Tempat Fasum: SPBU

  • Bahlil Digugat Warga Tangsel Hingga Rp500 Juta, Ini Profil Penggugatnya

    Bahlil Digugat Warga Tangsel Hingga Rp500 Juta, Ini Profil Penggugatnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah digugat perdata oleh warga Tangsel di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terkait dengan kelangkaan BBM di SPBU Shell hingga Rp500 juta.

    Sosok dan profil penguggat perdata itu adalah Tati Suryati (51). Dia merupakan warga Tangerang Selatan (Tangsel) yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan swasta.

    Tak banyak diketahui sosok Tati. Namun, berdasarkan dokumen gugatan yang diterima, Tati telah memperoleh gelar sarjana hukum dan magister teknik. 

    Gugatan ini dilayangkan Tati selaku pelanggan SPBU Shell yang kerap mengisi BBM jenis V-Power Nitro+ dengan nilai oktan RON 98. Singkatnya, Tati menguggat Bahlil karena dirinya tidak dapat memperoleh BBM Shell V-Power Nitro+ untuk kendaraannya.

    Adapun, Tati juga sempat melakukan pencarian terhadap BBM jenis tersebut di SPBU Shell yang berlokasi di BSD 1, BSD 2, Alam Sutera hingga Bintaro. Namun, perburuannya mencari BBM V-Power Nitro+ itu selalu nihil.

    Kuasa hukum Tati, Boyamin Saiman mengemukakan bahwa kliennya sempat menanyakan terkait kelangkaan BBM dengan oktan 98 itu. 

    Kemudian, berdasarkan keterangan petugas SPBU menyatakan bahwa BBM yang dicari kliennya itu tidak tersedia lantaran sudah mencapai batas kuota yang ditetapkan Menteri Bahlil.

    “Bahwa berdasarkan pengakuan dari Petugas SPBU yang melayani pengisian, bahwa jenis V-Power Nitro+ dengan Research Octane Number (RON) 98 sudah mencapai batas kuota yang diberikan oleh tergugat I [Bahlil],” ujar Boyamin saat dihubungi, Selasa (30/9/2025).

    Bahlil, kata Boyamin, sempat menyatakan ke media massa bahwa jika kuota BBM swasta habis maka akan diperoleh melalui kolaborasi dengan Pertamina selaku tergugat II.

    Pada intinya, badan usaha swasta menyetujui pembelian melalui aturan itu dengan beberapa syarat pembelian harus dalam bentuk komoditi berbasis base fuel alias produk BBM yang belum dicampur aditif dan pewarna.

    Kemudian, melakukan pemeriksaan kualitas dengan join surveyor hingga harga BBM bisa diatur pemerintah secara fair, tidak ada yang dirugikan dan telah disepakati bersama.

    Melalui tindakan itu, Boyamin menuding bahwa para tergugat Bahlil (tergugat I), Pertamina (tergugat II) dan Shell (III) telah melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur Pasal 12 ayat (2) Perpres 191/2014.

    Sebab, adanya aturan yang dibuat Bahlil untuk pengadaan base fuel melalui Pertamina dinilai telah melanggar hak dan kesempatan bagi Shell. Sementara itu, Shell dinilai tidak mampu melindungi penggugat sebagai konsumen yang menggunakan BBM Jenis V-Power Nitro+ RON 98.

    Atas kejadian itu, penggugat menaksir menaksir kerugian materiil selama dua minggu setara dengan dua kali pengisian BBM V-Power Nitro+ RON 98 dengan hitungan dua dikalikan Rp560.820 menjadi senilai Rp1.161.240. 

    Selain itu, penggugat juga mengklaim mengalami kerugian imateriil karena merasa cemas dan was-was saat menggunakan BBM dengan jenis lain senilai Rp500 juta.

    “Menghukum para tergugat untuk membayarkan ganti kerugian imateriil sebesar Rp500 juta,” dalam dokumen tuntutan Tati ke Bahlil dkk.

  • Belum Punya QR Code Pertamina, Bisa Beli BBM Pertalite?

    Belum Punya QR Code Pertamina, Bisa Beli BBM Pertalite?

