Tempat Fasum: SPBU

  • BBM SPBU Swasta Langka, Bahlil Bantah Halangi Investasi Shell Cs di RI

    BBM SPBU Swasta Langka, Bahlil Bantah Halangi Investasi Shell Cs di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah bahwa pemerintah telah menghalangi investasi SPBU swasta seperti Shell, BP, hingga Vivo di tengah polemik kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) saat ini.

    Sebelumnya, sejumlah SPBU swasta itu mengadu kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait kepastian dan keberlanjutan investasi di Indonesia, imbas kondisi langkanya stok BBM.

    Bahlil pun menepis anggapan bahwa pemerintah mengganjal investasi Shell, Vivo, dan lainnya mengingat kuota impor BBM yang diberikan kepada SPBU swasta pada tahun ini sebesar 110%.

    “Jadi gini, menyangkut dengan SPBU swasta, kita menghargai semua investasi yang ada. Tapi swasta juga harus mengikuti aturan yang ada. Bukan berarti kita tidak membiarkan semuanya,” ujar Bahlil di JCC Senayan, pada Jumat (10/10/2025).

    Perlu diketahui, SPBU swasta sudah tidak diberikan tambahan kuota impor BBM lantaran pemerintah telah memberikan tambahan kuota 2025 kepada SPBU swasta sebesar 10% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Dengan begitu, kuota impor BBM SPBU swasta pada tahun ini mencapai 110%.

    “Semuanya kita kasih, bukan tidak kita kasih, 110% itu kan harusnya sudah paten kali, kan? Jadi apanya investasi yang kita halangi?,” kata Bahlil.

    Sebagaimana diketahui, kelangkaan stok BBM di sejumlah SPBU swasta yang terjadi sejak akhir Agustus 2025 memicu spekulasi di pasar energi terkait stabilitas pasokan dan dinamika persaingan di sektor hilir migas.

    Pemerintah melalui Kementerian ESDM menawarkan solusi dengan meminta SPBU swasta membeli BBM murni atau base fuel dari Pertamina, mengingat perusahaan pelat merah itu masih memiliki sisa kuota impor yang belum terpakai.

    Namun, sebagian badan usaha swasta belum sepakat dengan opsi tersebut lantaran kargo base fuel yang didatangkan Pertamina disebut mengandung etanol hingga 3,5%.

    Menanggapi kondisi ini, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu akhirnya menggelar pertemuan dengan sejumlah badan usaha SPBU, seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo.

    Todotua menegaskan pemerintah terus memantau situasi investasi di sektor hilir energi, terutama setelah muncul isu pembatasan kuota impor BBM non-subsidi yang dijual oleh SPBU swasta.

    “Intinya, negara harus hadir dalam mengelola kepastian investasi,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Lebih lanjut, dia menyebut, pemerintah tengah berupaya membangun forum komunikasi yang kondusif agar pelaku usaha dan Pertamina dapat mencari solusi bersama terhadap tantangan pasokan BBM di dalam negeri.

  • Sopir Salah Injak Gas, Mazda Seruduk Mobilio, Stan Nitrogen dan Gerobak Tahu Goreng
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 Oktober 2025

    Sopir Salah Injak Gas, Mazda Seruduk Mobilio, Stan Nitrogen dan Gerobak Tahu Goreng Surabaya 10 Oktober 2025

