Tempat Fasum: SPBU

  • Stok BBM SPBU Shell dkk Masih Kosong, ESDM Bantah Gegara Izin Impor

    Stok BBM SPBU Shell dkk Masih Kosong, ESDM Bantah Gegara Izin Impor

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menegaskan bahwa kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP tak berkaitan dengan masalah izin impor.

    “Enggak ada [permasalahan izin impor],” ucap Yuliot ditemui di Jakarta, Senin (1/9/2025).

    Dia pun menuturkan, permasalahan kelangkaan stok BBM di SPBU swasta itu kini tengah ditangani oleh Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM.

    Yuliot pun lantas menyinggung arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait SPBU swasta bisa membeli BBM dari kilang milik Pertamina, jika stok masih kosong.

    Terlebih, pemerintah pada tahun ini telah memberikan tambahan alokasi kuota impor minyak untuk perusahaan swasta dengan kenaikan sebesar 10% dari alokasi tahun lalu.

    Oleh karena itu, jika stok BBM SPBU swasta masih kurang, mereka bisa membeli dari kilang Pertamina.

    “Itu kan disampaikan sama Pak Menteri kemarin, itu kan seluruh pengadaan itu [BBM bisa] melalui Pertamina. Itu kan bagaimana mekanismenya diarahkan ke Ditjen Migas,” tutur Yuliot.

    Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memang meminta perusahaan SPBU swasta yang kehabisan stok BBM untuk dapat membeli dari kilang milik Pertamina. Bahlil juga menyinggung bahwa pemerintah telah menambah alokasi kuota impor minyak kepada perusahaan swasta sebanyak 10%.

    Dengan tambahan 10% tersebut, Bahlil memberi contoh perusahaan A yang misalnya mendapatkan kuota impor minyak 1 juta liter pada 2024 maka pada tahun ini perusahaan tersebut sudah mendapatkan izin impor 1,1 juta liter.

    Menurut Bahlil, langkah pemerintah untuk mendorong perusahaan swasta membeli stok BBM ke Pertamina merupakan upaya menjaga neraca perdagangan nasional.  

    “Saya pikir bukan kita pilih kasih, semuanya yang kita kasih, tapi kan harus ada juga bagian-bagian yang kita jaga tentang kondisi negara,” ujar Bahlil saat ditemui di Kantor ESDM, Jumat (29/8/2025).

    Kelangkaan stok BBM setidaknya terjadi di sejumlah SPBU Shell dan BP-AKR di Jakarta sejak pekan lalu. Bahkan, kelangkaan itu masih terjadi hingga Senin (1/9/2025) ini.

    Shell Indonesia masih belum bisa memastikan kapan stok BBM di sejumlah jaringan SPBU tersedia kembali. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengonfirmasi bahwa BBM jenis Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ habis.

    Kendati demikian, SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel dan layanan lainnya. Ini termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk bahan bakar minyak Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” ucap Ingrid kepada Bisnis.

    Sementara itu, BP-AKR bakal mencari alternatif pasokan BBM dari dalam negeri untuk mengatasi kelangkaan stok. Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura menuturkan, saat ini beberapa jaringan SPBU BP mengalami keterbatasan stok BBM jenis BP Ultimate dan BP 92 sehingga pihaknya tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap.

    Vanda pun mengaku memahami pentingnya kontinuitas pasokan bahan bakar bagi pelanggan untuk mendukung mobilitas harian mereka. Untuk itu, BP-AKR berkomitmen memulihkan ketersediaan stok BBM dengan berkoordinasi secara aktif dengan pihak-pihak terkait.

    “Kami sekaligus mengoptimalkan distribusi, mencari alternatif pasokan dalam negeri, serta menyiapkan skenario operasional agar layanan pelanggan tetap terjaga,” kata Vanda.

    Namun, dia memastikan bahwa seluruh SPBU BP tetap beroperasi untuk melayani produk yang tersedia dan layanan lainnya.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan berterima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada SPBU BP,” ucap Vanda.

  • Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP & Vivo per 1 September, Mana Termurah?

    Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP & Vivo per 1 September, Mana Termurah?

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, Shell, BP, dan Vivo mengalami perubahan per Senin (1/9/2025) ini. Pertamina menurunkan harga sebagian besar BBM besutan mereka, sedangkan harga BBM di SPBU swasta mayoritas naik untuk September ini.