    Jakarta

    Beli Pertalite harus tunjukkan QR Code. Kalau belum punya QR Code, apa boleh beli Pertalite?

    Pengguna Pertalite diminta untuk mendaftarkan kendaraannya ke Pertamina. Pendaftaran kendaraan itu wajib dilakukan bagi kendaraan roda 4 pengguna BBM Pertalite RON 90. Nantinya setelah melalui proses verifikasi, pendaftar akan mendapatkan QR Code yang digunakan untuk bertransaksi. Lalu bagaimana bila belum memiliki QR Code? Bisakah membeli Pertalite?

    Mengutip laman resmi MyPertamina, pengguna Pertalite diminta mendaftarkan kendaraannya agar bisa mendapat QR Code supaya bisa bertransaksi.

    “Beberapa wilayah sudah menerapkan QR Code saat pembelian Pertalite. Silakan melakukan pendaftaran Subsidi Tepat terlebih dahulu hingga mendapatkan QR Code ya,” demikian penjelasannya.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga mengingatkan agar para pengguna BBM RON 90 itu bisa mendaftarkan kendaraannya. Pun cara pendaftaran sudah disosialisasikan. Pemilik kendaraan hanya perlu menyiapkan persyaratan yang ditentukan.

    “Saya pikir konsumen lebih baik secara terpisah mendaftar dahulu, supaya tidak menunda pelayanan di SPBU karena operator melayani konsumen yang sudah memiliki QR Code,” jelas Roberth saat dikonfirmasi detikOto belum lama ini.

    Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Daftar Subsidi Tepat

    Untuk mendaftar subsidi tepat Pertamina, berikut ini dokumen yang harus disiapkan.

    Foto KTP Pemilik/Operator/PengemudiFoto STNKFoto kendaraan tampak dari sudut depan agak miring ke samping kurang lebih 45 derajat. Pastikan nomor polisi kendaraan terbaca dan jumlah roda terlihat jelas dan dapat dihitung/diperkirakan.Surat rekomendasi (khusus untuk Konsumen Non Kendaraan)Cara Daftar Subsidi Tepat Buat Dapat QR Code Beli Pertalite

    Untuk pendaftaran, ada tiga tahap yang bisa diikuti sebagai berikut.

    1. Tahap Aktivasi Email

    Akses website subsiditepat.mypertamina.id lalu pilih menu: Daftar Akun Baru.Baca dan pahami mengenai ketentuan pengguna BBM bersubsidi. Checklist pernyataan yang muncul pada halaman syarat dan ketentuan lalu pilih: Daftar Sekarang.Siapkan data diri seperti: Nama Lengkap, NIK KTP, Nomor Telepon, Alamat Email, dan Kata Sandi.Checklist pernyataan yang muncul, lalu klik Buat Akun.Tautan aktivasi email akan dikirimkan ke email terdaftar maksimal dalam waktu 1×24 jam.Buka email, klik button Aktivasi Alamat Email.Setelah berhasil aktivasi email, lanjutkan ke proses Masuk Akun.

    2. Tahap Verifikasi Data Diri

    Klik Masuk Akun menggunakan NIK dan kata sandi yang sebelumnya sudah berhasil dibuat.Terdapat pilihan metode pengiriman OTP by email atau SMS. Pengiriman OTP by SMS maksimal bisa dilakukan 3x sehari. Jika limit sudah habis di hari tersebut, OTP akan otomatis dikirimkan melalui email.Setelah login lengkapi data diri dan alamat sesuai petunjuk yang ada di form data diri. Pastikan juga foto KTP Sobat terlihat jelas dan dapat terbaca.Cek kembali seluruh data yang diisi, jika sudah benar dan lengkap silakan klik Verifikasi Data Diri.Sobat akan mendapatkan email hasil verifikasi data diri, jika sudah disetujui lanjutkan ke proses Tambah Unit Kendaraan.

