelah selesai isi BBM pastikan tutup tangki rapat dan kuat. Dengan begitu diharapkan tidak ada partikel dari luar yang masuk ke dalam mobil.
(dry/din)
-

Perang dengan Kamboja, Thailand Siap Dimediasi Malaysia
Jakarta –
Pemerintah Thailand menyatakan kesiapannya jika Malaysia ingin memediasi penyelesaian konflik berdarahnya dengan Kamboja. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura pada hari Jumat (25/7).
Thailand dan Kamboja saat ini tengah terlibat dalam pertempuran paling sengit dalam lebih dari satu dekade. Kedua negara tetangga itu bertempur dengan menggunakan artileri dan mengerahkan pasukan darat di beberapa bagian perbatasan mereka yang disengketakan sepanjang 800 kilometer (500 mil).
Konflik ini akan dibawa ke Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (25/7) waktu setempat, dan beberapa negara besar telah menyerukan gencatan senjata dan negosiasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok terbuka untuk perundingan, kemungkinan dengan bantuan Malaysia.
“Kami siap, jika Kamboja ingin menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomatik, bilateral, atau bahkan melalui Malaysia, kami siap melakukannya. Namun, sejauh ini kami belum menerima respons apa pun,” ujar Nikorndej kepada AFP, Jumat (25/7/2025).
Malaysia saat ini menjabat sebagai ketua blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang juga beranggotakan Thailand dan Kamboja.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Kamis (24/7), bahwa ia telah berbicara dengan Plt Perdana Menteri (PM) Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Ia meminta kedua belah pihak untuk menghentikan pertikaian dan mencari solusi diplomatik.
“Saya menyambut baik sinyal positif dan kesediaan yang ditunjukkan oleh Bangkok dan Phnom Penh untuk mempertimbangkan langkah ini,” tulis Anwar dalam sebuah unggahan di Facebook.
Nikorndej mengatakan bahwa dalam panggilan telepon tersebut, Anwar berusaha untuk menjajaki “apakah kami dapat meredakan situasi… apakah ada kemungkinan untuk mengadakan perundingan”.
Namun, kedua belah pihak kembali terlibat dalam serangan artileri mematikan pada hari Jumat, dengan Plt PM Thailand, Phumtham mengingatkan risiko bahwa bentrokan perbatasan tersebut dapat berkembang menjadi perang.
Otoritas Thailand melaporkan sedikitnya 15 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Kamboja.
Lebih dari 130.000 orang juga terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di area perbatasan Thailand, saat bentrokan dengan Kamboja memasuki hari kedua pada Jumat (25/7). Aksi saling serang masih berlangsung antara pasukan militer kedua negara di area perbatasan yang disengketakan.
Sementara otoritas Kamboja melaporkan bahwa seorang warga sipil — seorang pria berusia 70 tahun — tewas akibat serangan Thailand di Provinsi Oddar Meanchey, sedangkan lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Tonton juga video “SPBU di Thailand Dibom Kamboja, 6 Orang Tewas” di sini:
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
-
/data/photo/2025/07/25/688304eb2d6a1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Dulu Viral lantaran Tinggal di Kolong Jembatan, Kini Yusuf Dilaporkan karena Kasus Penggelapan Surabaya
Dulu Viral lantaran Tinggal di Kolong Jembatan, Kini Yusuf Dilaporkan karena Kasus Penggelapan
Tim Redaksi
JOMBANG, KOMPAS.com
–
Akhmad Yusuf
Afandi (32), seorang ayah yang sebelumnya viral karena tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, kini menghadapi masalah baru setelah dievakuasi bersama anaknya,
Zafa
(11 bulan).
Setelah pertemuan dengan keluarganya, Yusuf dan Zafa tinggal di Dusun Seketi, Desa Seketi,
Kecamatan Mojoagung
, Kabupaten Jombang, di sebuah rumah yang merupakan bantuan asosiasi pengembang properti Real Estate Indonesia (REI) Jatim.
Namun, Yusuf tidak bertahan lama di rumah tersebut.
Ia meninggalkan tempat itu sambil membawa bayinya setelah meminjam motor kerabatnya pada Rabu (9/7/2025) petang.
