Tempat Fasum: SPBU

  • Harus Kuras Tangki-Ganti Busi Baru Normal Lagi

    Harus Kuras Tangki-Ganti Busi Baru Normal Lagi

    Jakarta

    Banyak motor di Jawa Timur dikeluhkan brebet usai isi Pertalite. Tangki pun harus dikuras hingga ganti busi baru bisa normal lagi.

    Penggunaan Pertalite pada motor-motor di Jawa Timur jadi sorotan. Sebab, puluhan motor mengalami brebet usai mengisi Pertalite. Keluhan itu dialami para pemotor di daerah Bojonegoro, Tuban, Sidoarjo, hingga Lamongan. Mereka mengeluhkan motornya mengalami masalah habis diisi Pertalite. Motornya ngadat, tarikan berat, hingga membuat para pemotor itu berbondong-bondong pergi ke bengkel.

    Dikutip detikJatim, salah seorang mekanik di bengkel resmi di kawasan Bojonegoro Suliswanto mengungkap, dia menerima 45 keluhan motor brebet usai mengisi Pertalite.

    “Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi,” ujarnya.

    Bengkel di Sidoarjo juga mengalami hal serupa. Banyak motor-motor mengalami masalah usai mengisi Pertalite.

    “Tiga hari ini banyak motor masuk dengan keluhan sama. Rata-rata Honda BeAT keluaran 2020 ke atas, sistem injeksi. Semua mengaku baru isi Pertalite,” tutur Firman, mekanik di kawasan Magersari, Sidoarjo.

    Belum diketahui penyebab pasti di balik fenomena motor brebet di Jawa Timur itu. Pihak kepolisian di sejumlah daerah mulai mengambil sampel bahan bakar dari SPBU untuk diuji di laboratorium. Sementara Pertamina mendirikan posko pengaduan di SPBU guna menampung laporan warga.

    “Sejauh ini hasil monitoring di media sosial ada 3 laporan dan postingan terkait yang sudah kami telusuri hingga ke titik SPBU pembelian produk BBM-nya,” terang Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.

    Penyebab Motor Brebet

    Motor brebet memang berkaitan dengan bahan bakar. Mengutip laman Daya Auto, ada beberapa hal yang mempengaruhi motor brebet. Pertama adalah kualitas bahan bakar. Bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi atau berkualitas rendah bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Keberadaan air di tangki bahan bakar juga bikin motor brebet. Sebab dapat mengganggu pembakaran dan mengurangi bahan bakar ke ruang pembakaran.

    Selanjutnya, filter udara yang kotor atau aus juga dapat menghambat aliran udara ke mesin. Kemudian busi juga ikut mempengaruhi. Busi yang kotor dapat menghambat pembakaran bahan bakar. Fuel pump juga bisa menjadi penyebab motor brebet saat digas.

    (dry/din)

  • Kementerian ESDM memastikan Pertamina tangani keluhan soal pertalite

    Kementerian ESDM memastikan Pertamina tangani keluhan soal pertalite

    Apabila memang ada yang terdampak dan kami berkomitmen untuk menangani keluhan tersebut.

    Surabaya (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Pertamina Patra Niaga akan menangani keluhan masyarakat mengenai sepeda motor mereka yang terkendala mesinnya setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jawa Timur.

    “Apabila memang penyebabnya Pertamina tentu akan dilakukan langkah-langkah selanjutnya. Semua akan dihandle oleh Pertamina,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

    Meski demikian, kata Laode, berdasarkan pengecekan langsung di SPBU 54.601.79, di Jalan Kayoon, Surabaya, dan SPBU 53.611.01 Gresik pada Rabu (29/10), tidak ditemukan adanya kandungan air dalam BBM.

    Pengecekan dilakukan melalui uji pasta air untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan air di dalam BBM serta uji visual untuk mengetahui ada atau tidaknya pengotor atau kontaminan lain di dalam BBM.

