Tempat Fasum: SPBU

  • Audit Performa SPBU, Pertamina Gandeng Lembaga Internasional

    Audit Performa SPBU, Pertamina Gandeng Lembaga Internasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga berkomitmen menghadirkan layanan energi yang berkualitas, aman, dan terpercaya untuk masyarakat. Sebagai bagian dari upaya menjaga mutu dan standar operasional, perusahaan melaksanakan audit menyeluruh terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), meliputi seluruh SPBU yang dikelola Pertamina maupun SPBU yang dikelola mitra swasta di seluruh Indonesia.

    Audit ini telah dilakukan Pertamina sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini untuk menjaga konsistensi pelayanan BBM di SPBU kepada masyarakat.

    Audit dilaksanakan oleh lembaga independen internasional yang berbeda-beda sesuai dengan periode kontrak dimana perusahaan yang pernah melakukan audit SPBU Pertamina diantaranya Bureau Veritas, TUV Rheinland, dan Intertek Group PLC. Lembaga independen auditor internasional menilai kesesuaian operasional SPBU Pertamina Patra Niaga berdasarkan standar global.

    Pemeriksaan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari teknis dan administrasi hingga aspek keselamatan dan pelayanan pelanggan.

    Dalam prosesnya, tim auditor independen ini meninjau kelengkapan dokumen operasional seperti checklist harian, pencatatan stok, kualitas BBM, dokumen pengiriman dua periode terakhir, serta sistem penggajian dan penghargaan petugas.

    Selain itu, audit juga meliputi pengecekan sistem keamanan dan infrastruktur SPBU termasuk rekaman CCTV selama satu bulan terakhir, panel listrik, tombol darurat (Emergency Stop Button), hingga kesiapan genset cadangan.

    Untuk tampilan fisik SPBU, Auditor juga melakukan pemeriksaan dan penilaian terkait visual area SPBU, mencakup kebersihan dan kerapian plang serta totem SPBU, serta kondisi area bongkar BBM yang harus selalu kering dan aman. Aspek keselamatan juga tidak ketinggalan menjadi fokus utama melalui pengecekan alat pemadam api ringan (APAR), rambu keselamatan, oil catcher sebagai penampung limbah minyak, serta oil spill kit di setiap pulau pompa.

    Untuk menjamin kualitas dan ketepatan takaran BBM, dilakukan pengujian tera, pengukuran suhu, dan densitas sesuai standar ASTM (American Standard Tables for Measurement). Tim auditor independen ini juga memastikan keabsahan segel metrologi pada dispenser serta memastikan tidak ada modifikasi non-standar.

    Dari sisi layanan, audit turut menilai kesiapan operator dalam mengikuti SOP, termasuk kerapihan seragam dan interaksi dengan pelanggan sebagai bagian dari evaluasi customer experience.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan bahwa audit lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan energi nasional.

    “SPBU adalah wajah Pertamina Patra Niaga di mata publik. Melalui audit bersama lembaga independen, kami memastikan setiap titik layanan beroperasi dengan prinsip integritas, akurasi, dan keselamatan tinggi. Kami ingin memastikan SPBU Pertamina selalu menjadi tempat yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar Roberth.

    Lebih lanjut, Roberth menambahkan bahwa kegiatan audit ini merupakan bagian dari program evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina Patra Niaga di seluruh jaringan SPBU, baik yang dikelola langsung oleh Pertamina maupun oleh mitra swasta.

    “Hasil asesmen akan menjadi dasar bagi perbaikan berkelanjutan agar setiap titik layanan mampu memberikan energi yang tepat, aman, dan terpercaya bagi masyarakat,” tutup Roberth.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Patra Niaga pastikan SPBU diaudit lembaga internasional

    Pertamina Patra Niaga pastikan SPBU diaudit lembaga internasional

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga memastikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) perusahaannya telah diaudit oleh lembaga auditor independen internasional.

    Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan perusahaannya terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan energi yang berkualitas, aman dan terpercaya bagi masyarakat.

