Tempat Fasum: SPBU

  • Bensin Habis Total, Tinggal BBM Jenis Ini yang Ada di SPBU Swasta

    Bensin Habis Total, Tinggal BBM Jenis Ini yang Ada di SPBU Swasta

    Jakarta

    Bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah SPBU swasta habis total. Shell, Vivo dan BP mengumumkan tidak ada lagi stok bensin di SPBU mereka. Tapi, masih ada BBM jenis ini.

    Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di SPBU swasta sudah langka. Shell, Vivo dan BP mengungkapkan stok bensinnya sudah habis. Untuk saat ini tidak tersedia lagi bahan bakar jenis bensin di SPBU swasta tersebut.

    Di akun Instagramnya, Vivo memastikan bensin di SPBU mereka sudah habis. Tapi, masih ada BBM jenis diesel yang tersedia di sejumlah SPBU Vivo.

    “Mohon maaf kepada pelanggan setia kami, Saat ini BBM Jenis bensin (Revvo90, Revvo92, dan Revvo95) belum tersedia di seluruh lokasi SPBU VIVO. Untuk pengguna produk Diesel berkualitas, Diesel Primus Plus masih tersedia di lokasi SPBU VIVO,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi Vivo.

    Sementara itu, bensin di SPBU Shell sudah lebih dulu habis. BBM jenis bensin dari Shell seperti Shell Super, Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ sudah tidak tersedia. Shell belum bisa memastikan kapan stok bensin akan kembali normal. Namun, saat ini Shell masih menjual BBM jenis diesel.

    “Produk BBM Shell jenis bensin (Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+) saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global. Saat ini, SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan BBM Shell V-Power Diesel,” tulis Shell di situs resminya.

    BP pun demikian. Melalui akun Instagram resminya, BP juga mengkonfirmasi bahwa bahan bakar bensin tidak tersedia.

    “Untuk saat ini tidak tersedia BP 92 dan BP Ultimate. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami sedang mengusahakan agar pasokan BBM kembali normal. Terimakasih,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi BP Indonesia yang menjawab pertanyaan warganet mengenai stok BBM di SPBU BP.

    (rgr/din)

  • Pertamina Klaim Bensin Bioetanol Ada Aditif Anti-korosi

    Pertamina Klaim Bensin Bioetanol Ada Aditif Anti-korosi

    Jakarta

    Pertamina kini sudah menjual bahan bakar bensin dengan campuran etanol 5 persen atau bioetanol E5. Produk bioetanol Pertamina yang saat ini sudah dijual adalah Pertamax Green dengan RON 95.

    Penggunaan bahan bakar bioetanol E5 dinilai sebagai langkah untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060.

    Pertamax Green 95 dengan kandungan 5 persen Bioetanol (E5) sudah 2 tahun dipasarkan oleh Pertamina Patra Niaga. Penjualan terus tumbuh dan saat ini sudah mencapai 163 SPBU di Pulau Jawa yang memasarkan produk tersebut. Pertamax Green dengan kandungan bioetanol 5 persen saat ini tersedia di beberapa SPBU Pertamina di Jakarta, Bogor, Depok, beberapa kota Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    “Kami memahami bahwa dalam memasarkan varian baru perlu waktu untuk edukasi kepada masyarakat atas manfaat dari Bioetanol, selain emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan, produk ini juga mempunyai karakteristik akselerasi yang baik,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/10/2025).

    Mars Ega menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait karakteristik dari Bioetanol. Menurutnya, di bensin Pertamax Series terdapat aditif yang memiliki fungsi untuk corrosion inhibitor (mengurangi efek korosi) dan demulsifier (mengurai kontaminasi air) untuk mengantisipasi faktor-faktor yang dapat mengganggu performa mesin.

    Sebelumnya, Pusat Kajian Ketahanan Energi Untuk Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia (Puskep UI) menyatakan kandungan etanol untuk bahan bakar minyak (BBM) sudah lazim dilakukan di luar negeri, bahkan mencapai 5 persen, 8 persen, dan 10 persen. Selain itu, keberadaannya positif untuk lingkungan, karena bisa mengurangi emisi karbon.

    “Itu sudah lazim dipakai dan berpengaruh sangat baik untuk lingkungan, mereduksi emisi karbon, di Eropa mereka biasa gunakan 5-8 persen. Di Amerika dan Australia begitu juga. Karena ada beberapa tujuan lain, tidak semata-mata kepentingan bisnis, namun agar mengurangi minyak dari fosil,” kata Direktur Eksekutif Puskep UI Ali Ahmudi, di Jakarta, dikutip dari Antara.