    Laode mengatakan uji pasta air dan uji visual itu sebenarnya merupakan prosedur standar yang rutin dilakukan pada semua SPBU sebelum operasi berjalan lantaran sangat berbahaya apabila terdapat air di dalam BBM.

    “Air itu tidak boleh sama sekali berada di dalam BBM. Kandungan air kan bisa dari moda transportasinya, bisa juga mungkin ada air bebas yang masuk yang tidak kita ketahui,” katanya lagi.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra memastikan pihaknya langsung mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi dan memulai investigasi atas Keluhan-keluhan masyarakat khususnya di wilayah Jawa Timur.

    “Ini untuk mencari tahu permasalahannya. Oleh karena itu, kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya. Apabila memang ada yang terdampak dan kami berkomitmen untuk menangani keluhan tersebut,” kata Mars Ega.

    Pertamina Patra Niaga pun telah membuat posko keluhan masyarakat di masing-masing SPBU, sehingga masyarakat bisa datang langsung ke SPBU untuk mendapat penanganan hingga ganti rugi sesuai perjanjian.

    Masyarakat juga bisa menyalurkan keluhannya ke Pertamina Call Center di nomor 135.

    “Meskipun tadi yang disampaikan Pak Dirjen ini masih sifatnya dugaan, tapi bentuk komitmen kami dengan layanan terbaik maka kami akan memperhatikan keluhan-keluhan tersebut,” katanya pula.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian ESDM cek langsung kualitas BBM di SPBU Surabaya dan Gresik

    Kementerian ESDM cek langsung kualitas BBM di SPBU Surabaya dan Gresik

    Kementerian ESDM melakukan uji pasta air untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan air di dalam BBM ini…

    Surabaya (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengecek secara langsung kualitas bahan bakar minyak (BBM) pada sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, menindaklanjuti banyaknya aduan sepeda motor terkendala mesinnya setelah mengisi pertalite.

    SPBU yang dikunjungi, di antaranya adalah SPBU 54.601.79 di Jalan Kayoon, Surabaya, dan SPBU 53.611.01 di Gresik.

    “Saya bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga hari ini menjalankan salah satu amanah dari Bapak Menteri terkait pelayanan terbaik kepada masyarakat, yaitu dugaan atas terdapatnya kandungan air pada BBM,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman, di Surabaya, Rabu.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, Kementerian ESDM melakukan uji pasta air untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan air di dalam BBM ini dengan mengoleskan pasta ke dalam pipa yang dimasukkan ke dalam BBM.

    Apabila tetap berwarna kuning, maka BBM yang diuji tersebut tidak terdapat kandungan air di dalamnya.

    Pengecekan di SPBU Kayoon dilakukan terhadap BBM yang ada pada truck, tangki pendam, serta dispenser hingga didapati hasil seluruhnya tetap berwarna kuning yang menandakan bahwa BBM tersebut tidak mengandung air.

    “Apabila dia terdapat kandungan air, tadi kami sudah perlihatkan juga, itu dia akan berubah warnanya menjadi merah. Sedangkan ini tidak ditemukan (pencampuran air),” kata Laode.

    Tak hanya uji pasta air, Kementerian ESDM juga melakukan uji visual yang penting untuk mengetahui ada atau tidaknya pengotor atau kontaminan lain di dalam BBM.

    Dari dua SPBU yang dilakukan uji visual ini, tidak ditemukan kontaminan di dalam BBM, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya free water atau air yang tercampur di dalam BBM.

    Berdasarkan catatan terbaru Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus per Rabu (29/10), terdapat 162 kendaraan terkendala mesin meliputi 155 sepeda motor dan tujuh mobil yang terjadi pada 13 daerah di Jatim.