Kepala Desa Seketi, Aries Firmansyah, mengungkapkan bahwa dua hari setelah Yusuf tidak kunjung pulang dan mengembalikan motor, kerabatnya bersama Kades Seketi, BPD, dan Babinsa mencarinya.
Pencarian dilakukan hingga ke Sidoarjo, dan Yusuf serta bayinya ditemukan berada di lantai dua ruko percetakan di wilayah Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo.
“Jadi pas ketemu itu ditanyakan ke mana sepeda motornya, katanya dipinjam sama temannya,” ungkap Aries saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (25/7/2025).
Menurut Aries, Yusuf menyampaikan bahwa temannya akan mengembalikan motor yang dipinjam keesokan harinya.
Selain menanyakan soal keberadaan motor, rombongan dari Desa Seketi, termasuk kakak kandungnya, Naziatul Lailiah, juga merayu Yusuf untuk membawa bayinya pulang lebih dulu.
Setelah perundingan panjang, Yusuf akhirnya menyerahkan Zafa kepada kakak kandungnya untuk dibawa pulang, sementara ia dan Munir, kerabat sekaligus pemilik motor, menunggu hingga motor kembali.
“Hari itu anaknya yang masih bayi dibawa pulang oleh kakaknya. Kalau sekarang, dirawat di Dinas Sosial Kabupaten Jombang,” kata Aries.
Aries menjelaskan bahwa Yusuf terpaksa dilaporkan ke polisi oleh kerabatnya atas dugaan kasus
penggelapan motor
dan handphone.
Ceritanya, setelah rombongan dari Desa Seketi kembali sambil membawa pulang Zafa, Munir selaku pemilik motor yang dipinjam, menunggu motor kembali bersama Yusuf di sebuah warung.
Namun, pada Sabtu (12/7/2025) pagi, Yusuf menghilang dan handphone yang dibawa Munir juga turut hilang.
Dari hasil rekaman CCTV minimarket di dekat warung tersebut, terekam aksi Yusuf mengambil handphone milik kerabatnya.
Setelah tidak menemukan Yusuf, Munir pulang ke rumah dan selang beberapa hari melaporkan Yusuf ke polisi.
“Akhirnya dilaporkan ke polisi karena perkara itu (dugaan penggelapan). Untuk saat ini, sepertinya masih proses dan belum ada kabar baru dari yang melaporkan,” kata Aries.
Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan.
“Laporannya sudah ditindaklanjuti. Saat ini terlapor dalam penyelidikan untuk mencari keberadaannya,” kata Yogas kepada Kompas.com, Jumat.
Untuk melacak keberadaan Yusuf, pihaknya bekerja sama dengan Satreskrim Polres Sidoarjo.
“Dan kami juga sudah berkoordinasi dengan jajaran reskrim Polres Sidoarjo, karena keberadaannya di wilayah Sidoarjo,” ujar Yogas.
Sebelumnya, pada 30 Mei 2025, Yusuf dan Zafa terpaksa tinggal di bawah kolong jembatan di frontage Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, sejak awal tahun 2023.
Keduanya dievakuasi Dinas Sosial Sidoarjo dan Provinsi Jawa Timur setelah kisahnya viral di media sosial melalui unggahan akun Instagram dan TikTok @najib_spbu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Yusuf Kembali Bawa Bayi Hidup di Kolong Jembatan?
GELORA.CO – Kisah pilu Akhmad Yusuf Afandi (32) bersama bayi laki-lakinya, Zafa (11 bulan), kembali jadi sorotan publik.
Setelah sempat viral karena hidup di kolong jembatan dan mendapat bantuan rumah serta perlengkapan bayi dari para donatur, kini Yusuf dikabarkan kabur dan kembali ke jalanan.
Mirisnya, seluruh isi rumah bantuan yang diberikan kepadanya kini dijual habis.
Peristiwa ini diungkap oleh konten kreator Najib Spbu, yang sebelumnya ikut menggalang bantuan untuk Yusuf dan Zafa.
Najib membeberkan bahwa berbagai barang hasil donasi mulai dari alat elektronik seperti pompa air, rice cooker, hingga perlengkapan bayi tidak lagi ditemukan di rumah yang sebelumnya ditempati Yusuf. Rumah itu kini tampak kosong.