    Menurut Ali, perusahaan-perusahaan energi di berbagai negara juga pasti ingin terlibat dalam proses transisi energi untuk mereduksi emisi dan global warming. Salah satunya, adalah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

    Dosen Jurusan Rekayasa Minyak dan Gas Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Muhammad Rifqi Dwi Septian juga punya pandangan serupa. Menurutnya, etanol justru memiliki dampak positif terhadap performa mesin. Kandungan oksigen yang tinggi pada etanol bikin pembakarannya jadi sempurna.

    “Itu membuat kadar karbon monoksida dan hidrokarbon tidak terbakar bisa berkurang, artinya lebih ramah lingkungan,” kata Rifqi.

    (rgr/din)

  • Beli Bensin Pertamina Lebih Hemat di Hari Senin dan Jumat, Kok Bisa?

    Beli Bensin Pertamina Lebih Hemat di Hari Senin dan Jumat, Kok Bisa?

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga memberikan promo potongan harga untuk bensin Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex. Harganya lebih murah setiap pembelian bensin dilakukan pada hari Senin dan Jumat.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengatakan Pertamina Patra Niaga menyiapkan beragam promo mulai dari potongan harga langsung lebih hemat pembelian BBM, bonus poin, hingga e-voucher dan cashback e-wallet, serta kesempatan memenangkan undian MyPertamina Tebar Hadiah Tahun 2025.

    Promo Hemat yang berlangsung di bulan Oktober:

    – I Like Monday: Awal pekan jadi lebih hemat! Ada potongan pembelian BBM Rp 300/liter untuk setiap pembelian Pertamax dan Pertamax Turbo berlaku setiap hari Senin minimal transaksi Rp 30.000.

    – Thank God It’s Fuel Day : Hari Jumat lebih seru dengan diskon Rp 300/liter untuk Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex minimal transaksi Rp 250.000.

    – Bonus Akhir Pekan : Setiap Sabtu, konsumen yang membeli Pertamax Series dan Dex Series akan langsung mendapatkan double points yang masuk ke MyPertamina untuk dapat ditukarkan.

    Masyarakat dapat mengecek daftar SPBU yang sudah terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina di mypertamina.id/spbu. Untuk informasi lebih lanjut terkait promo, masyarakat dapat mengunduh aplikasi MyPertamina, mengakses website mypertamina.id, mengikuti media sosial @mypertamina dan @pertaminapatraniaga, atau menghubungi Pertamina Contact Center 135.

    Roberth menambahkan Pertamina Patra Niaga mengajak seluruh pengguna setia MyPertamina untuk segera menukarkan poin yang dimiliki. Jangan sampai kesempatan ikut serta dalam program MyPertamina Tebar Hadiah 2025 pengundian periode 3 terlewat begitu saja, karena periode ini akan segera ditutup pada 31 Oktober 2025.

    “Cukup dengan membuka aplikasi MyPertamina, mengecek jumlah poin, lalu menukarkannya menjadi kupon undian, masyarakat sudah bisa memperebutkan hadiah menarik. Mulai dari perjalanan Haji untuk dua orang, mobil Honda HR-V, motor Vespa, hingga iPhone terbaru, semua bisa jadi milik Anda, karena semangat kami, Se-Indonesia Bisa Menang!” ujar Roberth.

    (riar/rgr)

  • Stok Bensin Shell-Vivo-BP Kosong, Kapan Tersedia Lagi?

    Stok Bensin Shell-Vivo-BP Kosong, Kapan Tersedia Lagi?

    Jakarta

    Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah SPBU swasta sudah habis total. Bahkan, Shell, Vivo dan BP memastikan tidak ada SPBU yang memiliki stok bensin untuk saat ini. Ketiga SPBU swasta itu belum bisa memastikan kapan stok bensinnya tersedia lagi.

    Shell mengungkapkan bahan bakar jenis bensin seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell. SPBU yang identik dengan warna kuning ini menyebut terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait penyediaan bahan bakar.

    “Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” tulis Shell di situs resminya. Shell juga memastikan bensin Shell V-Power dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global. Saat ini, SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan BBM Shell V-Power Diesel. Produk dan layanan di Shell Select, Bengkel SPBU Shell, dan Shell Recharge juga tetap tersedia,” demikian dikutip dari situs resmi Shell.