    Berikut rinciannya:

    1. Kabupaten Bojonegoro 59 kendaraan
    2. Kabupaten Tuban 44 kendaraan
    3. Kota Surabaya 23 kendaraan
    4. Kabupaten Sidoarjo 13 kendaraan
    5. Kabupaten Lamongan 5 kendaraan
    6. Kota Kediri tiga kendaraan
    7. Kabupaten Gresik tiga kendaraan
    8. Kabupaten Malang tiga kendaraan
    9. Kabupaten Pasuruan tiga kendaraan
    10. Kabupaten Jombang dua kendaraan
    11. Kabupaten Kediri dua kendaraan
    12. Kabupaten Nganjuk satu kendaraan
    13. Kabupaten Pasuruan satu kendaraan.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketua Komisi XII DPR minta Pertamina Patra Niaga jaga kualitas BBM

    Ketua Komisi XII DPR minta Pertamina Patra Niaga jaga kualitas BBM

    Jakart (ANTARA) – Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya meminta Pertamina Patra Niaga memastikan kualitas bahan bakar minyak atau BBM yang beredar tetap sesuai standar sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.

    “Kami mencermati laporan tersebut dan menilai perlu dilakukan pengecekan kualitas secara menyeluruh. Kepastian kondisi BBM penting agar masyarakat tidak dirugikan dan tetap merasa tenang,” kata Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Hal itu disampaikan Bambang Patijaya menanggapi laporan masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Timur mengenai gangguan kendaraan setelah pengisian BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

    Bambang mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga yang telah melakukan pengambilan sampel dan uji laboratorium.

    Ia menekankan perlunya proses pemeriksaan yang lebih luas pada jaringan distribusi terkait, serta penyampaian hasil secara jelas kepada publik.

    Sebagai tindak lanjut, ia meminta Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Dirjen Migas, dan tim Lemigas untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Rombongan dijadwalkan berangkat pada Rabu (29/10), guna memverifikasi kondisi di SPBU dan titik distribusi terkait.

    Bambang juga menekankan perlunya saluran pengaduan yang sederhana dan mudah diakses agar masyarakat terdampak dapat menyampaikan laporan dan memperoleh informasi mengenai penanganan kendaraan mereka.

    “Menjaga kepercayaan publik sangat penting. Komunikasi yang baik dan penyampaian informasi yang jelas akan membantu menjaga situasi tetap kondusif,” ujarnya.

    Komisi XII DPR RI akan mengikuti perkembangan penanganan kasus ini dan mendorong langkah perbaikan apabila diperlukan demi memastikan layanan energi bagi masyarakat berjalan dengan baik dan memberikan kepastian.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi VI DPR minta Pertamina transparan untuk jaga kepercayaan publik

    Komisi VI DPR minta Pertamina transparan untuk jaga kepercayaan publik

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid meminta Pertamina untuk memperkuat sistem pengendalian mutu serta transparansi informasi kepada masyarakat demi menjaga kepercayaan publik.

    Nurdin meminta Pertamina Patra Niaga segera melakukan investigasi menyeluruh dan membuka hasil uji laboratorium bahan bakar minyak secara terbuka.

    “Fenomena motor brebet ini bukan sekadar gangguan teknis, tetapi persoalan kepercayaan publik terhadap kualitas energi nasional. Pertamina harus menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium secara terbuka dan memastikan tindak lanjut cepat di lapangan,” kata Nurdin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Hal itu disampaikan Nurdin menanggapi peristiwa gangguan massal pada sepeda motor di sejumlah wilayah di Jawa Timur usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

    Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan ramai melaporkan sepeda motor mereka mendadak mesinnya brebet atau tersendat hingga mogok setelah mengisi BBM di sejumlah SPBU. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas Pertalite dan efektivitas pengawasan distribusi BBM bersubsidi di lapangan.

    Pertamina telah menurunkan tim investigasi dan membuka posko aduan masyarakat serta melakukan pengambilan sampel BBM di sejumlah titik. Sejumlah pengamat otomotif menduga gejala tersebut berkaitan dengan kadar oktan yang tidak sesuai atau potensi kontaminasi air dalam bahan bakar.

    Namun, hingga kini, belum ada hasil laboratorium resmi yang menyimpulkan adanya kelainan pada Pertalite.

