Tempat Fasum: SPBU

  • Klarifikasi Shell Soal Isu PHK Pegawai Akibat Kebijakan Impor BBM

    Klarifikasi Shell Soal Isu PHK Pegawai Akibat Kebijakan Impor BBM

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Shell Indonesia memberikan klarifikasi adanya kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai. 

    Shell Indonesia membantah kabar adanya PHK pegawai karena kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM) di tengah kelangkaan pasokan SPBU swasta.

    Manajemen Shell Indonesia menyebutkan setidaknya ada tiga nama pengguna instagram yang disebut sebagai sumber konten dengan narasi yang tidak benar.

    “Shell Indonesia mengklarifikasi bahwa informasi yang disampaikan adalah tidak benar,” kata manajemen Shell, dikutip Antara, Minggu (28/9/2025).

    Lebih jauh, manajemen Shell Indonesia menjelaskan bahwa kondisi sebenarnya yang terjadi dalam unggahan video yang disebarluaskan oleh ketiga akun tersebut, adalah tim di salah satu SPBU Shell menjalankan kegiatan pengarahan rutin dan sekaligus perpisahan salah satu anggota tim untuk perpindahan lokasi kerja ke SPBU Shell yang lain.

    “Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi,” jelasnya.

    Sebelumnya, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan bahwa perusahaannya melakukan penyesuaian kegiatan operasional di SPBU menyusul kesulitan mendapatkan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan stasiun milik perusahaan swasta tersebut.

    Penyesuaian kegiatan operasional SPBU itu meliputi penyesuaian jam kerja, penyesuaian jumlah hari kerja, hingga merumahkan karyawan. Pernyataan tersebut disampaikan Ingrid terkait sejumlah karyawan SPBU, yang dirumahkan karena ketidaktersediaan pasokan produk BBM jenis bensin.

    Di sisi lain, PT Shell Indonesia bakal menjual seluruh bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia mulai 2026. 

    Langkah Shell menjual bisnis SPBU di Tanah Air sempat menjadi sorotan publik. Apalagi, stok BBM di SPBU Shell telah kosong sejak akhir Agustus 2025.

    Adapun pengumuman pengambilalihan SPBU itu sejatinya telah diumumkan sejak Mei 2025 lalu. 

    Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea memastikan proses pengalihan kepemilikan SPBU yang tengah berjalan saat ini bukan disebabkan kondisi kelangkaan BBM yang sempat terjadi. 

    Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah dan mengantisipasi hasil positif dalam proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Menurutnya, semua pihak tetap berkomitmen dengan kesepakatan awal.

  • 6
                    
                        SPBU Shell Pasang Banner Pijat Refleksi, Petugas Sebut Ada Customer yang Sempat Datang
                        Megapolitan

