Tempat Fasum: SPBU

  • Wajib Catat! Quote of The Day Menkeu Purbaya Buat Anak Muda RI

    Wajib Catat! Quote of The Day Menkeu Purbaya Buat Anak Muda RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Momen unik terjadi saat sesi wawancara doorstop wartawan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa selepas rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

    Saat dimintakan “kata-kata hari ini” atau “quote of the day” untuk para anak muda, Purbaya menjawab dengan kata-kata bijak. Salah satunya tentang pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi.

    “Jadi kalau mau berinvestasi di instrumen apapun, pelajari instrumen itu apa. Jangan ikut-ikutan orang, jangan FOMO atau fear of missing out. Pelajari instrumennya apa, mereka pasti berhasil,” kata Purbaya.

    Selain itu, ia juga mengingatkan supaya masyarakat muda membelanjakan uangnya sesuai kebutuhan, tidak asal-asalan melebihi pendapatannya.

    “Belanja enggak apa-apa, belanja mau yang mahal, mau yang murah, tapi sesuaikan dengan kantong Anda sendiri. Jangan ngutang,” tegas Purbaya.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke Istana Negara, Selasa (16/9/2025). Diketahui rapat yang dilakukan terkait sektor energi.

    Dari pantauan CNBC Indonesia sejumlah menteri yang hadir seperti Menteri Koordinator Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

    “Dipanggil beliau (Presiden) yang satu nanti akan ratas mengenai energi,” kata Airlangga kepada wartawan sebelum ratas.

    Namun Airlangga menepis kabar bahwa dalam rapat membahas krisis stok BBM di di SPBU swasta.

    “Tidak ada kaitan, ini kaitan dengan energi baru terbarukan,” kata Airlangga.

    Tak lama kemudian, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslan, hingga Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, juga tiba di istana. Purbaya mengaku belum mengetahui perihal rapat yang dilakukan.

    “Baru mau ketemu kita belum tahu ngomongin apa. Belum tahu mas. Saya bawa bahan aja siapa tahu di tanya,” kata Purbaya.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menilik Aturan Impor BBM yang Bakal Diubah Satu Pintu Lewat Pertamina

    Menilik Aturan Impor BBM yang Bakal Diubah Satu Pintu Lewat Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk menerapkan skema impor BBM satu pintu lewat PT Pertamina (Persero), menyusul kelangkaan stok di sejumlah SPBU swasta. 

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman sebelumnya mengimbau agar pelaku usaha SPBU swasta, khususnya Shell dan BP, yang kehabisan stok membeli BBM dari kilang Pertamina.

    Namun, jika stok di Pertamina tak mencukupi untuk memenuhi permintaan SPBU swasta, pihaknya membuka opsi tambahan impor untuk perusahaan pelat merah itu. Laode menuturkan, Pertamina masih memiliki kuota impor yang belum terealisasi pada tahun ini.

    “Kan gini, ada tambahannya [permintaan] dari SPBU swasta. Kami tugaskan Pertamina [impor] satu pintu. Kami minta data [kebutuhan BBM SPBU swasta]-nya. Begitu dapat data, kami kasih tahu Pertaminanya. Kata Pertamina, ‘Oh ternyata perlu tambahan nih Pak’, kami harus impor tambahan berarti ini,” jelas Laode di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (10/9/2025) lalu.

    Belakangan, wacana itu juga kembali dipertebal oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. Dia memastikan, rencana penambahan impor BBM untuk mengatasi kelangkaan BBM di SPBU swasta tetap satu pintu melalui Pertamina.

    “Kita posisinya sudah jelas. Dirjen Migas sudah statement [impor lewat Pertamina],” kata Dadan di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).

    Dia pun menegaskan, langkah impor BBM satu pintu melalui Pertamina telah sesuai dengan regulasi yang ada. Ini khususnya terkait pengadaan bahan bakar minyak.