    Vivo pun demikian. Per hari ini, stok bensin di SPBU Vivo sudah habis. Dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, stok bensin di SPBU Vivo sudah tidak tersedia lagi. Saat ini, yang masih tersedia hanya BBM jenis diesel.

    “Mohon maaf saat ini semua produk BBM Jenis bensin (Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo95) tidak tersedia di semua Lokasi SPBU VIVO. Hanya Produk Diesel yang masih tersedia,” demikian dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, Rabu (15/10/2025).

    Sementara itu, SPBU BP melalui akun Instagram resminya juga mengkonfirmasi bahwa bahan bakar bensin tidak tersedia. BP belum bisa memastikan kapan bensin di SPBU itu tersedia kembali.

    “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, untuk saat ini kami belum bisa memastikan ketersediaan stok. Namun, kami akan terus berupaya maksimal agar stok BBM kembali normal dan tersedia di semua SPBU bp,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi BP Indonesia yang menjawab pertanyaan warganet mengenai stok BBM di SPBU BP.

    (rgr/din)

  • Vivo Umumkan Stok Bensin di Seluruh SPBU Kosong!

    Vivo Umumkan Stok Bensin di Seluruh SPBU Kosong!

    Jakarta

    PT Vivo Energy Indonesia atau VIVO mengumumkan bahwa saat ini stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin kosong. BBM yang kosong tersebut mulai dari Revvo90, Revvo92, dan Revvo95.

    Hal ini disampaikan pengelola SPBU swasta itu melalui aku Instagram resminya @spbuvivo. Atas hal ini, manajemen menyampaikan permohonan maaf.

    “Mohon maaf kepada pelanggan setia kami, saat ini BBM Jenis bensin (Revvo90, Revvo92, dan Revvo95) belum tersedia di seluruh lokasi SPBU VIVO,” tulis VIVO, dikutip Rabu (15/10/2025).

    Di samping itu, VIVO menyampaikan untuk pengguna produk Diesel berkualitas, Diesel Primus Plus masih tersedia di lokasi SPBU VIVO.

    Kondisi ini juga terlihat pada data dalam tautan resmi VIVO yang berisi informasi ketersediaan BBM jenis bensin. Nampak BBM Revvo90, Revvo92, hingga Revvo95 dalam kondisi tidak tersedia di seluruh SPBU VIVO yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok, dan Bandung.

    “Kami terus berupaya menyediakan produk BBM berkualitas agar dapat kembali melayani kamu secepatnya. Terima kasih atas pengertian dan kepercayaanmu pada SPBU VIVO,” lanjutnya.

    Untuk memudahkan, informasi ketersediaan produk BBM di SPBU VIVO dapat diakses melalui tautan berikut: https://s.id/stokbbmvivo

    Simak juga Video ‘Bahlil Tegaskan Tahun Depan RI Tak Lagi Impor Solar’:

    (kil/kil)

  • 2 Tahun Dipasarkan, 163 SPBU Kini Jual BBM Pertamax Green 95 – Page 3

    2 Tahun Dipasarkan, 163 SPBU Kini Jual BBM Pertamax Green 95 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga memastikan jika selama ini ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Upayanya antara lain mengenalkan beberapa bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol yaitu Pertamax Green 95.

    Dengan menghadirkan BBM ini, PPN tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia. Langkah lain keberadaan SPBU berkonsep ramah lingkungan Green Energy Station (GES).

    “Kami memahami bahwa dalam memasarkan varian baru perlu waktu untuk edukasi kepada masyarakat atas manfaat dari Bioetanol, selain emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan, produk ini juga mempunyai karakteristik akselerasi yang baik,” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.

    Pertamax Green 95 dengan kandungan 5% Bioetanol (E5) sudah 2 tahun dipasarkan oleh Pertamina Patra Niaga. Penjualan terus tumbuh dan saat ini sudah mencapai 163 SPBU di Pulau Jawa yang memasarkan produk tersebut (Jabode, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur).

    Mars Ega menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait karakteristik dari Bioetanol karena di dalam Pertamax Series terdapat additive yang memiliki fungsi untuk corrosion inhibitor (mengurangi efek korosi) dan demulsifier (mengurai kontaminasi air) untuk mengantisipasi faktor-faktor yang dapat mengganggu performa mesin.

