Tempat Fasum: SPBU

  • Pertamina tutup SPBU Jakbar yang sebabkan motor mogok

    Pertamina tutup SPBU Jakbar yang sebabkan motor mogok

    SPBU ini adalah SPBU swasta dan sudah kami beri sanksi tegas berupa penutupan sementara untuk investigasi menyeluruh,

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menutup sementara SPBU 34.116.12 Meruya Utara, Jakarta Barat, setelah terdapat keluhan berupa motor mogok dari konsumen setelah membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU tersebut.

    “SPBU ini adalah SPBU swasta dan sudah kami beri sanksi tegas berupa penutupan sementara untuk investigasi menyeluruh,” ucap Area Manager Communications Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Susanto August Satria, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

    Pertamina Patra Niaga, lanjut dia, memiliki standar ketat terhadap kualitas dan keamanan distribusi BBM, sehingga setiap pelanggaran akan ditindak tegas.

    Terkait dengan konsumen yang terdampak, Satria menyampaikan SPBU telah memberikan pelayanan perbaikan motor ke bengkel dan mengisi penuh kendaraannya dengan BBM jenis Pertamax.

    “Konsumen yang melaporkan kendala di SPBU sudah ditangani. Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh dalam pelayanan kepada masyarakat di SPBU baik yang kami kelola sendiri maupun swasta untuk melindungi hak konsumen,” ujarnya.

    Satria mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus melakukan perbaikan dan peningkatan sistem distribusi, pengawasan mutu, serta peningkatan kompetensi mitra SPBU di seluruh Indonesia.

    Ia juga menyampaikan, Pertamina terus memantau situasi di lapangan. Apabila masyarakat memiliki keluhan dan ingin melaporkan temuan-temuan, masyarakat dapat menghubungi Call Center 135 atau mengirim surel (email) ke pcc135@pertamina.com.

    “Kami memohon maaf atas kejadian tersebut dan kami akan terus memperkuat sistem pengawasan dan kontrol mutu BBM agar kejadian serupa tidak terulang. Kami mengapresiasi masyarakat yang proaktif melaporkan dan terus terbuka terhadap masukan demi pelayanan yang lebih baik,” tutur Satria.

    Sebelumnya, Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina Ramses Sitorus di Jakarta, Senin (4/5), mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” kata Ramses.

    Menindaklanjuti kelalaian tersebut, pihaknya siap membayar kerugian atau kerusakan yang dialami oleh para pengendara.

    Selain itu, setelah adanya laporan pertama kerusakan sepeda motor pelanggan akibat BBM yang tidak sesuai, pihaknya langsung memberhentikan semua penjualan BBM Pertalite.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa yang berkaitan dengan keamanan terjadi di Jakarta pada Senin (4/8), mulai dari penodongan senjata api di Jakarta Timur hingga penyiraman air keras di Jakarta Utara.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Polisi selidiki pria todongkan senjata api ke pemotor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyelidiki pria pengemudi mobil yang menodongkan senjata api ke pemotor di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (3/8) sore.

    “Terkait pengemudi mobil yang mengeluarkan senjata api di Banjir Kanal Timur (BKT), kami masih selidiki,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Empat pelajar di Jakarta Utara jadi tersangka penyiram air keras

    Jakarta (ANTARA) – Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok menetapkan empat pelajar berinisial AR, YA, JBS dan MA sebagai tersangka penyiram air keras terhadap pelajar berinisial AP (17) di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (1/8).

    “Keempat tersangka dijerat Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pasal 170 ayat 2 kedua KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal sembilan tahun,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok AKP Handam Samudro di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Fariz RM dituntut enam tahun penjara atas kasus narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuntut terdakwa Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) selama enam tahun penjara atas kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) jenis sabu.

    “Menjatuhkan terdakwa dengan pidana penjara selama enam tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara tetap ditahan,” kata salah satu JPU, Indah Puspitarani dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian sepeda motor beruntun pada dua titik di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (3/8) dini hari.