    Sementara itu, Praktisi Migas Hadi Ismoyo mengatakan, alur izin impor BBM Indonesia mengikuti regulasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak serta Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, Dan Bahan Bakar Lain.

    Berdasarkan beleid di atas badan usaha yang mempunyai kelengkapan administrasi, dapat mengajukan izin impor.

    Mantan sekjen Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) itu menjelaskan, badan usaha membuat kertas kerja meliputi estimasi volume dan waktu pengiriman untuk izin satu tahun kepada Kementerian ESDM.

    “Jika semua perlengkapan terpenuhi sesuai regulasi, Kementerian ESDM akan mengeluarkan rekomendasi impor,” kata Hadi kepada Bisnis, Selasa (16/9/2025).

    Selanjutnya, badan usaha membawa surat rekomendasi tersebut kepada Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan persetujuan impor (PI).

    Ketentuan impor BBM untuk badan usaha hilir juga diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, Dan Bahan Bakar Lain.

    Dalam beleid itu, minyak bumi dan gas bisa diimpor oleh badan usaha yang melakukan kegiatan usaha hilir migas. Impor juga bisa dilakukan oleh pengguna langsung.

    Badan usaha hilir migas itu diperbolehkan melakukan impor setelah mendapat PI dari menteri perdagangan. Selanjutnya, menteri mendelegasikan kewenangan penerbitan PI migas kepada direktur jenderal.

    Adapun, PI migas merupakan dokumen pelengkap pabean di bidang impor. Untuk mendapatkan PI migas, badan usaha dan pengguna langsung mengajukan permohonan secara elektronik melalui laman http://inatrade.kemendag.go.id kepada Direktur Jenderal.

    Permohonan untuk mendapatkan PI migas disampaikan dengan melampirkan hasil pindai/scan dokumen asli nomor induk berusaha (NIB). Badan usaha juga perlu melampirkan laporan realisasi impor migas berdasarkan PI sebelumnya.

    Selain itu, badan usaha juga perlu melampirkan rekomendasi impor migas dari direktur jenderal migas atas nama menteri ESDM.

    Sementara itu, rekomendasi impor itu diterbitkan oleh pejabat pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang ESDM.

    Berikutnya, setelah syarat terpenuhi, direktur jenderal bakal menerbitkan PI paling lama 3 hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap dan benar.

    Kapan Impor Satu Pintu Lewat Pertamina Berlaku?

    Sementara itu, jika impor dilakukan satu pintu lewat Pertamina, maka SPBU swasta tak bisa mengimpor secara langsung. Wacana ini pun masih dibahas oleh Kementerian ESDM. Oleh karena itu, skema impor satu pintu ini masih belum ditetapkan secara resmi.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan kebutuhan volume BBM per badan usaha.

    Namun, berdasarkan data sementara yang telah diterima, kebutuhan impor BBM tambahan dari SPBU swasta dan Pertamina mencapai 1,4 juta kiloliter.

    “Jadi kita antara SPBU swasta dengan Pertamina, ini kan kita konsolidasikan berapa kebutuhan impor, jadi untuk kebutuhan yang disampaikan data sementara 1,4 juta kiloliter,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025).

    Tak hanya itu, angka impor tersebut juga termasuk dalam rangka pemenuhan komitmen trade balance atau neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).  

    “Jadi ya karena itu nanti proses impornya akan dilakukan satu pintu. Jangan sampai apa yang sudah diberikan itu tidak mencukupi ada permasalahan-permasalahan dalam implementasinya,” ujarnya.

  • Penjelasan Shell Terkait Kabar PHK Karyawan

    Penjelasan Shell Terkait Kabar PHK Karyawan

    Jakarta

    Shell buka suara terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan imbas kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM).

    Kabar PHK itu tidak dibantah oleh Shell Indonesia. Pihaknya melakukan penyesuaian operasional, mulai dari jam hingga pekerja yang dirumahkan.

    “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan,” kata President Director and Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian saat dihubungi detikOto, Selasa (16/9/2025).