    Sopir Salah Injak Gas, Mazda Seruduk Mobilio, Stan Nitrogen dan Gerobak Tahu Goreng
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Kecelakaan lalu lintas terjadi di halaman Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Junok, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Diduga, kecelakaan terjadi akibat pengemudi mobil tak konsentrasi.
    Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama mengatakan, kejadian bermula saat mobil Mazda Cx-9 dengan pelat nomor AD 1342 FA yang dikendarai oleh ibu muda berinisial AF (27) asal Surabaya berhenti di halaman parkir SPBU.
    Semula, AF ingin memarkir mobilnya sebentar. Namun, bukannya rem yang diinjak, ia keliru menginjak gas saat hendak memarkirkan mobil itu.
    “Diduga akibat kurang konsentrasi,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
    Akibatnya, mobil yang ia kendarai itu menabrak kendaraan Honda Mobilio dengan pelat L 1160 GS yang dikemudikan oleh SC (25) warga Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, yang ada di depannya.
    “Mobil tersebut juga menabrak stand nitrogen yang ada di halaman SPBU,” tambahnya.
    Tak hanya itu, mobil Mazda itu juga menabrak gerobak penjual tahu goreng yang ada di tepi jalan dekat SPBU tersebut. Meski begitu, tak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
    “Untuk korban jiwa tidak ada, namun pada tiga objek yang ditabrak itu mengalami kerusakan,” jelasnya.
    Saat ini, perkara tersebut masih ditangani oleh Unit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan. Polisi juga meminta keterangan pengemudi tersebut.
    “Masih ditangani oleh Unit Gakkum,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bahlil Bantah Ganjal Investasi Shell cs Buntut BBM Kosong

    Bahlil Bantah Ganjal Investasi Shell cs Buntut BBM Kosong

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons kunjungan badan usaha swasta seperti Shell, Exxon, hingga BP AKR ke kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Badan usaha swasta meminta kepastian investasi di tengah kelang BBM di SPBU mereka.

    Bahlil membantah dirinya menghalang-halangi rencana investasi badan usaha swasta di Tanah Air. Menurutnya, pemerintah sudah memberikan tambahan kuota impor menjadi 110% pada tahun 2025 dibandingkan tahun 2024.

    “110% itu kan harusnya udah paten kali itu kan. Jadi apanya investasinya yang kita halangi?” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (10/10/2025).

    Adapun tahun ini SPBU swasta diminta bekerja sama dengan Pertamina untuk mengatasi kekosongan stok BBM. Kosongnya stok di SPBU swasta sudah terjadi sejak akhir Agustus 2025.

    “Menyangkut kuota impor, saya sampaikan sekali lagi ya. Kuota impor itu sudah kita memberikan 110% dibandingkan dengan tahun 2024. Semuanya kita kasih, bukan nggak kita kasih. Jadi apanya?” tambah Bahlil

    Bahlil juga menegaskan dirinya menghargai semua investasi yang dilakukan pihak swasta. Tapi ia meminta para pengusaha patuh terhadap aturan pemerintah.

    “Jadi gini, menyangkut dengan swasta kita menghargai semua investasi yang ada. Tapi juga swasta harus mengikuti aturan yang ada,” tuturnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu mengakui polemik kelangkaan BBM dan pembatasan kuota impor membuat rencana bisnis badan usaha swasta terganggu. Namun, ia mengingatkan bahwa Kementerian ESDM perlu juga menyesuaikan neraca impor.

    “Iya (terganggu), karena memang ada pembatasan kuota itu menjadi cukup terganggu. Tapi kan juga dari sisi Kementerian ESDM juga mereka butuh menyesuaikan juga dalam neraca kuota impornya mereka,” imbuh Todotua.

    Meski begitu Todotua memastikan rencana investasi badan usaha swasta tetap berjalan sesuai rencana. Sebelumnya, Todotua menyebut pertemuan dirinya dengan perwakilan SPBU swasta membahas isu kelangkaan BBM.

    “Jadi kita kumpul pada hari ini karena memang masuknya surat dari para pelaku usaha ini, swasta ini, kepada Kementerian kami mengenai kepastian dan kelangsungan investasi mereka di negara kita, kaitannya dengan adanya isu pembatasan terhadap kuota impor bahan bakar yang dijual, yang non-subsidi dijual oleh SPBU para pelaku usaha,” jelas Todotua dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    (ily/rrd)

  • Stok BBM Lagi Kosong, BP Tetap Mau Bangun SPBU Baru di RI

    Stok BBM Lagi Kosong, BP Tetap Mau Bangun SPBU Baru di RI

    Jakarta

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu memastikan rencana BP menambah SPBU di Indonesia tetap berjalan sesuai rencana. Saat ini BP mengoperasikan 70 SPBU dan ditargetkan mencapai 250 SPBU di tahun 2030.