Yusuf pertama kali menarik perhatian publik setelah videonya bersama bayi Zafa yang tinggal di kolong jembatan viral di media sosial.
Kisah haru tersebut memicu gelombang empati dan bantuan dari masyarakat, donatur, hingga konten kreator. Ia bahkan diberikan rumah tempat tinggal yang layak serta berbagai perlengkapan kebutuhan bayi.
Namun, harapan masyarakat untuk melihat Yusuf bangkit dan membangun kehidupan yang lebih baik bersama anaknya kini berubah menjadi kekecewaan.
Menurut informasi yang dibagikan oleh Najib, Yusuf telah meninggalkan rumah bantuan tersebut tanpa kabar.
Yang lebih mengejutkan, semua isi rumah sudah dijual, termasuk kasur, perlengkapan dapur, bahkan barang-barang bayi. Yusuf diduga kabur dan kembali hidup di jalanan bersama Zafa.
“Dari awal saya sudah khawatir, karena saat proses pemberian bantuan saja, banyak permintaan tidak masuk akal,” ungkap Najib dalam keterangannya.
Najib juga menuturkan bahwa ia menerima banyak keluhan dari pihak donatur karena merasa dikhianati.
Bantuan yang dikumpulkan dengan niat tulus kini justru disia-siakan. Yusuf bahkan sempat meminta untuk menjual motor bantuan hanya demi keperluan pribadi.
Dalam unggahan terbaru, Yusuf dan bayi Zafa terakhir terlihat di sebuah SPBU di Aloha, Sidoarjo.
Belum diketahui pasti ke mana arah tujuannya saat ini. Yang jelas, banyak pihak merasa geram dan kecewa dengan tindakan Yusuf yang dinilai tidak amanah.
Najib menegaskan bahwa dirinya tidak lagi melanjutkan bantuan dan tidak akan terlibat dalam aktivitas pencarian Yusuf, karena menurutnya hal ini sudah bukan sekadar masalah kemiskinan, tapi menyangkut sikap dan tanggung jawab pribadi.
Tak butuh waktu lama, kolom komentar di berbagai platform sosial media pun dibanjiri dengan reaksi publik.
Banyak yang menyayangkan dan mengecam tindakan Yusuf, bahkan sebagian menyebutnya manipulatif dan tidak bersyukur.
“Banyak orang susah di luar sana tapi tetap berusaha jujur, ini malah memanfaatkan belas kasihan,” tulis salah satu warganet, dikutip JatimNetwork.com dari Instagram @nyinyir_update_official.
“Sedih banget, bayinya yang jadi korban. Harusnya dipantau langsung sama dinas sosial,” tambah lainnya.
Namun, beberapa suara lain juga mengingatkan pentingnya pendampingan psikologis dan sosial, karena bisa jadi Yusuf mengalami tekanan atau ketidakstabilan mental akibat kondisi hidup ekstrem yang ia alami sebelumnya.
Kejadian ini memicu diskusi lebih luas soal transparansi pengelolaan bantuan dan perlunya sistem verifikasi yang ketat terhadap penerima donasi.
Banyak netizen berharap agar ke depan, bantuan bisa lebih terstruktur dan terpantau oleh lembaga resmi seperti Dinas Sosial atau organisasi terpercaya.
“Bukan tidak boleh bantu, tapi jangan asal percaya dan kasih besar-besaran tanpa pengawasan,” ujar salah satu komentar yang viral di TikTok.
Kisah Yusuf dan Zafa yang awalnya menyentuh hati masyarakat kini berubah menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya amanah, pengawasan bantuan, dan ketegasan dalam penyaluran donasi.
Publik berharap ada langkah cepat dari aparat dan lembaga sosial agar bayi Zafa bisa mendapatkan perlindungan yang layak, terlepas dari kondisi ayahnya.***
-

Menteri ESDM tegaskan pentingnya anak bangsa kelola migas tanah air
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Erika Retnowati (dua kiri) saat pemantauan SPBU di Ngawi, Jawa Timur, Rabu (16/7/2025). ANTARA/HO-BPH Migas
Menteri ESDM tegaskan pentingnya anak bangsa kelola migas tanah air
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Jumat, 18 Juli 2025 – 09:39 WIBElshinta.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya anak bangsa mengelola sumber daya alam Indonesia seperti minyak dan gas bumi (migas).