    3. Verifikasi Data Kendaraan

    Daftarkan kendaraan Sobat dengan pilih menu BBM, kemudian pilih Unit Subsidi dan klik Tambah Unit. Baca dan pahami keterangan yang muncul, kemudian klik “Oke, Saya Mengerti”.Siapkan data Nopol, Foto STNK dan Foto Kendaraan. Lengkapi data kendaraan sesuai petunjuk yang ada di form hingga unggah dokumen. Pastikan foto dari STNK asli, terbaca jelas dan tidak terpotong, serta foto kendaraan dengan nopol terlihat jelas dan seluruh roda dapat terhitung.Sebelum submit data unit kendaraan, Sobat akan diminta membuat PIN Klaim. Silakan membuat PIN menggunakan angka yang mudah diingat.Setelah itu, klik Submit Data Unit Kendaraan dan silakan menunggu proses pencocokan data maksimal 14 hari kerja.Setelah verifikasi data kendaraan berhasil, Sobat akan mendapatkan email konfirmasi atau Sobat dapat cek status pendaftaran di website secara berkala.Jika verifikasi disetujui, Sobat bisa melihat QR Code dengan mengisi PIN Klaim terlebih dahulu.Download QR Code dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina. Pastikan kerahasiaan dan keamanan penggunaan QR Code kendaraan Sobat agar tidak disalahgunakan.Status pengguna subsidi tidak bersifat permanen dan dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

    (dry/rgr)

  • Bahlil Digugat Rp500 Juta di PN Jakpus karena Kelangkaan BBM SPBU Swasta

    Bahlil Digugat Rp500 Juta di PN Jakpus karena Kelangkaan BBM SPBU Swasta

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah digugat perdata atas kelangkaan BBM di Indonesia.

    Selain Bahlil, gugatan juga dilayangkan terhadap PT Pertamina (Persero) dan PT Shell Indonesia. Gugatan ini pun teregister dengan nomor perkara 648/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst yang diajukan oleh warga sipil bernama Tati Suryati. 

    Kuasa hukum penggugat, Boyamin Saiman, mengatakan kliennya merupakan pemilik kendaraan bermotor yang memilih untuk menggunakan BBM milik Shell dengan jenis V-Power Nitro+ dengan nilai oktan RON 98.

    Kemudian, kliennya itu mengisi BBM jenis tersebut di SPBU Shell BSD 1 dan BSD 2 pada (14/9/2025). Hanya saja, BBM dengan RON 98 itu tidak tersedia.       

    Tak berhenti di situ, penggugat juga mencoba untuk mengisi BBM di SPBU Shell sekitar Alam Sutera hingga Bintaro. Namun, BBM jenis V-Power Nitro+ tetap nihil.

    “Akhirnya penggugat terpaksa menggunakan jenis yang tersedia yaitu Shell Super dengan Research Octane Number (RON) 9,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (30/9/2025).

    Dia menambahkan, petugas di SPBU Shell itu sempat mengemukakan bahwa BBM yang dicari kliennya itu tidak tersedia lantaran sudah mencapai batas kuota yang ditetapkan Menteri Bahlil.

    Bahlil, kata Boyamin, menyatakan bahwa sempat mengemukakan ke media massa bahwa jika kuota BBM swasta habis maka akan diperoleh melalui kolaborasi dengan Pertamina selaku tergugat II.

    Pada intinya, badan usaha swasta menyetujui pembelian melalui aturan itu dengan beberapa syarat pembelian harus dalam bentuk komoditi berbasis base fuel alias produk BBM yang belum dicampur aditif dan pewarna.

    Kemudian, melakukan pemeriksaan kualitas dengan join surveyor hingga harga BBM bisa diatur pemerintah secara fair, tidak ada yang dirugikan dan telah disepakati bersama.

    Melalui tindakan itu, Boyamin menuding bahwa para tergugat Bahlil (tergugat I), Pertamina (tergugat II) dan Shell (III) telah melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur Pasal 12 ayat (2) Perpres 191/2014.

    Sebab, adanya aturan yang dibuat Bahlil untuk pengadaan base fuel melalui Pertamina dinilai telah melanggar hak dan kesempatan bagi Shell. Sementara itu, Shell dinilai tidak mampu melindungi penggugat sebagai konsumen yang menggunakan BBM Jenis V-Power Nitro+ RON 98.

    Adapun, penggugat juga khawatir terjadi kerusakan pada kendaraannya karena terpaksa menggunakan jenis BBM berbeda dengan yang biasa digunakan.