    Menurut dia, sebagai bagian dari upaya menjaga mutu dan standar operasional, perusahaan melaksanakan audit menyeluruh SPBU yang meliputi seluruh SPBU yang dikelola Pertamina dan SPBU yang dikelola mitra swasta di seluruh Indonesia.

    “Audit ini telah dilakukan Pertamina sejak 2007 sampai dengan saat ini untuk menjaga konsistensi pelayanan BBM di SPBU kepada masyarakat,” katanya, menjelaskan.

    Roberth menambahkan audit dilaksanakan oleh lembaga independen internasional yang berbeda-beda sesuai dengan periode kontrak.

    Sejumlah perusahaan yang pernah melakukan audit SPBU Pertamina di antaranya Bureau Veritas, TUV Rheinland, dan Intertek Group PLC.

    Ia mengatakan lembaga auditor independen internasional menilai kesesuaian operasional SPBU Pertamina Patra Niaga berdasarkan standar global.

    Pemeriksaan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari teknis dan administrasi hingga aspek keselamatan dan pelayanan pelanggan.

    Dalam prosesnya, tim auditor independen tersebut meninjau kelengkapan dokumen operasional seperti checklist harian, pencatatan stok, kualitas BBM, dokumen pengiriman dua periode terakhir, serta sistem penggajian dan penghargaan petugas.

    Selain itu, audit juga meliputi pengecekan sistem keamanan dan infrastruktur SPBU termasuk rekaman CCTV selama satu bulan terakhir, panel listrik, tombol darurat (emergency stop button), hingga kesiapan genset cadangan.

    Untuk tampilan fisik SPBU, auditor juga melakukan pemeriksaan dan penilaian terkait visual area SPBU, mencakup kebersihan dan kerapian plang serta totem SPBU, serta kondisi area bongkar BBM yang harus selalu kering dan aman.

    Aspek keselamatan juga menjadi fokus utama melalui pengecekan alat pemadam api ringan (APAR), rambu keselamatan, oil catcher sebagai penampung limbah minyak, serta oil spill kit di setiap area pompa.

    Untuk menjamin kualitas dan ketepatan takaran BBM, dilakukan pengujian tera, pengukuran suhu, dan densitas sesuai standar ASTM (American Standard Tables for Measurement).

    Tim auditor independen itu, lanjutnya, juga memastikan keabsahan segel metrologi pada dispenser serta memastikan tidak ada modifikasi nonstandar.

    Dari sisi layanan, audit turut menilai kesiapan operator dalam mengikuti SOP, termasuk kerapian seragam dan interaksi dengan pelanggan sebagai bagian dari evaluasi customer experience.

    Roberth juga menegaskan bahwa audit lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan energi nasional.

    “SPBU adalah wajah Pertamina Patra Niaga di mata publik. Melalui audit bersama lembaga independen, kami memastikan setiap titik layanan beroperasi dengan prinsip integritas, akurasi, dan keselamatan tinggi. Kami ingin memastikan SPBU Pertamina selalu menjadi tempat yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Roberth mengatakan bahwa kegiatan audit ini merupakan bagian dari program evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina Patra Niaga di seluruh jaringan SPBU, baik yang dikelola langsung oleh Pertamina maupun mitra swasta.

    “Hasil asesmen akan menjadi dasar bagi perbaikan berkelanjutan agar setiap titik layanan mampu memberikan energi yang tepat, aman, dan terpercaya bagi masyarakat,” kata Roberth.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Jelaskan soal Solar Langka dan Pertalite Rp 18.000 di Minahasa Tenggara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Pertamina Jelaskan soal Solar Langka dan Pertalite Rp 18.000 di Minahasa Tenggara Regional 18 Oktober 2025