     

  • Pertamina Mulai Uji Coba SPBU Tenaga Surya dan BBM Campur Etanol

    Pertamina Mulai Uji Coba SPBU Tenaga Surya dan BBM Campur Etanol

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga mulai menguji coba penggunaan energi terbarukan di SPBU. Langkah ini dilakukan lewat dua inisiatif, yakni penerapan SPBU tenaga surya atau Green Energy Station (GES), serta penjualan bahan bakar campur etanol, Pertamax Green 95.

    Program ini menjadi bagian dari upaya menekan emisi karbon sekaligus mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission pada 2060. Pertamax Green 95 merupakan BBM dengan kandungan bioetanol 5% (E5) yang sudah dipasarkan di Jawa sejak dua tahun terakhir. Saat ini, produk tersebut telah tersedia di 163 SPBU di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    “Kami memahami bahwa dalam memasarkan varian baru perlu waktu untuk edukasi kepada masyarakat atas manfaat dari bioetanol. Selain emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan, produk ini juga mempunyai karakteristik akselerasi yang baik,” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).

    Mars Ega menjelaskan masyarakat tidak perlu khawatir soal efek bioetanol terhadap kendaraan. Menurutnya, Pertamax Series sudah dilengkapi zat tambahan yang berfungsi sebagai corrosion inhibitor untuk mengurangi korosi dan demulsifier untuk mengurai kontaminasi air agar performa mesin tetap optimal.

    Selain menjual BBM ramah lingkungan, Pertamina Patra Niaga juga mulai mengembangkan SPBU Green Energy Station yang menggunakan panel surya sebagai sumber listrik tambahan.

    Kehadiran GES disebut memberi alternatif bagi masyarakat yang ingin mengisi BBM sambil ikut menekan emisi. Berdasarkan perhitungan Pertamina, penggunaan panel surya di atap SPBU mampu mengurangi emisi karbon hingga 556 kilogram CO₂eq per bulan atau setara dengan penyerapan 300 pohon.

    Sebagai SPBU berkonsep hijau, GES juga dilengkapi sejumlah fasilitas lain seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), pembayaran nontunai, program poin MyPertamina, serta penjualan BBM Pertamax Series dan Pertamina Dex.

    Mars Ega mengatakan papan berwarna hijau yang menjadi ciri khas SPBU GES dimaksudkan untuk menunjukkan semangat transisi energi yang sedang dijalankan perusahaan.

    “Pertamina Patra Niaga memahami bahwa masyarakat kini semakin peduli dengan pentingnya menjaga lingkungan. Melalui Green Energy Station, kami hadir untuk mendukung transisi energi hijau sekaligus menyediakan layanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujarnya.

    (fdl/fdl)

  • Vivo Umumkan Stok Bensin di Seluruh SPBU Kosong!

    Stok SPBU Swasta Kosong, Begini Kabar Pembelian Base Fuel dari Pertamina

    Jakarta

    Stok bahan bakar SPBU swasta sudah kosong alias tidak tersedia lagi. Di sisi lain, SPBU swasta masih negosiasi untuk pembelian base fuel lewat Pertamina.

    Shell dan Vivo mengungkapkan stok bensinnya sudah habis. Untuk saat ini tidak tersedia lagi bahan bakar jenis bensin di kedua SPBU swasta tersebut.

    Dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, stok bensin di SPBU Vivo sudah tidak tersedia lagi. Saat ini, yang masih tersedia hanya BBM jenis diesel.

    “Mohon maaf saat ini semua produk BBM Jenis bensin (Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo95) tidak tersedia di semua Lokasi SPBU VIVO. Hanya Produk Diesel yang masih tersedia,” demikian dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, Rabu (15/10/2025).

    Begitu juga dengan Shell. Dikutip dari situs resmi Shell Indonesia, BBM jenis bensin dari Shell seperti Shell Super, Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ sudah tidak tersedia. Shell belum bisa memastikan kapan stok bensin akan kembali normal.

    “Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” tulis Shell di situs resminya. Shell juga memastikan bensin Shell V-Power dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

    PT Pertamina Patra Niaga mengatakan kargo base fuel atau bensin mentah belum akan dipasok ke operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. Pasalnya saat ini masih dalam tahap menunggu kesepakatan negosiasi.

    “(Untuk badan usaha) masih menunggu final (negosiasi), kalau kargo pesanan Pertamina sudah sesuai jadwal,” ucap Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Senin.

    Roberth menyampaikan hingga saat ini masih bernegosiasi dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP).

    Ketiga perusahaan tersebut sebelumnya sudah sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.

    “Beberapa badan usaha swasta sudah dalam tahap nego dengan syarat dan ketentuan yang disampaikan. Kami coba bantu dari sisi penyediaannya,” kata Roberth.