    Dia melanjutkan, SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM yang masih tersedia dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

    Lebih lanjut saat ini produk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    “Shell Indonesia senantiasa berupaya untuk memastikan kelancaran pendistribusian dan penyediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali,” ujarnya lagi.

    Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta belakangan ini mengalami kekosongan. Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Bahlil menyebut operator SPBU swasta bisa berkolaborasi dengan Pertamina.

    Kekosongan BBM ini disinyalir gara-gara SPBU swasta sudah mulai kehabisan stok. Bahlil juga membantah tidak memberikan izin impor.

    “Kalau masih ada kekurangan, kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kenapa? Karena ini terkait hajat hidup orang banyak, cabang-cabang industri yang menyangkut hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara,” kata Bahlil dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).

    “Sebenarnya mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina, kemarin, saya sudah pimpin rapat dengan Pertamina, dan Wamen saya juga sudah pimpin rapat. Nanti saya cek perkembangan terakhir tim yang saya bentuk,” kata Bahlil.

    Bahlil juga menegaskan badan usaha penyedia bahan bakar swasta sudah diberikan alokasi impor lebih banyak dari tahun lalu.

    “SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan 2024,” ungkap dia.

    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak diberikan, contoh 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen, berarti 1,1 juta kilo liter,” jelasnya lagi.

    (riar/rgr)

  • Aris Marsudiyanto Ungkap Fokus Ratas Bahas Kelangkaan BBM Swasta hingga Energi Hijau

    Aris Marsudiyanto Ungkap Fokus Ratas Bahas Kelangkaan BBM Swasta hingga Energi Hijau

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto kembali memimpin rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

    Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPIK) Aris Marsudiyanto, menyebut agenda utama kali ini membahas energi hijau serta perkembangan program koperasi nasional.

    “Jadi presiden mengumpulkan beberapa menteri terkait bagaimana Indonesia bisa punya pembangkit listrik yang green, yang bisa diperbarui. Kita ada beberapa opsi sehingga nanti bisa murah ke rakyat, dan negara mungkin tidak melakukan subsidi. Itu salah satu yang dibahas,” ujar Aris.

    Selain itu, Presiden juga mengevaluasi program Koperasi Merah Putih dan koperasi nelayan yang sudah mulai berjalan.

    “Progresnya dievaluasi setiap saat sama beliau, dan diharapkan sesuai target yang ditentukan,” imbuhnya.

    Aris menegaskan isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta juga masuk pembahasan teknis dalam ratas. Namun, fokusnya bukan soal kuota, melainkan mencari solusi lapangan.

    “Itu semuanya dibahas, bagaimana supaya kalau ada yang tersumbat di sana-sini bisa diatasi. Intinya bagaimana memberikan pelayanan pada masyarakat agar semuanya tersubsidi dengan baik, pangan, energi, dan semuanya bisa murah ke rakyat,” jelasnya.

    Aris juga menepis isu lain yang sempat beredar. Menurutnya, tidak ada pembahasan mengenai kerahasiaan dokumen capres-cawapres di KPU maupun isu monopoli Pertamina.

    “Nggak ada monopoli, semuanya kan didistribusikan dengan sebaiknya. Kalau ada masalah teknis di lapangan tinggal didiskusikan dengan baik. Kadang keputusan dengan implementasi memang perlu evaluasi,” katanya.

    Sementara itu, terkait wacana reformasi Polri, Aris menyebut hal itu bukan ranah ratas kali ini.

    “Nanti akan disampaikan Kapolri,” ujarnya singkat.

  • Kata Bahlil Soal Kabar Shell PHK Pekerja Imbas BBM Langka

    Kata Bahlil Soal Kabar Shell PHK Pekerja Imbas BBM Langka

    Jakarta

    SPBU Shell dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja imbas kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM). Begini respons Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

    Bahlil mengungkap perusahaan swasta seperti Shell bisa mengatasi masalah gangguan stok dengan membeli BBM dari PT Pertamina.