    Pertamina Jelaskan soal Solar Langka dan Pertalite Rp 18.000 di Minahasa Tenggara
    Penulis
    MINAHASA TENGGARA, KOMPAS.com
    – Terjadi kelangkaan dan lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara.
    Solar dilaporkan kosong dan harga Pertalite eceran mencapai Rp 18.000 per liter pada Senin (13/10/2025).
    Menanggapi hal itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan bahwa kondisi penyaluran dan ketersediaan BBM jenis Biosolar dan Pertalite di Mitra telah kembali normal dan kondusif.
    “Sejak tanggal 15 Oktober 2025, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Minahasa Tenggara telah beroperasi dan menyalurkan Biosolar serta Pertalite kepada masyarakat secara lancar,” kata Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, dalam keterangan pers, Sabtu (18/10/2025).
    Rum menjelaskan bahwa terdapat 2 lembaga penyalur resmi Pertamina di wilayah Ratotok, yaitu SPBU Nelayan 7895902 dan Pertashop 7P95904.
    Pertamina menyalurkan BBM produk Biosolar sebanyak 128.000 liter per bulan dan produk Pertalite sebanyak 461.000 liter per bulan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ratatotok dan sekitarnya.
    “Kami menghimbau agar masyarakat dapat membeli secara langsung BBM di lembaga penyalur resmi milik Pertamina dan tidak membeli melalui pedagang BBM eceran,” tambah T. Muhammad Rum.
    Sebelumnya, kelangkaan solar dan lonjakan harga pertalite melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di sektor perikanan dan usaha kecil.
    Harga pertalite eceran mencapai Rp 18.000 per liter dan solar dilaporkan kosong di sejumlah wilayah, membuat nelayan dan pelaku usaha kewalahan.
    Berdasarkan pantauan di lapangan, krisis ini sangat menyulitkan warga untuk beraktivitas. Masyarakat kini harus menghadapi dua masalah sekaligus: harga Pertalite yang melambung tajam dan kelangkaan pasokan BBM solar di tingkat pengecer.
    Kelangkaan pasokan BBM, khususnya solar, menjadi kendala utama bagi nelayan di Mitra. Randy, seorang warga Ratatotok, menyampaikan kesulitan ini pada Senin, 13 Oktober 2025.
     
    “Susah sekali sekarang. Solar tidak ada sama sekali, padahal itu yang kami pakai untuk melaut,” ujar Randy dikutip Tribun Mitra, Selasa (14/10/2025).
    Ia menambahkan bahwa harga pertalite yang tersedia pun sudah terlalu mahal untuk dibeli.
    “Kalau beli pertalite pun sudah terlalu mahal,” katanya lagi.
    Dampak lonjakan harga BBM eceran juga dirasakan pelaku usaha jasa Tromol untuk pengolahan emas. Kenaikan harga ini membuat biaya operasional mereka melonjak drastis.
    Pengusaha tersebut mengaku sangat khawatir jika kondisi harga harian yang tidak menentu ini terus berlangsung.
    “Kalau terus begini, kami bisa rugi besar. Setiap hari harga naik,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Patra Niaga pastikan toilet dan mushala SPBU selalu bersih

    Pertamina Patra Niaga pastikan toilet dan mushala SPBU selalu bersih

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga memastikan fasilitas toilet dan mushala di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) selalu bersih dan nyaman.

    “Dalam rangka meningkatkan pelayanan pelanggan di SPBU, kami memastikan bahwa seluruh fasilitas di SPBU, seperti toilet dan mushala, dalam kondisi bersih, wangi, dan nyaman digunakan masyarakat,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Pada Jumat (17/10/2025), Mars Ega meninjau langsung kondisi fasilitas di SPBU termasuk toilet dan mushala dalam kegiatan Pantau SPBU di salah satu SPBU di Jakarta.

    Pada kesempatan itu, Mars Ega memberikan arahan kepada operator, pengawas, dan petugas kebersihan agar terus menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas di SPBU.

    “Disiplin dan semangat melayani harus dijaga oleh seluruh petugas di lapangan,” sebutnya.

    Program Pantau SPBU ini juga berjalan di Regional Pertamina Patra Niaga yang melibatkan seluruh pekerja sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

    Selain itu, Pertamina Patra Niaga sejak 2023 juga telah menjalankan program Retail Make Over, yang hingga saat ini telah melakukan renovasi terhadap 1.200 SPBU, termasuk perbaikan toilet dan mushala agar dapat dirasakan nyaman bagi pelanggan.