    Mengutip laman resmi MyPertamina, harga Pertamax Turbo kini dipatok Rp13.100 per liter. Harga BBM jenis bensin dengan nilai oktan 98 (RON 98) turun sebesar Rp100 per liter dibandingkan Agustus 2025 yang dipatok Rp13.200 per liter.

    Selanjutnya, harga Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp250 menjadi Rp13.600 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp13.850 per liter.

    Kemudian, Pertamina Dex dipatok seharga Rp13.850 per liter atau turun Rp300 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp14.150 per liter.

    Sementara itu, harga Pertamax di Jakarta tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, yakni tetap Rp12.200 per liter. Harga Pertamax di Pertashop juga tetap dibanderol Rp12.100 per liter.

    Harga BBM keluaran terbaru Pertamina, Pertamax Green 95, juga tidak berubah atau tetap dipatok Rp13.000 per liter.

    Adapun, harga BBM subsidi jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan atau tetap Rp10.000 per liter dan solar subsidi Rp6.800 per liter.

    Di sisi lain, harga BBM di SPBU swasta mayoritas naik seperti Shell, BP dan Vivo per 1 September 2025.

    Perinciannya, harga BBM Shell V-Power kini dipatok Rp13.140 per liter. Harga itu naik dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai Rp13.050 per liter.

    Selanjutnya, Shell V-Power Nitro+ dipatok  Rp13.300 per liter pada September ini, Harga itu naik dari bulan lalu yang senilai Rp13.230 per liter, sedangkan harga Shell V-Power Diesel turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.130 per liter pada September ini. Sementara, harga Shell Super tak mengalmi perubahan, yakni masih dipatok Rp12.580 per liter.

    Seperti Shell, mayoritas harga BBM di SPBU BP juga naik. Tercatat, harga BP Ultimate kini dipatok Rp13.120, naik dibandingkan bulan lalu yang senilai Rp13.050 per liter.

    Berikutnya, harga BP 92 kini dipatok Rp12.610 per liter. Harga itu naik dibanding bulan lalu yang senilai  Rp12.550 per liter. Di sisi lain, harga BP Ultimate Diesel turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.140 per liter pada September ini.

    Tak ketinggalan, harga BBM di SPBU Vivo juga mayoritas naik. Perinciannya, harga Revvo 90 naik dari Rp12.490 menjadi Rp12.530 per liter. Lalu, Revvo 92 naik dari Rp12.580 per menjadi Rp12.610 per liter. Kemudian,  Revvo 95 naik dari Rp13.050 menjadi Rp13.140 per liter.

    Sementara itu, harga Diesel Primus Plus turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.140 per liter.

    Berikut daftar harga BBM terbaru per 1 September 2025:

    1. Pertamina

    Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter
    Bio Solar (Diesel CN48): Rp6.800 per liter
    Pertamax (RON 92): Rp12.200 per liter
    Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100 per liter
    Pertamax Green (RON 95): Rp13.000 per liter
    Dexlite (CN 51): Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex (CN 53): Rp13.850 per liter

    2. Shell

    Shell Super: Rp12.580 per liter
    Shell V-Power: Rp13.140 per liter
    Shell V-Power Diesel: Rp14.130 per liter
    Shell V-Power Nitro+: Rp13.300 per liter

    3. BP

    BP Ultimate: Rp13.120 per liter
    BP 92: Rp12.610 per liter
    BP Ultimate Diesel: Rp14.140 per liter

    4. Vivo

    Revvo 90: Rp12.530 per liter
    Revvo 92: Rp12.610 per liter
    Revvo 95: Rp13.140 per liter
    Diesel Primus Plus: Rp14.140 per liter 

  • Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo 1 September 2025, Banyak yang Naik!

    Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo 1 September 2025, Banyak yang Naik!

    Jakarta

    Harga BBM di SPBU Shell, Vivo, Pertamina, hingga BP per 1 September 2025 mengalami penyesuaian. Beberapa mengalami kenaikan namun tak sedikit juga yang turun. Berikut rinciannya.

    Harga BBM nonsubsidi di Indonesia mengalami perubahan. Ada yang naik, ada juga yang turun. Misalnya di SPBU Pertamina, BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex harganya turun. Pertamax Turbo yang semula dijual Rp 13.200 per liter kini harganya Rp 13.100 per liter. Dexlite juga turun harga dari Rp 13.850 per liter menjadi Rp 13.600 per liter. Selanjutnya Pertamina Dex kini dijual Rp 13.850 per liter dari sebelumnya Rp 14.150 per liter. Sedangkan Pertamax harganya tetap Rp 12.200 per liter.