    “Masih kita lakukan penyelidikan. Korban dan saksi-saksi sudah kita periksa. Kemudian CCTV di dua lokasi, juga sudah kita ambil untuk bahan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Jaya Sibarani saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Ini penjelasan SPBU Jakbar soal motor pengendara mogok usai isi BBM

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Pertamina di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina, Ramses Sitorus di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar training safetyman bagi pengawas SPBU

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar training safetyman bagi pengawas SPBU

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar training safetyman bagi pengawas SPBU
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 16:23 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyelenggarakan training safetyman atau pelatihan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) kepada operator dan pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan memastikan pengawasan operasional sesuai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

    Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan pihaknya telah melaksanakan training safetyman kepada seluruh pengawas SPBU terkait dengan pentingnya aspek HSSE. Program ini merupakan tanggung jawab Pertamina Patra Niaga dalam mengembangkan budaya safety kepada seluruh SPBU Pertamina khususnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan operasional SPBU. 

    “Melalui pelatihan HSSE, para operator dan pengawas SPBU dibekali pengetahuan dan keterampilan serta memastikan pengawasan operasional sesuai dengan standar K3. Para peserta sangat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan mulai dari teori hingga praktik penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR),” ujar Fahrougi.

    Training Safetyman ini dilaksanakan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Sales Area Retail Sibolga dan diikuti sebanyak 72 pengawas SPBU pada 21-22 Juli 2025. Kemudian, pelatihan ini juga dilakukan oleh Sales Area Retail Medan dan dihadiri oleh 75 pengawas SPBU pada 28-29 Juli 2025. Seluruh kegiatan pelatihan ini berlangsung di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Medan.

    Pada kesempatan tersebut, para peserta juga diberi pelatihan penggunaan APAR. Sebelum praktik pemadam kebakaran, para peserta diberi pengarahan oleh Tim HSSE Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut tentang cara mengatasi kebakaran dan penggunaan APAR. Para peserta juga memiliki kesempatan untuk melakukan simulasi pemadam api ringan pada titik api yang telah disiapkan.

    “Harapannya, pengawas SPBU ini menjadi representatif kita menjadi seorang safety man yang nanti bisa menjadi garda terdepan untuk bisa memastikan standar safety, health dan seluruh aspek-aspek operasional di SPBU dapat diterapkan dengan baik demi kepuasan pelanggan,” kata Fahrougi.

    Sementara itu, peserta training safetyman, Muhammad Ardi yang juga merupakan pengawas SPBU di Deli Serdang menyampaikan apresiasinya terhadap training safetyman. Ia menilai pelatihan HSSE yang diselenggarakan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut ini sangat bermanfaat dan penting untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan HSSE.

    “Pelatihan ini sangat bagus, membuka wawasan kami akan pentingnya keselamatan kerja. Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini dapat berkelanjutan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan kami di wilayah kerja,” kata Ardi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Senin (4/8).  

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina tutup SPBU Jakbar yang sebabkan motor mogok

    Ini penjelasan SPBU Jakbar soal motor pengendara mogok usai isi BBM

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Pertamina di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina, Ramses Sitorus di Jakarta, Senin.

    Adapun tangki Pertalite di SPBU itu berkapasitas 20 kiloliter. “Sejauh ini yang ada laporan, saya belum lihat semua, laporan 20 kiloliter ditambah 8.000 liter dari solarnya (yang secara lalai dimasukkan petugas),” kata Ramses.

    Menindaklanjuti kelalaian tersebut, pihaknya siap membayar kerugian atau kerusakan yang dialami oleh para pengendara.

    “Akibat dari semua ini kami tanggung jawab. Untuk kerugian dari pelanggan, kami tanggung,” kata dia.

    Selain itu, setelah adanya laporan pertama kerusakan sepeda motor pelanggan akibat BBM yang tidak sesuai, pihaknya langsung memberhentikan semua penjualan BBM Pertalite.

    “Sejauh ini laporan ke saya baru 15 dan kami akan data lagi, barang kali ada pelanggan yang habis dari sini, mungkin tidak sadar. Motornya masih jalan,” ujar Ramses.

    Pihaknya telah bersurat ke Pertamina untuk menindaklanjuti kelalaian tersebut.

    “Kami sudah lapor Pertamina terkait kejadian ini, kami akan bersurat supaya bisa diproses lebih lanjut,” ujar dia.