    “Kami juga mengaktifkan tim ServQ (Service & Quality) yang setiap harinya berkeliling melakukan pengawasan dan inspeksi langsung di lapangan untuk memastikan kualitas layanan, kebersihan fasilitas, dan mutu produk di SPBU terjaga dengan baik,” sebut Mars Ega.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengendara Nekat Terobos Banjir di Jalan Pitara Raya Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Pengendara Nekat Terobos Banjir di Jalan Pitara Raya Depok Megapolitan 17 Oktober 2025

    Pengendara Nekat Terobos Banjir di Jalan Pitara Raya Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Banjir menggenangi Jalan Pitara Raya, Kota Depok, Jumat (17/10/2025) malam, usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 18.00 hingga 19.00 WIB.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, air setinggi 20-30 sentimeter menutupi hampir seluruh badan jalan.
    Meski genangan cukup tinggi, sejumlah pengendara motor dan mobil terlihat tetap nekat menerobos banjir.
    Beberapa pengendara motor bahkan tampak kesulitan menjaga keseimbangan saat melintas di tengah arus air yang deras.
    Tak sedikit dari mereka yang akhirnya nyaris terjatuh karena genangan cukup kuat menahan laju kendaraan.
    Akibat kondisi ini, arus lalu lintas di Jalan Pitara Raya mengalami kemacetan panjang.
    Antrean kendaraan mengular dari SPBU Pertamina Pitara hingga Masjid Jami’ Baitul Ihsan. Sebagian pengendara akhirnya memilih menepi atau memutar arah mencari jalan alternatif.
    Warga sekitar, Iwan (bukan nama sebenarnya), mengatakan bahwa air mulai menggenangi jalan mulai sekitar pukul 18.00 WIB. Menurut Iwan, banjir terjadi karena air sungai yang meluap.
    “Meluapnya itu mulai keliatan sekitar jam enam lewat dikit, pas hujan lagi deres-deresnya,” ujar Iwan saat ditemui di lokasi, Jumat.
    Menurut Iwan, meski tak ada kendaraan yang mogok, sempat terjadi insiden kecil saat salah satu pengendara motor terjatuh karena melawan arus air.
    “Belum ada motor yang mogok, tapi tadi sempet ada motor CBR yang jatuh karena maksa lewat, airnya lumayan deras soalnya,” kata dia.
    Sementara itu, seorang pengendara motor bernama Dani (27) tetap memutuskan untuk menerobos banjir karena harus segera pulang ke rumah.
    “Tadi sudah keburu di tengah jalan, jadi ya terobos aja. Kalau muter jauh banget, bisa setengah jam lagi nyampenya,” kata Dani.
    Meski sempat waswas karena arus air cukup kuat, ia memilih melanjutkan perjalanan dengan kecepatan rendah.
    “Deg-degan juga sih, apalagi airnya kelihatan sampe nutup setengah ban. Tapi pelan-pelan aja, asal gas stabil,” ujar dia.
    Hingga pukul 21.35 WIB, genangan air di Jalan Pitara Raya masih belum surut sepenuhnya.
    Beberapa warga terlihat membantu mengatur arus lalu lintas agar kendaraan yang melintas tidak saling berhimpitan di tengah banjir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hadirkan Tim Serv-Q & Direksi Ikut Pantau

    Hadirkan Tim Serv-Q & Direksi Ikut Pantau

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga meluncurkan Tim Serv-Q (Service & Quality) di seluruh wilayah operasional untuk memastikan layanan di SPBU berjalan dengan baik.

    Serv-Q ini akan aktif melakukan inspeksi dan memastikan kualitas, kuantitas dan standard layanan dari mulai toilet, musala dan kebersihan SPBU berjalan dengan baik.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan Serv-Q ini akan memperkuat program Pertamina Way SPBU yang sudah ada yang merupakan standar operasional SPBU.