    Tahun 2025 sendiri BP berencana menambah 10 SPBU baru. Adapun kepastian soal keberlanjutan investasi disampaikan di tengah kelangkaan BBM yang terjadi di SPBU swasta.

    “Kita bilang oke ya, aman ya, jalan terus semuanya nggak ada yang berubah, mereka semua commit. Kaya BP itu itu dia punya planning sampai 2030 mereka itu ada sekitar up to 250 SPBU yang mereka planning. Jadi itu schedule planning mereka tetap jalan. Tahun ini mereka ada penambahan 10 SPBU,” ujar Todotua di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

    Meski begitu, Todotua mengakui polemik kelangkaan BBM dan pembatasan kuota impor membuat rencana bisnis badan usaha swasta terganggu. Namun, ia mengingatkan bahwa Kementerian ESDM perlu juga melakukan penyesuaian terhadap neraca impor

    “Iya (terganggu), karena memang ada pembatasan kuota itu menjadi cukup terganggu. Tapi kan juga dari sisi Kementerian ESDM juga mereka butuh menyesuaikan juga dalam neraca kuota impornya mereka,” imbuh Todotua.

    Todotua lalu memastikan persoalan ini akan selesai tahun ini. Ia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi demi implementasi yang lebih baik di tahun 2026.

    Menurutnya, kelangkaan BBM di SPBU swasta disebabkan perubahan pola konsumsi dari BBM subsidi ke BBM non subsidi, salah satunya peralihan ke swasta. Ia menilai perubahan ini sebenarnya bagus karena mengurangi pengeluaran subsidi oleh pemerintah.

    “Karena secara prinsip permasalahan itu kan adanya shifting dari orang yang mengkonsumsi subsidi jadi non subsidi, which is kan sebenarnya bagus. Beban subsidi kita menjadi turun,” tutur Todotua.

    Terkait pertemuan dirinya dengan badan usaha swasta beberapa waktu lalu, Todotua menyebut pihaknya ingin menyejukkan situasi yang berlangsung. Ia mengingatkan bahwa menjaga investasi yang sudah ada sama pentingnya dengan menarik investasi baru.

    “Karen itu cycle ekonominya tercipta di situ. Sehingga di situ kalau umpama mereka ada terganggu, atau sampai pull out , itu kan kita rugi tenaga kerjanya hilang, ekosistem ekonomi yang terbentuk juga, kita jaga lah,” tutup Todotua.

    (ily/rrd)

  • SKK Migas Beri Sinyal Shell Balik ke Hulu Migas RI Bulan Depan

    SKK Migas Beri Sinyal Shell Balik ke Hulu Migas RI Bulan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Deputi Eksplorasi Pengembangan, & Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus memberi sinyal bahwa Shell Plc bakal kembali masuk berinvestasi di hulu migas RI pada November 2025 mendatang.

    Dia menuturkan, Shell kembali tertarik masuk ke sektor hulu migas Indonesia lantaran banyak temuan lapangan baru. Menurut Rikky, temuan lapangan baru itu dirasa relevan dengan kompetensi Shell, yakni offshore.

    “Dengan temuan semua yang ada dan kami sangat berharap nanti di bulan November kami ajak lagi Shell untuk benar ada [di Indonesia],” ucap Rikky dalam acara Bisnis Indonesia Forum, Kamis (9/10/2025).

    Dia menyebut, Shell sempat minder masuk kembali ke sektor hulu migas RI. Hal ini lantaran isu kelangkaan BBM di sektor hilir atau SPBU swasta.