    6 SPBU Shell Pasang Banner Pijat Refleksi, Petugas Sebut Ada Customer yang Sempat Datang Megapolitan

    SPBU Shell Pasang Banner Pijat Refleksi, Petugas Sebut Ada Customer yang Sempat Datang
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
    Sebuah SPBU Shell di kawasan Tangerang Selatan menjadi sorotan setelah memasang banner bertuliskan “pijat refleksi Rp 1.000 per menit”.
    Keberadaan banner ini memancing rasa penasaran warga, bahkan ada pelanggan yang datang menanyakan langsung kepada petugas.
    Salah satu petugas SPBU, Yeni (bukan nama sebenarnya), mengatakan bahwa ada customer yang datang khusus menanyakan layanan tersebut.
    “Iya tadi malam saya ketemu sama customer mau pijat refleksi juga. Dia datang ke sini. Terus dia nanya, ‘bener enggak mba? Soalnya spanduknya ada’,” ujar Yeni saat ditemui Kompas.com, Minggu (28/9/2025).
    Yeni menambahkan, ia kemudian menghubungi atasannya untuk memastikan, namun memilih menolak permintaan layanan pijat refleksi itu.
    “Saya telpon ke atasan saya, ‘pak ini gimana? Ada yang mau pijat refleksi tapi saya tolak’. Langsung saya arahin pijat refleksi yang di belakang,” ucap dia.
    Menurut Yeni, layanan pijat refleksi bagi pelanggan laki-laki akan membuatnya merasa risih.
    “Kalau laki-laki agak risih mm. Kalau cuma kaya nepok aja kan biasa ya, terus juga udah kenal kalo sama karyawan sini. Tapi kalau enggak kenal gimana ya,” jelasnya.
    Meski demikian, Yeni menyebut pernah mendengar kabar bahwa ada karyawan yang bisa memberikan pijat refleksi, namun dirinya tidak mengetahui siapa yang dimaksud.
    “Katanya sih ada (karyawan yang bisa pijat), tapi saya enggak tahu siapa. Soalnya kan sebagian dari kita itu ada yang dirumahkan,” tambahnya.
    Sebelumnya, spanduk “
    pijat reflexy Rp 1.000 per menit
    ” sempat terpampang di SPBU Shell Sektor 7 Bintaro, Jalan Boulevard, Tangerang Selatan, dan ramai dibicarakan di media sosial setelah diunggah akun Instagram @
    kabarbintaro
    pada Sabtu (27/9/2025).
    Banner itu tidak hanya menawarkan jasa pijat refleksi, tetapi juga memuat tulisan bernada keluhan:

    Akibat bensin kosong tapi perut kami dan keluarga jangan sampai kosong, kami menerima pijat reflexy Rp 1.000/menit
    .”
    Dalam video yang beredar, terdengar suara seseorang yang diduga merekam banner sambil melontarkan kekesalannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Bahlil Lahadalia.
    “Benar-benar ini pak Bahlil, Shell sampai jadi panti pijat. Rp 1.000 per menit tuh. Shell jadi panti pijat, Ya Allah,” kata orang yang diduga pemilik video itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Harga BBM Pertamina Jelang Pengumuman Harga Baru 1 Oktober

    Daftar Harga BBM Pertamina Jelang Pengumuman Harga Baru 1 Oktober

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bakal kembali melakukan penyesuaian Harga BBM pada 1 Oktober 2025 mendatang. Namun, belum diketahui apakah harga bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina bakal naik atau turun.

    Adapun, Pertamina sebelumnya telah menetapkan harga terbaru BBM Pertamina per 1 September 2025. Harga BBM nonsubsidi di SPBU Pertamina sebagian mengalami penurunan.

    Berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, harga Pertamax di Jakarta tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, yakni tetap Rp12.200 per liter. Harga Pertamax di Pertashop juga tetap dibanderol Rp12.100 per liter. Selain itu, harga Pertamax Green 95 juga tidak berubah atau tetap dipatok Rp13.000 per liter.

    Sementara itu, harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp13.100 per liter. BBM dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut mengalami penurunan sebesar Rp100 per liter dibandingkan Agustus 2025 yang dipatok Rp13.200 per liter.

    Selanjutnya, harga Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp250 menjadi Rp13.600 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp13.850 per liter.

    Kemudian, harga Pertamina Dex dipatok seharga Rp13.850 per liter atau turun Rp300 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp14.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite (RON 90) dan solar subsidi tidak mengalami perubahan.

    Pertamina menyatakan, penyesuaian harga BBM ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut daftar harga BBM Pertamina jelang pengumuman 1 Oktober 2025:

    Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter
    Bio Solar (Diesel CN48): Rp6.800 per liter
    Pertamax (RON 92): Rp12.200 per liter
    Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100 per liter
    Pertamax Green (RON 95): Rp13.000 per liter
    Dexlite (CN 51): Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex (CN 53): Rp13.850 per liter

    *Berlaku di wilayah Jakarta dan sekitarnya

  • Top 3: Shell Lepas Bisnis SPBU – Page 3

    Top 3: Shell Lepas Bisnis SPBU – Page 3

    Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus memburu buronan kasus di sektor jasa keuangan. Hal ini disampaikan usai keberhasilan memulangkan mantan Direktur Investree, Adrian Asharyanto Gunadi, dari Qatar ke Indonesia.