    Tim ServQ sendiri dilengkapi dengan berbagai peralatan pengujian dengan peralatan lengkap dan proses pengujian terstandar, pengawasan dapat dilakukan dengan cepat dan menyeluruh.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas masukan, saran dan kritik yang diberikan sebagai bahan perbaikan layanan Pertamina kepada masyarakat dan itu merupakan bentuk kepedulian publik kepada kami selaku BUMN untuk terus introspeksi dan berbenah lebih baik,” ujar Mars Ega dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025).

    Mars Ega menambahkan sejalan dengan program Pertamina Way SPBU, seluruh SPBU Pertamina di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, selalu melalukan pengawasan dan pengujian kualitas melalui pengecekan Quality & Quantity setiap hari, yang meliputi uji takaran nozzle, visual check terkait kesesuaian warna produk BBM, density, temperatur, dan water content.

    “Setiap sampel produk diuji langsung di SPBU dan setiap hari display produk harian diganti oleh SPBU untuk dapat ditunjukkan kepada konsumen sebagai bentuk transparansi kualitas bahan bakar yang mereka terima setiap hari,” ujar Mars Ega.

    Dalam memastikan standar pelayanan pelanggan di SPBU terus terjaga, ia pun, turun langsung ke lapangan dalam kegiatan Pantau Bareng SPBU pada Jumat (17/10) di SPBU 31.12802 MT Haryono, Jakarta.

    Selain meninjau operasional, Mars Ega juga melayani pelanggan secara langsung serta berbincang dengan operator untuk memastikan pelayanan kepada konsumen berjalan dengan baik. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Direksi dan seluruh pekerja Pertamina Patra Niaga untuk menjaga mutu produk, kualitas pelayanan, serta kenyamanan fasilitas di seluruh SPBU Pertamina.

    “Pada kesempatan hari ini, saya berkesempatan secara langsung menjadi operator dan melayani pelanggan. Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan yang datang ke SPBU Pertamina merasakan pelayanan yang ramah dan nyaman. Kualitas BBM harus terjamin, fasilitas harus bersih dan nyaman, serta petugas operator di lapangan harus siap memberikan layanan terbaik,” jelas Mars Ega.

    Kegiatan Pantau SPBU ini dilakukan secara rutin oleh seluruh jajaran Pertamina Patra Niaga di seluruh wilayah operasional, sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas pelayanan pelayanan prima, dan kepuasan pelanggan di setiap SPBU Pertamina.

    (hns/hns)

  • Pertamina Patra Niaga jaga kualitas layanan lewat program Pantau SPBU

    Pertamina Patra Niaga jaga kualitas layanan lewat program Pantau SPBU

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas layanannya di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) lewat program Pantau SPBU.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan kegiatan Pantau SPBU ini dilakukan secara rutin oleh direksi dan jajaran Pertamina Patra Niaga di seluruh wilayah operasional.

    “Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas pelayanan yang prima dan kepuasan pelanggan di setiap SPBU Pertamina,” katanya saat kegiatan Pantau SPBU di SPBU 31.12802 MT Haryono, Jakarta, Jumat.

    Selain meninjau operasional, Mars Ega juga melayani pelanggan serta berbincang dengan operator untuk memastikan pelayanan kepada konsumen berjalan dengan baik.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin direksi dan seluruh pekerja Pertamina Patra Niaga untuk menjaga mutu produk, kualitas pelayanan, serta kenyamanan fasilitas di seluruh SPBU Pertamina.

    “Pada kesempatan ini, saya menjadi operator dan melayani pelanggan. Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan yang datang ke SPBU Pertamina merasakan pelayanan yang ramah dan nyaman. Kualitas BBM harus terjamin, fasilitas harus bersih dan nyaman, serta petugas operator di lapangan harus siap memberikan layanan terbaik,” jelas Mars Ega.

    Seorang pelanggan, yang merupakan pengemudi ojek daring, Firgiawan merespons positif kehadiran direksi melayani masyarakat.

    “Saya lagi isi BBM, tiba-tiba ada pihak dari Pertamina datang dan nanya-nanya, saya jawab pakai Pertamax Green,” ujarnya.

    Suherman, seorang aparatur sipil negara, juga menyampaikan apresiasinya.