    Nurdin menegaskan bahwa DPR RI, khususnya Komisi VI, meminta Pertamina memberikan atensi serius terhadap kasus ini.

    Ia juga mengimbau publik tidak mengaitkan fenomena ini dengan kebijakan tambahan etanol yang sedang dikaji Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bawah Menteri Bahlil Lahadalia.

    “Kebijakan etanol masih berada dalam tahap perencanaan jangka panjang untuk mendukung transisi energi hijau, belum diterapkan dalam sistem BBM saat ini. Jadi, tidak ada kaitannya dengan kasus motor brebet massal di Jawa Timur,” kata Nurdin.

    Nurdin Halid mengatakan langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam mendorong inovasi energi terbarukan justru menunjukkan visi jangka panjang menuju kemandirian energi nasional.

    Ia menambahkan arah kebijakan Bahlil selaras dengan komitmen pemerintah memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

    “Pak Bahlil sedang menyiapkan fondasi besar menuju energi bersih. Kasus ini murni masalah distribusi dan pengawasan operasional Pertamina, bukan kebijakan ESDM. Karena itu, DPR akan mengawal agar Pertamina bertindak cepat dan terbuka, sementara langkah transformasi energi tetap berjalan sesuai arah pembangunan nasional,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 7
                    
                        Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax
                        Surabaya

    7 Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax Surabaya

    Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mulai beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax setelah mengalami kerusakan pada mesin kendaraan mereka akibat pengisian BBM Pertalite.
    Kekhawatiran akan kerusakan lebih lanjut setelah perbaikan membuat mereka enggan kembali menggunakan Pertalite.
    Rahmat Arifin, salah satu warga Tuban, mengungkapkan bahwa ia tidak lagi mengisi bahan bakar sepeda motornya dengan Pertalite setelah melakukan servis di bengkel.
    “Setelah keluar dari bengkel, langsung saya ganti isi Pertamax, kalau mau isi Pertalite lagi takutnya nanti rusak dan brebet lagi,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (28/10/2025).
    Keluhan serupa juga disampaikan Memet, warga lainnya yang mengatakan bahwa banyak pengguna motor injeksi mengalami masalah serupa.
    “Usai isi Pertalite di SPBU, rata-rata mesin kendaraan langsung brebet. Sebagian besar terjadi pada motor yang injeksi,” kata Memet.
    Ia menambahkan bahwa mobilnya juga sudah beralih ke Pertamax sejak mendengar kabar tentang kerusakan mesin yang disebabkan BBM Pertalite.
    “Khawatir aja mesin mobilnya akan ikut rusak, kalau diisi pakai BBM Pertalite. Kalau mesinnya rusak, saya yang rugi kan,” ujarnya.
    Sebelumnya, fenomena kerusakan kendaraan bermotor setelah pengisian BBM Pertalite dilaporkan terjadi di SPBU Pertamina yang berada di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
    Para pengguna melaporkan bahwa kondisi mesin kendaraan mereka brebet, seolah kehabisan BBM dan kehilangan tenaga setelah diisi Pertalite.
    Menanggapi hal ini, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat.
    Untuk wilayah terdampak lainnya di luar tiga lokasi posko tersebut dapat menghubungi SPBU terakhir pembelian BBM, atau bisa menghubungi via Pertamina Contact Center pada pilihan kanal berikut:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Gresik Sidak SPBU Pastikan Tak Ada BBM Oplosan Jenis Pertalite

    Polres Gresik Sidak SPBU Pastikan Tak Ada BBM Oplosan Jenis Pertalite

    Gresik (beritajatim.com) – Imbas maraknya dugaan BBM oplosan di sejumlah daerah yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan bermotor, Satreskrim Polres Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Gresik, Selasa (28/10/2025).

    Sidak dilakukan di antaranya di SPBU Desa Suci, Kecamatan Manyar, dan SPBU Bunder, Kecamatan Kebomas. Kegiatan ini sebagai langkah antisipatif kepolisian untuk memastikan tidak ada bahan bakar yang tercampur air atau zat lain yang dapat merugikan masyarakat.