    Di SPBU Shell, dua jenis BBM terpantau mengalami kenaikan yaitu V-Power dan V-Power Diesel. Sebelumnya V-Power dibanderol Rp 13.050 per liter masuk bulan kesembilan ini dijual Rp 13.140 per liter. Selanjutnya Shell V-Power Diesel dari 13.230 per liter menjadi Rp 14.130 per liter. Shell V-Power Nitro+ malah turun dari Rp 14.380 per liter menjadi Rp 13.300 per liter.

    Beralih ke SPBU Vivo, hampir semua BBM yang dijual harganya naik tipis yaitu Revvo 90 dari Rp 12.490 per liter menjadi Rp 12.530 per liter, Revvo 92 dari Rp 12.580 per liter menjadi Rp 12.610 per liter, dan Revvo 95 dari Rp 13.050 per liter menjadi Rp 13.140. Hanya Diesel Primus Plus yang harganya turun. Sebelumnya Diesel Primus Plus dibanderol Rp 14.380 per liter, saat ini dijual Rp 14.140 per liter.

    Terakhir ada BBM BP yang dua jenis BBM-nya naik harga. BP 92 kini dibanderol Rp 12.610 per liter sedangkan BP 95 Rp 13.120 per liter. Adapun yang turun harga hanya Ultimate Diesel yang kini dijual Rp 14.140 per liter dari sebelumnya 14.380 per liter. Berikut ini daftar harga lengkap BBM nonsubsidi di Indonesia 1 September 2025.

    Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP 1 September 2025

    Harga BBM Pertamina

    Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per literSolar subsidi (CN 48): Rp 6.800 per literPertamax (RON 92): Rp 12.200 per literPertamax Green (RON 95): Rp 13.000 per literPertamax Turbo (RON 98): Rp 13.100 per literDexlite (CN 51): Rp 13.600 per literPertamina Dex (CN 53): Rp 13.850 per liter

    Harga BBM Shell

    Shell Super (RON 92): Rp 12.580 per literShell V-Power (RON 95): Rp 13.140 per literShell V-Power Diesel (CN 51): Rp 14.130 per literShell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 13.300 per liter

    Harga BBM Vivo

    Revvo 90 (RON 90): Rp 12.530 per literRevvo 92 (RON 92): Rp 12.610 per literRevvo 95 (RON 95): Rp 13.140 per literDiesel Primus Plus (CN 51): Rp 14.140 per liter

    Harga BBM BP

    BP 92 (RON 92): Rp 12.610 per literBP Ultimate (RON 95): Rp 13.120 per literBP Ultimate Diesel (CN 53): Rp 14.140 per liter

    (dry/din)

  • IMM Lamongan Suarakan Penolakan Kenaikan Tunjangan DPR dan Desak Revolusi Polri

    IMM Lamongan Suarakan Penolakan Kenaikan Tunjangan DPR dan Desak Revolusi Polri

    Lamongan (beritajatim.com) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lamongan turun ke jalan untuk menolak kenaikan tunjangan DPR dan menuntut revolusi Polri, pasca tragedi Kendaraan Taktis (Rantis) yang merenggut nyawa pengemudi ojek online (Ojol) dalam aksi demonstrasi di Jakarta.

    Aksi demonstrasi yang digelar IMM Lamongan menyasar dua titik, yakni Mapolres Lamongan dan Gedung DPRD Lamongan, Minggu (31/8/2025).

    Ketua umum PC IMM Lamongan, Alexi Candra Putra, mengatakan kenaikan tunjangan anggota DPR sangat tidak tepat, di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.

    “Kami juga menyayangkan sikap arogansi yang dilakukan oleh anggota DPR saat merespon aspirasi rakyat,” kata Alexi.

    IMM Lamongan juga menuntut revolusi Polri secara menyeluruh, sebagai bentuk tanggung jawab atas tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam mengamankan para demonstran, hingga menewaskan seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta.

    “Kami mendesak Kapolri untuk mengundurkan diri, segera adili oknum aparat yang terbukti melakukan pelanggaran HAM, segera revolusi Polri, dan Mosi tidak percaya terhadap pemerintah dan DPR,” ujarnya.

    Bersamaan dengan berlangsungnya aksi demonstrasi, beberapa objek vital di Lamongan ditutup, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti SPBU di Jalan Kombespol M. Duryat, yang lokasinya tak jauh dari Mapolres Lamongan.