    “Tadi saya isi Pertamax. Saya pakai Pertamax dari dulu. Sampai saat ini, aman-aman saja, belum ada keluhan,” ungkapnya.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPBU Swasta Putuskan Beli BBM dari Pertamina atau Tidak Malam Ini
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Oktober 2025

    SPBU Swasta Putuskan Beli BBM dari Pertamina atau Tidak Malam Ini Nasional 17 Oktober 2025

    SPBU Swasta Putuskan Beli BBM dari Pertamina atau Tidak Malam Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, pihaknya terus melakukan negosiasi dengan SPBU swasta terkait pembelian
    base fuel
    atau BBM murni dari Pertamina.
    Simon mengeklaim, SPBU swasta akan membuat keputusan pada malam ini.
    “Masih berjalan terus saat ini dengan badan usaha BBM swasta, kemungkinan sore atau malam ini akan segera ada keputusan. Saya dengar akan ada beberapa, tetapi kita akan tetap terus,” kata Simon, di Istana, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
    “Karena yang pasti kami kan selalu mendukung seperti yang selalu kami sampaikan, (kami)
    open book
    jadi komersialnya secara terbuka. Semua bisa, bisa secara terbuka. Dan kami berharap agar harga yang ada di masyarakat tidak terjadi kenaikan, jadi harganya tetap,” sambung dia.
    Saat ditanya apakah SPBU swasta dipastikan membeli BBM dari Pertamina atau tidak, Simon tak menjawab secara tegas.
    “Masih pembicaraan rapat dengan badan usaha BBM swasta. Sore atau malam ini salah satunya keputusannya,” imbuh Simon.
    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis proses negosiasi antara PT Pertamina (Persero) dan badan usaha SPBU swasta akan menghasilkan kesepakatan positif.
    Stok bahan bakar minyak (BBM) pada SPBU swasta pun ditargetkan kembali normal pada akhir bulan ini.
    Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan optimisme itu menyusul diubahnya mekanisme negosiasi antara Pertamina dengan badan usaha swasta.
    Jika sebelumnya proses negosiasi dilakukan secara bersamaan, kini masing-masing perusahaan swasta melakukan negosiasi secara langsung dengan Pertamina sebagai penyedia base fuel atau BBM murni.
    “Jadi masing-masing badan usaha swasta nanti yang berkomitmen dengan Pertamina. Jadi enggak satu dikumpul lagi, nanti masing-masing di-treatment satu-satu. Karena ternyata begitu digabung, tuh tiga masuk, satu sudah lolos, satunya mundur,” ujar Laode, ditemui di JICC, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Pelajar Depok Nongkrong di SPBU Swasta Sejak Tiga Tahun Lalu, Karyawan: Kayak Teman Sendiri
                        Megapolitan