    Sementara itu, petugas yang lalai itu pun telah diperiksa kepolisian. “Sudah diperiksa oleh polisi. Pengawas tersebut sedang diproses untuk di-BAP (berita acara pemeriksaan),” kata Ramses.

    Tampak di lokasi, sejumlah kendaraan memadati bengkel yang berada di samping SPBU 34.116.12. Motor-motor itu mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    Adapun pompa BBM bagian Pertalite telah dipasangi garis polisi lantaran penjualannya diberhentikan sementara.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mobil Carry Diduga Pengedar BBM Subsidi di Situbondo Tiba-tiba Terbakar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Agustus 2025

    Mobil Carry Diduga Pengedar BBM Subsidi di Situbondo Tiba-tiba Terbakar Surabaya 4 Agustus 2025

    Mobil Carry Diduga Pengedar BBM Subsidi di Situbondo Tiba-tiba Terbakar
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil Suzuki Carry dengan pelat nomor P 1864 D terbakar secara tiba-tiba di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten
    Situbondo
    , Provinsi Jawa Timur, Senin (4/8/2025).
    Kapolsek Banyuglugur, AKP Teguh Santoso, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyebutkan bahwa mobil diduga terbakar akibat
    korsleting listrik
    yang menyebabkan ledakan dari dalam kendaraan.
    “Dugaan sementara penyebab mobil Suzuki Carry terbakar akibat korsleting listrik di dashboard mobil,” kata Teguh.
    Pengemudi mobil, Abu Yaman (47), warga Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, diketahui telah mengisi bensin di SPBU Banyuglugur sebelum berhenti sejenak di sebuah warung kopi.
    Namun, secara tiba-tiba api muncul dari dalam mobil.
    Saat ini, Abu Yaman sedang dirawat di RSUD Besuki untuk menjalani perawatan intensif akibat
    luka bakar
    yang dialaminya.
    Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
    Rahman (29), warga Desa Kalianget, menyatakan bahwa korban sempat berusaha memadamkan api yang membakar mobilnya, namun usahanya gagal dan justru mengakibatkan luka bakar pada tubuhnya.
    “Korban mengalami luka bakar akibat hendak mematikan api di mobil namun gagal,” ungkap Rahman.
    Rahman juga menambahkan bahwa diduga pemilik mobil adalah pengedar BBM subsidi di SPBU Kalianget.
    Menurutnya, ia sering melihat mobil Suzuki Carry tersebut parkir di daerah itu untuk mengisi bensin yang kemudian dijual kembali.
    “Sering lihat dan biasanya mengisi bensin banyak lalu dijual kembali,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kronologi Salah Isi BBM di SPBU Kembangan, 8.000 Kiloliter Solar Masuk Tangki Pertalite
                        Megapolitan