    “Sebenarnya mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina, kemarin, saya sudah pimpin rapat dengan Pertamina, dan Wamen saya juga sudah pimpin rapat. Nanti saya cek perkembangan terakhir tim yang saya bentuk,” kata Bahlil dikutip dari video Sekretariat Presiden saat menjawab pertanyaan wartawan.

    President Director and Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian jelaskan pihaknya melakukan penyesuaian kegiatan operasional, termasuk tim yang bertugas melayani pelanggan.

    “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan,” ujar Ingrid melalui pesan singkat kepada detikOto, Selasa (16/9/2025).

    Kabar PHK itu sebelumnya menyebar di berbagai platform media sosial seperti X (dulu Twitter). Salah satunya diunggah oleh pemilik akun X @ganissatanica.

    “Minggu ketiga September stock diprediksi habis sehingga banyak yang akan kena PHK. Shell akan tetap buka cuman jualan oli dan diesel (dengan komposisi 2 staff dalam 1 shift). Kemungkinan stok bensin Super & Power akan datang lagi di bulan Oktober antara minggu kedua/ketiga,” tulis unggahan @ganissatanica dikutip Senin (15/9).

    Isu PHK juga menyebar melalui kabar media sosial lain. Shell disebut tidak bisa mendapatkan stok impor lagi, imbasnya operasional jadi terganggu.

    “Ini kita udah terakhir pak, yang lain udah pada di-layoff. Stock impor udah ga akan ada lagi sampe tahun depan. Kalo stock yang di terminal penyimpanan abis, selesai sudah,” tulis unggahan di Threads, dikutip Selasa (16/9/2025).

    Bahlil menegaskan badan usaha penyedia bahan bakar swasta sudah diberikan alokasi impor lebih banyak dari tahun lalu.

    “SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan 2024,” ungkap dia.

    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak diberikan, contoh 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kilo liter, di 2025 kita memberikan kuota impor satu juta kilo liter plus 10 persen, berarti 1,1 juta kilo liter,” jelasnya lagi.

    (riar/rgr)

  • Pasokan BBM Seret, Shell Indonesia Ubah Jam Kerja hingga Rumahkan Sebagian Karyawan – Page 3

    Pasokan BBM Seret, Shell Indonesia Ubah Jam Kerja hingga Rumahkan Sebagian Karyawan – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada tambahan impor bahan bakar minyak (BBM) untuk pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, dan Vivo.

    “Tidak ada. Sinkronisasi (impor) dengan Pertamina,” ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman, dikutip dari Antara, Selasa (9/9/2025).

    Arahan tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama Shell, BP AKR, dan Vivo selaku pengelola SPBU swasta. Laode meminta kepada Shell, BP AKR, dan Vivo untuk menyerap impor BBM dari Pertamina, sebagaimana arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

    Laode pun memastikan terdapat sinkronisasi standar kualitas BBM, sebagaimana yang telah termaktub dalam regulasi yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas terkait spesifikasi BBM.

    “Jadi, ini (kualitas) sudah diatur, harusnya tidak ada isu dengan spesifikasinya,” kata Laode.

    Ia juga menjelaskan bahwasanya pemerintah sudah memberi tambahan impor BBM bagi pengelola SPBU swasta sebesar 10 persen dari impor tahun lalu.

    “Dan diharapkan badan usaha swasta bisa memanfaatkan kelebihan volume ini untuk mendistribusikan BBM gasoline-nya, bensinnya,” tuturnya.

    Akan tetapi, pada 2025 justru terjadi perubahan dinamika pasar, dari masyarakat yang biasa membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite, kini beralih ke BBM nonsubsidi.

     

  • Viral Pekerja Shell Kena PHK Imbas BBM Kosong

    Viral Pekerja Shell Kena PHK Imbas BBM Kosong

    Jakarta

    Viral di media sosial SPBU Shell melakukan pemutusan hubungan kerja imbas kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM).