    Namun, kata Rikky, pihaknya berhasil meyakinkan kembali perusahaan asal Eropa itu. Dia menyebut, Shell akan kembali ke Indonesia karena prospek migas di Tanah Air memiliki daya tawar yang bagus.

    “Kita punya daya tawar yang cukup baik. Kita akan tetap bertemu dan jadi Shell kan juga banyak entity-nya, jadi ini tone positif lah buat rekan-rekan,” ucap Rikky.

    Kabar Shell bakal kembali masuk ke sektor hulu migas RI telah berhembus sejak awal 2025 lalu. Shell disebut tengah menjajaki peluang di lapangan wilayah kerja (WK) eksis. Artinya, Shell bakal masuk berinvestasi pada WK yang juga tengah digarap kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lain.

    Saat itu, SKK Migas masih mengurusi evaluasi minat area yang dikaji Shell.

    Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, pihaknya bakal melelang 75 WK secara serentak mulai tahun ini. Hal itu dilakukan demi mengejar target produksi minyak siap jual atau lifting setidaknya 900.000 barel per hari (bph) pada 2029.

    “Untuk meningkatkan lifting kami sudah proses lelang 75 WK untuk peningkatan dari sisi cadangan,” kata Laode.

    Dia menuturkan, cadangan migas harus tetap dijaga agar target lifting dan produksi migas juga tercapai.

    “Jadi cadangan harus disiapkan karena eksplorasi membutuhkan waktu lama, karena itu harus dimulai dari sekarang,” katanya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, pada awalnya Kementerian ESDM bakal melelang sekitar 74 WK secara bertahap hingga 2028 atau selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Jumlah tersebut meningkat dari target sebelumnya, yakni 60 WK.

  • AS Sanksi Perusahaan Minyak Rusia, Pasokan ke Serbia Terhenti

    AS Sanksi Perusahaan Minyak Rusia, Pasokan ke Serbia Terhenti

    JAKARTA – Kroasia menghentikan pengiriman minyak ke Serbia pada Kamis setelah perusahaan minyak milik Rusia, NIS, terkena sanksi AS, yang membahayakan pasokan bahan bakar ke satu-satunya kilang minyak sekaligus importir terbesar negara Balkan tersebut.

    AS memberlakukan sanksi terhadap NIS, salah satu aset energi Rusia terakhir yang tersisa di Eropa, pada Januari sebagai bagian dari langkah yang lebih luas untuk mengisolasi aset-aset tersebut. Namun, serangkaian keringanan sanksi menunda langkah-langkah tersebut hingga Kamis, 9 Oktober, ketika NIS menyatakan tidak akan ada penundaan lebih lanjut.

    Operator pipa JANAF, yang mengirimkan minyak mentah ke Serbia dari Kroasia, mengatakan mereka telah menghentikan pengiriman minyak mentah ke Serbia dan berencana untuk berekspansi ke pasar lain.

    “Terhitung mulai 8 Oktober 2025, kemungkinan pelaksanaan lebih lanjut dari kegiatan yang dikontrakkan telah berakhir,” kata JANAF dalam pernyataan dilansir Reuters.

    Langkah ini mempersulit pembelian bahan bakar ke Serbia, dan pada hari Kamis telah memengaruhi warga Serbia yang mengisi bahan bakar di pompa bensin.

    NIS memberi tahu pelanggan setianya, mereka tidak dapat membeli bensin dari sekitar 350 SPBU-nya dengan American Express, Mastercard, atau Visa, dan reporter Reuters melihat seorang pria ditolak oleh kasir pada hari Kamis.

    Sementara itu, maskapai yang membeli bahan bakar jet dari NIS, termasuk maskapai nasional Air Serbia, kini menghadapi harga yang lebih tinggi, kata para ahli.

    “Lisensi khusus dari Departemen Keuangan AS, yang memungkinkan kelancaran operasional bisnis, belum diperpanjang,” kata NIS.

    Gazprom Neft memegang 44,9% saham di perusahaan tersebut, dan unit investasi Gazprom memiliki sekitar 11,3% saham. Pemerintah Serbia memiliki 29,9% saham. Kepemilikan saham mayoritas Rusia memicu sanksi.