    6 Pelajar Depok Nongkrong di SPBU Swasta Sejak Tiga Tahun Lalu, Karyawan: Kayak Teman Sendiri Megapolitan

    Pelajar Depok Nongkrong di SPBU Swasta Sejak Tiga Tahun Lalu, Karyawan: Kayak Teman Sendiri
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Fenomena pelajar yang menjadikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Siliwangi, Kota Depok, sebagai tempat nongkrong ternyata bukan hal baru.
    Novi, salah satu karyawan SPBU Shell di lokasi tersebut, mengatakan kebiasaan pelajar duduk santai di dalam minimarket sudah berlangsung sejak dua hingga tiga tahun terakhir.
    “Dua tahunan, hampir tiga tahunan lah, itu emang dari awal dari zamannya, yang masuk SMA,” kata Novi saat ditemui, Jumat (17/10/2025).
    Menurut Novi, para pelajar itu sudah cukup akrab dengan para karyawan di SPBU. Hubungan mereka pun terjalin akrab sehingga kerap saling menyapa saat bertemu.
    “Sudah saling kenal sih sebenarnya, cuma beberapa orang aja. Jadi kayak ‘Halo, Mbak’. Begitu aja sih,” ujarnya.
    Novi menjelaskan, para pelajar biasanya datang ke SPBU seusai jam pelajaran sekolah, terutama pada hari kerja.
    “Biasanya kalau misalkan hari biasa nih, dari Senin sampai Kamis, biasanya itu dari jam 14.00 WIB atau jam 14.30 WIB mereka udah mulai
    stand by
    di sini. Kalau misalkan mereka lagi (ujian) semester, biasanya jam 11.00 WIB,” katanya.
    Sebagian besar pelajar yang datang merupakan siswa dari SMA Mardi Yuana, sekolah yang berlokasi tidak jauh dari SPBU tersebut. Ada juga beberapa pelajar dari sekolah lain di kawasan sekitar.
    “Biasanya sih rata-rata di sini itu kelas 2 atau kelas 3, SMA Mardi Yuana. Cuma, kalau untuk yang sekolah lain, kemungkinan kayak enggak jauh dari Hermina sih, cuman ada beberapa orang aja,” tutur Novi.
    Kebiasaan nongkrong di minimarket SPBU itu, lanjut Novi, sudah menjadi rutinitas yang hampir tak pernah absen setiap hari sekolah.
    “Hampir setiap hari. Terkecuali hari
    weekend
    ya. Cuman kalau misalkan hari
    weekend
    , biasanya hari Minggu nih cuman ada 2-3 orang dan itu biasanya dia ke gereja baru nanti dia mampir ke sini,” ujarnya.
    Para pelajar biasanya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berbincang santai, makan, atau bermain gim di ponsel, baik di dalam minimarket maupun di area meja depan yang memang disediakan.
    “Kalau lamanya sih, perkiranya kurang lebihnya satu jam sih dan biasanya juga nongkrongnya kalau enggak di meja sini, atau enggak di depan, makanya dibikin kayak meja bangku begitu di depan karena itu,” jelas Novi.
    Meski suasana umumnya kondusif, Novi tak menampik bahwa terkadang muncul gesekan kecil antara para pelajar dengan pengunjung lain.
    “Ada beberapa anak juga yang diomeli sama
    customer
    lain gitu dan belum lama ini kejadian diomelin juga sama customer gara-garanya ngomong kotor sih, ngomong yang enggak disukai gitu, makanya dia sampai diomeli tapi dari kami juga kasih imbauan ke mereka,” katanya.
    Selain itu, Novi juga mengaku sering menyaksikan berbagai perilaku unik dari para pelajar.
    “Paling kayak pacaran aja sih. Sampai diituin (diomeli) juga sih, ditegur juga. Karena kan pacarannya di pojok sini, kan? ‘Eh, ngapain pacaran di situ?’ Pacaran mah di rumah atau di mana,” ujar Novi sambil tersenyum.
    Meski begitu, kehadiran para pelajar tidak dianggap mengganggu oleh pihak SPBU. Justru, menurut Novi, mereka membawa dampak positif, baik secara sosial maupun ekonomi.
    “Sebenarnya kalau seneng sih, pasti seneng banget ya. Karena kan, yang pertama itu kan, yang awalnya enggak deket nih, jadi deket banget. Menambah lagi teman,” katanya.
    Novi menambahkan, keberadaan para pelajar juga membantu meningkatkan penjualan di minimarket, terutama ketika stok bahan bakar sedang kosong.
    “Terus kedua itu menambah sales juga sih. Apalagi kan kondisi bensin lagi enggak ada nih, ya kan. Ada anak-anak nih, yaudah. Lumayan lah, dalam sehari itu paling, ya, Rp 500.000-an lah. Rp 200.000–500.000 kalau lagi agak sepi,” ujarnya.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Jumat (17/10/2025) siang, suasana di SPBU Shell Jalan Siliwangi tampak berbeda dari biasanya.
    Alih-alih kendaraan yang mengantre bahan bakar, sejumlah pelajar berseragam SMA Mardi Yuana terlihat datang beriringan menuju minimarket.
    Suara deru mesin kendaraan pun tergantikan dengan canda tawa para pelajar yang duduk santai di dalam minimarket, menikmati waktu luang selepas sekolah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jurus Pramono Ubah Pola "Kejar Setoran" Proyek di Jakarta Jelang Akhir Tahun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Jurus Pramono Ubah Pola "Kejar Setoran" Proyek di Jakarta Jelang Akhir Tahun Megapolitan 17 Oktober 2025