    3 Kronologi Salah Isi BBM di SPBU Kembangan, 8.000 Kiloliter Solar Masuk Tangki Pertalite Megapolitan

    Kronologi Salah Isi BBM di SPBU Kembangan, 8.000 Liter Solar Masuk Tangki Pertalite
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kesalahan terjadi di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025), ketika tangki penyimpanan Pertalite tercampur Bio Solar akibat kelalaian teknis saat pembongkaran BBM dari mobil tangki.
    Manajer SPBU, Ramses Sitorus, menjelaskan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.49 WIB, saat pengawas SPBU melakukan pembongkaran isi mobil tangki ke tangki timbun.
    “Mobil tangki itu berisi Bio Solar, tapi pengawas salah memasang pia. Selangnya justru disambungkan ke tangki Pertalite, sehingga tangki Pertalite tercemar,” ujar Ramses, dikutip dari tayangan YouTube
    Kompas.com Reporter On Location
    , Senin. 
    Akibat kelalaian tersebut, sebanyak 8.000 liter Bio Solar tercampur ke dalam tangki penyimpanan Pertalite dan didistribusikan ke kendaraan konsumen.
    Pihak SPBU menyatakan telah menutup sementara penjualan Pertalite dan melakukan pengosongan (vakum) tangki guna mencegah kerusakan lebih lanjut.
    “Kami sudah lapor ke Pertamina dan lakukan penanganan. Konsumen yang sudah datang kami ganti biaya bengkel dan beri kompensasi. Kalau masih ada yang merasa dirugikan, kami tetap terbuka,” tutur Ramses.
    Ia menegaskan, insiden ini bukan disengaja, melainkan murni kesalahan prosedur internal.
    SPBU juga menyatakan tetap bertanggung jawab atas kerusakan motor yang terjadi maksimal tujuh hari setelah pengisian BBM tercemar.
    Sejumlah pengendara mengeluhkan motornya mogok tak lama setelah pengisian BBM. Salah satunya Anto, warga Kembangan, yang mengisi Pertalite senilai Rp 25.000.
    “Baru jalan belum 10 meter, motor brebet. Saya bawa ke bengkel, dicek ternyata isinya Solar. Langsung saya balik ke SPBU dan mereka tanggung jawab,” ujar Anto.
    Kasus serupa juga dialami Pisondiwan, pengemudi ojek online. Sepeda motornya mogok setelah 100 meter meninggalkan SPBU Kembangan.
    “Isi Pertalite jam 11 siang, tapi motor cuma jalan 100 meter langsung mati. Knalpot ngebul dan motor nggak bisa nyala lagi,” kata Pisondiwan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kronologi Salah Isi BBM di SPBU Kembangan, 8.000 Kiloliter Solar Masuk Tangki Pertalite
                        Megapolitan

    Tangki Pertalite Tercemar Solar, SPBU Kembangan Tutup Penjualan dan Ganti Rugi Megapolitan 4 Agustus 2025

    Tangki Pertalite Tercemar Solar, SPBU Kembangan Tutup Penjualan dan Ganti Rugi
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – SPBU 34.116.12 di kawasan
    Kembangan
    ,
    Jakarta Barat
    , menghentikan sementara penjualan bahan bakar jenis Pertalite setelah diketahui tangkinya tercemar Bio Solar.
    Manajer SPBU, Ramses Sitorus, menjelaskan bahwa pencemaran terjadi karena kesalahan teknis saat proses pembongkaran bahan bakar dari mobil tangki.
    “Pukul 11.49 WIB, pengawas kami melaporkan kesalahan saat membongkar mobil tangki berisi Bio Solar,” kata Ramses dikutip dari tayangan
    Kompas.com Reporter On Location
    , Senin (4/8/2025).
    Saat itu, terjadi kesalahan pemasangan selang yang seharusnya disambungkan ke tangki Bio Solar, namun justru terhubung ke tangki Pertalite, sehingga menyebabkan bahan bakar tersebut tercemar.
    Akibat kelalaian tersebut, sekitar 8.000 kiloliter Bio Solar tercampur ke dalam tangki Pertalite.
    Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah kendaraan konsumen mogok tak lama setelah pengisian bahan bakar.
    Setelah menerima laporan dari pengendara yang motornya mogok, pihak SPBU segera menghentikan penjualan Pertalite untuk mencegah dampak lebih luas.
    “Kami langsung menutup penjualan Pertalite dan melakukan proses vakum tangki. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke Pertamina,” ujar Ramses.
    Selain itu, Ramses juga memastikan, pihaknya bertanggung jawab atas insiden tersebut.
    “Bagi konsumen yang sudah datang, kami ganti biaya bengkel. Dan jika masih ada yang merasa dirugikan, kami siap memberikan kompensasi,” tegasnya.
    Beberapa konsumen mengeluhkan kerusakan pada motornya setelah pengisian BBM.
    Seorang warga bernama Anto mengaku, motornya mogok tidak lama setelah mengisi bahan bakar.
    “Baru jalan sekitar 10 meter, motor langsung brebet. Setelah dicek di bengkel, ternyata isi tangki saya Solar, bukan Pertalite,” katanya.
    Pengendara ojek online (ojol) bernama Pisondiwan juga mengalami hal serupa. Motornya mogok setelah 100 meter dari SPBU tempat mengisi BBM.
    “Isi Pertalite, tapi ternyata Solar. Motor saya mati total dan knalpot langsung ngebul,” kata Anto.
    Ia menyebut
    SPBU Kembangan
    bersedia mengganti kerugian termasuk pendapatan hariannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kronologi Salah Isi BBM di SPBU Kembangan, 8.000 Kiloliter Solar Masuk Tangki Pertalite
                        Megapolitan