    “Para tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan membatasi kuota BBM pada Badan Usaha Swasta yang mengakibatkan penggugat tidak bisa menentukan pilihan penggunaan BBM,” imbuhnya.

    Atas kejadian itu, penggugat menaksir menaksir kerugian materiil selama dua minggu setara dengan dua kali pengisian BBM V-Power Nitro+ RON 98 dengan hitungan dua dikalikan Rp 560.820 menjadi senilai Rp 1.161.240. 

    Selain itu, penggugat juga mengklaim mengalami kerugian imateriil karena merasa cemas dan was-was saat menggunakan BBM dengan jenis lain. 

    “Kerugian imateriil yang berpotensi dialami oleh penggugat adalah tidak lagi bisa menggunakan kendaraan tersebut selamanya, yang di mana nilai dari mobil tersebut adalah Rp500 juta,” pungkasnya. 

    Dengan demikian, Boyamin mengemukakan bahwa kliennya menuntut agar ketiga tergugat dinyatakan melawan hukum dan mengganti kerugian materiil Rp1,16 juta serta imateriil Rp500 juta.

  • Harga BBM Terbaru Pertamina Diumumkan Besok 1 Oktober, Cek Daftarnya Hari Ini

    Harga BBM Terbaru Pertamina Diumumkan Besok 1 Oktober, Cek Daftarnya Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bakal mengumumkan harga BBM terbaru besok, 1 Oktober 20205. Namun, belum diketahui apakah harga bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina per Oktober bakal naik atau turun.

    Adapun, Pertamina sebelumnya telah melakukan penyesuaian harga BBM per 1 September 2025. Harga BBM nonsubsidi di SPBU Pertamina sebagian mengalami penurunan.

    Berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, harga Pertamax di Jakarta tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, yakni tetap Rp12.200 per liter. Harga Pertamax di Pertashop juga tetap dibanderol Rp12.100 per liter. Selain itu, harga Pertamax Green 95 juga tidak berubah atau tetap dipatok Rp13.000 per liter.

    Sementara itu, harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp13.100 per liter. BBM dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut mengalami penurunan sebesar Rp100 per liter dibandingkan Agustus 2025 yang dipatok Rp13.200 per liter.

    Selanjutnya, harga Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp250 menjadi Rp13.600 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp13.850 per liter.

    Kemudian, harga Pertamina Dex dipatok seharga Rp13.850 per liter atau turun Rp300 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp14.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite (RON 90) dan solar subsidi tidak mengalami perubahan.

    Pertamina menyatakan, penyesuaian harga BBM ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut daftar harga BBM Pertamina jelang pengumuman 1 Oktober 2025:

    Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter
    Bio Solar (Diesel CN48): Rp6.800 per liter
    Pertamax (RON 92): Rp12.200 per liter
    Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100 per liter
    Pertamax Green (RON 95): Rp13.000 per liter
    Dexlite (CN 51): Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex (CN 53): Rp13.850 per liter
    *Berlaku di wilayah Jakarta dan sekitarnya

  • Isi BBM di MyPertamina Pakai OVO Bisa Dapat Cashback, Cek Caranya!

    Isi BBM di MyPertamina Pakai OVO Bisa Dapat Cashback, Cek Caranya!

    Jakarta

    Kabar baik bagi pengguna OVO dan aplikasi MyPertamina. Pasalnya, setiap transaksi pengisian bahan bakar (BBM) lewat aplikasi MyPertamina dengan pembayaran OVO kini bisa lebih hemat.

    Setiap pengisian BBM di MyPertamina pakai OVO, masyarakat bisa mendapatkan cashback s/d 15.000 OVO Points (transaksi min. Rp350rb) dan bonus buat pengguna baru OVO Nabung cashback s/d 50.000 OVO Points. Berikut syarat dan ketentuannya!

    Syarat & Ketentuan Promo Cashback s/d 15.000 OVO points

    Periode promo: 1-31 Oktober 2025

    Cashback 5.000 OVO Points dengan minimal transaksi Rp350.000, dengan total cashback maksimal 15.000 OVO Points per pengguna selama periode promo.