    Meskipun demikian, direktur ritel NIS, Bojana Radojevic, mengatakan SPBU akan tetap beroperasi dan NIS menyatakan telah mengamankan cukup minyak untuk tetap mengoperasikan kilangnya di Pančevo, dekat Beograd, yang memiliki kapasitas tahunan 4,8 juta metrik ton.

    “Tidak ada batasan terkait jumlah yang dapat dikonsumsi, jadi mereka tidak perlu menimbun,” kata Radojevic.

  • BBM Bakal Dicampur Etanol 10%, Begini Titah Prabowo ke Amran

    BBM Bakal Dicampur Etanol 10%, Begini Titah Prabowo ke Amran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapatkan perintah dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperbanyak produksi etanol di dalam negeri. Hal ini berkaitan dengan rencana pemerintah yang akan menggunakan etanol sebagai campuran dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebanyak 10% atau E10.

    “Jadi etanol kita menuju ke sana, baru saja kami ditarget bapak Presiden untuk tanam ubi kayu, singkong, dan itu etanol tebu dan seterusnya,” kata Amran di Kantor Presiden, Kamis (9/10/2025).

    Menurtu Amran, pemerintah ingin mengoptimalkan sumber energi yang dimiliki di dalam negeri. Indonesia merupakan negara beriklim yang cocok untuk industri pangan, perkebunan, dan hortikulutra.

    Selain itu, menurut Amran, Presiden Prabowo juga berkeinginan untuk swasembada pangan dan energi disetiap pulau. Sebabnya distribusi pangan juga membuat konsumsi bahan bakar bertambah.

    “Seperti Kalimantan dulu mengambil beras dari Jawa dan Sulawesi Selatan. Sekarang sudah mandiri. Artinya apa? inflasi kita pasti stabil. Inflasi kita terbaik. Akhir tahun lalu 1,5% dan mungkin terbaik lima besar dunia. Nah karena kita upayakan swasembada pangan dan energi di setiap pulau,” katanya.

    “Sehingga tidak ada ketergantungan antara pulau, karena biaya angkut pangan itu ditanggung oleh masyarakat,” sambungnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan presiden sudah merestui pembuatan peta jalan penggunaan etanol sebagai campuran bensin 10%.

    “Kalau itu kan baru ratas. Setelah ratas baru kita membuat peta jalannya. Peta jalannya lagi dibuat ya,” kata Bahlil di Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Rabu (8/10/2025).

    Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menambahkan pelaksanaan mandatori E10 akan melibatkan berbagai pihak, termasuk badan usaha swasta dan pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

    “Misalnya di dalam biodiesel B40, keterlibatan swasta itu adalah penyediaan FAME untuk memenuhi B40. Kemudian itu juga nanti dalam etanol, itu kan tentu keterlibatan swasta dalam penyediaan etanolnya sendiri,” kata dia.

    Namun demikian, terkait pelaksanaannya di SPBU, Yuliot mengatakan pemerintah akan memberi fleksibilitas kepada pengelola masing-masing.

    “Untuk SPBU, itu nanti diserahkan kepada SPBU apakah mereka akan melaksanakan E10 atau lebih dari 10%, ya silahkan saja nanti bagaimana pengaturan aditif segala macam diserahkan pada usaha,” katanya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perusahaan Minyak Nasional Vietnam Terapkan Etanol 10% Usai Riset 10 Tahun

    Perusahaan Minyak Nasional Vietnam Terapkan Etanol 10% Usai Riset 10 Tahun

    Jakarta

    Mandatory bahan bakar bensin dengan etanol 10% (E10) oleh pemerintah Indonesia dinilai terlalu terburu-buru. Berkaca dari negara tetangga, Vietnam, mereka melakukan riset terlebih dahulu selama lebih dari 10 tahun dengan bahan bakar bensin etanol 5% (E5) sebelum akhirnya siap menggunakan E10 mulai tahun ini.