    Fokus berikutnya adalah mengejar pemilik PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life) Michael Steven, serta pemilik PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life), yakni Manfred Armin Pietruschka dan Evelina Fadil Pietruschka.

    Sekretaris National Central Bureau (NCB) Divhubinter Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Untung Widyatmoko, menjelaskan bahwa posisi Michael Steven sudah dipetakan dan red notice terhadapnya telah terbit pada 19 September 2025.

    Simak berita selengkapnya di sini

  • MyPertamina Bidik 16 Juta Transaksi di Akhir 2025, Pengguna Aktif Terus Bertumbuh

    MyPertamina Bidik 16 Juta Transaksi di Akhir 2025, Pengguna Aktif Terus Bertumbuh

    JAKARTA – Target transaksi dengan menggunakan aplikasi MyPertamina adalah tembus 16 juta pada akhir 2025. Hal ini diungkap PT Pertamina Patra Niaga, subholding commercial & trading PT Pertamina (Persero).

    “Dengan 6.800 SPBU di seluruh Indonesia yang sudah terintegrasi, MyPertamina saat ini memiliki 2,5 juta pengguna aktif bulanan dengan potensi transaksi mencapai 16 juta transaksi pada akhir 2025,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 27 September.

    Menurut Ega, sepanjang 2024, jumlah unique user yang menukarkan poin juga meningkat hingga 36 persen, yang mencerminkan tingginya loyalitas konsumen dalam penggunaan aplikasi MyPertamina.

    “MyPertamina kini menghadirkan layanan konsumen lebih terintegrasi, modern, dan mendukung percepatan ekosistem transaksi digital di Indonesia,” ujar Ega.

    Atas keberhasilan transformasi digital melalui aplikasi MyPertamina tersebut, Pertamina Patra Niaga meraih penghargaan Indonesia Digital Experience of the Year Kategori Perusahaan Oil & Gas pada ajang internasional Asian Experience Awards 2025.

    Menurut dia, penghargaan itu menjadi bukti bahwa digitalisasi Pertamina Patra Niaga mampu memberikan dampak nyata bagi jutaan konsumen di Indonesia.

    “Kami berkomitmen menjadikan MyPertamina sebagai platform energi dan mobilitas yang bukan hanya sekadar aplikasi pembayaran, tetapi juga solusi gaya hidup digital masyarakat,” jelas Ega.

    Ke depan, MyPertamina akan semakin dikembangkan sebagai ekosistem layanan yang lengkap, berkelanjutan, dan memberikan pengalaman terbaik di setiap titik layanan Pertamina.

    “Aplikasi MyPertamina saat ini telah berkembang dengan fitur pencarian SPBU terdekat, pembayaran digital, loyalti poin, perencanaan perjalanan, hingga pemesanan LPG,” sebutnya.

    Dari sisi loyalitas, MyPertamina juga terus memperkuat value proposition bagi pelanggan.

    Setiap transaksi menghasilkan poin yang bisa ditukar dengan berbagai hadiah voucher, merchandise, undian berhadiah maupun peningkatan level keanggotaan.

    Selain energi, MyPertamina kini juga memperluas layanannya dengan akses pemesanan hotel hingga maskapai penerbangan, membentuk ekosistem digital yang lebih luas untuk masyarakat.

    Ega menambahkan ke depan MyPertamina akan terus dikembangkan tidak hanya dari sisi fitur, tetapi juga kualitas layanan dan kepuasan konsumen.

    “Kami melihat tren kepuasan pengguna meningkat dari skor 4,22 pada 2023 menjadi 4,29 pada 2024. Angka ini menunjukkan konsumen semakin merasakan manfaat nyata dari transformasi digital yang kami lakukan,” sebutnya.