    Kemudian kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Lamongan, melakukan langkah antisipasi dengan menutup papan nama dan neon box menggunakan spanduk bekas.

    Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto menjelaskan pihaknya tidak memberikan instruksi untuk penutupan objek vital di wilayah Lamongan.

    “Untuk SPBU bisa ditanyakan kepada pengelolah, untuk layanan Samsat, hari minggu memang tutup. Besok (Senin) layanan tetap normal seperti biasa,” ujar AKBP Agus. [fak/aje]

  • Harga BBM Shell, BP, Vivo Mayoritas Naik Per 1 September, Ini Daftarnya

    Harga BBM Shell, BP, Vivo Mayoritas Naik Per 1 September, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell, BP, dan Vivo mengalami perubahan per Senin (1/9/2025). Adapun harga BBM di SPBU swasta itu mayoritas naik untuk September ini.

    Perinciannya, harga BBM Shell V-Power kini dipatok Rp13.140 per liter. Harga itu naik dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai Rp13.050 per liter. Kemudian, Shell V-Power Nitro+ dipatok  Rp13.300 per liter pada September ini, Harga itu naik dari bulan lalu yang senilai Rp13.230 per liter.

    Sementara itu, harga Shell V-Power Diesel turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.130 per liter pada September ini, sedangkan harga Shell Super tak mengalami perubahan, yakni masih dipatok Rp12.580 per liter.

    Seperti Shell, mayoritas harga BBM di SPBU BP juga naik. Tercatat, harga BP Ultimate kini dipatok Rp13.120, naik dibandingkan bulan lalu yang senilai Rp13.050 per liter.

    Berikutnya, harga BP 92 kini dipatok Rp12.610 per liter. Harga itu naik dibanding bulan lalu yang senilai  Rp12.550 per liter. Di sisi lain, harga BP Ultimate Diesel turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.140 per liter pada September ini.

    Tak ketinggalan, harga BBM di SPBU Vivo juga mayoritas naik. Perinciannya, harga Revvo 90 naik dari Rp12.490 menjadi Rp12.530 per liter. Lalu, Revvo 92 naik dari Rp12.580 per menjadi Rp12.610 per liter. Kemudian, Revvo 95 naik dari Rp13.050 menjadi Rp13.140 per liter.

    Sementara itu, harga Diesel Primus Plus turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.140 per liter.

    Daftar harga BBM Shell, BP, dan Vivo per 1 September 2025:

    1. Shell

    Shell Super: Rp12.580 per liter
    Shell V-Power: Rp13.140 per liter
    Shell V-Power Diesel: Rp14.130 per liter
    Shell V-Power Nitro+: Rp13.300 per liter

    2. BP

    BP Ultimate: Rp13.120 per liter
    BP 92: Rp12.610 per liter
    BP Ultimate Diesel: Rp14.140 per liter

    3. Vivo

    Revvo 90: Rp12.530 per liter
    Revvo 92: Rp12.610 per liter
    Revvo 95: Rp13.140 per liter
    Diesel Primus Plus: Rp14.140 per liter

  • Susul Shell, Harga BBM di SPBU BP Indonesia Naik per 1 September 2025 – Page 3

    Susul Shell, Harga BBM di SPBU BP Indonesia Naik per 1 September 2025 – Page 3

    Sebelumnya, PT Shell Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia. Anak usaha Shell plc (Shell) itu melepas kepada perusahaan patungan (joint ventures) baru.

    Pembeli seluruh SPBU Shell yakni joint ventures baru antara Citadel Pasific Limited dan Sefas Group. Pengalihan ini tidak termasuk bisnis pelumas yang dijalankan Shell Indonesia.

    “Kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa hingga penyelesaian proses pengalihan kepemilikan ini yang diharapkan terjadi pada tahun depan,” kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025).

    “Setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, produk BBM akan dipasok melalui Shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi,” imbuhnya.

    Susi menjelaskan, perjanjian lisensi mengizinkan penerima lisensi hak untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar Shell di wilayah tersebut. Hal ini memungkinkan penerima lisensi untuk mendapatkan keuntungan dari nilai merek.

    “Kegiatan operasional jaringan SPBU Shell di Indonesia tidak akan berubah sebagai akibat dari pengumuman pengalihan kepemilikan ini,” katanya.

    Susi menyampaikan, tim yang melayani para pelanggan di jaringan SPBU Shell tidak akan berubah dan kegiatan bisnis jaringan SPBU Shell akan terus berjalan seperti biasa.