    Kabar PHK itu menyebar di berbagai platform media sosial seperti di X (dulu Twitter). Salah satunya oleh pemilik akun X @ganissatanica.

    “Minggu ketiga September stock diprediksi habis sehingga banyak yang akan kena PHK. Shell akan tetap buka cuman jualan oli dan diesel (dengan komposisi 2 staff dalam 1 shift). Kemungkinan stok bensin Super & Power akan datang lagi di bulan Oktober antara minggu kedua/ketiga,” tulis unggahan @ganissatanica dikutip Selasa (16/9).

    Isu PHK juga menyebar melalui kabar media sosial lain. Shell disebut tidak bisa mendapatkan stok impor lagi, imbasnya operasional jadi terganggu.

    “Ini kita udah terakhir pak, yang lain udah pada di-layoff. Stock impor udah ga akan ada lagi sampe tahun depan. Kalo stock yang di terminal penyimpanan abis, selesai sudah,” tulis unggahan di Threads, dikutip Senin (16/9/2025).

    President Director and Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menjelaskan, pihaknya melakukan penyesuaian kegiatan operasional, termasuk tim yang bertugas melayani pelanggan.

    “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan,” ujar Ingrid melalui pesan singkat kepada detikOto, Selasa (16/9/2025).

    Shell tetap melayani pelanggan dengan produk BBM yang masih tersedia dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

    Adapun produk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    “Shell Indonesia senantiasa berupaya untuk memastikan kelancaran pendistribusian dan penyediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali,” terang Ingrid.

    (riar/rgr)

  • Prabowo Panggil Airlangga hingga Rosan ke Istana, Rapat Energi Terbarukan

    Prabowo Panggil Airlangga hingga Rosan ke Istana, Rapat Energi Terbarukan

    Jakarta

    Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih merapat ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan rapat membahas energi terbarukan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

    Pantauan detikcom, Selasa (16/9/2025), sejumlah menteri dan kepala badan menyambangi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Di antaranya Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Gubernur BI Perry Warjiyo, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

    Airlangga menyampaikan rapat dengan Presiden Prabowo kali ini membahas transisi energi. Namun ia menegaskan rapat tersebut tidak turut membahas stok bahan bakar minyak (BBM) yang dikabarkan kosong di SPBU swasta belakangan ini.

    “Dipanggil beliau, yang satu nanti akan ada ratas mengenai energi. Tidak ada kaitan, ini kaitan dengan energi baru terbarukan,” kata Airlangga setiba di Istana.

    Sementara itu, Maruarar (Ara) menyebut rapat juga bakal membahas sektor perumahan. Ia kembali menyinggung Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan yang digelontorkan Presiden Prabowo.

    “Pertama sepanjang sejarah Indonesia (KUR) Rp 130 triliun buat UMKM, buat developer sama kontraktor, kemudian juga toko-toko bangunan yang seperti UMKM, kemudian juga dukungan dari Bank Indonesia,” ucap Ara.

    Lebih lanjut, ia menyatakan pihaknya bakal merumuskan kembali satu kebijakan di bidang perumahan yang dapat menggerakkan perekonomian. “Nanti saya akan diskusi dengan Menteri Keuangan dan Bank Indonesia, dan teman-teman pengembang yang luar biasa,” ujar Ara.

    (fca/rfs)

  • BBM Shell Cs Kosong, Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina

    BBM Shell Cs Kosong, Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina

    Jakarta

    Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta belakangan ini mengalami kekosongan. Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Bahlil menyebut operator SPBU swasta bisa berkolaborasi dengan Pertamina.

    Kekosongan BBM ini disinyalir gara-gara SPBU swasta sudah mulai kehabisan stok. Bahlil juga membantah tidak memberikan izin impor.

    “Kalau masih ada kekurangan, kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina, kenapa? karena ini terkait hajat hidup orang banyak, cabang-cabang industri yang menyangkut hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara,” kata Bahlil dikutip dari Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).