    Motor Ojol Mati Usai Isi BBM, Driver Dapat Kompensasi dari SPBU Kembangan Megapolitan 4 Agustus 2025

    Motor Ojol Mati Usai Isi BBM, Driver Dapat Kompensasi dari SPBU Kembangan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pengemudi ojek online mengalami kerugian setelah motornya mogok mendadak usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025).
    Pengemudi bernama Pisondiwan menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
    Ia mengaku membeli Pertalite seperti biasa, namun hanya berselang sekitar 100 meter dari SPBU, motornya langsung mati.
    Setelah diperiksa, ternyata bahan bakar yang masuk ke tangki motornya adalah Bio Solar.
    “Pas jalan 100 meter, motor langsung mati. Knalpot ngebul dan nggak bisa nyala sama sekali. Ternyata waktu dicek, yang masuk ke tangki itu Solar,” kata Pisondiwan dikutip dari tayangan YouTube
    Kompas.com Reporter On Location
    , Senin.
    Akibat insiden itu, ia sempat kehilangan potensi pendapatan harian.
    Namun, pihak SPBU bersedia memberikan kompensasi sesuai jumlah rata-rata penghasilan hariannya sebagai pengemudi ojek online.
    “Alhamdulillah pihak SPBU bertanggung jawab. Motor saya juga sudah bisa nyala lagi setelah diperbaiki,” ujarnya.
    Manajer SPBU, Ramses Sitorus, membenarkan, telah terjadi kesalahan teknis dalam proses pengisian BBM dari mobil tangki ke tangki penyimpanan.
    “Pengawas kami salah memasang selang saat pembongkaran. Harusnya Bio Solar masuk ke tangki solar, tapi malah ke tangki Pertalite,” jelas Ramses.
    Akibat kesalahan itu, sekitar 8.000 kiloliter Bio Solar tercampur ke dalam tangki Pertalite.
    SPBU langsung menutup penjualan Pertalite dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak Pertamina.
    “Kami sudah lakukan proses vakum tangki dan memberi kompensasi kepada konsumen terdampak. Untuk masyarakat yang merasa dirugikan dan belum melapor, kami tetap terbuka dan siap bertanggung jawab,” ujar Ramses.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kronologi Salah Isi BBM di SPBU Kembangan, 8.000 Kiloliter Solar Masuk Tangki Pertalite
                        Megapolitan

    Motor Mogok Massal Usai Isi BBM di Kembangan, Ternyata Pertalite Tercampur Solar Megapolitan 4 Agustus 2025