  • Cek Harga BBM Terbaru di SPBU Shell Indonesia Hari Ini 1 September 2025 – Page 3

    Cek Harga BBM Terbaru di SPBU Shell Indonesia Hari Ini 1 September 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Shell Indonesia menaikan harga BBM di SPBU miliknya per 1 September 2025. Terkecuali untuk jenis BBM bagi kendaraan bermesin diesel, yang justru mengalami penurunan.  

    Kenaikan harga BBM ini berlaku untuk produk-produk seperti Shell V-Power (RON 95), dan Shell V-Power Nitro+ (RON 98). 

    Mengutip informasi harga dari laman resmi Shell Indonesia, Senin (1/9/2025), harga BBM Shell Super (RON 92) masih bertahan di angka Rp 12.580 per liter. 

    Sementara harga Shell V-Power melonjak Rp 90, dari sebelumnya Rp 13.050 per liter menjadi Sro 13.140 per liter. Di sisi lain, Shell V-Power Nitro+ naik Rp 70 dari Rp 13.230 per liter menjadi Rp 13.300 per liter. 

    Beda halnya dengan Shell V-Power Diesel (CN 51) yang justru mengalami pemangkasan. Harga BBM untuk kendaraan bermesin diesel ini terpotong hingga Rp 250, dari sebelumnya Rp 14.380 per liter menjadi Rp 14.130 per liter. 

    Berikut rincian harga BBM terbaru di SPBU Shell Indonesia per 1 Agustus 2025:

    1. Shell Super (RON 92): Rp 12.580 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)

    2. Shell V-Power (RON 95): Rp 13.140 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)

    3. Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 13.300 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)

    4. Shell V-Power Diesel (CN 51): Rp 14.130 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)

  • Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina Hari Ini 1 September 2025 – Page 3

    Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina Hari Ini 1 September 2025 – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan, Indonesia bakal melakukan impor energi dari Amerika Serikat (AS) untuk komoditas minyak mentah (crude) dan LPG, termasuk impor BBM. Dengan nilai di kisaran USD 10-15 miliar.

    Proposal ini diajukan seiring dengan kesuksesan pemerintah melobi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menurunkan impor tarif dari barang-barang Indonesia ke Negeri Paman Sam, dari 32 persen menjadi 19 persen.

    “Sudah barang tentu dalam negosiasi itu salah satu materinya adalah proposal Indonesia kepada Amerika, yang membeli kurang lebih sekitar USD 10-15 miliar (untuk) LPG, kemudian BBM dan crude,” jelas Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

    Adapun sebelumnya, Indonesia banyak melakukan impor BBM dari negara tetangga, Singapura. Namun demi negosiasi tarif Trump, Pemerintah RI coba mengalihkannya untuk mendatangkan langsung dari Amerika Serikat.

    Upaya itu ditengarai bakal membuat ongkos transportasi untuk mendatangkan LPG dan BBM impor menjadi lebih tinggi. Kendati begitu, Bahlil menjamin pemerintah telah membuat hitungan agar skenario tersebut tidak sampai mengganggu alokasi subsidi untuk barang-barang seperti LPG 3 kg hingga Pertalite.

    “Semuanya kita akan hitung sesuai dengan harga keekonomian yang sama. Harus saling menguntungkan. Dan, kita pingin negara kita juga mendapatkan harga yang seefisien mungkin,” urai Bahlil.

     

  • Cek Harga BBM di SPBU Pertamina Mulai 1 September, Ada yang Turun!

    Cek Harga BBM di SPBU Pertamina Mulai 1 September, Ada yang Turun!

    Jakarta

    Pengumuman! PT Pertamina menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mulai Senin 1 September 2025. Harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex Turun, hingga Dexlite turun.

    Sementara harga Pertamax tidak berubah. Sebagai contoh, di Jakarta harga Pertamax tetap dibanderol Rp 12.200/liter. Sementara harga Pertamax Turbo turun jadi Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter.

    Harga Dexlite turun jadi Rp 13.600/liter dari sebelumnya Rp 13.850/liter. Harga Pertamina Dex turun jadi Rp 13.850 dari sebelumnya Rp 14.150/liter.

    Wilayah Indonesia Timur, harga Pertamax tidak berubah dan tetap dibanderol Rp 12.500/liter. Harga Pertamax Turbo (hanya provinsi Papua) turun dari sebelumnya Rp 13.500/liter menjadi Rp 13.400/liter.