“Siapa yang mengelola sumber daya migas ini semua? Harapan saya dan atas arahan Bapak Presiden, kita ingin putra-putri terbaik, yang akan mengelola sumber daya alam kita dan salah satu di antaranya ada pada kalian yang hari ini diwisuda,” katanya di hadapan ratusan wisudawan saat menghadiri wisuda ke-54 PEM Akamigas di Cepu, Jawa Tengah, Kamis (17/7).
Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 39.000 sumur minyak, namun hanya 16.000 yang aktif berproduksi. Sisanya merupakan sumur idle yang belum dikelola. Bahlil menilai hal ini merupakan peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam sektor migas nasional.
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap tingginya partisipasi tenaga kerja dalam negeri di berbagai proyek migas strategis.
“Saya bersyukur, dalam tiga bulan terakhir, kami resmikan peningkatan lifting (migas) di Natuna (Kepri), 99 persen tenaga kerjanya anak-anak domestik, pribumi Indonesia asli. Bulan lalu, kami resmikan lifting 30 ribu barel per hari di Cepu oleh Exxonmobil dan Pertamina, lagi-lagi, 99 persen tenaga kerjanya anak-anak Indonesia,” ungkapnya.
Bahlil menegaskan kualitas tenaga kerja dalam negeri tidak kalah dengan tenaga kerja asing. Ia menilai hal ini menjadi bukti bahwa sumber daya manusia Indonesia siap mengambil alih tongkat estafet pembangunan nasional. Bahlil juga mendorong pentingnya hilirisasi migas untuk menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru.
Peningkatan kapasitas teknis harus dibarengi dengan penguatan kualitas SDM melalui pendidikan vokasi seperti yang dilakukan PEM Akamigas. Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Erika Retnowati yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada para wisudawan.
“Untuk adik-adik tadi yang diwisuda hari ini, saya ucapkan selamat dan dan bersiap-siaplah untuk mengamalkan ilmu kalian dan juga berkontribusi untuk masyarakat, bangsa dan negara. Termasuk, juga untuk memajukan sektor migas di Indonesia,” ujarnya.
Erika turut bangga atas prestasi akademik yang diraih para wisudawan, termasuk dominasi lulusan perempuan dalam capaian akademik tertinggi.
“Meskipun ini adalah sekolah teknik, tetapi ternyata yang paling unggul adalah wanita. Jadi, untuk wanita-wanita jangan ragu untuk berkarir di bidang migas. Saya juga sangat bangga karena ternyata mahasiswanya itu berasal dari seluruh pelosok Indonesia, termasuk dari Pulau Tanimbar,”tuturnya.
Wisuda juga dihadiri oleh pejabat tinggi Kementerian ESDM, antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Bambang Suswantono,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu, Direktur Jenderal Penegakan Hukum ESDM Rilke Jeffri Huwae, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dan Bupati Blora Arief Rohman.Pemantauan SPBU
Selain menghadiri wisuda, Erika juga melakukan monitoring penyediaan dan pendistribusian jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu (JBT) dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) di Ngawi, Jawa Timur dan Blora, Jawa Tengah pada Rabu-Kamis (16-17/7/2025).
“Secara umum pelayanan beberapa SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) sudah cukup baik,” katanya.
Di samping itu, Erika menyarankan sejumlah perbaikan teknis, seperti penempatan closed circuit television (CCTV) agar nomor polisi kendaraan terlihat jelas dan penyediaan genset yang andal agar pelayanan tidak terganggu jika listrik padam.
“Kami juga meminta agar operator SPBU memastikan bahwa kendaraan yang diisi tersebut memiliki nomor polisi yang sama dengan data di EDC (electronic data capture). Kami sampaikan juga supaya para operator SPBU diberitahu walaupun di EDC sudah ada fotonya, tapi tetap harus dipastikan kembali nomor polisi sama,” ujarnya.
Turut mendampingi dalam monitoring SPBU tersebut Sales Branch Manager Kediri III Fuel PT Pertamina Patra Niaga Muhammad Tsaqif Fauzan Suwardi dan Sales Branch Manager Semarang IV Fuel PT Pertamina Patra Niaga Nur Fitriany.
Sumber : Antara