  • Shell Dikabarkan Hengkang dari Indonesia Mulai 2026? Manajemen Bilang Begini

    Shell Dikabarkan Hengkang dari Indonesia Mulai 2026? Manajemen Bilang Begini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Shell dikabarkan akan hengkang dari Indonesia mulai 2026. Bagaimana faktanya?

    Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, mengatakan yang akan dilakukan adalah akuisisi kepemilikan bisnis SPBU Shell. Target transaksinya 2026.

    “Pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia tunduk pada peraturan penerimaan dan diharapkan selesai pada tahun 2026,” kata Susi dikutip dari Bloomberg Technoz, Sabtu (27/9/2025).

    Ia menegaskan, pengambilalihan bisnis ritel tersebut hanya mencakup SPBU, tetapi tidak termasuk lini bisnis pelumas. Karenanya, proses transaksi ditargetkan tuntas tahun depan.

    “Pengalihan kepemilikan bisnis [SPBU] ini tidak mencakup bisnis pelumas Shell yang berkembang di Indonesia,” ujarnya Juni lalu.

    Perusahaan juga menegaskan merek dagang Shell tetap akan berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, setelah penandatanganan kepemilikan aset.

    Oleh karena itu, perjanjian lisensi tersebut mengizinkan penerima lisensi hak untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar Shell di wilayah tersebut. Hal ini memungkinkan penerima lisensi untuk mendapatkan keuntungan dari nilai merek.

    Unit bisnis yang dilepas Shell di Indonesia mencakup jaringan SPBU yang tersebar di 200 lokasi, lebih dari 160 SPBU yang dimiliki langsung oleh perusahaan. Shell juga memiliki terminal BBM di Gresik, Jawa Timur.

    Di sisi lain, Sefas Group merupakan distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia sampai saat ini. Berdasarkan laman resmi perusahaan, Sefas mendistribusikan pelumas Shell kepada lebih dari 6.000 pelanggan yang tersebar di 21 lokasi sejak berdiri pada tahun 1997.

  • Datangi 5 SPBU, Anggota DPRD Kepri Temukan Pertamax dan Turbo Kosong di Batam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 September 2025

    Datangi 5 SPBU, Anggota DPRD Kepri Temukan Pertamax dan Turbo Kosong di Batam Regional 27 September 2025

    Datangi 5 SPBU, Anggota DPRD Kepri Temukan Pertamax dan Turbo Kosong di Batam
    Tim Redaksi
    BATAM, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Suhadi, mempertanyakan kuota BBM non-subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo yang kosong di sejumlah SPBU di Batam.
    Hal itu ditemuinya saat berkeliling di lima SPBU berbeda pada Sabtu (27/9/2025). Dari pantauannya, stok kosong terjadi dalam rentang waktu berbeda, ada yang sejak dini hari, ada juga sejak pagi hingga sore.
    “Ada SPBU yang mengalami kekosongan sejak dini hari kemarin, dan ada yang kosong sejak pagi hingga jam sekarang,” kata Suhadi saat ditemui di kawasan Batam Center.
    Adapun SPBU yang didatangi yakni SPBU Sei Ladi, SPBU Pelita, SPBU Batam Center, SPBU Baloi Indah, dan SPBU Sukajadi. Ia melakukan pengecekan mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.
    Menurut operator SPBU yang ditemuinya, kelangkaan ini dipicu berkurangnya kuota distribusi BBM non-subsidi dari Pertamina. Salah satu SPBU bahkan hanya menerima pasokan sekitar 4 ton Pertamax.
    “Salah satu operator bilang mereka hanya dapat 4 ton Pertamax. Itu sangat sedikit, apalagi volume kendaraan di Batam semakin tinggi,” ujarnya.
    Suhadi menilai kondisi ini justru menghambat tren positif masyarakat Batam yang mulai beralih dari BBM subsidi ke non-subsidi.
    Selain BBM, ia juga menyoroti kelangkaan gas elpiji non-subsidi atau gas pink di sejumlah ritel. Ia mengaku mendapat laporan bahwa pekan lalu gas pink sempat tidak tersedia di beberapa titik.
    “Kita harus menghargai kesadaran masyarakat yang sudah mulai terbiasa mengisi kendaraan dengan Pertamax. Jangan sampai mereka kecewa karena BBM itu tiba-tiba kosong,” tegas Suhadi.
    Hingga kini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara belum merespons konfirmasi terkait masalah ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPBU VIVO Sepakat Beli Stok BBM dari Pertamina!