    Roberth mengatakan tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga good corporate governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan dan lain-lain.

    Setelah menuai kesepakatan badan usaha swasta ihwal pemenang pengadaan, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial dan inspeksi bersama yang dilakukan.

    “Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober,” kata Roberth.

    Roberth menekankan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dilakukan dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.

    Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.

    (riar/rgr)

  • Gugatan Perdata Bahlil Terkait BBM Langka Masuk ke Tahap Mediasi 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Oktober 2025

    Gugatan Perdata Bahlil Terkait BBM Langka Masuk ke Tahap Mediasi Nasional 15 Oktober 2025

    Gugatan Perdata Bahlil Terkait BBM Langka Masuk ke Tahap Mediasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gugatan perdata terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah pom bensin swasta telah masuk ke tahap mediasi.
    Hal ini disampaikan oleh Hakim Ketua Ni Kadek Susantiani setelah memeriksa kelengkapan identitas para pihak.
    “Sebelum pemeriksaan kita lakukan, kepada para pihak diwajibkan untuk proses mediasi,” kata Hakim Ketua Ni Kadek Susantiani, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
    Dalam sidang kedua ini, semua pihak sudah hadir.
    Tati Suryati selaku penggugat hadir langsung di ruang sidang ditemani oleh tim kuasa hukumnya, termasuk Boyamin Saiman.
    Sementara itu, Tergugat 1 Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Tergugat 2 Pertamina, dan Tergugat 3 PT Shell Indonesia masing-masing mengutus tim hukum mereka untuk hadir dalam persidangan.
    Hakim Kadek menuturkan, mediasi merupakan proses yang wajib dilalui oleh semua pihak yang bersengketa sebelum gugatan kembali masuk ke persidangan.
    “Saya berharap dalam proses mediasi ini bisa dilakukan dengan iktikad baik dari para pihak dan saya berharap para pihak bisa menemukan titik temu, ada perdamaian yang bisa disepakati,” ujar Hakim Kadek.
    Berhubung para pihak tidak menunjukkan mediator, majelis hakim pun menunjuk Saptono untuk menjadi hakim mediator yang akan memfasilitasi proses ini.
    “Untuk mediator kami akan menunjuk Bapak Saptono SH.MH, selaku mediator dalam proses perkara ini. Nanti akan menjembatani bapak ibu dalam melakukan proses mediasi,” imbuh hakim.
    Hakim menuturkan, para pihak memiliki waktu 30 hari untuk melaksanakan mediasi.
    Persidangan baru dapat dilanjutkan setelah majelis hakim mendapatkan laporan hasil mediasi dari hakim mediator.
    Para pihak pun diarahkan untuk mendaftarkan perkara ini ke ruang mediasi yang berada di lantai 2 PN Jakpus.
    Gugatan ini telah tercatat dalam sistem PN Jakpus pada Senin (29/9/2025) dengan nomor perkara: 648/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst.
    Penggugat diketahui merupakan seorang warga sipil bernama Tati Suryati.
    Pengacara penggugat, Boyamin Saiman, mengatakan, Tati merupakan konsumen dari produk BBM V-Power Nitro+ dengan Research Octane Number (RON) 98 yang merupakan produk dari Shell.
    Biasanya, Tati mengisi bensin dengan produk Shell setiap dua minggu sekali.
    Namun, sejak ada kelangkaan BBM di SPBU swasta pada pertengahan September 2025 lalu, Tati kesulitan untuk mendapatkan Shell hingga harus beralih ke produk Pertamina.
    Kelangkaan BBM di SPBU swasta ini dinilai sebagai suatu perbuatan melawan hukum karena telah membatasi kuota BBM.
    “Bahwa Tergugat I (Menteri ESDM) melalui pernyataan di beberapa media yang dipublikasikan pada tanggal 20 September 2025 menyatakan bahwa pemerintah membuat keputusan untuk tetap melayani penjualan BBM impor tetapi itu akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina (Tergugat II),” ujar Pengacara Tati, Boyamin, dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).
    Atas kebijakannya, Bahlil dinilai secara sengaja melanggar Pasal 12 ayat (2) Perpres 191/2014, yang menyatakan “setiap badan usaha memiliki hak dan kesempatan yang sama melakukan impor minyak bumi, asalkan mendapat rekomendasi dari Kementerian ESDM dan izin dari Kementerian Perdagangan.”
    Pihak penggugat menilai, Bahlil telah memaksa perusahaan swasta untuk membeli BBM dari Pertamina.
    Dalam gugatan ini, Pertamina ikut digugat karena dinilai menjadi fasilitator bagi Menteri ESDM untuk menjalankan perbuatan melawan hukum.
    Sementara itu, Shell selaku perusahaan swasta juga ikut digugat karena dinilai tidak dapat melindungi konsumennya.
    Dalam perkara ini, Bahlil digugat karena telah menyebabkan kerugian materiil dan immateriil.
    Tati menggugat Bahlil untuk membayarkan uang ganti rugi kerugian materil sebesar Rp 1.161.240.
    Angka ini dihitung berdasarkan tagihan dua kali pengisian BBM V-Power Nitro+ RON 98.
    Boyamin mengatakan, sejak tanggal 14 September 2025, mobil Tati yang diisi bensin RON 92 sudah tidak digunakan.
    Tati khawatir, pengisian bensin di bawah RON 98 dapat menyebabkan kerusakan pada mobilnya.
    Sementara itu, Bahlil juga digugat untuk membayar kerugian immateriil senilai Rp 500 juta yang merupakan harga mobil Tati yang sudah diisi RON 92.
    Boyamin mengatakan, kerugian immateriil ini diajukan karena ada kecemasan mobil yang telanjur diisi RON 92 berujung rusak karena biasanya diisi RON 98.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stok di Shell-Vivo Habis Total, Bensin di SPBU Swasta Kosong Semua