    Berlaku untuk transaksi pembelian BBM Non Subsidi melalui aplikasi MyPertamina.

    Syarat & Ketentuan Promo Cashback 50% dengan OVO Nabung

    Periode Promo: 1-31 Oktober 2025

    Cashback 50% hingga 14.000 OVO Points untuk transaksi minimal Rp25.000 menggunakan OVO Cash.

    Berlaku khusus untuk pengguna baru OVO Nabung di bulan Oktober 2025.

    Berlaku untuk transaksi pembelian BBM Non Subsidi melalui aplikasi MyPertamina.

    Syarat & Ketentuan Umum

    Hanya berlaku untuk pembayaran menggunakan OVO Cash, tidak dapat digabung dengan OVO Points.

    Setiap promo hanya berlaku satu kali (1x) untuk satu pengguna.

    Reward berupa OVO Points (1 Points = Rp1).

    Promo ini hanya berlaku di SPBU Shell dengan pembayaran menggunakan EDC OVO untuk pembelian BBM.

    Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lain sesuai dengan partner yang bekerjasama.

    JIka Reward tidak diterima 3×24 jam setelah stamp terakhir diterima, harap lapor ke CS OVO di 1500 696 (24 Jam).

    Jika terjadi kegagalan transaksi OVO karena alasan teknis apapun tidak menjadi tanggung jawab merchant. Pengguna wajib melakukan pelunasan pembayaran dan bisa menghubungi CS OVO.

    Apabila ditemukan kecurangan dalam pelaksanaan promo ini, OVO berhak membatalkan OVO Points yang telah diberikan.

    OVO berhak menahan dan/atau membatalkan promo dan/atau membatasi layanan, baik untuk sementara maupun secara permanen, kepada pengguna sewaktu-waktu termasuk jika ditemukan tindakan penyalahgunaan, kecurangan dan/atau aktivitas mencurigakan lainnya pada akun pengguna.

    Adapun kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya OVO dan Pertamina dalam mendorong ekosistem pembayaran digital yang praktis dan aman. Dengan bayar BBM pakai OVO di MyPertamina, tanki full, promo full, dan wara-wiri jadi bebas cemas.

    (prf/ega)

  • Stok BBM SPBU Swasta Kosong Meski Pertamina Sediakan Pasokan

    Stok BBM SPBU Swasta Kosong Meski Pertamina Sediakan Pasokan

    Bisnis.com, JAKARTA — Stok BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, dan Vivo di bilangan Jakarta masih kosong pada Senin (29/9/2025). Stok bensin masih tak tersedia di SPBU swasta itu meski Pertamina telah menyediakan pasokan.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di SPBU Shell Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, suasana tampak sepi. Tidak ada antrean kendaraan yang datang untuk mengisi bahan bakar.

    Pada papan harga, tertulis Shell Super Shell V-Power masih kosong. Sementara, Shell V-Power Diesel tersedia dengan harga Rp14.130 per liter.

    Tampak petugas SPBU pun hanya berjaga dan memberi tahu calon pembeli yang datang bahwa stok BBM masih kosong. Asal tahu saja, stok BBM di SPBU swasta, termasuk Shell sudah kosong sejak akhir Agustus 2025.

    Ketika ditanya kapan persediaan BBM kembali normal, petugas mengaku tidak tahu. “Kami belum tahu kapan stok kembali normal,” ucap salah satu petugas.

    Suasana SPBU Shell Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). Stok BBM di SPBU tersebut masih kosong. – Bisnis/Mochammad Ryan H

    Pemandangan serupa juga terjadi di SPBU BP bilangan Pancoran, Jakarta Selatan. Terpantau, suasana di SPBU tersebut lengang.

    Di bagian depan SPBU, terpasang spanduk bertuliskan ‘Tersedia Diesel’. Artinya, stok bensin masih kosong. Hal ini diperkuat dengan pengumuman pada papan harga bahwa BP 92 dan BP Ultimate tak tersedia.

    Sama seperti Shell, petugas di SPBU BP juga belum bisa memastikan kapan stok BBM kembali normal.

    Kekosongan stok BBM juga terjadi di SPBU Vivo Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan. Bahkan, SPBU ini menutup layanan seiring semua stok BBM besutan mereka kosong. 