    “Ke depan kita akan mendorong untuk ada E10. Kemarin malam sudah kami rapat dengan Bapak Presiden. Bapak Presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatory 10 persen etanol,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam acara Indonesia Langgas Berenergi yang digagas Detik dan CNN Indonesia, di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).

    Bahlil menyebutkan mandatory E10 tujuannya untuk mengurangi impor minyak dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya, dari tanaman tebu untuk dijadikan etanol.

    Sebab berdasarkan porsinya, penggunaan BBM untuk konsumsi saat ini sebesar 60% masih diimpor. Oleh sebab itu, demi kemandirian energi dalam negeri, pemerintah harus menggunakan sumber daya yang dimiliki.

    Selain untuk mengurangi impor, imbuh Bahlil, mandatory E10 juga bertujuan untuk mendukung komitmen energi bersih yang ramah lingkungan atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

    “Dengan demikian, kita akan campur bensin kita dengan etanol. Tujuannya apa, agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan,” jelasnya.

    Soal kewajiban etanol 10 persen ini, Bahlil memperkirakan penerapannya bisa berlaku 2-3 tahun ke depan atau pada 2027 atau 2028. “Ya, 2-3 tahun terhitung sekarang ya. Jadi kita harus hitung baik-baik dulu,” ucapnya lagi.

    Indonesia sendiri baru mengaplikasikan bensin campuran etanol 5% (E5) melalui produk Pertamax Green 95 yang dijual Pertamina sejak 2023 lalu. Jadi jika langsung beralih ke E10 dalam dua hingga tahun ke depan, rasanya terlalu tergesa-gesa.

    Belajar dari Vietnam

    Indonesia bukan satu-satunya negara yang bakal menerapkan kebijakan E10. Negara tetangga Vietnam misalnya, bahkan sudah mulai melakukan transisi tahun ini sebelum menerapkan penuh kebijakan E10 pada tahun 2026. Tapi Vietnam mempersiapkannya sejak lama, dimulai dari penerapan bensin E5 sejak 10 tahun lalu.

    Mulai 1 Agustus 2025, perusahaan minyak nasional Vietnam, PVOIL (PetroVietnam Oil Corporation), melakukan uji coba penjualan bensin E10 RON95 di SPBU di Hanoi dan Hai Phong. Setelah uji coba ini, PVOIL akan terus meningkatkan, mengonversi, dan memperluas lokasi penjualan E10, sebagai persiapan untuk peluncuran nasional E10 di Vietnam mulai 1 Januari 2026.

    Mengutip website PVOIL, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam saat ini sedang mengumpulkan masukan untuk mengusulkan peta jalan adopsi biofuel kepada pemerintah.

    PVOIL juga sedang meningkatkan dan memodifikasi stasiun pencampuran E5 RON92 yang ada di depo-depo strategis di seluruh negeri buat mendukung produksi E10 RON95. Peningkatan ini meliputi perbaikan tangki penyimpanan, penyempurnaan sistem pencampuran, dan penerapan teknologi modern untuk memenuhi standar teknis bensin E10.

    PVOIL juga tak sembarangan dalam menerapkan bensin E10. Perusahaan ini sudah mulai melakukan riset sejak 10 tahun silam, tepatnya sejak 2010 di mana saat itu bensin dengan etanol 5% (E5) mulai dijual di Vietnam. Jadi risetnya memang sudah berjalan lama.

    Intinya, untuk membuat bahan bakar bensin dengan campuran etanol 10% ini memerlukan persiapan matang. Tak hanya pengalaman panjang, tapi juga perlu mempersiapkan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya yang matang.