    SPBU VIVO Sepakat Beli Stok BBM dari Pertamina!

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) sepakat untuk melakukan proses business to business (b to b) dengan Pertamina Patra Niaga (PPN). Dari 100 ribu barel (MB) kargo impor yang ditawarkan, Vivo menyerap 40 MB untuk melayani kebutuhan konsumennya.

    Langkah kolaborasi untuk pemenuhan BBM antara Pertamina Patra Niaga (PPN) dan Badan Usaha Swasta (BU Swasta) sebagai tindak lanjut arahan Pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadila beberapa hari yang lalu.

    Dengan niat baik, transparansi serta sesuai dengan good corporate governance PPN dan Vivo berkomitmen memastikan ketersediaan BBM serta distribusi energi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menyampaikan apresiasi atas langkah bersama ini. “Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan Vivo. Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik,” ujarnya, dikutip Sabtu (27/9/2025)

    Lebih lanjut, Roberth menambahkan mekanisme penyediaan pasokan kepada Vivo dengan menggunakan prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku. Harapan kami, dengan niat baik ini Vivo dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” jelas Roberth.

    Proses berikutnya akan dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas produk BBM menggunakan surveyor yang sudah disepakati bersama.

    Roberth menegaskan, kolaborasi dengan badan usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama. Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Sementara itu untuk empat BU swasta lainnya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Sebabnya Ada SPBU Pertamina Wajibkan Pembeli Pertalite-Solar Tunjukkan STNK

    Ini Sebabnya Ada SPBU Pertamina Wajibkan Pembeli Pertalite-Solar Tunjukkan STNK

    Jakarta

    Ada SPBU Pertamina yang mewajibkan pembeli Pertalite dan Biosolar menunjukkan STNK. Apa sebabnya?

    Di media sosial, viral video yang berisikan informasi terkait pembelian BBM jenis Pertalite dan Biosolar. Dalam video itu, ada pengumuman di SPBU yang mewajibkan pembeli Pertalite dan Biosolar menunjukkan QR Code dan juga STNK.

    Soal menunjukkan QR Code saat membeli Pertalite dan Biosolar bukanlah hal baru. Pertamina diketahui telah membuka pendaftaran untuk kendaraan pengguna Pertalite dan Biosolar. Lewat pendaftaran itu, pemilik kendaraan pengguna Pertalite akan mendapatkan QR Code. Nantinya QR Code akan digunakan setiap kali bertransaksi.

    Lalu, kenapa harus menunjukkan STNK? Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun tak menampik ada SPBU yang meminta pembeli Pertalite dan Biosolar menunjukkan QR Code dan STNK. Ini dilakukan SPBU semata-mata untuk pengecekan ketepatan data kendaraan.

    “Terkait dengan pembelian BBM subsidi (Biosolar dan Pertalite) ini, dari sisi aturan yang diwajibkan disiapkan untuk pengecekan adalah hanya QR code saja yang sama dengan nopol,” jelas Roberth saat dikonfirmasi detikOto, Jumat (26/9/2025).

    Roberth menambahkan, hal ini dilakukan apabila terdapat permintaan pembelian yang dianggap anomali. Dia juga menyebut, kewajiban untuk menunjukkan STNK ini tak berlaku di semua SPBU Pertamina.

    “Penerapan ini tidak menyeluruh, tudak semuanya dilakukan di SPBU, biasanya SPBU yang pernah terkoreksi karena penyaluran tidak tepat sasaran. Langkah proaktif mereka dengan mitigasinya cek nopol dan STNK,” lanjut Roberth.