    Tercatat pada papan harga bahwa Revvo 95, Revvo 92, dan Revvo 90 dituliskan dengan angka nol. Pihak Vivo pun memagari bagian depan SPBU, sehingga calon pembeli tak bisa masuk dan berbalik arah.

    Suasana SPBU Vivo Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). SPBU tampak tutup seiring dengan kekosongan stok BBM. – Bisnis/Mochammad Ryan H

    SPBU Swasta Masih Negosiasi dengan Pertamina

    Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah meminta SPBU swasta kehabisan stok untuk membeli base fuel dari Pertamina sejak pekan lalu. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pun sempat menyebut stok BBM di SPBU swasta bakal segera hadir sekitar pekan ini. 

    Namun, hingga kini stok BBM di SPBU swasta masih kosong. Setidaknya, hal ini terjadi di SPBU Shell, BP, dan Vivo di kawasan Jakarta.

    Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menuturkan, stok BBM di SPBU swasta saat ini masih kosong lantaran kesepakatan antara mereka dan Pertamina masih terus bergulir. Menurutnya, baru satu SPBU swasta yang telah sepakat membeli base fuel dari Pertamina, yakni Vivo.

    “Minggu lalu sudah ada pihak swasta yang sudah mulai menyetujui poin-poin negosiasi sama Pertamina. Ditunggu saja. Kan ketersediaan tergantung kesepakatan dari swasta sama Pertamina,” ujar Laode di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (28/9/2025). 

    Oleh karena itu, Laode belum bisa memastikan mulai kapan stok BBM di SPBU swasta kembali normal. Dia menekankan bahwa hal itu bergantung pada kesepakatan antara SPBU swasta dengan Pertamina.

    Apalagi, transaksi para badan usaha itu dilakukan secara business to business (B2B). Karenanya, Kementerian ESDM tidak bisa campur tangan lebih jauh selain memberi rekomendasi. Laode menyebut, saat ini Pertamina telah menyediakan 100.000 barel base fuel untuk SPBU swasta. “

    Yang jelas BBM-nya sudah ada di pelabuhan, di kargo. jadi sebenarnya ini tinggal kecepatan antara swasta dan Pertamina melakukan proses negosiasi,” tutur Laode.

    Kendati, Laode tak tinggal diam. Secara paralel pihaknya mengirimi surat kepada para pelaku usaha SPBU swasta dan Pertamina. Surat itu, bertujuan untuk mendorong kesepakatan antara SPBU swasta dan Pertamina. 

    “Kalau kami maunya diimplementasikan, makanya Minggu kemarin hari Jumat saya sudah bikin surat lagi ke Pertamina dan swasta agar segera mengimplementasikan. jadi tiap Minggu itu saya bersurat untuk mengingatkan,” ucap Laode.

  • Harga BBM Terbaru Pertamina Diumumkan 1 Oktober, Cek Daftarnya Hari Ini

    Harga BBM Terbaru Pertamina Diumumkan 1 Oktober, Cek Daftarnya Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bakal kembali melakukan penyesuaian harga BBM. Harga terbaru bakal diumumkan pada pada 1 Oktober 2025 mendatang.

    Akan tetapi, belum diketahui apakah harga bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina per Oktober bakal naik atau turun.

    Adapun, Pertamina sebelumnya telah menetapkan harga terbaru BBM Pertamina per 1 September 2025. Harga BBM nonsubsidi di SPBU Pertamina sebagian mengalami penurunan.

    Berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, harga Pertamax di Jakarta tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, yakni tetap Rp12.200 per liter. Harga Pertamax di Pertashop juga tetap dibanderol Rp12.100 per liter. Selain itu, harga Pertamax Green 95 juga tidak berubah atau tetap dipatok Rp13.000 per liter.

    Sementara itu, harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp13.100 per liter. BBM dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut mengalami penurunan sebesar Rp100 per liter dibandingkan Agustus 2025 yang dipatok Rp13.200 per liter.

    Selanjutnya, harga Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp250 menjadi Rp13.600 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp13.850 per liter.