    (lua/rgr)

  • Lagi Heboh BBM Campur Etanol, Suzuki Pamer Mobil-Motor Etanol 85%

    Lagi Heboh BBM Campur Etanol, Suzuki Pamer Mobil-Motor Etanol 85%

    Jakarta

    Lagi heboh campuran etanol untuk bahan bakar minyak (BBM) yang bikin SPBU swasta batal membeli base fuel dari Pertamina. Disebutkan, kandungan etanol 3,5 persen pada BBM yang diimpor Pertamina bikin Vivo dan BP batal membelinya.

    Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkap bahwa dua SPBU swasta itu enggan membeli dari Pertamina lantaran ada kandungan etanol dalam base fuel yang diimpor.

    “Isu yang disampaikan rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten, kontennya itu ada kandungan etanol dimana secara regulasi itu diperkenankan etanol dalam jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen, nah sedangkan ada etanol 3,5 persen nah ini yang membuat kondisi temen-temen SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena konten etanol tersebut,” jelas Achmad.

    Di sisi lain, penggunaan bahan bakar minyak campur etanol sudah jamak dilakukan di beberapa negara. Bahkan, pabrikan otomotif sekarang mulai berlomba-lomba bikin teknologi mesin yang bisa mengonsumsi bahan bakar etanol.

    Salah satunya Suzuki. Di Japan Mobility Show (JMS) 2025 akhir bulan ini, Suzuki akan memamerkan mobil dan motor yang bisa menggunakan bahan bakar etanol. Kendaraan itu menggunakan teknologi bahan bakar fleksibel atau flexible fuel vehicle (FFV).

    SUV compact Suzuki Fronx hadir dengan teknologi flexible fuel vehicle (FFV). Teknologi itu memungkinkan Suzuki Fronx menggunakan bahan bakar etanol.

    “Kami mengusulkan teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan bakar etanol sebagai salah satu inisiatif multi-pathway Suzuki untuk mencapai netralitas karbon,” sebut Suzuki.

    “Suzuki bertujuan untuk memperluas opsi pencapaian netralitas karbon di setiap wilayah pelanggan,” sambungnya.

    Suzuki GIXXER SF 250 FFV Berbahan Bakar Etanol Foto: Dok. Suzuki

    Selain Fronx, Suzuki juga akan menampilkan motor sport 250 cc Suzuki Gixxer GIXXER SF 250 FFV (Flexible Fuel Vehicle) yang bisa menggunakan bahan bakar fleksibel. Bahkan, motor Gixxer itu bisa menenggak bahan bakar dengan campuran etanol 85 persen.

    “Dengan memodifikasi injektor, pompa bahan bakar, dan pengaturan kontrol mesin, kami mengembangkan kendaraan bahan bakar fleksibel (FFV) yang memungkinkan penggunaan bahan bakar campuran bioetanol 85 persen,” kata Suzuki.

    Suzuki mengklaim, penggunaan bahan bakar bioetanol nabati berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.

    Diberitakan sebelumnya, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan kandungan etanol dalam produk BBM merupakan praktik yang lazim dan berlaku secara internasional. Ia bahkan menyebut, praktik ini juga dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Brazil, hingga Thailand.

    “Penggunaan BBM dengan campuran etanol hingga 10% telah menjadi best practice di banyak negara seperti di Amerika, Brasil, bahkan negara tetangga seperti Thailand, sebagai bagian dari upaya mendorong energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

    (rgr/dry)

  • 40 personel Gulkarmat padamkan rumah bedeng yang terbakar di Jakut

    40 personel Gulkarmat padamkan rumah bedeng yang terbakar di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 40 personel dan delapan unit mobil pemadam untuk memadamkan api yang membakar bedeng di belakang SPBU di Jalan Raya Mediterania, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis.

    “Petugas mendapatkan informasi kebakaran sekitar pukul 13.48 WIB dari masyarakat setempat,” kata Kasiops Gulkarmat Jakut dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Kamis

    Ia mengatakan informasi dari masyarakat objek yang terbakar merupakan rumah bedeng yang berada di belakang SPBU di kawasan Kelapa Gading.

    “Saat ini personel sudah berada di lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.