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, mengatakan sidak dilakukan setelah muncul laporan dugaan Pertalite oplosan dicampur air di sejumlah daerah.

    “Kami mengecek ke sejumlah SPBU untuk memastikan tidak ada BBM oplosan dan untuk menjawab keresahan masyarakat,” ujarnya.

    Dalam pengecekan tersebut, polisi bersama petugas SPBU melakukan pengujian kandungan air menggunakan pasta air pada sampel Pertalite. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya campuran air pada BBM yang dijual di SPBU Gresik.

    Abid menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengecekan secara berkala di seluruh SPBU wilayah hukum Polres Gresik. “Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak SPBU untuk memastikan keamanan bahan bakar,” tuturnya.

    Sementara itu, pengawas SPBU 54.611.06 Bunder Gresik, Denny Ainur Rokhman, memastikan bahwa selama ini belum ada keluhan dari pelanggan terkait kualitas bahan bakar di SPBU yang ia kelola. “Alhamdulillah sejauh ini belum ada keluhan atau komplain dari pelanggan saat mengisi di SPBU kami,” ungkap Denny.

    Ia menambahkan, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan rutin setiap kali menerima pasokan BBM dari Pertamina untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Setiap saat selalu dicek sebelum penerimaan, salah satunya mengecek dengan pasta air dan pasta minyak,” pungkasnya. [dny/beq]

  • Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus buka posko tangani keluhan konsumen

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus buka posko tangani keluhan konsumen

    Sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat

    Tuban, Jawa Timur (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mendirikan posko pengaduan untuk menangani keluhan konsumen yang mengalami kendala mesin setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    “Sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina saat ini menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi di Tuban, Jawa Timur, Selasa.

    Ahad menyebutkan tiga posko tersebut berada di Kabupaten Bojonegoro SPBU 5462101 Jalan MT Haryono Kelurahan Jetak, dan di SPBU 5462106 Jalan Sawunggaling Kelurahan Ngrowo.

    Sedangkan di Kabupaten Tuban terdapat di SPBU 5462305, Gang Buntu Nomor 10, Wire, Gedongombo Kecamatan Semanding.

    “Namun untuk wilayah terdampak lainnya di luar lokasi posko tersebut dapat menghubungi SPBU terakhir pembelian BBM,” ujarnya.

    Menurut dia, Pertamina Patra Niaga mendirikan posko bermula dari adanya aduan dari konsumen mengenai penggunaan BBM produk Pertalite yang terindikasi menimbulkan gangguan pada mesin kendaraan bermotor pada Sabtu (25/10).

    Setelah adanya aduan konsumen, Pertamina Patra Niaga menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban untuk memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.

    Padahal seluruh proses distribusi BBM, lanjut Ahad, telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.

    “Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai dan mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku, setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” katanya.

    Pertamina juga memastikan bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU tetap berjalan lancar sehingga kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu dan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan BBM secara bijak.

    “Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Muhammad Yazid
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sidak Gabungan Pastikan Pertalite di SPBU Kota Mojokerto Aman dan Tidak Tercampur Air

    Sidak Gabungan Pastikan Pertalite di SPBU Kota Mojokerto Aman dan Tidak Tercampur Air

    Mojokerto (beritajatim.com) – Petugas gabungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Mojokerto, menyusul keluhan warga yang mengaku sepeda motor mereka brebet setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite. Sidak digelar untuk memastikan tidak ada praktik pengoplosan atau pencampuran bahan lain dalam pasokan BBM yang dijual ke masyarakat.

    Tim gabungan terdiri dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUMKperindag) Kota Mojokerto, Polres Mojokerto Kota, dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto. Mereka melakukan pemeriksaan di beberapa titik SPBU, yakni SPBU Bhayangkara dan By Pass di Kecamatan Kranggan, SPBU Gajah Mada dan Empunala di Kecamatan Magersari, serta SPBU Surodinawan di Kecamatan Prajurit Kulon.