    Stok di Shell-Vivo Habis Total, Bensin di SPBU Swasta Kosong Semua

    Jakarta

    Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di SPBU swasta sudah langka. Shell dan Vivo mengungkapkan stok bensinnya sudah habis. Untuk saat ini tidak tersedia lagi bahan bakar jenis bensin di kedua SPBU swasta tersebut.

    Dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, stok bensin di SPBU Vivo sudah tidak tersedia lagi. Saat ini, yang masih tersedia hanya BBM jenis diesel.

    “Mohon maaf saat ini semua produk BBM Jenis bensin (Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo95) tidak tersedia di semua Lokasi SPBU VIVO. Hanya Produk Diesel yang masih tersedia,” demikian dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, Rabu (15/10/2025).

    Sebelumnya, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI belum lama ini, Direktur Vivo Energy Indonesia Leonard Mamahit mengungkap sisa stok BBM hanya tersedia hingga akhir Oktober 2025. Namun, belum sampai akhir Oktober stok BBM Vivo sudah habis.

    “Saat ini memang stok kami sudah habis, di bulan Oktober ini, jadi tidak ada lagi yang bisa kami jual untuk bahan bakarnya. Pada akhir bulan Oktober ini (stok tersisa),” ujar Leonard.

    Begitu juga dengan Shell. Dikutip dari situs resmi Shell Indonesia, BBM jenis bensin dari Shell seperti Shell Super, Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ sudah tidak tersedia. Shell belum bisa memastikan kapan stok bensin akan kembali normal.

    “Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” tulis Shell di situs resminya. Shell juga memastikan bensin Shell V-Power dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

    Bensin dI SPBU Shell Habis Total. Foto: Rifkianto Nugroho

    Stok bensin Shell sendiri sudah kosong sejak awal Oktober 2025. Kosongnya stok bensin di SPBU Shell sudah diprediksi sebelumnya. Presiden Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI pada awal bulan ini juga mengatakan stok bensinnya menipis.

    “Jadi kami memang benar-benar mengalami stock out atau kelangkaan untuk BBM jenis bensin,” ungkap Ingrid.

    Shell sudah mengantisipasi hal tersebut sejak bulan Juni. Shell juga sudah mengajukan permohonan kuota impor tambahan mengingat adanya kenaikan permintaan. Namun dari Kementerian ESDM dijelaskan ada pembatasan kuota impor. SPBU swasta diminta untuk membeli base fuel dari Pertamina. SPBU swasta itu menyanggupi asalkan Pertamina bisa menyediakan base fuel tanpa campuran apa pun.

    Sementara itu, SPBU BP melalui akun Instagram resminya juga mengkonfirmasi bahwa bahan bakar bensin tidak tersedia.

    “Untuk saat ini tidak tersedia BP 92 dan BP Ultimate. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami sedang mengusahakan agar pasokan BBM kembali normal. Terimakasih,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi BP Indonesia yang menjawab pertanyaan warganet mengenai stok BBM di SPBU BP.

    (rgr/din)