    “Sebenarnya mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina, kemarin, saya sudah pimpin rapat dengan Pertamina, dan Wamen saya juga sudah pimpin rapat. Nanti saya cek perkembangan terakhir tim yang saya bentuk,” kata Bahlil.

    Bahlil juga menegaskan badan usaha penyedia bahan bakar swasta sudah diberikan alokasi impor lebih banyak dari tahun lalu.

    “SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan 2024,” ungkap dia.

    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak diberikan, contoh 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kilo liter, di 2025 kita memberikan kuota impor satu juta kilo liter plus 10 persen, berarti 1,1 juta kilo liter,” jelasnya lagi.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan untuk mengatasi masalah kekosongan di SPBU swasta, saat ini pihaknya tengah meminta data terkait keperluan berapa volume yang dibutuhkan SPBU swasta. Nantinya dengan data tersebut akan diolah oleh Kementerian ESDM untuk diberikan kepada Pertamina.

    Dengan begitu, kekosongan BBM yang ada di SPBU swasta akan mendapatkan alokasi dari Pertamina yang mana alokasi tersebut bisa didapatkan dari stok yang ada ataupun melakukan impor dari Pertamina. Laode mengatakan langkah ini menjadi solusi jangka pendek untuk memastikan kebutuhan pasokan BBM di SPBU swasta bisa terpenuhi.

    “Kan gini, ada tambahannya dari SPBU swasta. Kita tugaskan Pertamina satu pintu. Kita minta datanya (ke SPBU swasta). Begitu dapat data, kita kasih tau Pertamina nya. Kata Pertamina, oh ternyata perlu tambahan nih pak, kami harus impor tambahan,” katanya.

    Terkait dengan mekanisme sinkronisasi pasokan BBM tersebut kata Laode dapat dilakukan melalui skema business to business (B2B).

    “Kalau itu kan ada mekanisme B2B, business to business (B2B). Kita nggak bicara lebih mahal atau lebih murah,” katanya.

    (riar/din)

  • BBM SPBU Swasta Kosong, Begini Kata Bahlil soal Kuota Impor

    BBM SPBU Swasta Kosong, Begini Kata Bahlil soal Kuota Impor

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons fenomena kekosongan jenis bahan bakar tertentu yang terus berlangsung di SPBU swasta. Dia menegaskan badan usaha penyedia bahan bakar swasta sudah diberikan alokasi impor lebih banyak dari tahun lalu.

    “SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan 2024,” kata Bahlil dikutip dari video Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).

    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak diberikan, contoh 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kilo liter, di 2025 kita memberikan kuota impor satu juta kilo liter plus 10 persen, berarti 1,1 juta kilo liter,” jelasnya lagi.

    Seperti diketahui, berdasarkan pantauan detikOto di lapangan, beberapa SPBU swasta, seperti BP dan Shell terjadi kekosongan stok BBM. Misalnya seperti di wilayah Depok dan Jakarta Selatan.

    Pada SPBU BP hanya tersedia BBM jenis Ultimate Diesel. Sementara Shell hanya menjual V-Power Diesel.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Praktisi Minyak dan Gas Bumi (Migas) Hadi Ismoyo menilai kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta belakangan terjadi karena adanya perubahan regulasi impor BBM.

    Hadi menjelaskan aturan perizinan BBM sebelumnya berlaku 12 bulan sekali, namun sejak 2025 izin hanya berlaku 6 bulan. Menurutnya, kondisi ini membuat SPBU swasta kesulitan menyesuaikan diri karena harus menata ulang logistik dan perangkat pendukung.

    “Logistics cost dan perangkat pendukungnya kan perlu di-setting ulang. Bagi SPBU swasta yang mengandalkan impor, butuh waktu untuk menyesuaikannya. Akhirnya yang terjadi justru kelangkaan dan kegaduhan,” katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (3/9/2025).

    (riar/din)