    Roberth juga mengingatkan agar para pengguna Pertalite dan Biosolar mendaftarkan kendaraannya ke laman subsiditepat.mypertamina.id. Untuk mendaftar, jangan lupa siapkan dokumen-dokumen berikut:

    – Foto KTP Pemilik/Operator/Pengemudi
    – Foto STNK
    – FOto kendaraan tampak dari sudut depan agak miring ke samping kurang lebih 45 derajat.

    “Saya pikir konsumen lebih baik secara terpisah mendaftar dahulu, supaya tidak menunda pelayanan di SPBU karena operator melayani konsumen yang sudah memiliki QR Code,” pungkas Roberth.

    (dry/din)

  • Pertamina Sediakan Layanan SPBU Signature, Ini Kelebihannya

    Pertamina Sediakan Layanan SPBU Signature, Ini Kelebihannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga meningkatkan pelayanan konsumen dengan menghadirkan pengalaman baru yang lebih nyaman di SPBU Pertamina Signature 31.122.04 Pondok Indah.

    SPBU Pertamina Signature menawarkan berbagai layanan tambahan, sehingga konsumen yang melakukan pengisian BBM minimal Rp350 ribu, misalnya, akan mendapatkan layanan semir ban gratis. Selain itu, petugas juga menyediakan box sampah bagi konsumen yang ingin membuang sampah kecil seperti tisu atau kertas.

    Berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, SPBU ini dilengkapi fasilitas umum yang lengkap, mulai dari musala bersih dengan perlengkapan salat (mukena, sarung, dan Al-Quran), area wudhu, hingga toilet yang bersih.

    Untuk kebutuhan istirahat, tersedia Bright Store dengan beragam pilihan snack, minuman, bakery, popcorn, ramen instan yang bisa langsung dimasak, serta produk pelumas Pertamina. Pecinta kopi juga dimanjakan dengan kehadiran coffee shop, sementara Bright Olimart siap melayani kebutuhan perawatan kendaraan seperti tambal ban dan nitrogen. Konsumen juga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan adanya outlet LPG di SPBU ini.

    Suasana modern terasa sejak pintu masuk, berkat desain kanopi membran yang tetap terang di malam hari. Area parkir luas menambah kenyamanan, sementara petugas SPBU tampil rapi dengan seragam polo putih bercorak merah khas Pertamina yang menghadirkan kesan bersih dan energik.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan, SPBU Signature Pondok Indah menjadi bentuk nyata peningkatan layanan Pertamina kepada masyarakat.

    “SPBU Pertamina Signature kami hadirkan untuk memberikan pengalaman lebih bagi para konsumen. Kami ingin setiap konsumen merasa nyaman dan dilayani dengan ramah. Harapannya, siapa pun yang singgah bisa merasakan pengalaman berbeda dan membuat mereka betah hingga ingin kembali lagi,” ujar Roberth.

    Selain fasilitas, Pertamina Patra Niaga juga rutin memberikan promo menarik melalui aplikasi MyPertamina. Promo tersebut di antaranya:

    • I Like Monday – potongan Rp300/liter untuk Pertamax dan Pertamax Turbo setiap Senin.

    • Thank God It’s Fuel Day – potongan Rp300/liter untuk Pertamax dan Pertamax Turbo setiap Jumat.

    • Bonus Akhir Pekan double point MyPertamina tiap Sabtu dan bonus E-Voucher MyPertamina Rp10.000 tiap Minggu.

    “Pertamina Patra Niaga berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai dari penyediaan SPBU yang lebih nyaman dengan fasilitas umum yang bersih dan gratis. Harapannya, SPBU Pertamina tidak hanya menjadi tempat mengisi BBM, tetapi juga “one stop solution” bagi masyarakat untuk mengisi energi sebelum beraktivitas,” tutup Roberth.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]