    Jurus Pramono Ubah Pola “Kejar Setoran” Proyek di Jakarta Jelang Akhir Tahun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui pelaksanaan berbagai proyek pembangunan di Ibu Kota masih sering menumpuk di penghujung tahun.
    Pola itu, menurut dia, seperti sistem “kejar setoran” yang harus segera diubah agar pengerjaan proyek lebih efisien dan terencana.
    “Saya juga harus mengatakan apa adanya, memang pola pemanfaatan keuangan kita, APBD kita, itu masih sering kali di ujung itu kayak ngejar setoran,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025).
    Pramono mengatakan, realisasi anggaran di Pemprov DKI masih kerap dilakukan secara terburu-buru menjelang penutupan tahun anggaran.
    Ia mencontohkan, sejumlah proyek galian yang dilakukan secara bersamaan di berbagai titik Jakarta, seperti di kawasan Fatmawati yang tengah menjadi sorotan publik.
    “Yang pertama, memang perencanaannya sudah cukup lama, termasuk yang disebut dengan
    table trap
    yang di Fatmawati yang sekarang lagi mendapatkan sorotan publik. Itu bukan sesuatu yang baru,” kata Pramono.
    Mantan Sekretaris Kabinet itu berencana memperbaiki sistem perencanaan dan pelaksanaan anggaran agar proyek-proyek di Jakarta tak lagi menumpuk di akhir tahun.
    Ia ingin meniru pola yang diterapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah pimpinan Basuki Hadimuljono.
    Di kementerian tersebut, proses pelelangan proyek dilakukan sejak awal tahun, sehingga waktu pengerjaan lebih panjang dan penyerapan anggaran lebih merata.
    “Tetapi di balai kota sendiri saya sudah menyampaikan dari awal bahwa nanti untuk APBD di tahun 2026, dari awal kalau perlu bahkan sebelumnya, sudah dilakukan lelang, seperti yang dulu pernah kami lakukan ketika pemerintah pusat, menterinya pada waktu itu Pak Basuki (Menteri PUPR),” ungkap Pramono.
    Dengan sistem baru itu, Pramono berharap pelaksanaan proyek di Jakarta bisa lebih terjadwal dan tidak berbarengan pada waktu yang sama.
    “Maka dengan pola yang sama, saya akan dorong supaya enggak semuanya kejar-kejaran di akhir tahun,” ungkap Pramono.
    Saat ini sejumlah proyek galian sedang dikerjakan bersamaan di beberapa titik Jakarta.
    Di Jalan Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat, misalnya, terdapat proyek relokasi kabel udara ke bawah tanah.
    “Betul, sedang relokasi, penataan untuk kabel bawah tanah,” kata Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Barat, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/10/2025).
    Proyek ini ditargetkan rampung dalam empat bulan dan kini menyebabkan kepadatan lalu lintas dari arah Puri Kembangan menuju Jalan Meruya Ilir Raya.
    Selain itu, Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ditutup total mulai pukul 09.00 WIB karena ada proyek galian pada Selasa (14/10/2024).
    Di Simpang Fatmawati–TB Simatupang, Jakarta Selatan, kemacetan yang terjadi bukan karena galian, melainkan pembangunan
    speed table
    atau pembatas kecepatan.
    Di Jalan TB Simatupang juga jadi lokasi langganan kemacetan karena beberapa galian seperti proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
    Dari simpang Pasar Minggu hingga Ampera, sedang ada pembangunan pipanisasi PAM Jaya. Lalu, dari Ampera hingga mendekati SPBU Fatmawati, ada proyek milik PAL Jaya.
    “Di Simpang Fatmawati ini kami sedang melakukan pembuatan speed bump. Speed bump ini mendirikan trotoar di posisi di simpang supaya itu buat fasilitas pejalan kaki,” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, saat ditemui di wilayah Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.