    Kemudian, harga Pertamina Dex dipatok seharga Rp13.850 per liter atau turun Rp300 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp14.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite (RON 90) dan solar subsidi tidak mengalami perubahan.

    Pertamina menyatakan, penyesuaian harga BBM ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut daftar harga BBM Pertamina jelang pengumuman 1 Oktober 2025:

    Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter
    Bio Solar (Diesel CN48): Rp6.800 per liter
    Pertamax (RON 92): Rp12.200 per liter
    Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100 per liter
    Pertamax Green (RON 95): Rp13.000 per liter
    Dexlite (CN 51): Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex (CN 53): Rp13.850 per liter
    *Berlaku di wilayah Jakarta dan sekitarnya

  • Stok BBM Shell di Jabodetabek Masih Langka, Ini Cara Cek Ketersediaannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Stok BBM Shell di Jabodetabek Masih Langka, Ini Cara Cek Ketersediaannya Megapolitan 29 September 2025

    Stok BBM Shell di Jabodetabek Masih Langka, Ini Cara Cek Ketersediaannya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell wilayah Jabodetabek masih terbatas hingga akhir September 2025.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com melalui situs resmi Shell, per Minggu (28/9/2025) jenis Shell Super hanya tercatat tersedia di dua lokasi, yakni SPBU Shell Semper-1, Jakarta Utara, dan SPBU Shell Mangun Jaya-1.
    Sementara itu, jenis Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ masih belum tersedia di wilayah Jabodetabek.
    Kondisi ini menambah kesulitan bagi pengendara yang terbiasa menggunakan BBM non-subsidi tersebut.
    Shell Indonesia menyediakan link resmi untuk memantau stok BBM di SPBU mereka.
    Pengendara dapat mengakses informasi terkini melalui link
    www.shell.co.id/Ketersediaan-BBM
     atau aplikasi Shell Asia.
    Dengan fitur ini, konsumen dapat mengecek langsung ketersediaan produk sebelum mengisi bahan bakar, sehingga meminimalkan risiko antrean maupun perjalanan sia-sia ke SPBU.
    Mengacu pada laman resmi SPBU Shell, berikut harga BBM per liter yang berlaku di akhir September 2025:
    Shell Indonesia belum merilis pernyataan resmi terkait kapan ketersediaan BBM di SPBU kembali normal.
    Masyarakat dapat memantau informasi lebih lanjut melalui kanal resmi Shell di
    www.shell.co.id/Ketersediaan-BBM
     atau Instagram resmi @
    shell_indonesia
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BCA Mobile Down 2 Jam Ramai di Medsos, Netizen Curhat Susah ke Kantor

    BCA Mobile Down 2 Jam Ramai di Medsos, Netizen Curhat Susah ke Kantor

    Jakarta, CNBC Indonesia – BCA Mobile tiba-tiba trending di media sosial X yang dulu dikenal sebagai Twitter. Para pengguna aplikasi mobile banking BCA tersebut mengeluhkan BCA Mobile error.

    Di website Downdetector, yang melacak aplikasi dan website yang lumpuh berdasarkan aduan pengguna, BCA Mobile telah dilaporkan down sejak sekitarl pukul 5.30 WIB. Jumlah aduan terus melonjak sehingga mencapai 103 aduan pada sekitar pukul 8.00 WIB.

    Netizen menggunakan media sosial X untuk ramai-ramai mengeluhkan BCA Mobile down. Seorang pengguna BCA Mobile bercerita bahwa dirinya tidak bisa bertransaksi untuk membayar bensin di SPBU sehingga harus meninggalkan sepeda motornya dan berganti ke kendaraan umum.

    “Senin pagi diawali dengan MyBCA dan BCA Mobile yang error dimana harus meninggalkan motor di SPBU karena gak bisa transaksi dan harus menggunakan angkutan umum. Terima kasih @HaloBCA awal minggu di akhir bulannya,” katanya.

    Pengguna lainnya menyorot BCA Mobile down dalam waktu yang sangat lama.

    “Ini @BankBCA ngelawak myBCA dan BCA mobile gabisa di akses ,hari senin pagi dan waktu gajian. Dulu hitungan menit error beres skarang udah 1 jam belum ada perbaikan,” katanya.