    Harga Dexlite turun menjadi Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 14.150/liter. Kemudian harga Pertamina Dex turun menjadi Rp 14.150/liter dari sebelumnya Rp 14.450/liter.

    “PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” tulis Pertamina dalam keterangannya, Minggu (31/8/2025).

    Khusus harga BBM subsidi, Pertalite dan Solar subsidi (biosolar) tidak berubah. Pertalite tetap Rp 10.000/liter, dan solar Rp 6.800/liter.

    Berikut Daftar Harga BBM Nonsubsidi Pertamina mulai 1 September 2025 di seluruh wilayah Indonesia:

    Aceh
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang
    Pertamax: Rp 11.500/liter
    Dexlite: Rp 12.700/liter

    Sumatera Utara
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sumatera Barat
    Pertamax: Rp 12.800/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.700/liter
    Dexlite: Rp 14.200/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.450/liter

    Riau
    Pertamax: Rp 12.800/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.700/liter
    Dexlite: Rp 14.200/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.450/liter

    Kepulauan Riau
    Pertamax: Rp 12.800/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.700/liter
    Dexlite: Rp 14.200/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.450/liter

    Free Trade Zone (FTZ) Batam
    Pertamax: Rp 11.700/liter
    Pertamax Turbo: Rp 12.450/liter
    Dexlite: Rp 12.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.150/liter

    Jambi
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Bengkulu
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sumatera Selatan
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Bangka Belitung
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Lampung
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    DKI Jakarta
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Banten
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Jawa Barat
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Jawa Tengah
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    DI Yogyakarta
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Jawa Timur
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Pertamax Green 95: Rp 13.000/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Bali
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Nusa Tenggara Barat
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter

    Nusa Tenggara Timur
    Pertamax: Rp 12.200/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
    Dexlite: Rp 13.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.850/liter
    Solar Non Subsidi: Rp 13.500/liter

    Kalimantan Barat
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Kalimantan Tengah
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Kalimantan Selatan
    Pertamax: Rp 12.800/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.700/liter
    Dexlite: Rp 14.200/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.450/liter

    Kalimantan Timur
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Kalimantan Utara
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sulawesi Utara
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Gorontalo
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sulawesi Tengah
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sulawesi Tenggara
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sulawesi Selatan
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Sulawesi Barat
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Maluku
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter

    Maluku Utara
    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter

    Papua
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamax Turbo: Rp 13.400

    Papua Barat
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    Papua Selatan
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter

    Papua Pegunungan
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter

    Papua Tengah
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter

    Papua Barat Daya
    Pertamax: Rp 12.500/liter
    Dexlite: Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.150/liter

    (hns/hns)

  • Harga BBM di SPBU Pertamina ada yang Resmi Turun, Berlaku 1 September

    Harga BBM di SPBU Pertamina ada yang Resmi Turun, Berlaku 1 September

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) kembali mengubah harga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidinya mulai 1 September 2025. Seperti misalnya Pertamax Turbo, Pertamax Green 95 dan juga Dexlite serta Pertamina Dex.

    Sebagai contoh untuk harga BBM non subsidi di wilayah DKI Jakarta. Di mana, SPBU Pertamina membandrol harga Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.200 per liter dari atau tidak mengalami perubahan dari yang sebelumnya Rp12.200 per liter pada Agustus 2025.

    Sementara, harga Pertamax Turbo mengalami penurunan dari yang sebelumnya Rp13.200 per liter menjadi Rp 13.100 per liter. Sementara harga Pertamax Green atau RON 95 tetap Rp 13.000 per liter dari Rp13.000 per liter.

    Nah, untuk harga BBM jenis solar seperti Dexlite (CN 51) juga mengalami penurunan menjadi Rp13.600 per liter dari sebelumnya Rp13.850 per liter. Begitu juga dengan Pertamina Dex (CN 53) yang turun menjadi Rp13.850 per liter dari sebelumnya Rp14.150 per liter.

    “PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” mengutip pengumuman resmi Pertamina, Minggu malam (31/8/2025).

    Berikut harga BBM Pertamina di DKI Jakarta per 1 September 2025:

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax: Rp12.200 per liter

    Pertamax Turbo: Rp13.100 per liter

    Pertamax Green: Rp13.000 per liter

    Pertamina Dex: Rp13.850 per liter

    Dexlite: 13.600 per liter

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]