    “Secara visual sudah kami cek, kondisi BBM jenis Pertalite aman. Dari kejernihan, tera, maupun kadar air dalam masing-masing tangki SPBU tidak ditemukan campuran bahan lain. Hasil tes menunjukkan Pertalite di seluruh SPBU tersebut dalam kondisi normal,” ujar Ulfa Khafidah, Kepala Bidang Perdagangan DiskopUMKperindag Kota Mojokerto, Selasa (28/10/2025).

    Ulfa menjelaskan, petugas menggunakan pasta kolor kut, yaitu pasta khusus untuk mendeteksi kemungkinan adanya air di dasar tangki bahan bakar. Pasta tersebut akan berubah warna dari cokelat menjadi merah apabila bersentuhan dengan air.

    “Pasta ini kami gunakan untuk memastikan tidak ada air yang tercampur di tangki bahan bakar. Dari hasil pemeriksaan, semua SPBU dinyatakan aman. Masyarakat dihimbau agar melapor langsung ke pihak SPBU atau ke DiskopUMKperindag jika mengalami keluhan usai pengisian BBM,” imbuhnya.

    Sementara itu, Administrasi SPBU Surodinawan, Eva Isnaini, menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum menerima keluhan dari konsumen. Setiap pagi, supervisor SPBU melakukan pengecekan rutin terhadap kualitas BBM sebelum digunakan untuk pelayanan.

    “Pelanggan bisa melapor melalui formulir keluhan resmi Pertamina dengan melampirkan nota pembelian. Laporan itu akan kami tindaklanjuti dan pertanggungjawabkan,” tegas Eva.

    Dari hasil sidak tersebut, tim memastikan pasokan Pertalite di seluruh SPBU Kota Mojokerto aman dan sesuai standar Pertamina. Masyarakat diimbau tetap tenang serta tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum terverifikasi. [tin/beq]

  • 10
                    
                        Banyak Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Pertamina Akan Uji Lab Sampel BBM
                        Surabaya

    10 Banyak Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Pertamina Akan Uji Lab Sampel BBM Surabaya

    Banyak Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Pertamina Akan Uji Lab Sampel BBM
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sebagian warga di Jawa Timur, termasuk di Surabaya, mengeluh kondisi motornya
    brebet
    atau tersendat-sendat saat digas usai diisi BBM pertalite di SPBU Pertamina.
    Sejumlah bengkel pun ramai didatangi pelanggan yang mengeluhkan motor brebet, termasuk bengkel di Kecamatan Semolowaru, Surabaya.
    “Banyak yang mogok,
    brebet
    injeksinya. Seperti kehabisan bensin padahal bensinya masih ada. Saya cek bensinya, baunya seperti bensin endapan lama,” kata Rudi (49), salah satu mekanik bengkel di Surabaya, Selasa (28/10/2025).
    Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan bahwa distribusi bahan bakar di Pertamina telah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
    “Setiap tahapan distribusi dilakukan sesuai standar yang ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga. Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai,” kata Ahad, Selasa.
    Ahad mengatakan, Pertamina telah melakukan pemeriksaan mutu dengan uji laboratorium sebelum didistribusikan kepada masyarakat.
    Namun, sebagai tindak lanjut masalah yang belakangan ramai, Pertamina akan melakukan uji laboratorium lanjutan dengan sampel BBM Pertalite dari Fuel Terminal Tuban.
    “Langkah ini untuk memastikan mutu dan kesesuaian spesifikasi produk,” imbuhnya.
    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga memastikan stok BBM di SPBU wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara akan aman.
    Namun, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat menggunakan BBM secara bijak dan pihaknya memastikan proses penyaluran bahan bakar melalui pengawasan ketat.
    “Kami mengimbau masyarakat agar gunakan BBM secara bijak. Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi,” tutupnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.