    Pengguna lainnya mengeluhkan tidak bisa mengisi kartu uang elektronik karena BCA Mobile down.

    “Ini mybca gabisa login. Bca mobile signalnya meraaaah terus. Tolonglaah di senin pagi iniiii jgn lama2 errornya. Gabisa topup flazzzzz,” katanya.

    Netizen juga mengeluhkan bahwa belum ada klarifikasi dari BCA meskipun layanan mobile banking BCA sudah down lebih dari 2 jam.

    “kalo emang bca mobile ada maintenance, kasih infonyaaa min @HaloBCA jangan didiemin bae kayak gini. terpantau blm ada twit klarifikasi apapunnn. cmon! pusing apa abis diguyur 200T,” katanya.

    Seorang pengguna BCA mengamati bahwa layanan lumpuh di semua platform mobile banking BCA termasuk Blu.

    “BCA mobile, My BCA dan BLU by BCA digital kompak eror pagi ini hiks,” katanya.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    BCA memberikan klarifikasi soal myBCA dan BCA Mobile yang tak bisa diakses pada Senin pagi (29/9/2025).

    Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility, menyatakan sistem mobile banking BCA sudah berangsur normal tanpa menjelaskan permasalahan yang dialami oleh BCA.

    “Sehubungan dengan kendala yang sempat dialami nasabah saat bertransaksi dengan produk layanan BCA, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi. Saat ini, sistem sudah berangsur normal. Kami mengimbau nasabah untuk melakukan pengecekan secara berkala pada aplikasi myBCA dan BCA mobile.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cek Fakta: Shell PHK Massal Pegawai Gegara Kebijakan Impor BBM

    Cek Fakta: Shell PHK Massal Pegawai Gegara Kebijakan Impor BBM

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Shell Indonesia angkat bicara soal adanya kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap pegawai di tengah kelangkaan pasokan BBM.

    Shell Indonesia mengklarifikasi kabar tersebut, dan membantah kabar adanya PHK pegawai karena kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM) di tengah kelangkaan pasokan SPBU swasta.

    Manajemen Shell Indonesia menyebutkan setidaknya ada tiga nama pengguna instagram yang disebut sebagai sumber konten dengan narasi yang tidak benar.

    “Shell Indonesia mengklarifikasi bahwa informasi yang disampaikan adalah tidak benar,” kata manajemen Shell, dikutip Antara, Minggu (28/9/2025).

    Lebih jauh, manajemen Shell Indonesia menjelaskan bahwa kondisi sebenarnya yang terjadi dalam unggahan video yang disebarluaskan oleh ketiga akun tersebut, adalah tim di salah satu SPBU Shell menjalankan kegiatan pengarahan rutin dan sekaligus perpisahan salah satu anggota tim untuk perpindahan lokasi kerja ke SPBU Shell yang lain.

    “Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi,” jelasnya.

    Sebelumnya, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan bahwa perusahaannya melakukan penyesuaian kegiatan operasional di SPBU menyusul kesulitan mendapatkan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan stasiun milik perusahaan swasta tersebut.

    Penyesuaian kegiatan operasional SPBU itu meliputi penyesuaian jam kerja, penyesuaian jumlah hari kerja, hingga merumahkan karyawan. Pernyataan tersebut disampaikan Ingrid terkait sejumlah karyawan SPBU, yang dirumahkan karena ketidaktersediaan pasokan produk BBM jenis bensin.

    Di sisi lain, PT Shell Indonesia bakal menjual seluruh bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia mulai 2026. 

    Langkah Shell menjual bisnis SPBU di Tanah Air sempat menjadi sorotan publik. Apalagi, stok BBM di SPBU Shell telah kosong sejak akhir Agustus 2025.

    Adapun pengumuman pengambilalihan SPBU itu sejatinya telah diumumkan sejak Mei 2025 lalu. 

    Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea memastikan proses pengalihan kepemilikan SPBU yang tengah berjalan saat ini bukan disebabkan kondisi kelangkaan BBM yang sempat terjadi. 

    Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah dan mengantisipasi hasil positif dalam proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Menurutnya, semua pihak tetap berkomitmen dengan kesepakatan awal.