    Motor Mogok Massal Usai Isi BBM di Kembangan, Ternyata Pertalite Tercampur Solar
    Editor
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah pengendara motor mengalami mogok massal usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, pada Senin (4/8/2025).
    Setelah diperiksa, ternyata bahan bakar yang masuk ke tangki motor adalah
    Bio Solar
    , bukan Pertalite.
    Salah satu pengendara, Anto, mengatakan, motornya mulai brebet tak lama setelah ia meninggalkan SPBU.
    “Kejadiannya jam 10.30 WIB. Saya isi Pertalite Rp 25.000, belum 10 meter motor brebet. Setelah dicek di bengkel, ternyata isinya Solar,” ujar Anto dikutip dari YouTube
    Kompas.com Reporter On Location
    , Senin.
    Ia langsung kembali ke SPBU dan menyampaikan keluhan. Pihak SPBU pun menguras tangki motornya dan mengisi ulang bahan bakar.
    “Sekarang sudah selesai, tapi kalau motor mogok lagi dalam tujuh hari, SPBU masih tanggung jawab. Lewat seminggu, sudah bukan tanggung jawab mereka,” jelasnya.
    Korban lain, Pisondiwan, seorang pengemudi ojek online, juga mengalami hal serupa sekitar pukul 11.00 WIB.
    “Kita isi Pertalite, tapi ternyata yang masuk Solar. Baru jalan 100 meter, motor langsung mati. Knalpot ngebul dan sama sekali tidak bisa nyala,” ujarnya.
    Menurut Pisondiwan, pihak SPBU juga mengganti rugi kerusakan motor serta memberikan kompensasi harian sesuai pendapatan yang biasa ia terima.
    “Alhamdulillah SPBU bertanggung jawab. Motor sudah nyala lagi, dan saya juga dapat kompensasi harian,” katanya.
    Sementara itu, Manajer SPBU 34.116.12, Ramses Sitorus, membenarkan adanya kesalahan teknis dalam proses pembongkaran BBM dari mobil tangki.
    “Pukul 11.49 WIB, pengawas menelepon saya dan melaporkan ada kesalahan. Mobil tangki berisi Bio Solar, tapi selangnya salah dipasang ke tangki Pertalite, sehingga tercampur,” ujar Ramses.
    Ia menyebutkan, sekitar 8.000 kiloliter Bio Solar terlanjur masuk ke dalam tangki Pertalite.
    Menyusul kejadian itu, SPBU langsung menghentikan penjualan Pertalite untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kendaraan konsumen.
    “Kami sudah laporkan ke
    Pertamina
    dan lakukan proses vakum pada tangki. Konsumen yang terdampak sudah diberikan kompensasi, termasuk biaya bengkel,” katanya.
    Ramses menambahkan, pihaknya masih membuka kesempatan bagi masyarakat yang merasa dirugikan untuk mengajukan klaim.
    “Ini bukan kesengajaan, ini murni musibah. Kami tetap siap bertanggung jawab,” ucapnya.
    (video jurnalis Kompas.com: Dimas Nanda Krisna | Produser: Abba Gabrillin)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo turun pada awal Agustus

    Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo turun pada awal Agustus

    Petugas SPBU melayani pembeli produk Pertamax Green 95 di SPBU 44.571.28 Pedaringan, Solo, Jawa Tengah, Senin (28/7/2025). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/bar

    Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo turun pada awal Agustus
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP terpantau turun pada awal Agustus, apabila dibandingkan dengan Juli, namun kompak mengalami peningkatan untuk bahan bakar diesel.

    Dikutip dari laman resmi Pertamina di Jakarta, Senin, harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax di SPBU Pertamina berada di angka Rp12.200 per liter, atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp12.500 per liter pada Juli.

    Selain Pertamax, BBM jenis Pertamax Green (RON 95) juga turun menjadi Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp13.250 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp13.200 per liter atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp13.500 per liter

    Di sisi lain, harga BBM untuk Dex series justru mengalami peningkatan.

    Rincian harga BBM SPBU Pertamina (Jakarta) adalah sebagai berikut:

    Pertalite: Rp10.000 per liter;

    Solar Subsidi: Rp6.800 per liter;

    Pertamax: Rp12.200 per liter;

    Pertamax Turbo: Rp13.000 per liter;

    Pertamax Green: Rp13.200 per liter;
    Dexlite: Rp13.850 per liter; dan

    Pertamina Dex: Rp14.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan Juli 2025, dengan jenis Shell Super yang semula dipatok Rp12.810 per liter pada 1 Juli 2025, menjadi Rp12.580 per liter mulai 1 Agustus 2025.

    Sebagaimana Pertamina, peningkatan juga terjadi untuk harga bahan bakar diesel.

    Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:

    Super: Rp12.580 per liter;
    V-Power: Rp13.050 per liter;

    V-Power Diesel: Rp13.230; serta

    V-Power Nitro+: Rp14.380 per liter.

    Selanjutnya, harga BBM di SPBU bp juga mengalami hal serupa dengan kedua SPBU tersebut. Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU BP:

    BP Ultimate: Rp13.050 per liter;

    BP 92: Rp12.550 per liter; dan

    BP Ultimate Diesel: Rp14.380 per liter.

    Selaras dengan yang lainnya, harga BBM di SPBU Vivo juga mengalami perubahan apabila dibandingkan pada Juli 2025.

    Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU Vivo:

    Revvo 90: Rp12.490 per liter;

    Revvo 92: Rp12.580 per liter;

    Revvo 95: Rp13.050 per liter; serta

    Diesel Primus Plus: Rp14.380 per liter.

    Sumber : Antara